Tabel 4.27 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Aspek
Pengelolaan Kelas di SMK YPKK 1 Bidang Keahlian Bisnis Dan Manajemen di Kabupaten Sleman
Lampiran  V; Deskriptif Data;hal 217 Kesimpulan  di  atas  dapat  diperkuat  dengan  melihat  nilai-nilai
statistikanya tabel
4.27. Implementasi
proses pembelajran
berdasarkan kurikulum 2013 dikatakan baik apabila sebaran nilai-nilai statistika  masuk  dalam  rentang  skor  57  -  65.  Nilai-nilai  statistika
tersebut  yaitu  rata-rata  dengan  skor  55,63  masuk  dalam  kategori cukup, standar deviasi 6,437, median dengan skor 56,00 masuk dalam
kategori  cukup  dan  modus  dengan  skor  56  masuk  dalam  kategori cukup.  Nilai-nilai  statistik  tersebut  pada  kategori  interval  dengan
nilai  minimum  yang  dicapai  siswa  41  dan  maksimum  70.  Sehingga dapat  disimpulkan  bahwa  proses  pembelajaran  dalam  aspek
pengelolaan  kelas  yang  dilakukan  di  SMK  Swasta  Bidang  Keahlian Bisnis dan Manajemen se- Kabupaten Sleman sudah cukup baik.
Nilai Statistika Skor
N Valid Missing
46 Mean
55,63 Median
56,00 Modus
56 Std. Deviasi
6,437 Minimum
41 Maksimum
70
c. SMK Muhammadiyah 2 Moyudan
Berdasarkan kategori kecenderungan variabel proses pembelajaran aspek
pengelolaan kelas,
peneliti menginterpretasikan
skor implementasi  proses  pembelajaran  berdasarkan  kurikulum  2013  di
SMK  Muhammadiyah  2  Moyudan  yang  dapat  dilihat  pada  tabel  4.28 berikut :
Tabel 4.28 Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran Aspek Pengelolaan
Kelas Berdasarkan Kurikulum 2013 SMK Muhammadiyah 2 Moyudan
Dari  tabel    4.28  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  dari  21  responden SMK  Muhammadiyah  2  Moyudan  Bidang  Keahlian  Bisnis  dan
Manajemen  Program  Keahlian  Akuntansi  Sleman  memiliki  persepsi tentang proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
Ada 10 responden 47,6 memiliki persepsi baik, ada 7 responden 33,3  memiliki  persepsi  cukup,  ada  4  responden  19,0  memiliki
persepsi  tidak  baik,  sedangkan  tidka  ada  responden  yang  memiliki persepsi  sangat  baik  dan  sangat  tidak  baik.  Dengan  demikian  secara
garis  besar  dapat  disimpulkan  bahwa  implementasi  proses
Kategori Interval
Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Baik 19 - 45
Tidak Baik 45 - 51
4 19,0
Cukup 51 - 57
7 33,3
Baik 57 - 65
10 47,6
Sangat Baik 65 – 76
Total 21
100,0
pembelajaran  berdasarkan  kurikulum  2013  menurut  persepsi  siswa baik.
Tabel 4.29 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Aspek
Pengelolaan Kelas di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Bidang Keahlian Bisnis Dan Manajemen di Kabupaten Sleman
Lampiran  V; Deskriptif Data;hal 218 Kesimpulan  di  atas  dapat  diperkuat  dengan  melihat  nilai-nilai
statistikanya tabel
4.29. Implementasi
proses pembelajran
berdasarkan kurikulum 2013 dikatakan baik apabila sebaran nilai-nilai statistika  masuk  dalam  rentang  skor  57  -  65.  Nilai-nilai  statistika
tersebut  yaitu  rata-rata  dengan  skor  55,33  masuk  dalam  kategori cukup, standar deviasi 4,799, median dengan skor 56,00 masuk dalam
kategori  cukup  dan  modus  dengan  skor  51  masuk  dalam  kategori cukup.  Nilai-nilai  statistik  tersebut  pada  interval  dengan  nilai
minimum  yang  dicapai  siswa  48  dan  maksimum  62.  Sehingga  dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran aspek pengelolaan kelas yang
Nilai Statistika Skor
N Valid Missing
21 Mean
55,33 Median
56.00 Modus
51 Std. Deviasi
4,799 Minimum
48 Maksimum
62
dilakukan  di  SMK  Muhammadiyah  2  Moyudan  Bidang  Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kabupaten Sleman sudah cukup baik.
d. SMK Ma’arif 1 Sleman
Berdasarkan kategori kecenderungan variabel proses pembelajaran aspek
pengelolaan kelas,
peneliti menginterpretasikan
skor implementasi  proses  pembelajaran  berdasarkan  kurikulum  2013  di
SMK Ma’arif 1 Sleman yang dapat dilihat pada tabel 4.30 berikut :
Tabel 4.30 Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan Aspek
Pengelolaan Kelas Kurikulum 2013 SMK Ma’arif 1 Sleman
Dari  tabel    4.30  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  dari  34  responden SMK  Ma’arif  1  Bidang  Keahlian  Bisnis  dan  Manajemen  Program
Keahlian  Akuntansi  Sleman  memiliki  persepsi  tentang  proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
Ada  17  responden  50,0  memiliki  persepsi  baik,  ada  14 responden  41,2  memiliki  persepsi  cukup,  ada  3  responden  8,8
memiliki  persepsi  sangat  baik  baik,  sedangkan  tidak  ada  responden yang  memiliki  persepsi  tidak  baik  dan  sangat  tidak  baik.  Dengan
demikian  secara  garis  besar  dapat  disimpulkan  bahwa  implementasi
Kategori Interval
Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Baik 19 - 45
Tidak Baik 45 - 51
Cukup 51 - 57
14 41,2
Baik 57 - 65
17 50,0
Sangat Baik 65 – 76
3 8,8
Total 34
100,0