BAB II DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR, DAN
PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Pemahaman Konsep Trigonometri
a. Pengertian Pemahaman Konsep
Ngalim Purwanto berpendapat bahwa pemahaman atau komprehensi adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan testee
mampu memahami arti atau konsep, situasi, serta fakta yang diketahuinya.
5
Sedangkan Oemar Hamalik berpendapat bahwa pemahaman adalah kemampuan melihat hubungan-hubungan antara
berbagai faktor atau unsur dalam situasi yang problematis.
6
Menurut Ernest Hilgard ada enam ciri dari belajar yang mengandung pemahaman, yaitu 1 pemahaman dipengaruhi oleh
kemampuan dasar, 2 pemahaman dipengaruhi oleh pengalaman belajar yang lalu, 3 pemahaman tergantung pada pengaturan situasi,
4 pemahaman dilalui oleh usaha-usaha coba-coba 5 belajar dengan pemahaman dapat diulangi, 6 suatu pemahaman dapat diaplikasikan
bagi pemahaman situasi lain.
7
Konsep menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret.
8
Sedangkan dalam kamus matematika bergambar, konsep adalah gambaran atau ide
tentang suatu benda yang dilihat dari segi ciri-cirinya seperti kuantitas, sifat, atau kualitas.
9
Oemar Hamalik menyatakan suatu konsep adalah
5
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001, Cet X, h 44
6
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bandung : Bumi Aksara, 2010, h 42
7
R. Ibrahim dan Nana Syaodih S, Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 2003, h 21
8
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka. 1988, h 456
9
Baharin Shamsudin, Kamus Matematika Bergambar, Jakarta : Grasindo, 2002, h 72
7
suatu kelas atau katagori stimuli yang memiliki ciri-ciri umum. Syaiful Sagala menyatakan bahwa konsep diperoleh dari fakta, peristiwa,
pengalaman melalui generalisasi, dan berfikir abstrak.
10
Jadi konsep adalah suatu ide atau pengertian dari peristiwa konkret yang dilihat dari
segi ciri-cirinya sifat, kualitas, atau kuantitas serta diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman melalui generalisasi, dan berfikir abstrak.
Mempelajari konsep
merupakan kemampuan
untuk mengelompokkan benda atau peristiwa yang mempunyai hubungan.
Untuk memperoleh konsep diperlukan cara. Menurut Ausubel konsep- konsep diperoleh dengan cara formasi konsep concept formation
merupakan bentuk perolehan konsep-konsep sebelum anak-anak masuk sekolah. Sedangkan menurut Gagne formasi konsep dapat disamakan
dengan belajar konsep-konsep konkret, dan asimilasi konsep concept assimilation merupakan cara utama memperoleh konsep-konsep
selama dan sesudah sekolah.
11
Gagnepun menekankan bahwa belajar konsep adalah kegiatan mengenali sifat yang sama yang terdapat pada berbagai objek atau
peristiwa, dan kemudian memperlakukan objek-objek atau peristiwa- peristiwa itu sebagai suatu kelas, disebabkan adanya sifat yang sama
tersebut. Seorang peserta didik dikatakan telah memahami konsep apabila ia telah mampu mengenali dan mengabstraksi sifat yang sama
tersebut, yang merupakan ciri khas dari konsep yang dipelajari, dan telah mampu membuat generalisasi terhadap konsep tersebut. Artinya,
peserta didik telah memahami keberadaan konsep tersebut tidak lagi terkait dengan suatu benda konkret tertentu atau peristiwa tertentu tetapi
bersifat umum. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman
konsep adalah kemampuan untuk memperoleh makna dari ide abstrak sehingga dapat digunakan atau memungkinkan seseorang untuk
10
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung : Alfabeta, 2003, h 71
11
Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran …, h 73
8