Pengertian Matematika Pemahaman Konsep Trigonometri
dapur ia dapat menggolongkan mana peralatan dapur yang berbentuk lingkaran dan mana yang bukan lingkaran. Dalam hal ini
siswa tersebut telah menggunakan pola pikir deduktif secara sederhana ketika menunjukkan suatu peralatan yang berbentuk
lingkaran. 4.
Konsisten dalam sistemnya Dalam matematika terdapat berbagai macam sistem yang
dibentuk dari beberapa aksioma dan memuat beberapa teorema. Ada sistem-sistem yang berkaitan, ada pula sistem-sistem yang dapat
dipandang lepas satu dengan lainnya. Contoh : di dalam sistem geometri Euclid geometri “datar”, yaitu geometri yang biasa
dipelajari di sekolah dikenal teorema be rikut ini. “Jumlah besar
sudut- sudut sebuah segitiga adalah seratus delapan puluh derajat”.
Sementara di dalam sistem geometri Riemann geometri “lengkung bola”, salah satu sistem geometri non-euclides, salah satu teorema
berbunyi. “Jumlah besar sudut-sudut sebuah segitiga lebih besar dari seratus delapan puluh derajat”.
5. Memiliki simbol yang kosong dari arti
Dalam matematika banyak sekali terdapat simbol baik yang berupa huruf Latin, huruf Yunani, maupun simbol-simbol khusus
lainnya. Simbol-simbol tersebut membentuk kalimat dalam matematika yang biasanya disebut model matematika. Model
matematika dapat berupa persamaan, pertidaksamaan, maupun fungsi. Contoh : model metematika seperti
tidak selalu berarti bahwa
berarti bilangan. Secara sederhana, bilangan-bilangan yang biasa digunakan dalam pembelajaran pun
bebas dari arti atau makna real. Bilangan tersebut dapat berarti panjang, jumlah barang, volum, nilai uang, dan lain-lain tergantung
pada konteks di mana bilangan itu diterapkan.
Jadi, secara umum, model simbol matematika sesungguhnya kosong dari arti. Ia akan bermakna sesuatu bila kita mengkaitkannya
dengan konteks tertentu. Secara umum hal ini pula yang membedakan simbol matematika dengan simbol bukan matematika.
Kosongnya arti dari model-model matematika itu merupakan “kekuatan” matematika yang dengan sifat tersebut ia bisa masuk
pada berbagai macam bidang kehidupan, dari masalah teknis, ekonomi, hingga ke bidang psikologi.
6. Memperhatikan semesta pembicaraan
Sehubungan dengan kosongnya arti dari simbol-simbol matematika, maka bila kita menggunakannya kita seharusnya
memperhatikannya pula lingkup pembicaraannya. Lingkup atau sering disebut semesta pembicaraan bisa sempit bisa pula luas. Bila
kita berbicara tentang bilangan-bilangan, maka simbol-simbol tersebut menunjukkan bilangan-bilangan pula. Begitu pula bila kita
berbicara tentang transformasi geometris seperti translasi, rotasi dan lain-lain maka simbol-simbol matematikanya menunjukkan
suatu transformasi pula. Contoh : dalam semesta himpunan bilangan bulat, terdapat model
. Adakah penyelesaiannya? Bila diselesaikan
seperti biasa,
tanpa menghiraukan
semesta pembicaraannya, maka diperoleh
. Tetapi bukan
bilangan bulat. Jadi dalam hal ini dikatakan bahwa model tersebut tidak memiliki penyelesaian dalam semesta pembicaraan bilangan
bulat. Atau sering dikatakan penyelesaiannya adalah “himpunan kosong”.
16