53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada Bab IV ini berisi hasil penelitian dan hasil analisis data. Hasil penelitian berisikan implementasi penelitan yang meliputi deskripsi populasi dan
deskripsi implementasi pembelajaran. Hasil analisis data berisikan uji hipotesis penelitian I dan II yang meliputi analisis pengaruh perlakuan dan analisis lebih
lanjut. Pada pembahasan diuraikan mengenai pengaruh perlakuan beserta dampaknya.
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Implementasi Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua kelas sebagai kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Penentuan kedua kelompok dilakukan dengan cara undian
oleh guru mitra. Teknik pengambilan sampel ini menggunakan desain non probability sampling dengan tipe convenience sampling. Best Kahn 2006: 18-
19 menjelaskan bahwa teknik convenience sampling merupakan pemilihan sampel yang digunakan untuk penelitian pendidikan dengan menggunakan kelas
yang tersedia karena keterbatasan administrasi untuk memilih secara acak. Hasil pengundian menunjukkan bahwa kelas V-1 sebagai kelompok eksperimen dan
kelas V-2 sebagai kelompok kontrol. Berikut ini akan dideskripsikan populasi penelitian dan pembelajaran pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
4.1.1.1 Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta. Populasi terdiri dari dua kelas yaitu V-1 dan V-2. Hasil wawancara
dengan guru mitra pada Jumat, 24 Juli 2015 menunjukkan bahwa kedua kelas memiliki prestasi akademik sejajar. Prestasi akademik yang sejajar karena
pembagian kelas sejak awal diacak baik dari segi prestasi maupun latar belakang keluarga. Sampel pertama penelitan adalah kelas V-1 sebagai kelompok
eksperimen. Jumlah siswa di kelas ini adalah 30 anak yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Siswa pada kelompok eksperimen ini rata-rata
54
berasal dari latar belakang keluarga ekonomi menengah dan berpendidikan. Data siswa menunjukkan bahwa pekerjaan orang tua siswa antara lain karyawan
swasta, guru, wiraswasta, PNS, dosen, perawat, dan pendeta. Latar belakang pendidikan orang tua antara lain SPG, SMA, SMK, D3, D4, S1, S2, dan S3.
Berdasarkan daftar kehadiran, terdapat satu siswa kelas eksperimen yang tidak mengikuti selama proses implementasi pembelajaran menggunakan metode
inkuiri. Data siswa tersebut dieliminasi dari data penelitian karena siswa tidak mendapatkan treatment perlakuan sama sekali. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa sampel di kelas eksperimen berjumlah 29 anak. Sampel kedua penelitian adalah kelas V-2 sebagai kelompok kontrol.
Jumlah siswa di kelas ini adalah 30 anak, yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Siswa kelas V-2 rata-rata berasal dari latar belakang
keluarga ekonomi menengah dan berpendidikan. Data siswa menunjukkan bahwa pekerjaan orang tua siswa antara lain karyawan swasta, wiraswasta, PNS, dosen,
dan pendeta. Latar belakang pendidikan orang tua antara lain SMA, SMK, D3, S1, S2, dan S3.
4.1.1.2 Deskripsi Implementasi Pembelajaran
Pelaksanaan penelitian dimulai dengan pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pretest dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan awal
siswa. Pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilaksanakan pada Sabtu, 1 Agustus 2015. Siswa mengerjakan soal pretest yang berjumlah 6
soal uraian dengan waktu 2 x 35 menit. Sebelum mengerjakan soal, siswa mendapat pengarahan dari guru tentang langkah-langkah pengerjaan soal maupun
maksud dari butir soal. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya kepada guru tentang soal yang kurang dipahami. Guru yang mendampingi siswa selama pretest
maupun selama pelaksanaan pembelajaran pada kedua kelompok adalah guru yang sama. Peneliti dalam hal ini berperan sebagai pengamat, sehingga tidak
sedikitpun mengambil peran dalam kegiatan pembelajaran. Peran peneliti adalah membantu menyiapkan alat dan bahan sebelum pelaksanaan pembelajaran dan
mendokumentasikan kegiatan pembelajaran. Berikut deskripsi implementasi kegiatan pembelajaran pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
55
1. Deskripsi Implementasi Pembelajaran Kelompok Kontrol
Pembelajaran kelompok kontrol menggunakan metode tradisional yaitu metode ceramah. Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada kurikulum 2006
KTSP. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran pada setiap pertemuan adalah dua jam pelajaran 2 x 35 menit. Pembelajaran dilaksanakan
selama lima kali pertemuan dengan sub materi yang berbeda oleh guru mitra di dalam kelas. Materi pokok yang dipelajari adalah organ pernapasan manusia.
