14
4. Metode Inkuiri Terbimbing
Mulyasa 2007: 109 mengemukakan bahwa dalam inkuiri terbimbing guided inquiry siswa memperoleh pedoman sesuai dengan yang dibutuhkan berupa
pertanyaan-pertanyaan yang membimbing. Sesuai dengan pendapat tersebut, Sani 2013: 217 menjelaskan inkuiri terbimbing guided inquiry yaitu peserta didik
diberikan pertanyaan, kemudian membuat rancangan percobaan atau investigasi, dan menarik kesimpulan sendiri berdasarkan hasil eksperimen. Hanafiah dan
Suhana 2010: 77 mengartikan metode inkuiri terbimbing sebagai kegiatan dimana pelaksanaan atas dasar arahan dari guru berupa seperangkat pertanyaan
inti dan pertanyaan melacak yang mengarahkan siswa pada kesimpulan yang diharapkan. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metode
inkuiri terbimbing guided inquiry adalah metode pembelajaran di mana siswa mendapatkan seperangkat pertanyaan dari guru untuk membimbing atau
membantu siswa tersebut dalam penelitian dan menemukan jawaban dari suatu masalah. Metode ini dapat membantu kemampuan siswa dalam mempelajari IPA.
5. Langkah-langkah Metode Inkuiri Terbimbing
Kuhltau, Maniotes, dan Caspari 2007: 3 mengemukakan langkah atau proses inkuiri terbimbing guided inquiry meliputi kegiatan membuka, melibatkan,
mengeksplorasi, mengidentifikasi, mengumpulkan, membuat, membagi, dan mengevaluasi. Pendapat lain menurut Gulo dalam Trianto, 2009: 169 langkah-
langkah metode inkuiri terdiri dari mengajukan pertanyaan atau permasalahan, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, analisi data, serta membuat
kesimpulan. Senada dengan dua pendapat tersebut, Sanjaya 2006: 200-203 merumuskan langkah-langkah pelaksanaan metode inkuiri terbimbing sebagai
berikut: a.
Orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif.
b. Merumuskan masalah adalah langkah yang membawa siswa pada suatu
persoalan yang mengandung teka-teki, sehingga persoalan yang disajikan menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki. Kata tanya yang tepat
digunakan pada bagian ini adalah “apakah”, yang membutuhkan jawaban “ya”
15
atau “tidak”. Penggunaan kata tanya “apakah” dalam metode inkuiri terbimbing sangat sesuai dengan perkembangan kognitif anak usia SD yang
masih berada pada tahap operasional konkret untuk membuktikan suatu fenomena penelitian di sekitarnya.
c. Merumuskan hipotesis adalah langkah memberikan jawaban sementara
terhadap suatu permasalahan yang dikaji dan perlu diuji kebenarannya. d.
Mengumpulkan data adalah aktivitas untuk menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Peran guru di sini adalah
mengajukan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.
e. Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima
sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Dalam menguji hipotesis yang terpenting adalah mencari tingkat
keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan serta mengembangkan kemampuan berpikir rasional.
f. Merumuskan kesimpulan adalah mendeskripsikan temuan yang diperoleh
berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, peneliti merumuskan tujuh langkah
pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing. Ketujuh langkah tersebut yaitu orientasi, merumuskan permasalahan, merumuskan hipotesis, melakukan
eksperimen, menarik kesimpulan, mempresentasikan hasil, dan mengevaluasi. Langkah-langkah tersebut dipilih oleh peneliti karena kelengkapan dan
penggunaanya dapat mengembangkan kemampuan ilmiah anak sesuai dengan usianya dan membantu anak untuk meningkatkan kemampuan mengaplikasi dan
menganalisis pada pembelajaran IPA, sesuai dengan variabel penelitian.
6. Manfaat Metode Inkuiri