Disekuilibrium neraca pembayaran karena musiman Disekuilbrium neraca pembayaran karena siklis Disekuilibrium neraca pembayaran karena Struktural

PENGANTAR EKONOMI 281 untuk membaca situasi ekonomi dalam negeri. Kemungkinan goncangan ini disebabkan oleh kondisi politik yang kurang stabil, sehingga sulit meramalkan keputusan politik dalam perekonomian dalam dan luar negeri. Hal ini akan menyebabkan turunnya ekspor yang akhirnya juga akan menyulitkan neraca pembayaran.

d. Bencana Alam

Bencanan alam termasuk faktor non ekonomi yang juga turut andil dalam mempengaruhi kondisi neraca perdagangan manakala relatif ekstrim, seperti banjir, gempa bumi, tsunami, kekeringan hebat, serangan hama, penyakit tanaman, iklim dan lain-lain. Hal ini dapat mempengaruhi neraca pembayaran dalam hal produksi barang terutama di sektor primer barang-barang hasil pertanian dan barang terusan dari sektor pertanian.

e. Keadaan Struktur Produksi

Negara yang relatif menggantungkan dari sektor primer, dimana struktur produksinya sangat tergantung pada faktor alamiah, maka biasanya penawaran barangnya kurang elastis. Oleh karena itu produksi barang di negara agraris sukar untuk menyesuaikan penawaran dengan perubahan permintaan luar negeri. Kemudian ekspor tidak bisa ditingkatkan dengan segera bila permintaan luar negeri meningkat, juga sebaliknya jika permintaan luar negeri menurun ekspor dengan segera tidak dapat dibatasi.

f. Hutang Luar Negeri

Hutang luar negeri yang dikelola dengan kurang baik, maka akan menimbulkan masalah dikemudian hari. Kasus di Indonesia tahun 1998, krisis ekonomi terjadi karena manajemen hutang tidak dilakukan dengan baik, sehingga pembayaran hutang yang jatuh tempo sangat membebani sistem keuangan nasional dan akhirnya nilai dollar meningkat pesat dan menyulitkan kondisi neraca pembayaran kita dan berdampak pada ekonomi secara makro. Faktor lain yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan neraca pebayaran adalah karena disebabkan oleh pola perubahan, seperti sebagai berikut :

a. Disekuilibrium neraca pembayaran karena musiman

Perubahan transaksi yang dikarenakan oleh seasional atau musiman biasanya terjadi setiap tahun pada bulan-bulan tertentu, misalkan pada hari raya atau pada bulan akhir tahun. Perubahan transaksi ini akan menyebabkan perubahan pada neraca pembayaran suatu negara. Kebanyakan gejala ekonomi tersebut mempunyai sifat musiman yang berakar pada gejala alam atau musiman yang PENGANTAR EKONOMI 282 diciptakan oleh manusia yang semuanya itu berulang tiap tahunnya. Perubahan- perubahan yang sifatnya musiman yang terjadi dalam perekonomian dalam negeri maupun luar negeri dengan sendirinya akan menimbulkan perubahan pada neraca pembayaran yang sifatnya juga musiman juga. Perubahan neraca pembayaran internasional yang terjadi karena mengikuti pola seasonal atau musiman ini pada umumnya tidak banyak menimbulkan masalah, sebab defisit neraca pembayaran pada bulan-bulan tertentu akan tertutup oleh surplus pada bulan-bulan lainnya.

b. Disekuilbrium neraca pembayaran karena siklis

Disekuilibrium ini timbul karena akibat dari adanya gelombang konjungtur yang terjadi dalam perekonomian dalam negeri atau yang terjadi dalam perekonomian negara lain. Ketidakseimbangan ini disebabkan oleh perubahan tingkat produksi nasional, perubahan harga-harga atau inflasi, pengangguran, dan sebabainya. Biasanya pemerintah dalam mengatasi disekuilibrium siklis ini digunakankebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Perubahan yang bersifat konjungtur ini oleh lembaga moneter dunia Internasional Monetary Fund IMF akan memberikan bantuan kepada negara yang mengalami kesulitan keuangan akibat defisit neraca pembayaran yang sifatnya siklis.

c. Disekuilibrium neraca pembayaran karena Struktural

Ketidakseimbangan ini terjadi karena adanya perubahan-perubahan demand dan supply dalam perdagangan dan keuangan internasional akibat dari perubahan proses produksi karena kemajuan teknologi. Berkurangnya stok capital nasional yang sangat drastis mengurangi kapasitas produksi nasional, berubahnya pola produksi, berubahnya pola permintaan, berubahnya pola perdagangan, berubahnya pola aliran capital jangka panjang, perubahan perubahan ini akhirnya mempengaruhi neraca pembayaran.

d. Disekuilibrium neraca pembayaran karena spekulasi