38
3.7 Teknik Pengujian Instrumen
Peneliti melakukan pengujian instrumen sebelum instrumen digunakan dalam penelitian. Pengujian instrumen bertujuan untuk menghindari pertanyaan yang
kurang dimengerti oleh responden, karena kurang jelas atau bermakna ganda. Teknik pengujian instrument berupa uji validitas dan uji reliabilitas. Berikut
penjabaran uji validitas dan uji reliabilitas tersebut.
3.7.1 Uji Validitas
Masidjo 2010: 242 menyebutkan bahwa validitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan
kata lain, instrumen yang valid mampu mengukur apa yang hendak diukur Cohen, 2007: 135. Validitas instrumen yang berupa tes harus memenuhi
construct validity validitas konstruksi dan content validity validitas isi Sugiyono, 2012: 123. Oleh karena itu, validitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah content validity validitas isi, face validity validitas muka, dan construct validity validitas konstruk.
3.7.1.1 Validitas Isi content validity
Sebuah tes memiliki validitas isi apabila mampu merepresentasikan cakupan dan tujuan pembelajaran dengan menggunakan materi sesuai dengan
bidang yang bersangkutan Cohen, 2007: 162. Cohen 2007: 162 mengungkapkan bahwa validitas isi dicapai dengan penilaian profesional dari
para ahli atau expert judgement. Validitas isi tes dalam penelitian ini diperoleh dari pendapat tiga ahli materi yaitu dua dosen mata kuliah IPA dan satu guru kelas
V yang memiliki latar belakang pendidikan IPA. Validator 1 berpendapat bahwa soal nomor 3 mengenai kemampuan mengaplikasi dinilai kurang tepat, karena
soal cenderung pada kemampuan mengenali lihat Lampiran 3.4. Validator 1 memberikan saran secara lisan bahwa pemilihan kata “mengetahui” pada soal
nomor 3 sebaiknya diganti dengan kata “membuktikan”, sehingga soal mampu
merepresentasikan kemampuan mengaplikasi. Validator 2 memberikan penilaian sangat baik, sedangkan validator 3 memberikan penilaian baik pada soal nomor 3.
Pada soal nomor 4 kemampuan menganalisis masing-masing validator
39
memberikan penilaian sangat baik, sehingga tidak terdapat saran perbaikan. Total skor instrumen penilaian dari ketiga validator menunjukkan skor 26, 26, dan 24.
Berdasarkan ketika skor tersebut diperoleh rerata skor 25,33 yang menunjukkan bahwa instrumen sangat layak diimplementasikan.
3.7.1.2 Validitas Muka face validity
Validitas muka adalah validitas yang menunjukkan apakah alat pengukuran atau instrumen penelitian dari segi rupanya tampak mengukur yang
ingin diukur atau tidak. Validitas ini lebih mengacu pada bentuk dan penampilan instrumen. Validitas muka diperoleh dengan cara mengujicobakan soal pada 6
orang siswa kelas V SDK Mangunan tahun ajaran 20142015. Pengerjaan soal dilaksanakan pada Kamis, 4 Juni 2015 dengan waktu 2 x 35 menit. Keenam siswa
dipilih berdasarkan rekomendasi guru dan sesuai dari kemampuan kognitif tinggi, sedang, dan rendah. Siswa ditanya tentang kemampuannya dalam memahami
kalimat soal. Ada beberapa kata yang belum dipahami oleh siswa seperti kata “inspirasi” dan “ekspirasi” pada soal nomor 2b, kata “bahan” pada soal nomor 3,
dan kata “hipotesis” dan “rumusan masalah” pada soal nomor 6. Peneliti memperbaiki instrumen dengan mengubah kata “bahan” menjadi “zat” dan
memperjelas kata “hipotesis” dengan memberi keterangan “jawaban sementara” dan kata “rumusan masalah” dengan “pertanyaan”. Pada instrumen nomor 1,
peneliti mengganti gambar alat pernapasan karena dirasa kurang jelas oleh siswa. Meskipun demikian, setiap pertanyaan atau kalimat perintah yang diberikan sudah
mampu dipahami dengan baik oleh siswa.
3.7.1.3 Validitas Konstruk construct validity