Nilai-nilai statistik tersebut pada interval dengan nilai minimum  yang dicapai  siswa  56  dan  maksimum  81.  Sehingga  dapat  disimpulkan
bahwa proses pembelajaran aspek langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan  di  SMK  Muhammadiyah  Cangkringan  Bidang  Keahlian
Bisnis dan Manajemen di Kabupaten Sleman sudah baik.
g. SMK YPKK 3 Sleman
Berdasarkan kategori kecenderungan variabel proses pembelajaran aspek  langkah-langkah  pembelajaran,  peneliti  menginterpretasikan
skor  implementasi  proses  pembelajaran  berdasarkan  kurikulum  2013 di SMK YPKK 3 Sleman yang dapat dilihat pada tabel 4.54 berikut :
Tabel 4.54 Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran Aspek Langkah-
Langkah Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 SMK YPKK 3 Sleman
Dari  tabel    4.54  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  dari  40  responden SMK  YPKK  3  Bidang  Keahlian  Bisnis  dan  Manajemen  Program
Keahlian  Akuntansi  Sleman  memiliki  persepsi  tentang  proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
Ada  20  responden  50,0  memiliki  persepsi  baik,  ada  16 responden 40,0 memiliki persepsi cukup, ada 4 responden 10,0
Kategori Interval
Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Baik
22 - 52
Tidak Baik
52 - 59
Cukup
59 - 66
16 40,0
Baik
66 - 75
20 50,0
Sangat Baik
75 – 88
4 10,0
Total 40
100,0
memiliki  persepsi  sangat  baik,  sedangkan  tidak  ada  responden  yang memiliki  persepsi  sangat  tidak  baik  dan  tidak  baik.  Dengan  demikian
secara  garis  besar  dapat  disimpulkan  bahwa  implementasi  proses pembelajaran  berdasarkan  kurikulum  2013  menurut  persepsi  siswa
baik.
Tabel 4.55 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran Aspek
Pengelolaan Kelas di SMK YPKK 3 Bidang Keahlian Bisnis Dan Manajemen di Kabupaten Sleman
Lampiran  V; Deskriptif Data;hal 224 Kesimpulan  di  atas  dapat  diperkuat  dengan  melihat  nilai-nilai
statistikanya tabel
4.55. Implementasi
proses pembelajran
berdasarkan kurikulum 2013 dikatakan baik apabila sebaran nilai-nilai statistika  masuk  dalam  rentang  skor  66  -  75.  Nilai-nilai  statistika
tersebut yaitu rata-rata dengan skor  68,12 masuk dalam kategori baik, standar  deviasi  4,757,  median  dengan  skor  67,00  masuk  dalam
kategori baik dan modus dengan skor 64 masuk dalam kategori cukup.
Nilai Statistika Skor
N Valid Missing
40 Mean
68,12 Median
67,00 Modus
64 Std. Deviasi
4,757 Minimum
61 Maksimum
81
Nilai-nilai statistik tersebut pada interval dengan nilai minimum  yang dicapai  siswa  61  dan  maksimum  81.  Sehingga  dapat  disimpulkan
bahwa  proses  pembelajaran  yang  dilaksanakan  di  SMK  YPKK  3 Bidang  Keahlian  Bisnis  dan  Manajemen  di  Kabupaten  Sleman  sudah
baik.
h. SMK YAPEMDA
Berdasarkan kategori kecenderungan variabel proses pembelajaran aspek  langkah-langkah  pembelajaran,  peneliti  menginterpretasikan
skor  implementasi  proses  pembelajaran  berdasarkan  kurikulum  2013 di SMK YAPEMDA yang dapat dilihat pada tabel 4.56 berikut :
Tabel 4.56 Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran Aspek Langkah-
Langkah Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 SMK YAPEMDA
Dari  tabel    4.56  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  dari  56  responden SMK  YAPEMDA  Bidang  Keahlian  Bisnis  dan  Manajemen  Program
Keahlian  Akuntansi  Sleman  memiliki  persepsi  tentang  proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
Ada  29  responden  51,8  memiliki  persepsi  baik,  ada  18 responden 32,1 memiliki persepsi cukup, ada 9 responden 16,1
Kategori Interval
Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Baik
22 - 52
Tidak Baik
52 - 59
Cukup
59 - 66
18 32,1
Baik
66 - 75
29 51,8
Sangat Baik
75 – 88
9 16,1
Total 56
100,0