12
BAB II LANDASAN TEORI
Bab II akan dibahas mengenai teori-teori yang melandasi penelitian meliputi kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan
hipotesis tindakan.
A. Kajian Pustaka
Kajian pustaka dalam penelitian ini akan disajikan beberapa teori yang melandasi penelitian di antara pengertian model pembelajaran kooperatif tipe
group investigation, minat belajar, hasil belajar, dan hakekat pembelajaran IPS.
1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation
Dalam bagian ini akan dijelaskan uraian teori yang berkaitan dengan definisi pembelajaran kooperatif, perspektif teoritis pembelajaran kooperatif,
dan pembelajaran kooperatif tipe group investigation.
a. Definisi Pembelajaran Kooperatif secara Umum
Pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang melibatkan interaksi siswa dalam mengerjakan tugas akademik demi
mencapai tujuan bersama. Agus 2009:57 menyatakan pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja
kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Kelompok bukanlah semata-mata sekumpulan orang,
kumpulan disebut kelompok apabila ada interaksi, mempunyai tujuan, berstruktur. Roger, dkk. Miftahul 2011:29 menyatakan aktivitas
pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh suatu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi sosial di antara
kelompok pembelajaran yang di dalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya untuk meningkatkan pembelajaran anggota-
anggota lain. Parker dalam Miftahul 2011:29 mendefinisikan kelompok kecil
kooperatif sebagai suasana pembelajaran dimana siswa saling berinteraksi dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas akademik demi
mencapai tujuan bersama. Sementara itu, Artz dan Newman dalam Huda 2011:32 mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai small group of
learners working together as a team to solve a problem, complete a task, or accomplish a common goal siswa bekerjasama dalam kelompok keciltim
untuk mengatasi suatu masalah menyelesaikan sebuah tugas, atau mencapai suatu tujuan bersama. Dalam penelitian ini diharapkan siswa kelas IV A SD
Jetis Bantul dapat menumbuhkan minat dan menciptakan kondisi kelas yang aktif dalam proses pembelajaran, serta memahami dan menyampaikan
gagasan pemikiran yang didapat dari materi pembelajaran di kelas dan kepada setiap anggotanya.
Dengan demikian, pembelajaran kooperatif bergantung terhadap efektivitas kelompok siswa tersebut. Dengan pembelajaran ini siswa
diharapkan dapat bekerjasama untuk memaksimalkan pembelajaran, masing- masing anggota kelompok bertanggung jawab mempelajari apa yang
disajikan dan membantu teman-teman anggota untuk mempelajarinya.
b . Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok Roger David dalam Agus, 2009:58 mengatakan bahwa tidak
semua belajar kelompok dapat dianggap pembelajaran kooperatif, untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam model pembelajaran
kooperatif harus diterapkan: 1
Positive interdependence ketergantungan positif 2
Personal responsibility tanggung jawab individu 3
Face to face interaksi promotif 4
Interpersonal skill keterampilan sosial 5
Group processing pemrosesan kelompok Berikut adalah penjelasan masing masing unsur Pembelajaran Kooperatif:
1 Positive interdependence ketergantungan positif
Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua pertanggungjawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan yang
ditugaskan kepada kelompok. Kedua, menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut.
2 Personal responsibility tanggung jawab individu
Pertanggungjawaban ini muncul jika dilakukan pengukuran terhadap keberhasilan kelompok. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah
membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat.
Tanggung jawab perseorangan adalah kunci untuk menjamin semua anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama.
3 Face to face interaksi promotif
Unsur ini penting karena dapat menghasilkan saling ketergantungan positif. Ciri-ciri interaksi promotif adalah saling membantu secara
efektif dan efisien, saling memberi informasi dan sarana yang diperlukan, memproses informasi bersama secara lebih efektif dan
efisien, saling mengingatkan, saling membantu dalam merumuskan dan mengembangkan
argumentasi serta
meningkatkan kemampuan
wawasan terhadap masalah yang dihadapi, saling percaya, saling memotivasi untuk memproleh keberhasilan bersama.
4 Interpersonal skill keterampilan sosial
Untuk mengoordinasikan kegiatan peserta didik dalam pencapaian tujuan peserta didik harus saling mengenal dan mempercayai, mampu
berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius, saling menerima dan saling mendukung, mampu menyelesaikan konflik secara konstruksi.
5 Group processing pemrosesan kelompok
Melalui pemrosesan kelompok dapat diidentifikasi dari urutan atau tahap kegiatan kelompok dan kegiatan dari anggota kelompok.
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleeransi, menerima keragaman, dan
pengembangan keterampilan sosial. Untuk mencapai hasil belajar itu model
pembelajaran kooeratif menuntut kerjasama peserta didik dalam struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur reward-nya
.
c. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation