Pengertian Belajar Pemahaman Konsep Trigonometri
“segitiga” adalah nama suatu konsep. Dengan konsep itu kita dapat membedakan mana yang merupakan contoh segitiga dan
mana yang bukan contoh segitiga. c.
Operasi dan relasi. Operasi adalah pengerjaan hitung, pengerjaan aljabar, dan pengerjaan matematika lainnya.
Sementara relasi adalah hubungan antara dua atau lebih elemen. Contoh : operasi antara lain : penjumlahan, perpangkatan,
gabungan, irisan, dan lain-lain. Sedang relasi antara lain : sama dengan, lebih kecil, dan lain-lain.
d. Prinsip adalah objek matematika yang komplek, yang terdiri
atas beberapa fakta, beberapa konsep yang dikaitkan oleh suatu relasi atau pun operasi. Contoh : sifat komutatif dan sifat
asosiatif dalam aritmetika merupakan suatu prinsip. Begitupula dengan teorema Pythagoras.
2. Bertumpu pada kesepakatan
Simbol-simbol dan istilah-istilah dalam matematika merupakan kesepakatan atau konvensi yang penting. Dengan simbol dan istilah
yang telah disepakati dalam matematika maka pembahasan selanjutnya akan menjadi mudah dilakukan dan dikomunikasikan.
Contoh : istilah “fungsi” kita batasi pengertiannya sebagai pemetaan
yang mengawankan setiap elemen dari himpunan yang satu ke tepat sebuah elemen di himpunan yang lain. Penggunaan kata “tepat satu”
merupakan contoh kesepakatan dalam matematika. Bila ada pemetaan yang bernilai ganda, kita tidak menyebutnya sebagai
fungsi. 3.
Berpola pikir deduktif Dalam matematika hanya diterima pola pikir yang bersifat
deduktif. Pola pikir deduktif secara sederhana dapat dikatakan pemikiran yang berpangkal dari hal yang bersifat umum diterapkan
atau diarahkan kepada hal yang bersifat khusus. Contoh : seorang siswa telah memahami konsep dari “lingkaran”. Ketika berada di
dapur ia dapat menggolongkan mana peralatan dapur yang berbentuk lingkaran dan mana yang bukan lingkaran. Dalam hal ini
siswa tersebut telah menggunakan pola pikir deduktif secara sederhana ketika menunjukkan suatu peralatan yang berbentuk
lingkaran. 4.
Konsisten dalam sistemnya Dalam matematika terdapat berbagai macam sistem yang
dibentuk dari beberapa aksioma dan memuat beberapa teorema. Ada sistem-sistem yang berkaitan, ada pula sistem-sistem yang dapat
dipandang lepas satu dengan lainnya. Contoh : di dalam sistem geometri Euclid geometri “datar”, yaitu geometri yang biasa
dipelajari di sekolah dikenal teorema be rikut ini. “Jumlah besar
sudut- sudut sebuah segitiga adalah seratus delapan puluh derajat”.
Sementara di dalam sistem geometri Riemann geometri “lengkung bola”, salah satu sistem geometri non-euclides, salah satu teorema
berbunyi. “Jumlah besar sudut-sudut sebuah segitiga lebih besar dari seratus delapan puluh derajat”.
5. Memiliki simbol yang kosong dari arti
Dalam matematika banyak sekali terdapat simbol baik yang berupa huruf Latin, huruf Yunani, maupun simbol-simbol khusus
lainnya. Simbol-simbol tersebut membentuk kalimat dalam matematika yang biasanya disebut model matematika. Model
matematika dapat berupa persamaan, pertidaksamaan, maupun fungsi. Contoh : model metematika seperti
tidak selalu berarti bahwa
berarti bilangan. Secara sederhana, bilangan-bilangan yang biasa digunakan dalam pembelajaran pun
bebas dari arti atau makna real. Bilangan tersebut dapat berarti panjang, jumlah barang, volum, nilai uang, dan lain-lain tergantung
pada konteks di mana bilangan itu diterapkan.