Kemampuan Menganalisis Kajian Pustaka .1 Teori-Teori yang Mendukung

19 Oleh sebab itu, tingkat kognitif mengaplikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengeksekusi melaksanakan dan mengimplementasikan menggunakan.

2.1.1.6 Kemampuan Menganalisis

Anderson dan Krathwohl 2010: 120 menjelaskan bahwa kemampuan menganalisis melibatkan proses memecah-mecah materi jadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antarbagian dan antara setiap bagian dan struktur keseluruhannya. Tujuan-tujuan pendidikan yang diklasifikasikan dalam menganalisis mencakup belajar untuk menentukan potongan-potongan informasi yang relevan dan penting membedakan, menentukan cara-cara untuk menata potongan-potongan informasi tersebut mengorganisasikan, dan menentukan tujuan di balik informasi itu mengatribusikan. 1. Membedakan Membedakan melibatkan proses memilah-milah bagian-bagian yang relevan atau penting dari sebuah struktur. Anderson dan Krathwohl 2010: 121 menjelaskan bahwa membedakan terjadi sewaktu siswa mendiskriminasikan informasi yang relevan dan tidak relevan, yang penting dan tidak penting, dan kemudian memerhatikan informasi yang relevan atau penting. Membedakan berbeda dengan proses-proses kognitif dalam kategori memahami, karena membedakan melibatkan proses mengorganisasi secara struktural dan terutama menentukan bagaimana bagian-bagian sesuai dengan struktur keseluruhannya. Istilah lain yang dapat digunakan untuk mengukur dimensi kognitif membedakan adalah menyendirikan, memilah, memilih, dan memfokuskan. Kemampuan membedakan dapat diukur dengan soal- soal jawaban singkat atau pilihan. 2. Mengorganisasi Mengorganisasi melibatkan proses mengidentifikasi elemen-elemen komunikasi atau situasi dan proses mengenali bagaimana elemen- elemen ini membentuk sebuah struktur yang koheren. Anderson dan Krathwohl 2010: 123 menjelaskan bahwa dalam mengorganisasi, siswa membangun hubungan-hubungan yang sistematis dan koheren 20 antarpotongan informasi. Mengorganisasi biasanya terjadi bersamaan dengan proses membedakan. Siswa mula-mula mengidentifikasi elemen-elemen yang relevan atau penting dan kemudian menentukan sebuah struktur yang terbentuk dari elemen-elemen itu. Mengorganisasi juga bisa terjadi bersamaan dengan proses mengatribusikan, yang fokusnya adalah menentukan tujuan atau sudut pandang pengarang. Istilah lain untuk mengorganisasi adalah menstrukturkan, memadukan, menemukan koherensi, membuat garis besar, dan mendeskripsikan peran. Kemampuan mengorganisasi dapat diukur dengan soal jawaban singkat atau soal pilihan. 3. Mengatribusikan Mengatribusikan terjadi ketika siswa dapat menentukan sudut pandang, pendapat, nilai, atau tujuan di balik komunikasi. Anderson dan Krathwohl 2010: 124 menjelaskan bahwa mengatribusikan melibatkan proses dekonstruksi, yang di dalamnya siswa menentukan tujuan pengarang suatu tulisan yang diberikan oleh guru. Berkebalikan dengan menafsirkan, yang di dalamnya siswa berusaha memahami makna tulisan tersebut, mengatribusikan melampaui pemahaman dasar untuk menarik kesimpulan tentang tujuan atau sudut pandang di balik tulisan tersebut. Mengatribusikan dapat diases dengan memberikan materi tulisan atau lisan kemudian meminta siswa membuat atau memilih deskripsi tentang sudut pandang, pendapat, dan tujuan penulis atau pembicara. Oleh sebab itu, tingkat kognitif menganalisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah memilih, mengorganisasi, dan mengatribusikan.

2.1.1.7 Pembelajaran IPA 1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam IPA

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

0 2 210

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami mata pelajaran IPA siswa kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 199

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 3 175

Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengevaluasi dan Mencipta pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 210

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 2 151

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 162

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 170

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta

0 0 149

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta

0 3 160

Pengaruh penggunaan metode Inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis mata pelajaran IPA SD Bopkri Gondolayu Yogyakarta - USD Repository

0 0 169