Keterangan : Y
= jumlah skor soal
2
Y = jumlah kuadrat skor soal
n = banyak siswa pengikut tes
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien reliabilitas siklus I adalah 0,84 lampiran 2.14 halaman 148 dan nilai koefisien
reliabilitas siklus II adalah 0,92 lampiran 2.15 halaman 149.
J. Teknik Analisis Data
Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kualitatif dilakukan secara deskriptif melalui empat tahap, yaitu :
1. Pengelompokkan data
Data yang diperoleh dari siswa dan guru kolaborator maupun peneliti sendiri disusun kemudian dikelompokkan untuk memudahkan analisis.
Kelompok-kelompok tersebut adalah observasi aktifitas siswa pada proses pembelajaran, wawancara, dokumen siswa, dan angket respon siswa.
2. Validitas Data
Untuk memperoleh data yang valid digunakan teknik triangulasi dan saturasi, yaitu :
a. Menggali data dari sumber yang sama dengan menggunakan cara yang
berbeda. Dalam penelitian ini, untuk memperoleh informasi tentang kemampuan pemahaman konsep trigonometri siswa dilakukan dengan
mengobservasi siswa, wawancara siswa, dan memeriksa hasil kerja siswa.
b. Menggali data dari sumber yang berbeda untuk memperoleh informasi
tentang hal yang sama. Untuk memperoleh informasi tentang pemahaman siswa dilakukan dengan memeriksa hasil tes siswa,
mengadakan wawancara dengan guru dan melihat hasil observasi. c.
Memeriksa kembali data-data yang telah terkumpul, baik tentang kejanggalan-kejanggalannya, keaslian maupun kelengkapannya.
d. Mengulang pengolahan dan analisis data yang sudah terkumpul.
61
3. Interpretasi data
Data yang telah terkumpul dalam penelitian ini diinterpretasikan berdasarkan teori-teori yang ada.
4. Tindakan
Hasil interpretasi data digunakan sebagai landasan dalam menyusun rencana tindakan yang lebih baik, untuk diimplementasikan dalam
pembelajaran selanjutnya. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif dilakukan
secara deskriptif yakni dengan menghitung ketuntasan klasikal dan ketuntasan individual dengan rumus
59
sebagai berikut :
Keterangan : Ketuntasan individual
: jika siswa mencapai ketuntasan Ketuntasan klasikal : jika
dari seluruh siswa yang mencapai ketuntasan
Hasil ketuntasan belajar ditafsirkan ke dalam kalimat kualitatif yakni
60
: 1.
baik 76 – 100, 2.
sedang 56 – 75, 3.
kurang 40 - 55, dan
4.
buruk 40
59
Akhmad Syakrani, Penggunaan Medicine Wheel dengan Setting Kooperatif untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Daur Hidup Hewan di Sekolah Dasar, dalam LANDASAN,
Vol.3 No.2, Banjarbaru, Juli-Desember 2008, h 65
60
Syakrani, Penggunaan Medicine Wheel dengan Setting Kooperatif untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Daur Hidup Hewan di Sekolah Dasar…, h 65
62
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL
ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Penelitian Pendahuluan
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti dimulai dengan kegiatan observasi awal di MA At-Tasyri
’ Tangerang. Observasi ini dilakukan peneliti pada tanggal 5, 9, dan 12 November 2010. Kegiatan
ini meliputi wawancara dengan guru matematika untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep matematika siswa, observasi aktifitas
siswa dalam proses pembelajaran matematika dan angket akifitas siswa dikelas X MA At-At-
Tasyri’ Tangerang untuk mengetahui aktifitas dan masalah yang terjadi di kelas X MA At-
Tasyri’ Tangerang. Dari hasil pengamatan, angket dan wawancara yang telah
dilakukan di MA At- Tasyri’ Tangerang pada 5, 9, dan 12 November 2010
diperoleh informasi sebagai berikut : a.
Data yang diperoleh dari observasi prapenelitian bahwa aktifitas siswa yang terjadi pada saat itu hanya 34,5 dari 20 siswa. Penjabaran bisa
dilihat pada lampiran 1.1 halaman 114. b.
Sebagian besar siswa bersifat pasif selama proses belajar mengajar berlangsung, sehingga siswa terlalu mengandalkan informasi dari guru
tanpa adanya upaya untuk belajar sendiri atau dengan kata lain rasa ingin tahu siswa sangat rendah.
c. Kemampuan siswa dalam memahami rumus-rumus matematika yang
diajarkan relatif kurang, sehingga kurang mampu menggunakan rumus-rumus tersebut dalam memecahkan soal-soal, terutama soal-
soal yang tidak bisa diselesaikan langsung dengan rumus-rumus yang tersedia.
63