Efisiensi Ekonomi dan Tingkat Produksi Optimum HUBUNGAN ANTAR FAKTOR PRODUKSI 5.8. Hubungan Antar Faktor Produksi

PENGANTAR EKONOMI 88 Ilustrasi 5.5. Hubungan Input dengan Produk Total, Produk Rata-rata dan Produk Marjinal

5.7. Efisiensi Ekonomi dan Tingkat Produksi Optimum

Efisiensi tehnis akan tercapai pada saat produk rata-rata mencapai maksimum, sementara efisiensi ekonomi tercapai pada saat keuntungan maksimum. Pada ilustrasi 5.5. efisiensi teknis dicapai pada saat PR maximum yaitu saat berpotongan dengan PM, atau saat PR = PM. yaitu pada tingkat penggunaan input X = 5 unit dan tingkat produksi output mencapai Y = 195 unit. Sementara produk maksimum dicapai saat X = 9 dan output Y max =240 unit. Bila diketahui jumlah produk yang dihasilkan = Y dan harganya = Py serta jumlah faktor produksi yang digunakan = X dan harganya Px. Maka besarnya keuntungan π = penerimaan total – biaya total. π = Y. Py – X. Px Keuntungan maksimum dicapai bila turunan pertama dari fungsi keuntungan tersebut sama dengan nol d π dX = Py . dYdX – Px = 0; dimana dYdX = produk marjinal atau nilai produk marjinal NPMx = Px. PENGANTAR EKONOMI 89 Keuntungan maksimal dicapai bila nilai produk marjinal sama dengan harga inputnya.

4.3. HUBUNGAN ANTAR FAKTOR PRODUKSI 5.8. Hubungan Antar Faktor Produksi

Dalam proses produksi ternak tidak hanya satu jenis faktor produksi yang digunakan, misalnya rumput dan konsentrat pada penggemukan ternak potong. Pemberian konsentrat yang lebih banyak dapat mengurangi penggunaan rumput atau sebaliknya. Contoh lain misalnya penggunaan teknologi yang lebih maju berkaitan dengan berkurangnya penggunaan jumlah tenga kerja manusia dan lain-lain. Dalam proses produksi kombinasi apapun yang dipakai tujuannya adalah berupaya untuk menekan biaya produksi sekecil mungkin least cost combination atau kombinasi faktor poduksi yang menghasilkan biaya yang paling murah. Sementara itu kemampuan satu faktor produksi X2 misalnya konsentrat untuk menggantikan faktor produksi X1 misalkan rumput disebut Daya Substitusi Marjinal DSM. Dalam kaitannya dengan kemampuan satu faktor produksi menggantikan faktor produksi yang lain dalam suatu proses produksi ada tiga macam pola hubungan antar input: 1. Hubungan dengan Daya Substitusi Tetap DSM Tetap, yaitu bila penambahan satu satuan faktor produksi yang satu X1 menyebabkan pengurangan faktor produksi yang lain X2, dalam jumlah yang tetap, sementara jumlah produk yang dihasilkan tidak berubah iso produk. 2. Hubungan Komplementer, yaitu bila kedua jenis faktor produksi harus dikombinasikan dalam satu perbandingan yang tetap. Misalnya X1 = 1 satuan dan X2 = 4 satuan. Apabila X1 = 5 satuan maka X2 = 20 satuan. 3. Hubungan dengan Daya Substitusi yang Semakin Berkurang, yaitu apabila dalam kondisi iso produk, penggunaan jumlah faktor produksi yang satu X1 dapat digantikan oleh faktor produksi kedua X2 dengan penggunaan yang semakin kecil.

5.9. Hubungan Antar Hasil Produksi