Pertemuan pertama dilaksanakan hari Selasa, 4 Agustus 2015 pada pukul 07.00-08.10 WIB. Sub materi yang dipelajari adalah organ pernapasan manusia
dan fungsinya. Kegiatan pembelajaran diawali dengan apersepsi oleh guru. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang alat pernapasan manusia dan fungsinya.
Kegiatan inti dilaksanakan dengan memberikan penjelasan kepada siswa tentang organ atau alat pernapasan manusia dan fungsinya. Siswa menerima materi yang
dijelaskan oleh guru dan mencatat hal-hal penting di buku masing-masing. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan menyimpulkan materi yang telah
dipelajari dan pemberian umpan balik terhadap siswa. Pertemuan kedua dilaksanakan hari Rabu, 5 Agustus 2015 pada pukul 08.10-
08.45 WIB dan dilanjutkan pukul 09.05-09.40 WIB. Sub materi yang dipelajari adalah jenis pernapasan manusia. Kegiatan pembelajaran diawali dengan
apersepsi, guru bertanya jawab dengan siswa tentang dua jenis pernapasan manusia. Guru menjelaskan dua jenis pernapasan manusia, pengertian, dan
prosesnya. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal penting yang dituliskan oleh guru. Pembelajaran diakhiri dengan kegiatan menyimpulkan
dan pemberian umpan balik kepada siswa. Pertemuan ketiga dilaksanakan hari Kamis, 6 Agustus 2015 pada pukul
07.00-08.10 WIB. Sub materi yang dipelajari adalah zat yang dikeluarkan saat bernapas. Kegiatan pembelajaran diawali dengan tanya jawab guru dan siswa
mengenai zat yang dikeluarkan saat bernapas. Kemudian guru menjelaskan kepada siswa mengenai dua zat yang dikeluarkan saat bernapas yaitu
karbondioksida CO
2
dan uap air H
2
O. Siswa mendengarkan penjelasan guru. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan menyimpulkan materi yang telah
dipelajari dan pemberian umpan balik kepada siswa.
56
Pertemuan keempat dilaksanakan hari Selasa, 11 Agustus 2015 pada pukul 07.00-08.10 WIB. Sub materi yang dipelajari adalah inspirasi dan ekspirasi.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan tanya jawab guru dan siswa. Kemudian guru menjelaskan tentang pengertian inspirasi dan ekspirasi beserta prosesnya.
Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mencatat materi yang dituliskan oleh guru. Pembelajaran diakhiri dengan kegiatan menyimpulkan dan guru
memberikan umpan balik terhadap siswa. Pertemuan kelima dilaksanakan hari Rabu, 12 Agustus 2015 pada pukul
08.10-08.45 WIB dan dilanjutkan pukul 09.05-09.40 WIB. Sub materi yang dipelajari adalah hubungan inspirasi dan ekspirasi, pentingnya bernapas, dan
keefektifan hidung untuk bernapas. Kegiatan belajar diawali dengan tanya jawab guru dan siswa. Kemudian guru menjelaskan tentang hubungan inspirasi dan
ekspirasi, pentingnya bernapas, dan keefektifan hidung untuk bernapas. Siswa menerima penjelasan materi yang disampaikan guru dan mencatat materi yang
dituliskan. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan menyimpulkan materi dan memberikan umpan balik terhadap siswa.
Pada Sabtu, 15 Agustus 2015 siswa kelompok kontrol mengerjakan soal posttest I. Tujuan posttest I adalah untuk mengetahui pemahaman siswa setelah
menerima pembelajaran dengan metode ceramah. Dua minggu setelah posttest I tepatnya pada Sabtu, 29 Agustus 2015 siswa diberikan posttest II yang bertujuan
untuk mengetahui kembali pemahaman siswa dalam selang waktu beberapa minggu setelah menerima pembelajaran dengan metode ceramah. Soal yang
dikerjakan oleh siswa pada posttest I dan II sama seperti soal pretest, yakni 6 soal uraian.
2. Deskripsi Implementasi Pembelajaran Kelompok Eksperimen
Pembelajaran kelompok eksperimen menggunakan metode inkuiri. Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada kurikulum 2006 KTSP. Waktu
pelaksanakan pembelajaran pada setiap pertemuan adalah dua jam pelajaran 2 x 35 menit. Pembelajaran dilaksanakan selama lima kali pertemuan dengan sub
materi yang berbeda. Materi pokok yang dipelajari adalah organ pernapasan
57
manusia. Pembelajaran dilaksanakan oleh guru mitra melalui beberapa percobaan di dalam kelas.
Pelaksanaan pembelajaran dengan metode inkuiri pada kelompok eksperimen meliputi tiga kegiatan yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Pendahuluan berisi
kegiatan salam, apersepsi, motivasi, dan penyampaian tujuan pembelajaran. Kegiatan inti berisi tujuh langkah metode inkuiri yaitu orientasi, merumuskan
masalah, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan, mempresentasikan hasil, dan melakukan evaluasi. Kegiatan penutup berisikan
penegasan, refleksi, dan tindak lanjut terhadap siswa. Pertemuan pertama dilaksanakan hari Senin, 3 Agustus 2015 pada pukul
07.35-08.45 WIB. Sub materi yang dipelajari adalah organ pernapasan manusia dan fungsinya. Kegiatan diawali dengan tanya jawab antara guru dan siswa
tentang organ pernapasan manusia dan fungsinya apersepsi, penyampaian tujuan pembelajaran, dan pemberian semangat belajar pada siswa motivasi.
Selanjutnya, kegiatan inti yang pertama adalah orientasi. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 anak. Setiap kelompok
mendapatkan lembar kerja siswa yang berisikan langkah-langkah dan pertanyaan tentang percobaan yang akan dilakukan. Guru menuntun siswa dengan
memberikan penjelasan terhadap langkah-langkah percobaan yang akan dilakukan menuliskan rumusan masalah, hipotesis, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk
percobaan, langkah percobaan, melakukan percobaan, dan menuliskan kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan. Kegiatan inti yang kedua adalah
merumuskan permasalahan. Siswa dibimbing oleh guru dalam merumuskan permasalahan menggunakan kata tanya “apakah”, kemudian berdiskusi dan
menuliskannya dalam LKS. Kegiatan inti yang ketiga adalah merumuskan hipotesis. Siswa dibimbing guru untuk membuat hipotesis percobaan dengan
menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan. Kegiatan inti yang keempat adalah melakukan percobaan atau eksperimen. Pada percobaan ini, siswa menggunakan
media torso untuk mengetahui organ pernapasan manusia hidung, tenggorokan, dan paru-paru dan fungsinya. Siswa mencatat hasil pengamatan di LKS dan
mendiskusikan kesimpulan dari pengamatan yang dilakukan. Perwakilan kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
58
Selanjutnya guru memberikan penegasan terhadap kesimpulan percobaan yang telah dilakukan. Guru juga memberikan evaluasi secara lisan kepada siswa tentang
materi yang telah dipelajari. Kegiatan diakhiri dengan guru mengajak siswa untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran dan merefleksikan dalam kehidupan sehari-
hari. Pertemuan kedua dilaksanakan hari Selasa, 4 Agustus 2015 pada pukul 09.0-
10.15 WIB. Sub materi yang dipelajari adalah jenis pernapasan manusia. Kegiatan diawali dengan tanya jawab antara guru dan siswa tentang jenis pernapasan
manusia apersepsi, penyampaian tujuan pembelajaran, dan pemberian semangat belajar pada siswa motivasi. Selanjutnya, kegiatan inti yang pertama adalah
orientasi. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 anak. Setiap kelompok mendapatkan lembar kerja siswa yang berisikan langkah-
langkah dan pertanyaan tentang percobaan yang akan dilakukan. Guru menuntun siswa dengan memberikan penjelasan terhadap langkah-langkah percobaan yang
akan dilakukan menuliskan rumusan masalah, hipotesis, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk percobaan, langkah percobaan, melakukan percobaan, dan
menuliskan kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan. Kegiatan inti yang kedua adalah merumuskan permasalahan. Siswa dibimbing oleh guru dalam
merumuskan permasalahan menggunakan kata tanya “apakah”, kemudian berdiskusi dan menuliskannya dalam LKS. Kegiatan inti yang ketiga adalah
merumuskan hipotesis. Siswa dibimbing guru untuk membuat hipotesis percobaan dengan menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan. Kegiatan inti yang keempat
adalah melakukan percobaan atau eksperimen. Siswa mengamati tayangan video tentang jenis pernapasan pernapasan dada dan pernapasan perut dan
mempraktikan prosesnya dalam kelompok. Siswa mencatat hasil pengamatan di LKS dan mendiskusikan kesimpulan dari pengamatan yang dilakukan. Perwakilan
kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Selanjutnya guru memberikan penegasan terhadap kesimpulan percobaan yang
telah dilakukan. Guru juga memberikan evaluasi secara lisan kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari. Kegiatan diakhiri dengan guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan kegiatan pembelajaran dan merefleksikan dalam kehidupan sehari- hari.
