Tabel 4.11 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di
SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Bidang Keahlian Bisnis Dan Manajemen di Kabupaten Sleman
Lampiran  V; Deskriptif Data;hal 213 Kesimpulan  di  atas  dapat  diperkuat  dengan  melihat  nilai-nilai
statistikanya tabel
4.11. Implementasi
proses pembelajran
berdasarkan kurikulum 2013 dikatakan baik apabila sebaran nilai-nilai statistika  masuk  dalam  rentang  skor  122  -  144.  Nilai-nilai  statistika
tersebut yaitu rata-rata dengan skor 122,10 masuk dalam kategori baik ,  standar  deviasi  9,969,  median  dengan  skor  121,00  masuk  dalam
kategori  cukup  dan  modus  dengan  skor  110  masuk  dalam  kategori cukup.  Nilai-nilai  statistik  tersebut  pada  interval  dengan  nilai
minimum  yang  dicapai  siswa  104  dan  maksimum  138  masuk  dalam kategori baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran
yang dilakukan di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kabupaten Sleman sudah baik.
Nilai Statistika Skor
N Valid Missing
21 Mean
122,10 Median
121,00 Modus
110 Std. Deviasi
9,969 Minimum
104 Maksimum
138
d. SMK Ma’arif 1 Sleman
Berdasarkan kategori kecenderungan variabel proses pembelajaran, peneliti  menginterpretasikan  skor  implementasi  proses  pembelajaran
berdasarkan  kurikulum  2013  di  SMK  Ma’arif  1  Sleman  yang  dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut :
Tabel 4.12 Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan
Kurikulum 2013 SMK Ma’arif 1 Sleman
Dari  tabel    4.12  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  dari  34  responden SMK  Ma’arif  1  Bidang  Keahlian  Bisnis  dan  Manajemen  Program
Keahlian  Akuntansi  Sleman  memiliki  persepsi  tentang  proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
Ada 23 responden 67,6 memiliki persepsi baik, ada 7 responden 20,6  memiliki  persepsi  cukup,  ada  4  responden  11,8  memiliki
persepsi  sangat  baik,  sedangkan  tidak  ada  responden  yang  memiliki persepsi sangat tidak baik dan tidak baik terhadap proses pembelajran.
Dengan  demikian  secara  garis  besar  dapat  disimpulkan  bahwa
Kategori Interval
Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Baik 41 - 98
Tidak Baik 98 - 110
Cukup 110 - 122
7 20,6
Baik 122 - 144
23 67,6
Sangat Baik 141 – 164
4 11,8
Total 34
100,0
implementasi  proses  pembelajaran  berdasarkan  kurikulum  2013 menurut persepsi siswa baik yaitu 67,6 dari 34 responden.
Tabel 4.13 Nilai-Nilai Statistik Implementasi Proses Pembelajaran di
SMK Ma’arif 1 Bidang Keahlian Bisnis Dan Manajemen di Kabupaten Sleman
Lampiran  V; Deskriptif Data;hal 214 Kesimpulan  di  atas  dapat  diperkuat  dengan  melihat  nilai-nilai
statistikanya tabel
4.13. Implementasi
proses pembelajran
berdasarkan kurikulum 2013 dikatakan baik apabila sebaran nilai-nilai statistika  masuk  dalam  rentang  skor  122  -  144.  Nilai-nilai  statistika
tersebut yaitu rata-rata dengan skor  128,15 masuk dalam kategori baik ,  standar  deviasi  8,504,  median  dengan  skor  129,00  masuk  dalam
kategori baik dan  modus dengan skor 129 masuk dalam kategori baik. Nilai-nilai statistik tersebut pada interval dengan nilai minimum  yang
dicapai  siswa  112  dan  maksimum  146  masuk  dalam  kategori  sangat baik.  Sehingga  dapat  disimpulkan  bahwa  proses  pembelajaran  yang
dilakukan  di  SMK  Muhammadiyah  2  Moyudan  Bidang  Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kabupaten Sleman sudah baik.
Nilai Statistika Skor
N Valid Missing
34 Mean
128,15 Median
129,00 Modus
129 Std. Deviasi
8,504 Minimum
112 Maksimum
146
e. SMK Muhammadiyah 1 Tempel
Berdasarkan kategori kecenderungan variabel proses pembelajaran, peneliti menginterpretasikan skor implementasi proses pembelajaran
berdasarkan kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 1 Tempel yang dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut :
Tabel 4.14 Deskripsi Implementasi Proses Pembelajaran Berdasarkan
Kurikulum 2013 SMK Muhammadiyah 1 Tempel
Dari  tabel    4.14  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  dari  21  responden SMK  Muhammadiyah  1  Tempel  Bidang  Keahlian  Bisnis  dan
Manajemen  Program  Keahlian  Akuntansi  Sleman  memiliki  persepsi tentang proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
Ada 16 responden 94,1 memiliki persepsi baik, ada 1 responden 5,9 memiliki persepsi cukup, sedangkan tidak ada responden yang
memiliki  persepsi  sangat  baik,  tidak  baik  dan  sangat  tidak  baik terhadap  proses  pembelajran.  Dengan  demikian  secara  garis  besar
dapat  disimpulkan  bahwa  implementasi  proses  pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi siswa baik yaitu 94,1
dari 17 responden.
Kategori Interval
Frekuensi Persentase
Sangat Tidak Baik 41 - 98
Tidak Baik 98 - 110
Cukup 110 - 122
1 5,9
Baik 122 - 144
16 94,1
Sangat Baik 141 – 164
Total 17
100,0