Pengaruh pajak-spesifik terhadap keseimbangan pasar

PENGANTAR EKONOMI 57 Penerimaan Total Sebelum Harga Diturunkan Penerimaan Total Setelah Harga Diturunkan TR = P. Q TR = 10 x 95 TR = 950 satuan TR = P. Q TR = 6 x 97 TR = 582 satuan Jika harga turun sebesar 40 persen maka jumlah yang diminta meningkat sebesar 0.0526 dikalikan 40 persen atau 2,1 persen : catatan angka 0.0526 diperoleh dari εp = 97-9510-6X1095 = 0,0526 TR = P 1-40 x Q 1+2.1 TR = 10 0.6 x 95 1.021 TR = 6 x 97 TR = 582

3.16. Pengaruh pajak-spesifik terhadap keseimbangan pasar

Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut naik. Sebab setelah dikenakan pajak, produsen akan berusaha mengalihkan sebagian beban pajak tersebut kepada konsumen, yaitu dengan jalan menawarkan harga jual yang lebih tinggi. Akibatnya harga keseimbangan yang tercipta di pasar menjadi lebih tinggi daripada harga keseimbangan sebelum pajak, di lain pihak jumlah keseimbangannya menjadi lebih sedikit. Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva penawaran bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih besar lebih tinggi pada sumbu harga. Jika sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ, maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ + t = a + t + bQ. Dengan kurva penawaran yang lebih tinggi, ceteris paribus, titik keseimbangan pun akan bergeser menjadi lebih tinggi. S1 0 95 97 Qunit 10 6 S0 D E E1 Punit S1 0 95 97 Qunit 10 6 S0 D E E1 Punit PENGANTAR EKONOMI 58 Contoh ilustrasi : Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 33 – Q, sedangkan penawarannya P = 3 + 0,5 Q. Terhadap barang tersebut dikenakan pajak sebesar 3 per unit. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum pajak, dan berapa pula harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sesudah pajak ? Penyelesaian : Sebelum pajak, P e = 13 dan Q e = 20. Sesudah pajak, harga jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih tinggi, persamaan penawarannya berubah dan kurvanya bergeser ke atas. Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0,5Q Penawaran sesudah pajak : P = 3 + 0,5Q + 3 P = 6 + 0,5Q Q s = -12 + 2P Sedangkan persamaan permintaannya tetap : P = 33 – Q Q d = 33 – P Keseimbangan pasar : Qd = Qs 33 – P = -12 + 2P 45 = 3P, P = 15 Q = 33 – P = 33 – 15 = 18 Jadi, sesudah pajak : P’ e = 15 dan Q’ e = 18 Beban pajak yang ditanggung oleh konsumen. Karena produsen mengalihkan sebagian beban pajak tadi kepada konsumen, melalui harga jual yang lebih tinggi, pada akhirnya beban pajak tersebut ditanggung bersama oleh baik produsen maupun konsumen. Besarnya bagian dari beban pajak yang ditanggung oleh konsumen tk adalah selisih antara harga keseimbangan sesudah pajak P’ dan harga keseimbangan sebelum pajak P. Dalam contoh diatas, tk = 15 – 13 = 2. Berarti dari setiap unit barang yang dibelinya konsumen menanggung beban membayar pajak sebesar 2. Dengan 18 6 15 Q s ’ E’ 3 13 Q d 20 Q s E 33 P Q 33 Keterangan : Q’ s : sesudah pajak Q s : sebelum pajak tk = P’ e - P e PENGANTAR EKONOMI 59 perkataan lain, dari pajak sebesar 2 per unit barang, sebesar 2 atau 67 pada akhirnya menjadi tanggungan konsumen. Beban pajak yang ditanggung oleh produsen. Besarnya bagian dari beban pajak yang ditanggung oleh produsen tp adalah selisih antara besarnya pajak per unit barang t dan bagian pajak yang menjadi tanggungan konsumen tk. Dalam contoh diatas, tp = 3 – 2 = 1. Berarti setiap unit barang yang diproduksi dan dijualnya produsen menanggung beban membayar pajak sebesar 1. Dihitung dalam satuan persen, beban pajak yang ditanggung oleh pihak produsen ini hanya sebesar 33 , lebih sedikit daripada yang ditanggung oleh konsumen. Jadi meskipun pajak tersebut dipungut oleh pemerintah melalui pihak produsen, namun sesungguhnya pihak konsumenlah yang justru lebih berat menanggung bebannya. Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah. Besarnya jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah T dapat dihitung dengan mengalikan jumlah barang yang terjual sesudah pengenaan pajak Q’ e dengan besarnya pajak per unit barang t. Dalam kasus ini, T = 3 x 18 = 54. Penerimaan dari pajak merupakan salah satu sumber pendapatan pemerintah, bahkan merupakan sumber pendapatan utama. Dengan inilah pemerintah menjalankan roda kegiatannya sehari-hari, membangun prasarana publik seperti jalan dan jembatan, membayar cicilan hutang pada negara lain, membiayai pegawai-pegawainya, membangun proyek- proyek sarana publik seperti rumah sakit dan sekolah juga membeli perlengkapan pertahanan. Jadi, pajak yang disetorkan oleh rakyat kepada pemerintah akhirnya kembali ke rakyat lagi, dalam bentuk lain.

3.17. Pengaruh pajak-proporsional terhadap keseimbangan pasar