53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada  Bab  IV  ini  berisi  hasil  penelitian  dan  hasil  analisis  data.  Hasil penelitian berisikan implementasi  penelitan  yang meliputi  deskripsi populasi  dan
deskripsi  implementasi  pembelajaran.  Hasil  analisis  data  berisikan  uji  hipotesis penelitian  I  dan  II  yang  meliputi  analisis  pengaruh  perlakuan  dan  analisis  lebih
lanjut.  Pada  pembahasan  diuraikan  mengenai  pengaruh  perlakuan  beserta dampaknya.
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Implementasi Penelitian
Penelitian  ini  menggunakan  dua  kelas  sebagai  kelompok  kontrol  dan kelompok eksperimen. Penentuan kedua kelompok dilakukan dengan cara undian
oleh  guru  mitra.  Teknik  pengambilan  sampel  ini  menggunakan  desain  non probability sampling dengan tipe convenience sampling. Best  Kahn 2006: 18-
19  menjelaskan  bahwa  teknik  convenience  sampling  merupakan  pemilihan sampel  yang  digunakan  untuk  penelitian  pendidikan  dengan  menggunakan  kelas
yang  tersedia  karena  keterbatasan  administrasi  untuk  memilih  secara  acak.  Hasil pengundian  menunjukkan  bahwa  kelas  V-1  sebagai  kelompok  eksperimen  dan
kelas  V-2  sebagai  kelompok  kontrol.  Berikut  ini  akan  dideskripsikan  populasi penelitian dan pembelajaran pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
4.1.1.1 Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi  penelitian  ini  adalah  siswa  kelas  V  SD  BOPKRI  Gondolayu Yogyakarta.  Populasi  terdiri  dari  dua  kelas  yaitu  V-1  dan  V-2.  Hasil  wawancara
dengan  guru  mitra  pada  Jumat,  24  Juli  2015  menunjukkan  bahwa  kedua  kelas memiliki  prestasi  akademik  sejajar.  Prestasi  akademik  yang  sejajar  karena
pembagian kelas sejak awal diacak baik dari segi prestasi  maupun latar belakang keluarga.  Sampel  pertama  penelitan  adalah  kelas  V-1  sebagai  kelompok
eksperimen.  Jumlah  siswa  di  kelas  ini  adalah  30  anak  yang  terdiri  dari  15  siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Siswa pada kelompok eksperimen ini rata-rata
54
berasal dari latar belakang keluarga ekonomi menengah dan berpendidikan. Data siswa  menunjukkan  bahwa  pekerjaan  orang  tua  siswa  antara  lain  karyawan
swasta,  guru,  wiraswasta,  PNS,  dosen,  perawat,  dan  pendeta.  Latar  belakang pendidikan  orang  tua  antara  lain  SPG,  SMA,  SMK,  D3,  D4,  S1,  S2,  dan  S3.
Berdasarkan  daftar  kehadiran,  terdapat  satu  siswa  kelas  eksperimen  yang  tidak mengikuti  selama  proses  implementasi  pembelajaran  menggunakan  metode
inkuiri.  Data  siswa  tersebut  dieliminasi  dari  data  penelitian  karena  siswa  tidak mendapatkan  treatment  perlakuan  sama  sekali.  Dengan  demikian,  dapat
disimpulkan bahwa sampel di kelas eksperimen berjumlah 29 anak. Sampel  kedua  penelitian  adalah  kelas  V-2  sebagai  kelompok  kontrol.
Jumlah siswa di kelas ini adalah 30 anak, yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 16  siswa  perempuan.  Siswa  kelas  V-2  rata-rata  berasal  dari  latar  belakang
keluarga ekonomi menengah dan berpendidikan. Data siswa menunjukkan bahwa pekerjaan orang tua siswa antara lain karyawan swasta, wiraswasta, PNS,  dosen,
dan pendeta. Latar belakang pendidikan orang tua antara lain SMA, SMK, D3, S1, S2, dan S3.