59
Pertemuan ketiga dilaksanakan hari Sabtu, 8 Agustus 2015 pada pukul 07.00- 08.10 WIB. Sub materi yang dipelajari adalah zat yang dikeluarkan saat bernapas.
Kegiatan diawali dengan tanya jawab antara guru dan siswa tentang zat sisa pernapasan apersepsi, penyampaian tujuan pembelajaran, dan pemberian
semangat belajar pada siswa motivasi. Selanjutnya, kegiatan inti yang pertama adalah orientasi. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok
terdiri dari 5 anak. Setiap kelompok mendapatkan LKS yang berisikan langkah- langkah dan pertanyaan tentang percobaan yang akan dilakukan. Guru menuntun
siswa dengan memberikan penjelasan terhadap langkah-langkah percobaan yang akan dilakukan menuliskan rumusan masalah, hipotesis, alat dan bahan yang
dibutuhkan untuk percobaan, langkah percobaan, melakukan percobaan, dan menuliskan kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan. Kegiatan inti yang
kedua adalah merumuskan permasalahan. Siswa dibimbing oleh guru dalam merumuskan permasalahan menggunakan kata tanya “apakah”, kemudian
berdiskusi dan menuliskannya dalam LKS. Kegiatan inti yang ketiga adalah merumuskan hipotesis. Siswa dibimbing guru untuk membuat hipotesis percobaan
dengan menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan. Kegiatan inti yang keempat adalah melakukan percobaan atau eksperimen. Pada percobaan ini, siswa
membuktikan dua zat yang dikeluarkan saat bernapas H
2
O dan CO
2
. Percobaan pertama, membuktikan H
2
O uap air dengan menghembuskan napas di depan kacacermin
yang bening.
Percobaan kedua
membuktikan zat
CO
2
Karbondioksida dengan meniup larutan air kapur menggunakan sedotan, dan mengamati perubahan yang terjadi pada air kapur. Peralatan yang dibutuhkan
pada kedua percobaan tersebut adalah kaca atau cermin, air jernih, batu kapur, sedotan, dan gelas bening. Siswa mencatat hasil pengamatan di LKS dan
mendiskusikan kesimpulan dari percobaan yang dilakukan. Perwakilan kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Selanjutnya guru
memberikan penegasan terhadap kesimpulan percobaan yang telah dilakukan. Guru juga memberikan evaluasi secara lisan kepada siswa tentang materi yang
telah dipelajari. Kegiatan diakhiri dengan guru mengajak siswa untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran dan merefleksikan dalam kehidupan sehari-
hari.
60
Pertemuan keempat dilaksanakan hari Senin, 10 Agustus 2015 pada pukul 07.35-08.45 WIB. Sub materi yang dipelajari adalah inspirasi dan ekspirasi.
Kegiatan diawali dengan tanya jawab antara guru dan siswa tentang inspirasi dan ekspirasi pernapasan apersepsi, penyampaian tujuan pembelajaran, dan
pemberian semangat belajar pada siswa motivasi. Selanjutnya, kegiatan inti yang pertama adalah orientasi. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 5 anak. Setiap kelompok mendapatkan lembar kerja siswa yang berisikan langkah-langkah dan pertanyaan tentang percobaan yang akan
dilakukan. Guru menuntun siswa dengan memberikan penjelasan terhadap langkah-langkah percobaan yang akan dilakukan menuliskan rumusan masalah,
hipotesis, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk percobaan, langkah percobaan, melakukan percobaan, dan menuliskan kesimpulan dari percobaan yang telah
dilakukan. Kegiatan inti yang kedua adalah merumuskan permasalahan. Siswa dibimbing oleh guru dalam merumuskan permasalahan menggunakan kata tanya
“apakah”, kemudian berdiskusi dan menuliskannya dalam LKS. Kegiatan inti yang ketiga adalah merumuskan hipotesis. Siswa dibimbing guru untuk membuat
hipotesis percobaan dengan menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan. Kegiatan inti yang keempat adalah melakukan percobaan atau eksperimen. Pada
percobaan ini, siswa mempraktikkan proses inspirasi dan ekspirasi dengan media “miniatur paru-paru” yang dibuat dari botol air mineral, sedotan, balon, dan
plastisin. Siswa mencatat hasil pengamatan di LKS dan mendiskusikan kesimpulan dari pengamatan yang dilakukan. Perwakilan kelompok diberi
kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Selanjutnya guru memberikan penegasan terhadap kesimpulan percobaan yang telah dilakukan.
Guru juga memberikan evaluasi secara lisan kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari. Kegiatan diakhiri dengan guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan kegiatan pembelajaran dan merefleksikan dalam kehidupan sehari- hari.
Pertemuan kelima dilaksanakan hari Selasa, 11 Agustus 2015 pada pukul 09.00-10.15 WIB. Sub materi yang dipelajari adalah hubungan inspirasi dan
ekspirasi, pentingnya bernapas, dan keefektifan hidung untuk bernapas. Kegiatan diawali dengan tanya jawab antara guru dan siswa tentang hubungan inspirasi dan
61
ekspirasi pernapasan apersepsi, penyampaian tujuan pembelajaran, dan pemberian semangat belajar pada siswa motivasi. Selanjutnya, kegiatan inti yang
pertama adalah orientasi. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 anak. Setiap kelompok mendapatkan lembar kerja siswa
yang berisikan langkah-langkah dan pertanyaan tentang percobaan yang akan dilakukan. Guru menuntun siswa dengan memberikan penjelasan terhadap
langkah-langkah percobaan yang akan dilakukan menuliskan rumusan masalah, hipotesis, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk percobaan, langkah percobaan,
melakukan percobaan, dan menuliskan kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan. Kegiatan inti yang kedua adalah merumuskan permasalahan. Siswa
dibimbing oleh guru dalam merumuskan permasalahan menggunakan kata tanya “apakah”, kemudian berdiskusi dan menuliskannya dalam LKS. Kegiatan inti
yang ketiga adalah merumuskan hipotesis. Siswa dibimbing guru untuk membuat hipotesis percobaan dengan menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan.
Kegiatan inti yang keempat adalah melakukan percobaan atau eksperimen. Sebelum melakukan percobaan, siswa mengamati tayangan video tentang
hubungan inspirasi dan ekspirasi, pentingnya bernapas, dan keefektifan organ hidung untuk bernapas. Selanjutnya, siswa melakukan percobaan pertama untuk
membuktikan hubungan inspirasi dan ekspirasi menggunakan media balon yang digenggam dan ditiupdikempiskan. Balon diibaratkan sebagai paru-paru dan
genggaman tangan sebagai rongga dada. Percobaan kedua untuk membuktikan keefektifan hidung dengan media “hidung buatan” menggunakan corong karton
yang diberi silia di dalamnya berupa tali rafia. Kemudian siswa meniupkan potongan-potongan kertas melalui lubang karton bersilia tersebut. Siswa
membandingkannya dengan corong karton yang tidak diberi silia. Karton bersilia diibaratkan sebagai hidung, karton tidak bersilia sebagai mulut, tiupan sebagai
udara yang masuk, dan potongan kertas sebagai debu. Siswa mencatat hasil pengamatan di LKS dan mendiskusikan kesimpulan dari percobaan yang
dilakukan. Perwakilan kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Selanjutnya guru memberikan penegasan terhadap kesimpulan
percobaan yang telah dilakukan. Guru juga memberikan evaluasi secara lisan kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari. Kegiatan diakhiri dengan guru
62
mengajak siswa untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran dan merefleksikan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada Sabtu, 15 Agustus 2015 siswa kelompok eksperimen mengerjakan soal posttest I. Tujuan posttest I adalah untuk mengetahui pemahaman siswa setelah
menerima pembelajaran dengan metode inkuiri. Dua minggu setelah posttest I tepatnya pada Sabtu, 29 Agustus 2015 siswa diberikan posttest II yang bertujuan
untuk mengetahui kembali pemahaman siswa dalam selang waktu beberapa minggu setelah menerima pembelajaran dengan metode inkuiri. Soal yang
dikerjakan oleh siswa pada posttest I dan II sama seperti soal pretest, yakni 6 soal uraian.
4.1.2 Hasil Uji Hipotesis Penelitian I
Hipotesis penelitian I adalah penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi pada mata pelajaran IPA dengan materi organ
pernapasan manusia kelas V SD BOPKRI Gondolayu tahun ajaran 20152016. Variabel dependen pada hipotesis tersebut adalah kemampuan mengaplikasi,
sedangkan variabel independen adalah penerapan metode inkuiri. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel dependen terdiri dari 1 soal uraian yaitu item
soal nomor 3 yang mengandung indikator mengeksekusi, melaksanakan, dan menggunakan.
Hasil analisis statistik secara keseluruhan dihitung dengan menggunakan program statistik yakni IBM SPSS Statistics 20 for Windows. Tingkat kepercayaan
yang digunakan dalam hipotesis tersebut adalah 95. Tahapan analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1 Uji normalitas distribusi data untuk
mengetahui data berdistribusi normal atau tidak, sehingga dapat digunakan untuk melakukan analisis selanjutnya menggunakan statistik parametrik atau
nonparametrik. 2 Uji perbedaan kemampuan awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. 3 Uji
signifikansi pengaruh perlakuan. 4 Uji besar pengaruh perlakuan. 5 Perhitungan persentase peningkatan rerata pretest ke posttest. 6 Uji signifikansi peningkatan
rerata pretest ke posttest. 7 Uji korelasi rerata pretest ke posttest. 8 Uji retensi pengaruh perlakuan.
63
4.1.2.1 Uji Normalitas Distribusi Data
Uji normalitas distribusi data dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data normal atau tidak dan untuk menentukan jenis statistik yang
digunakan dalam menganalisis data selanjutnya Field, 2009: 144. Data dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diuji normalitasnya menggunakan
One Samples One Samples Kolmogorov-Smirnov test. Data yang diuji normalitasnya adalah data skor pretest, posttest I, posttest II, dan selisih pretest ke
posttest I. Kriteria yang digunakan untuk kesimpulan uji normalitas data adalah
sebagai berikut. 1 Jika harga Sig.2-tailed 0,05 maka data terdistribusi normal dan uji statistik selanjutnya menggunakan statistik parametrik misalnya dengan
Independent samples t-test atau Paired samples t-test Field, 2009: 326. 2 Jika harga Sig.2-tailed 0,05 maka data terdistribusi tidak normal dan uji statistik
selanjutnya menggunakan statistik nonparametric misalnya dengan Mann-Whitney U-test atau Wilcoxon Field, 2009: 345. Hasil uji normalitas kemampuan
mengaplikasi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut lihat Lampiran 4.3.1.
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Kemampuan Mengaplikasi No
Aspek Sig. 2-tailed Keterangan
1 Pretest mengaplikasi kelompok kontrol
0,131 Normal
2 Posttest I mengaplikasi kelompok kontrol
0,181 Normal
3 Posttest II mengaplikasi kelompok kontrol
0,407 Normal
4 Selisih rerata skor pretest-posttest I mengaplikasi kelompok
control 0,619
Normal 5
Pretest mengaplikasi kelompok eksperimen 0,201
Normal 6
Posttest I mengaplikasi kelompok eksperimen 0,203
Normal 7
Posttest II mengaplikasi kelompok eksperimen 0,085
Normal 8
Selisih rerata skor pretest-posttest I mengaplikasi kelompok eksperimen
0,384 Normal
Tabel 4.1 menunjukkan harga Sig.2-tailed 0,05 untuk semua aspek. Aspek yang dimaksud adalah pretest, posttest I, posttest II, dan selisih rerata skor
pretest - posttest I untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Semua aspek memiliki distribusi data normal, sehingga analisis statistik selanjutnya
menggunakan statistik parametrik. Statistik parametrik dengan Independent sample t-test digunakan untuk analisis data dari kelompok yang berbeda, misalnya
64
kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen Field, 2009: 326. Sedangkan statistik parametrik dengan Paired samples t-test digunakan untuk analisis data
dari kelompok yang sama, misalnya kelompok kontrol dengan kelompok kontrol atau kelompok eksperimen dengan kelompok eksperimen.
4.1.2.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal