f. SMK Muhammadiyah Cangkringan
Berdasarkan kategori kecenderungan variabel proses pembelajaran, peneliti  menginterpretasikan  skor  implementasi  proses  pembelajaran
berdasarkan  kurikulum  2013  di  SMK  Muhammadiyah  Cangkringan yang dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut :
Tabel 4.16 Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan
Kurikulum 2013 SMK Muhammadiyah Cangkringan
Dari  tabel    4.16  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  dari  55  responden SMK  Muhammadiyah  Cangkringan  Bidang  Keahlian  Bisnis  dan
Manajemen  Program  Keahlian  Akuntansi  Sleman  memiliki  persepsi tentang proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
Ada 45 responden 81,8 memiliki persepsi baik, ada 7 responden 12,7  memiliki  persepsi  cukup,  ada  3  responden  5,5  memiliki
persepsi  sangat  baik,  sedangkan  tidak  ada  responden  yang  memiliki persepsi  sangat  tidak  baik  dan  tidak  baik  terhadap  proses
pembelajaran.  Dengan  demikian  secara  garis  besar  dapat  disimpulkan bahwa implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013
menurut persepsi siswa baik yaitu 81,8 dari 55 responden.
Kategori Interval
Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Baik 41 - 98
Tidak Baik 98 - 110
Cukup 110 - 122
7 12,7
Baik 122 - 144
45 81,8
Sangat Baik 141 – 164
3 5,5
Total 55
100,0
Tabel 4.17 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di
SMK Muhammadiyah Cangkringan Bidang Keahlian Bisnis Dan Manajemen di Kabupaten Sleman
Lampiran  V; Deskriptif Data;hal 215 Kesimpulan  di  atas  dapat  diperkuat  dengan  melihat  nilai-nilai
statistikanya tabel
4.17. Implementasi
proses pembelajran
berdasarkan kurikulum 2013 dikatakan baik apabila sebaran nilai-nilai statistika  masuk  dalam  rentang  skor  122  -  144.  Nilai-nilai  statistika
tersebut yaitu rata-rata dengan skor 130,04 masuk dalam kategori baik, standar  deviasi  7,391,  median  dengan  skor  130,00  masuk  dalam
kategori baik dan modus dengan skor 136 masuk dalam kategori baik. Nilai-nilai statistik tersebut pada interval dengan nilai minimum  yang
dicapai  siswa  112  dan  maksimum  143  masuk  dalam  kategori  baik. Sehingga  dapat  disimpulkan  bahwa  proses  pembelajaran  yang
dilakukan  di  SMK  Muhammadiyah  Cangkringan  Bidang  Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kabupaten Sleman sudah baik.
Nilai Statistika Skor
N Valid Missing
55 Mean
130,04 Median
130,00 Modus
136 Std. Deviasi
7,391 Minimum
112 Maksimum
143
g. SMK YPKK 3 Sleman
Berdasarkan kategori kecenderungan variabel proses pembelajaran, peneliti  menginterpretasikan  skor  implementasi  proses  pembelajaran
berdasarkan  kurikulum  2013  di  SMK  YPKK  3  Sleman  yang  dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut :
Tabel 4.18 Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan
Kurikulum 2013 SMK YPKK 3 Sleman
Dari  tabel    4.18  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  dari  40  responden SMK  YPKK  3  Bidang  Keahlian  Bisnis  dan  Manajemen  Program
Keahlian  Akuntansi  Sleman  memiliki  persepsi  tentang  proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
Ada  21  responden  52,5  memiliki  persepsi  baik,  ada  17 responden  42,5  memiliki  persepsi  cukup,  ada  2  responden  5,0
memiliki  persepsi  sangat  baik,  sedangkan  tidak  ada  responden  yang memiliki  persepsi  sangat  tidak  baik  dan  tidak  baik  terhadap  proses
pembelajaran.  Dengan  demikian  secara  garis  besar  dapat  disimpulkan bahwa implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013
menurut persepsi siswa baik yaitu 52,5 dari 40 responden.
Kategori Interval
Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Baik 41 - 98
Tidak Baik 98 - 110
Cukup 110 - 122
17 42,5
Baik 122 - 144
21 52,5
Sangat Baik 141 – 164
2 5,0
Total 40
100,0