44
kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama.
2. Jika Sig.2-tailed 0,05 maka H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol dan pretest
kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang tidak sama.
Kondisi yang ideal bagi kedua kelompok adalah kedua kelompok tidak memiliki perbedaan yang signifikan atau memiliki kemampuan awal yang sama. Artinya
kedua kelompok memiliki titik pijak yang sama untuk dilakukan perbandingan.
3.8.1.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan
Uji signifikansi pengaruh perlakuan bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan atau penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan
menganalisis, dengan melihat perbedaan rerata selisih skor posttest I dan pretest kedua kelompok. Uji ini diperoleh dengan cara mengurangkan rerata selisih skor
posttest I ke pretest pada kelompok kontrol dengan rerata selisih skor posttest I ke pretest pada kelompok eksperimen Cohen, 2007: 276-277. Uji ini menggunakan
rumus O
2
- O
1
– O
4
- O
3
. Data rerata selisih skor yang diuji berasal dari dua kelompok yang
berbeda. Field 2009: 326 menjelaskan jika data berasal dari dua kelompok yang berbeda, maka digunakan uji statistik berikut. 1 Uji kemampuan awal
menggunakan statistik parametrik Independent samples t-test, jika distribusi data normal. 2 Uji kemampuan awal menggunakan statistik non parametrik Mann-
Whitney U-test, jika distribusi data tidak normal Field, 2007: 345. Sebelum melakukan analisis, dilakukan uji asumsi untuk memeriksa homogenitas varians
dengan melihat harga Sig.Levene’s test. Jika harga Sig.Levene’s test 0,05 maka
tidak terdapat homogenitas varians dari kedua data yang dibandingkan. Jika harga Sig.
Levene’s test 0,05 maka terdapat homogenitas varians dari kedua data yang dibandingkan Field, 2009: 150.
Tingkat kepercayaan yang digunakan dalam teknik analisis data adalah 95. Analisis data menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut.
45
H
i
: Ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest I-pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
H
null
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest I-pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan Santoso, 2012: 100 adalah sebagai berikut:
1. Jika sig.2-tailed 0,05, H
null
diterima dan H
i
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest I-pretest pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol, maka penerapan metode inkuiri tidak berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.
2. Jika sig.2-tailed 0,05, H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest I-pretest pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol, maka penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.
3.8.1.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan