Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan .1 Penelitian tentang Metode Inkuiri
23
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan 2.2.1 Penelitian tentang Metode Inkuiri
Berikut ini akan disajikan beberapa penelitian tentang metode inkuiri dari penelitian-penelitian sebelumnya.
Kurniawati, Wartono, dan Diantoro 2014 meneliti pengaruh pembelajaran inkuiri terbimbing integrasi peer instruction terhadap penguasaan konsep dan
kemampuan berpikir kritis siswa. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 02 Batu yang terdiri dari delapan kelas sejumlah 244 siswa.
Sampel penelitian yang diambil secara random sebanyak enam kelas. Sampel penelitian ini yaitu kelas X-5 dan X-7 menggunakan pembelajaran inkuiri
integrasi peer instruction eksperimen 1 sejumlah 60 siswa, kelas X-1 dan X-3 menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing eksperimen 2 sejumlah 60 siswa,
serta kelas X-2 dan X-4 menggunakan pembelajaran konvensional kontrol sejumlah 60 siswa. Rancangan penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan
posttest only design. Data dianalisis dengan analisis multivariate manova satu jalur dan uji lanjut LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kritis fisika siswa yang menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing integrasi peer instruction,
pembelajaran inkuiri terbimbing, dan pembelajaran konvensional. Penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa yang belajar dengan pembelajaran
inkuiri terbimbing integrasi peer instruction lebih tinggi daripada pembelajaran inkuiri terbimbing dan pembelajaran konvensional. Hasil penelitian ini
menunjukkan adanya pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing, khususnya integrasi peer instruction dalam pembelajaran karena dengan metode ini siswa
diasah kemampuan berpikir kritisnya dan dikembangkan penguasaan konsepnya melalui eksperimen dan diskusi secara peer.
Sari 2010 melakukan penelitian tentang peningkatan kualitas pembelajaran IPA melalui pendekatan inkuiri pada siswa kelas IV SDN I
Maribaya, Karanganyar, Purbalingga. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD
Negeri Maribaya Karanganyar Purbalingga yang terdiri atas 4 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan serta guru. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif
24
dan data kualitatif. Sedang teknik yang digunakan adalah observasi, angket, dan tes, yang dianalisis dengan menggunakan teknik statistik deskriptif dengan
menentukan mean atau rerata kelas untuk data kuantitatif dan analisis deskriptif untuk data kualitatif. Hasil penelitian ini adalah pembelajaran IPA melalui
pendekatan inkuiri pada siswa kelas IV SD Negeri I Maribaya dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan
peningkatan rata-rata prosentase aktivitas siswa dari 42,3 siklus I, 58,1 siklus II, dan 66,1 siklus III. Penggunaan pendekatan inkuiri oleh guru dapat
meningkatkan keterampilan guru. Hal ini dilihat dari peningkatan hasil pengamatan guru dari skor 27 dengan kategori B siklus I, skor 31 kategori A
siklus II, dan skor 36 dengan kategori A siklus III. Pendekatan inkuiri dapat mengetahui respon siswa dalam pembelajaran IPA. Diperoleh respon dengan
prosentase 71 siswa mudah memahami pelajaran, 96 siswa merasa senang, 77 siswa berani presentasi, dan 81 siswa semangat belajar. Pembelajaran IPA
melalui pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan nilai rata-rata dari 56 prasiklus, 60 siklus I, 68
siklus II, dan 71 siklus III. Wahyudin, Sutikno, dan Isa 2010 melakukan penelitian yang berjudul
“Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman Siswa. Penelitian ini
menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas PTK dengan memanfaatkan software Macromedia Flash 8 Professional sebagai media pembelajaran dan
metode inkuiri terbimbing untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa. Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 14 Semarang yang terdiri
dari 7 kelas. Sampel penelitian ini adalah kelas X-1 dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 orang siswa putra dan 21 orang siswa putri. Peneliti memilih
kelas X-1 karena dari tujuh kelas yang ada, melalui observasi awal didapatkan nilai hasil belajar rendah dan minat belajar fisika rendah. Penelitian ini dilakukan
dengan metode PTK dalam dua siklus, masing-masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data hasil belajar kognitif
diperoleh melalui tes, sedangkan minat belajar siswa diperoleh melalui lembar kuisioner. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa
25
peningkatan rata-rata hasil belajar pada siklus II cukup signifikan karena secara individu siswa yang mencapai ketuntasan belajar meningkat dari 13 siswa menjadi
38 siswa. Pemahaman siswa meningkat dari 60 siswa yang dinyatakan tidak paham pada siklus I menjadi 5 siswa yang dinyatakan tidak paham pada siklus
II. Hasil analisis tanggapan siswa mengalami peningkatan rata-rata dari 72,90 sebelum tindakan menjadi 76,81 sesudah tindakan. Secara keseluruhan nilai
yang diperoleh untuk setiap indikator dalam angket mengalami peningkatan. Jadi, penerapan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dengan berbantuan
multimedia dapat meningkatkan minat dan pemahaman siswa kelas X-I semester 2 SMA Negeri 14 Semarang.