4.1.1.2 Deskripsi Implementasi Pembelajaran
Pelaksanaan penelitian dimulai dengan pretest pada kelompok kontrol dan kelompok  eksperimen.  Pretest  dilaksanakan  untuk  mengetahui  kemampuan  awal
siswa.  Pretest  pada  kelompok  kontrol  dan  kelompok  eksperimen  dilaksanakan pada  Sabtu,  1  Agustus  2015.  Siswa  mengerjakan  soal  pretest  yang  berjumlah  6
soal  uraian  dengan  waktu  2  x  35  menit.  Sebelum  mengerjakan  soal,  siswa mendapat pengarahan dari guru tentang langkah-langkah pengerjaan soal maupun
maksud  dari  butir  soal.  Siswa  diberi  kesempatan  untuk  bertanya  kepada  guru tentang soal yang kurang dipahami. Guru yang mendampingi siswa selama pretest
maupun  selama  pelaksanaan  pembelajaran  pada  kedua  kelompok  adalah  guru yang  sama.  Peneliti  dalam  hal  ini  berperan  sebagai  pengamat,  sehingga  tidak
sedikitpun  mengambil  peran  dalam  kegiatan  pembelajaran.  Peran  peneliti  adalah membantu  menyiapkan  alat  dan  bahan  sebelum  pelaksanaan  pembelajaran  dan
mendokumentasikan  kegiatan  pembelajaran.  Berikut  deskripsi  implementasi kegiatan pembelajaran pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
55
1. Deskripsi Implementasi Pembelajaran Kelompok Kontrol
Pembelajaran  kelompok  kontrol  menggunakan  metode  tradisional  yaitu metode  ceramah.  Pelaksanaan  pembelajaran  berpedoman  pada  kurikulum  2006
KTSP.  Waktu  yang  dibutuhkan  untuk  melaksanakan  pembelajaran  pada  setiap pertemuan  adalah  dua  jam  pelajaran  2  x  35  menit.  Pembelajaran  dilaksanakan
selama  lima  kali  pertemuan  dengan  sub  materi  yang  berbeda  oleh  guru  mitra  di dalam kelas. Materi pokok yang dipelajari adalah organ pernapasan manusia.
Pertemuan  pertama  dilaksanakan  hari  Selasa,  4  Agustus  2015  pada  pukul 07.00-08.10  WIB.  Sub  materi  yang  dipelajari  adalah  organ  pernapasan  manusia
dan fungsinya. Kegiatan pembelajaran diawali dengan apersepsi  oleh guru. Guru bertanya  jawab  dengan  siswa  tentang  alat  pernapasan  manusia  dan  fungsinya.
Kegiatan  inti  dilaksanakan  dengan  memberikan  penjelasan  kepada  siswa  tentang organ atau alat pernapasan manusia dan fungsinya. Siswa menerima materi yang
dijelaskan  oleh  guru  dan  mencatat  hal-hal  penting  di  buku  masing-masing. Kegiatan  pembelajaran  diakhiri  dengan  menyimpulkan  materi  yang  telah
dipelajari dan pemberian umpan balik terhadap siswa. Pertemuan kedua dilaksanakan hari Rabu, 5 Agustus 2015 pada pukul 08.10-
08.45  WIB  dan  dilanjutkan  pukul  09.05-09.40  WIB.  Sub  materi  yang  dipelajari adalah  jenis  pernapasan  manusia.  Kegiatan  pembelajaran  diawali  dengan
apersepsi,  guru  bertanya  jawab  dengan  siswa  tentang  dua  jenis  pernapasan manusia.  Guru  menjelaskan  dua  jenis  pernapasan  manusia,  pengertian,  dan
prosesnya.  Siswa  mendengarkan  penjelasan  guru  dan  mencatat  hal-hal  penting yang dituliskan oleh guru. Pembelajaran diakhiri dengan kegiatan menyimpulkan
dan pemberian umpan balik kepada siswa. Pertemuan  ketiga  dilaksanakan  hari  Kamis,  6  Agustus  2015  pada  pukul
07.00-08.10  WIB.  Sub  materi  yang  dipelajari  adalah  zat  yang  dikeluarkan  saat bernapas.  Kegiatan  pembelajaran  diawali  dengan  tanya  jawab  guru  dan  siswa
mengenai  zat  yang  dikeluarkan  saat  bernapas.  Kemudian  guru  menjelaskan kepada  siswa  mengenai  dua  zat  yang  dikeluarkan  saat  bernapas  yaitu
karbondioksida  CO
2
dan  uap  air  H
2
O.  Siswa  mendengarkan  penjelasan  guru. Kegiatan  pembelajaran  diakhiri  dengan  menyimpulkan  materi  yang  telah
dipelajari dan pemberian umpan balik kepada siswa.
56
Pertemuan  keempat  dilaksanakan  hari  Selasa,  11  Agustus  2015  pada  pukul 07.00-08.10  WIB.  Sub  materi  yang  dipelajari  adalah  inspirasi  dan  ekspirasi.
Kegiatan  pembelajaran  diawali  dengan  tanya  jawab  guru  dan  siswa.  Kemudian guru  menjelaskan  tentang  pengertian  inspirasi  dan  ekspirasi  beserta  prosesnya.
Siswa  mendengarkan  penjelasan  guru  dan  mencatat  materi  yang  dituliskan  oleh guru.  Pembelajaran  diakhiri  dengan  kegiatan  menyimpulkan  dan  guru
memberikan umpan balik terhadap siswa. Pertemuan  kelima  dilaksanakan  hari  Rabu,  12  Agustus  2015  pada  pukul
08.10-08.45  WIB  dan  dilanjutkan  pukul  09.05-09.40  WIB.  Sub  materi  yang dipelajari  adalah  hubungan  inspirasi  dan  ekspirasi,  pentingnya  bernapas,  dan
keefektifan hidung untuk bernapas. Kegiatan belajar diawali dengan tanya jawab guru  dan  siswa.  Kemudian  guru  menjelaskan  tentang  hubungan  inspirasi  dan
ekspirasi,  pentingnya  bernapas,  dan  keefektifan  hidung  untuk  bernapas.  Siswa menerima  penjelasan  materi  yang  disampaikan  guru  dan  mencatat  materi  yang
dituliskan.  Kegiatan  pembelajaran  diakhiri  dengan  menyimpulkan  materi  dan memberikan umpan balik terhadap siswa.
Pada  Sabtu,  15  Agustus  2015  siswa  kelompok  kontrol  mengerjakan  soal posttest  I.  Tujuan  posttest  I  adalah  untuk  mengetahui  pemahaman  siswa  setelah
menerima  pembelajaran  dengan  metode  ceramah.  Dua  minggu  setelah  posttest  I tepatnya pada Sabtu, 29 Agustus 2015 siswa diberikan posttest II yang  bertujuan
untuk  mengetahui  kembali  pemahaman  siswa  dalam  selang  waktu  beberapa minggu  setelah  menerima  pembelajaran  dengan  metode  ceramah.  Soal  yang
dikerjakan oleh siswa pada posttest I dan II sama seperti soal pretest, yakni 6 soal uraian.
2. Deskripsi Implementasi Pembelajaran Kelompok Eksperimen
Pembelajaran  kelompok  eksperimen  menggunakan  metode  inkuiri. Pelaksanaan  pembelajaran  berpedoman  pada  kurikulum  2006  KTSP.  Waktu
pelaksanakan pembelajaran pada setiap pertemuan adalah dua jam pelajaran 2 x 35  menit.  Pembelajaran  dilaksanakan  selama  lima  kali  pertemuan  dengan  sub
materi  yang  berbeda.  Materi  pokok  yang  dipelajari  adalah  organ  pernapasan
57
manusia. Pembelajaran dilaksanakan oleh guru mitra melalui beberapa percobaan di dalam kelas.
Pelaksanaan pembelajaran dengan metode inkuiri pada kelompok eksperimen meliputi  tiga  kegiatan  yaitu  pendahuluan,  inti,  dan  penutup.  Pendahuluan  berisi
kegiatan  salam,  apersepsi,  motivasi,  dan  penyampaian  tujuan  pembelajaran. Kegiatan  inti  berisi  tujuh  langkah  metode  inkuiri  yaitu  orientasi,  merumuskan
masalah,  merumuskan  hipotesis,  melakukan  eksperimen,  menarik  kesimpulan, mempresentasikan  hasil,  dan  melakukan  evaluasi.  Kegiatan  penutup  berisikan
penegasan, refleksi, dan tindak lanjut terhadap siswa. Pertemuan  pertama  dilaksanakan  hari  Senin,  3  Agustus  2015  pada  pukul
07.35-08.45  WIB.  Sub  materi  yang  dipelajari  adalah  organ  pernapasan  manusia dan  fungsinya.  Kegiatan  diawali  dengan  tanya  jawab  antara  guru  dan  siswa
tentang organ pernapasan manusia dan fungsinya apersepsi, penyampaian tujuan pembelajaran,  dan  pemberian  semangat  belajar  pada  siswa  motivasi.
Selanjutnya, kegiatan inti  yang pertama adalah orientasi. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok,  masing-masing  kelompok  terdiri  dari  5  anak.  Setiap  kelompok
mendapatkan lembar kerja siswa  yang berisikan langkah-langkah dan pertanyaan tentang  percobaan  yang  akan  dilakukan.  Guru  menuntun  siswa  dengan
memberikan penjelasan terhadap langkah-langkah percobaan yang akan dilakukan menuliskan  rumusan  masalah,  hipotesis,  alat  dan  bahan  yang  dibutuhkan  untuk
percobaan, langkah percobaan, melakukan percobaan, dan menuliskan kesimpulan dari  percobaan  yang  telah  dilakukan.  Kegiatan  inti  yang  kedua  adalah
merumuskan  permasalahan.  Siswa  dibimbing  oleh  guru  dalam  merumuskan permasalahan  menggunakan  kata  tanya  “apakah”,  kemudian  berdiskusi  dan
menuliskannya  dalam  LKS.  Kegiatan  inti  yang  ketiga  adalah  merumuskan hipotesis.  Siswa  dibimbing  guru  untuk  membuat  hipotesis  percobaan  dengan
menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan. Kegiatan inti yang keempat adalah melakukan  percobaan  atau  eksperimen.  Pada  percobaan  ini,  siswa  menggunakan
media  torso  untuk  mengetahui  organ  pernapasan  manusia  hidung,  tenggorokan, dan  paru-paru  dan  fungsinya.  Siswa  mencatat  hasil  pengamatan  di  LKS  dan
mendiskusikan  kesimpulan  dari  pengamatan  yang  dilakukan.  Perwakilan kelompok  diberi  kesempatan  untuk  mempresentasikan  hasil  diskusinya.
58
Selanjutnya  guru  memberikan  penegasan  terhadap  kesimpulan  percobaan  yang telah dilakukan. Guru juga memberikan evaluasi secara lisan kepada siswa tentang
materi yang telah dipelajari. Kegiatan diakhiri dengan guru mengajak siswa untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran dan merefleksikan dalam kehidupan sehari-
hari. Pertemuan kedua dilaksanakan hari Selasa, 4 Agustus 2015 pada pukul 09.0-
10.15 WIB. Sub materi yang dipelajari adalah jenis pernapasan manusia. Kegiatan diawali  dengan  tanya  jawab  antara  guru  dan  siswa  tentang  jenis  pernapasan
manusia apersepsi, penyampaian tujuan pembelajaran, dan pemberian semangat belajar  pada  siswa  motivasi.  Selanjutnya,  kegiatan  inti  yang  pertama  adalah
orientasi. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 anak. Setiap kelompok mendapatkan lembar kerja siswa yang berisikan langkah-
langkah dan pertanyaan tentang percobaan  yang akan dilakukan. Guru menuntun siswa  dengan  memberikan  penjelasan  terhadap  langkah-langkah  percobaan  yang
akan  dilakukan  menuliskan  rumusan  masalah,  hipotesis,  alat  dan  bahan  yang dibutuhkan  untuk  percobaan,  langkah  percobaan,  melakukan  percobaan,  dan
menuliskan kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan. Kegiatan inti yang kedua  adalah  merumuskan  permasalahan.  Siswa  dibimbing  oleh  guru  dalam
merumuskan  permasalahan  menggunakan  kata  tanya  “apakah”,  kemudian berdiskusi  dan  menuliskannya  dalam  LKS.  Kegiatan  inti  yang  ketiga  adalah
merumuskan hipotesis. Siswa dibimbing guru untuk membuat hipotesis percobaan dengan menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan. Kegiatan inti yang keempat
adalah  melakukan  percobaan  atau  eksperimen.  Siswa  mengamati  tayangan  video tentang  jenis  pernapasan  pernapasan  dada  dan  pernapasan  perut  dan
mempraktikan  prosesnya  dalam  kelompok.  Siswa  mencatat  hasil  pengamatan  di LKS dan mendiskusikan kesimpulan dari pengamatan yang dilakukan. Perwakilan
kelompok  diberi  kesempatan  untuk  mempresentasikan  hasil  diskusinya. Selanjutnya  guru  memberikan  penegasan  terhadap  kesimpulan  percobaan  yang
telah dilakukan. Guru juga memberikan evaluasi secara lisan kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari. Kegiatan diakhiri dengan guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan kegiatan pembelajaran dan merefleksikan dalam kehidupan sehari- hari.
59
Pertemuan ketiga dilaksanakan hari Sabtu, 8 Agustus 2015 pada pukul 07.00- 08.10 WIB. Sub materi yang dipelajari adalah zat yang dikeluarkan saat bernapas.
Kegiatan  diawali  dengan  tanya  jawab  antara  guru  dan  siswa  tentang  zat  sisa pernapasan  apersepsi,  penyampaian  tujuan  pembelajaran,  dan  pemberian
semangat  belajar  pada  siswa  motivasi.  Selanjutnya,  kegiatan  inti  yang  pertama adalah  orientasi.  Siswa  dibagi  menjadi  6  kelompok,  masing-masing  kelompok
terdiri dari 5 anak. Setiap kelompok mendapatkan LKS  yang berisikan langkah- langkah dan pertanyaan tentang percobaan  yang akan dilakukan. Guru menuntun
siswa  dengan  memberikan  penjelasan  terhadap  langkah-langkah  percobaan  yang akan  dilakukan  menuliskan  rumusan  masalah,  hipotesis,  alat  dan  bahan  yang
dibutuhkan  untuk  percobaan,  langkah  percobaan,  melakukan  percobaan,  dan menuliskan kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan. Kegiatan inti yang
kedua  adalah  merumuskan  permasalahan.  Siswa  dibimbing  oleh  guru  dalam merumuskan  permasalahan  menggunakan  kata  tanya  “apakah”,  kemudian
berdiskusi  dan  menuliskannya  dalam  LKS.  Kegiatan  inti  yang  ketiga  adalah merumuskan hipotesis. Siswa dibimbing guru untuk membuat hipotesis percobaan
dengan menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan. Kegiatan inti yang keempat adalah  melakukan  percobaan  atau  eksperimen.  Pada  percobaan  ini,  siswa
membuktikan dua zat yang dikeluarkan saat bernapas H
2
O dan CO
2
. Percobaan pertama,  membuktikan  H
2
O  uap  air  dengan  menghembuskan  napas  di  depan kacacermin
yang bening.
Percobaan kedua
membuktikan zat
CO
2
Karbondioksida  dengan  meniup  larutan  air  kapur  menggunakan  sedotan,  dan mengamati  perubahan  yang  terjadi  pada  air  kapur.  Peralatan  yang  dibutuhkan
pada  kedua  percobaan  tersebut  adalah  kaca  atau  cermin,  air  jernih,  batu  kapur, sedotan,  dan  gelas  bening.  Siswa  mencatat  hasil  pengamatan  di  LKS  dan
mendiskusikan kesimpulan dari percobaan yang dilakukan. Perwakilan kelompok diberi  kesempatan  untuk  mempresentasikan  hasil  diskusinya.  Selanjutnya  guru
memberikan  penegasan  terhadap  kesimpulan  percobaan  yang  telah  dilakukan. Guru  juga  memberikan  evaluasi  secara  lisan  kepada  siswa  tentang  materi  yang
telah  dipelajari.  Kegiatan  diakhiri  dengan  guru  mengajak  siswa  untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran dan merefleksikan dalam kehidupan sehari-
hari.
60
Pertemuan  keempat  dilaksanakan  hari  Senin,  10  Agustus  2015  pada  pukul 07.35-08.45  WIB.  Sub  materi  yang  dipelajari  adalah  inspirasi  dan  ekspirasi.
Kegiatan diawali dengan tanya jawab antara guru dan siswa tentang inspirasi dan ekspirasi  pernapasan  apersepsi,  penyampaian  tujuan  pembelajaran,  dan
pemberian semangat belajar pada siswa motivasi. Selanjutnya, kegiatan inti yang pertama  adalah  orientasi.  Siswa  dibagi  menjadi  6  kelompok,  masing-masing
kelompok  terdiri  dari  5  anak.  Setiap  kelompok  mendapatkan  lembar  kerja  siswa yang  berisikan  langkah-langkah  dan  pertanyaan  tentang  percobaan  yang  akan
dilakukan.  Guru  menuntun  siswa  dengan  memberikan  penjelasan  terhadap langkah-langkah  percobaan  yang  akan  dilakukan  menuliskan  rumusan  masalah,
hipotesis,  alat  dan  bahan  yang  dibutuhkan  untuk  percobaan,  langkah  percobaan, melakukan  percobaan,  dan  menuliskan  kesimpulan  dari  percobaan  yang  telah
dilakukan.  Kegiatan  inti  yang  kedua  adalah  merumuskan  permasalahan.  Siswa dibimbing  oleh  guru  dalam  merumuskan  permasalahan  menggunakan  kata  tanya
“apakah”,  kemudian  berdiskusi  dan  menuliskannya  dalam  LKS.  Kegiatan  inti yang ketiga adalah merumuskan hipotesis. Siswa dibimbing guru untuk membuat
hipotesis  percobaan  dengan  menjawab  pertanyaan  yang  telah  dirumuskan. Kegiatan  inti  yang  keempat  adalah  melakukan  percobaan  atau  eksperimen.  Pada
percobaan ini, siswa mempraktikkan proses inspirasi dan ekspirasi dengan media “miniatur  paru-paru”  yang  dibuat  dari  botol  air  mineral,  sedotan,  balon,  dan
plastisin.  Siswa  mencatat  hasil  pengamatan  di  LKS  dan  mendiskusikan kesimpulan  dari  pengamatan  yang  dilakukan.  Perwakilan  kelompok  diberi
kesempatan  untuk  mempresentasikan  hasil  diskusinya.  Selanjutnya  guru memberikan  penegasan  terhadap  kesimpulan  percobaan  yang  telah  dilakukan.
Guru  juga  memberikan  evaluasi  secara  lisan  kepada  siswa  tentang  materi  yang telah  dipelajari.  Kegiatan  diakhiri  dengan  guru  mengajak  siswa  untuk
menyimpulkan kegiatan pembelajaran dan merefleksikan dalam kehidupan sehari- hari.
Pertemuan  kelima  dilaksanakan  hari  Selasa,  11  Agustus  2015  pada  pukul 09.00-10.15  WIB.  Sub  materi  yang  dipelajari  adalah  hubungan  inspirasi  dan
ekspirasi, pentingnya bernapas, dan keefektifan hidung untuk bernapas. Kegiatan diawali dengan tanya jawab antara guru dan siswa tentang hubungan inspirasi dan
61
ekspirasi  pernapasan  apersepsi,  penyampaian  tujuan  pembelajaran,  dan pemberian semangat belajar pada siswa motivasi. Selanjutnya, kegiatan inti yang
pertama  adalah  orientasi.  Siswa  dibagi  menjadi  6  kelompok,  masing-masing kelompok  terdiri  dari  5  anak.  Setiap  kelompok  mendapatkan  lembar  kerja  siswa
yang  berisikan  langkah-langkah  dan  pertanyaan  tentang  percobaan  yang  akan dilakukan.  Guru  menuntun  siswa  dengan  memberikan  penjelasan  terhadap
langkah-langkah  percobaan  yang  akan  dilakukan  menuliskan  rumusan  masalah, hipotesis,  alat  dan  bahan  yang  dibutuhkan  untuk  percobaan,  langkah  percobaan,
melakukan  percobaan,  dan  menuliskan  kesimpulan  dari  percobaan  yang  telah dilakukan.  Kegiatan  inti  yang  kedua  adalah  merumuskan  permasalahan.  Siswa
dibimbing  oleh  guru  dalam  merumuskan  permasalahan  menggunakan  kata  tanya “apakah”,  kemudian  berdiskusi  dan  menuliskannya  dalam  LKS.  Kegiatan  inti
yang ketiga adalah merumuskan hipotesis. Siswa dibimbing guru untuk membuat hipotesis  percobaan  dengan  menjawab  pertanyaan  yang  telah  dirumuskan.
Kegiatan  inti  yang  keempat  adalah  melakukan  percobaan  atau  eksperimen. Sebelum  melakukan  percobaan,  siswa  mengamati  tayangan  video  tentang
hubungan  inspirasi  dan  ekspirasi,  pentingnya  bernapas,  dan  keefektifan  organ hidung  untuk  bernapas.  Selanjutnya,  siswa  melakukan  percobaan  pertama  untuk
membuktikan  hubungan  inspirasi  dan  ekspirasi  menggunakan  media  balon  yang digenggam  dan  ditiupdikempiskan.  Balon  diibaratkan  sebagai  paru-paru  dan
genggaman  tangan  sebagai  rongga  dada.  Percobaan  kedua  untuk  membuktikan keefektifan  hidung  dengan  media  “hidung  buatan”  menggunakan  corong  karton
yang  diberi  silia  di  dalamnya  berupa  tali  rafia.  Kemudian  siswa  meniupkan potongan-potongan  kertas  melalui  lubang  karton  bersilia  tersebut.  Siswa
membandingkannya dengan corong karton yang tidak diberi silia. Karton bersilia diibaratkan  sebagai  hidung,  karton  tidak  bersilia  sebagai  mulut,  tiupan  sebagai
udara  yang  masuk,  dan  potongan  kertas  sebagai  debu.  Siswa  mencatat  hasil pengamatan  di  LKS  dan  mendiskusikan  kesimpulan  dari  percobaan  yang
dilakukan.  Perwakilan  kelompok  diberi  kesempatan  untuk  mempresentasikan hasil  diskusinya.  Selanjutnya  guru  memberikan  penegasan  terhadap  kesimpulan
percobaan  yang  telah  dilakukan.  Guru  juga  memberikan  evaluasi  secara  lisan kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari. Kegiatan diakhiri dengan guru
62
mengajak  siswa  untuk  menyimpulkan  kegiatan  pembelajaran  dan  merefleksikan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada Sabtu, 15 Agustus 2015 siswa kelompok eksperimen mengerjakan soal posttest  I.  Tujuan  posttest  I  adalah  untuk  mengetahui  pemahaman  siswa  setelah
menerima  pembelajaran  dengan  metode  inkuiri.  Dua  minggu  setelah  posttest  I tepatnya pada Sabtu, 29 Agustus 2015 siswa diberikan posttest II yang  bertujuan
untuk  mengetahui  kembali  pemahaman  siswa  dalam  selang  waktu  beberapa minggu  setelah  menerima  pembelajaran  dengan  metode  inkuiri.  Soal  yang
dikerjakan oleh siswa pada posttest I dan II sama seperti soal pretest, yakni 6 soal uraian.
4.1.2 Hasil Uji Hipotesis Penelitian I
Hipotesis  penelitian  I  adalah  penerapan  metode  inkuiri  berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi pada mata pelajaran IPA dengan materi organ
pernapasan  manusia  kelas  V  SD  BOPKRI  Gondolayu  tahun  ajaran  20152016. Variabel  dependen  pada  hipotesis  tersebut  adalah  kemampuan  mengaplikasi,
sedangkan variabel independen adalah penerapan metode inkuiri. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel dependen terdiri dari 1 soal uraian yaitu item
soal  nomor  3  yang  mengandung  indikator  mengeksekusi,  melaksanakan,  dan menggunakan.
Hasil  analisis  statistik  secara  keseluruhan  dihitung  dengan  menggunakan program statistik yakni IBM SPSS Statistics 20 for Windows. Tingkat kepercayaan
yang digunakan dalam hipotesis  tersebut adalah 95. Tahapan analisis data yang dilakukan  adalah  sebagai  berikut.  1  Uji  normalitas  distribusi  data  untuk
mengetahui data berdistribusi normal atau tidak, sehingga dapat digunakan untuk melakukan  analisis  selanjutnya  menggunakan  statistik  parametrik  atau
nonparametrik.  2  Uji  perbedaan  kemampuan  awal  dilakukan  untuk  mengetahui kemampuan awal siswa pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. 3 Uji
signifikansi pengaruh perlakuan. 4 Uji besar pengaruh perlakuan. 5 Perhitungan persentase  peningkatan  rerata  pretest  ke  posttest.  6  Uji  signifikansi  peningkatan
rerata  pretest  ke  posttest.  7  Uji  korelasi  rerata  pretest  ke  posttest.  8  Uji  retensi pengaruh perlakuan.
63
4.1.2.1 Uji Normalitas Distribusi Data
Uji  normalitas  distribusi  data  dilakukan  untuk  mengetahui  apakah distribusi  data  normal  atau  tidak  dan  untuk  menentukan  jenis  statistik  yang
digunakan  dalam  menganalisis  data  selanjutnya  Field,  2009:  144.  Data  dari kelompok  kontrol  dan  kelompok  eksperimen  diuji  normalitasnya  menggunakan
One  Samples  One  Samples  Kolmogorov-Smirnov  test.  Data  yang  diuji normalitasnya adalah data skor pretest, posttest I, posttest II, dan selisih pretest ke
posttest I. Kriteria  yang  digunakan  untuk  kesimpulan  uji  normalitas  data  adalah
sebagai berikut. 1 Jika harga Sig.2-tailed  0,05 maka data terdistribusi normal dan  uji  statistik  selanjutnya  menggunakan  statistik  parametrik  misalnya  dengan
Independent  samples  t-test  atau  Paired  samples  t-test  Field,  2009:  326.  2  Jika harga  Sig.2-tailed    0,05  maka  data  terdistribusi  tidak  normal  dan  uji  statistik
selanjutnya menggunakan statistik nonparametric misalnya dengan Mann-Whitney U-test  atau  Wilcoxon  Field,  2009:  345.  Hasil  uji  normalitas  kemampuan
mengaplikasi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut lihat Lampiran 4.3.1.
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Kemampuan Mengaplikasi No
Aspek Sig. 2-tailed  Keterangan
1 Pretest mengaplikasi kelompok kontrol
0,131 Normal
2 Posttest I mengaplikasi kelompok kontrol
0,181 Normal
3 Posttest II mengaplikasi kelompok kontrol
0,407 Normal
4 Selisih  rerata  skor  pretest-posttest  I  mengaplikasi  kelompok
control 0,619
Normal 5
Pretest mengaplikasi kelompok eksperimen 0,201
Normal 6
Posttest I mengaplikasi kelompok eksperimen 0,203
Normal 7
Posttest II mengaplikasi kelompok eksperimen 0,085
Normal 8
Selisih  rerata  skor  pretest-posttest  I  mengaplikasi  kelompok eksperimen
0,384 Normal
Tabel  4.1  menunjukkan  harga  Sig.2-tailed    0,05  untuk  semua  aspek. Aspek yang dimaksud adalah pretest, posttest I, posttest II, dan selisih rerata skor
pretest  -  posttest  I  untuk  kelompok  kontrol  dan  kelompok  eksperimen.  Semua aspek  memiliki  distribusi  data  normal,  sehingga  analisis  statistik  selanjutnya
menggunakan  statistik  parametrik.  Statistik  parametrik  dengan  Independent sample t-test digunakan untuk analisis data dari kelompok yang berbeda, misalnya
64
kelompok  kontrol  dengan  kelompok  eksperimen  Field,  2009:  326.  Sedangkan statistik  parametrik  dengan  Paired  samples  t-test  digunakan  untuk  analisis  data
dari kelompok  yang sama, misalnya kelompok kontrol dengan kelompok kontrol atau kelompok eksperimen dengan kelompok eksperimen.
4.1.2.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal