PENGANTAR EKONOMI
282
diciptakan oleh manusia yang semuanya itu berulang tiap tahunnya. Perubahan- perubahan yang sifatnya musiman yang terjadi dalam perekonomian dalam negeri
maupun luar negeri dengan sendirinya akan menimbulkan perubahan pada neraca pembayaran yang sifatnya juga musiman juga. Perubahan neraca pembayaran
internasional yang terjadi karena mengikuti pola seasonal atau musiman ini pada umumnya
tidak banyak
menimbulkan masalah,
sebab defisit
neraca pembayaran pada bulan-bulan tertentu akan tertutup oleh surplus pada bulan-bulan
lainnya.
b. Disekuilbrium neraca pembayaran karena siklis
Disekuilibrium ini timbul karena akibat dari adanya gelombang konjungtur yang terjadi dalam perekonomian dalam negeri atau yang terjadi dalam
perekonomian negara lain. Ketidakseimbangan ini disebabkan oleh perubahan tingkat produksi nasional, perubahan harga-harga atau inflasi, pengangguran, dan
sebabainya. Biasanya pemerintah dalam mengatasi disekuilibrium siklis ini digunakankebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Perubahan yang bersifat
konjungtur ini oleh lembaga moneter dunia Internasional Monetary Fund IMF akan memberikan bantuan kepada negara yang mengalami kesulitan keuangan akibat
defisit neraca pembayaran yang sifatnya siklis.
c. Disekuilibrium neraca pembayaran karena Struktural
Ketidakseimbangan ini terjadi karena adanya perubahan-perubahan demand dan supply dalam perdagangan dan keuangan internasional akibat dari perubahan
proses produksi karena kemajuan teknologi. Berkurangnya stok capital nasional yang sangat drastis mengurangi kapasitas produksi nasional, berubahnya pola
produksi, berubahnya pola permintaan, berubahnya pola perdagangan, berubahnya pola aliran capital jangka panjang, perubahan perubahan ini akhirnya
mempengaruhi neraca pembayaran.
d. Disekuilibrium neraca pembayaran karena spekulasi
Ketidakseimbangan neraca pembayaran juga bisa diakibatkan oleh spekulsi di pasar valas oleh pada fund managers yang bermain untuk mencari keuntungan
dalam jangka pendek. Keadaan ini biasanya terjadi karena negara tersebut secara financial kurang menguntungkan sehingga rawan terjadi gejolak dalam nilai
tukarnya. Keadaan seperti itulah maka para spekulan dapat bermain dalam pasar uang dan modal yang dapat menguntungkan, walaupun negara tersebut nilai
akhirnya bisa mengalami kerugian sebagai akibat perubahan nilai tukar mata uang domestik dan berimbas pada ketidakseimbangan neraca pembayaran.
PENGANTAR EKONOMI
283 15.6. Proses Penyeimbangan Neraca Pembayaran
Proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran meliputi penyeimbangan melalui perubahan pendapatan nasional, tingkat harga, tingkat kurs, tingkat bunga,
dan melalui sektor moneter.
a. Tingkat Harga
Surplus neraca pembayaran akan meningkatakan jumlah uang yang beredar, harga naik dan inflasi yang akan mengakibatkan daya saing produsen dalam negeri
menurun dibandingkan produsen luar negeri, hal ini akan meningkatkan impor daripada ekspor. Kenaikan impor dan penurunan ekspor keduanya bersama-sama
mendorong berkurangnya surplus neraca pembayaran proses penyeimbangan ini akan berjalan terus menerus dengan surplus neraca pembayaran suatu negara
dibarengi dengan derfisit neraca pembayaran negara asing. Jumlah uang yang beredar dinegara asing akan berkurang maka harga akan turun, berarti daya saing
produsennya meningkat, terjadi peningkatan ekspor dan penurunan impor negara asing tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, gejala inflasi yang
timbul oleh surplus neraca pembayaran bertendensi balik menghilangkan surplus tersebut, demikian juga deflasi yang timbul akan bertendensi balik untuk
menghilangkan defisit.
b. Tingkat Kurs