Kecenderungan Menabung MarginalMPSMarginal Propensity to Save Kecenderungan Menabung Rata-rataAPS Average Propensity to Save, Hubungan Diantara MPC dan MPS
a. Kecenderungan Menabung MarginalMPSMarginal Propensity to Save
dapat didefinisikan sebagai perbandingan di antara pertambahan tabungan S dengan pertambahan pendapatan diposebel Yd. Nilai MPS dapat dihitung dengan formula: MPS= S Ydb. Kecenderungan Menabung Rata-rataAPS Average Propensity to Save,
dapat didefinisikan sebagai perbandingan diantara tabungan S dengan pendapatan disposebel Yd, Nilai APS dapat di hitung dengan menggunakan formula: APS=SYd Slopelereng besar a ∆S∆Y atau MPS PENGANTAR EKONOMI 240 Contoh Menghitung MPS dan APS Tabel 12.2. Kecenderungan Menabung Marginal dan Rata-Rata Pendapatan Disposebel Pengeluaran Konsumsi Tabungan Kecenderungan Menabung Marginal Kecenderungan Menabung Rata-rata Yd C S MPS APS CONTOH 1: MPS TETAP Rp 200 Rp 300 Rp-100 50200=0,25 -100200=-0,50 Rp 400 Rp 450 Rp-50 -50400=-0,25 Rp 600 Rp 600 Rp 0 50200=0,25 0600=0 Rp 800 Rp 750 Rp 50 50200=0,25 50800=0,0625 CONTOH 2: MPS MAKIN BESAR Rp 200 Rp 300 Rp-100 40200=0,20 -100200=-0,50 Rp 400 Rp 460 Rp-60 -60400=-0,25 Rp 600 Rp 610 Rp-10 50200=0,25 0600=0 Rp 800 Rp 750 Rp 50 60200=0,30 50800=0,062512.3. Hubungan Diantara MPC dan MPS
Formula: MPC+MPS=1 APC+APS=1 Yd=C+S Tabel 12.3. MPC dan MPS CONTOH 1: MPC DAN MPS TETAP Yd C S MPC MPS APC APS 200 150 50 0.75 0.25 400 300 100 0.75 0.25 0.75 0.25 600 450 150 0.75 0.25 0.75 0.25 800 600 200 0.75 0.25 0.75 0.25 CONTOH 2: MPC DAN MPS BERUBAH 200 150 50 0.75 0.25 400 250 150 0.5 0.5 0.625 0.375 600 400 200 0.75 0.25 0.6667 0.3333 800 575 225 0.875 0.125 0.7188 0.2813 PENGANTAR EKONOMI 241 12.4. Perhitungan Pendapatan Nasional Dengan Pendekatan Dua Sektor Perhitungan pendapatan keseimbangan 2 sektor terdiri dari variabel konsumsi C dan investasiI. Y = C + I dimana C = a + bY Y = a + bY + I Y = a + bY + I Y – bY = a + I 1 – bY = a + I a + I Y = ------- 1 – b Contoh: Dimisalkan dalam milyar rupiah fungsi konsumsi C = 20 + 0,75Y dan besarnya investasi I = 10, maka besarnya pendapatan nasional dengan pendekatan 2 sektor adalah sebagai berikut. Jawab : a + I Y = --------- 1 – b 20 + 10 = ----------- 1 – 0,75 30 = ---------- 0,25 = 120 milyar rupiah12.5 Perhitungan Pendekatan Nasional Dengan Pendekatan Tiga Sekor
Parts
» PENGANTAR EKONOMI MIKRO DAN MAKRO
» Definisi Ilmu Ekonomi Ekonomi makro yaitu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari keseluruhan
» Masalah Ekonomi dan Kebutuhan untuk Membuat Pilihan
» Jenis-jenis Barang Faktor-faktor produksi
» Pengertian Permintaan Ekonomi makro yaitu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari keseluruhan
» Perubahan Pendapatan Konsumen Perubahan Harga Produk
» Perubahan Harga dan Pelaku Ekonomi Perubahan Pendapatan dan Perilaku Konsumen
» Penentu Permintaan Perubahan Harga Produk
» Pengaruh Faktor Lain Selain Harga Terhadap Permintaan
» Pergerakan dan Pergeseran Kurva Permintaan Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran
» Hukum Penawaran Keseimbangan Pasar Market Equilibrium
» Pengaruh pajak-spesifik terhadap keseimbangan pasar
» Pengaruh pajak-proporsional terhadap keseimbangan pasar
» Faktor Penentu Elastisitas Permintaan Elastisitas Permintaan dan Hasil Penjualan TR
» Faktor Penentu Elastisitas Penawaran
» Jangka Pendek dan Jangka Panjang Ukuran Produktivitas
» Hubungan Antar Hasil Produksi
» Elastisitas Biaya Kombinasi antara Kenaikan Hasil Bertambah dengan Kenaikan Hasil Berkurang.
» Disekonomi Perluasan Skala Produksi
» Ekuilibrium Usaha Harga keseimbangan adalah harga pasar yang terbentuk karena adanya
» Faktor faktor yang menimbulkan adanya pasar monopoli
» Monopoli Dengan Banyak Pabrik
» Diskriminasi Harga Derajat diskriminasi harga Syarat-syarat agar diskriminasi harga bisa efektif
» Monopoli dan Pemerintah Kombinasi antara Kenaikan Hasil Bertambah dengan Kenaikan Hasil Berkurang.
» Lima Pelaku Makro Dalam teori makroekonomi kita menggolongkan orang-orang atau lembaga-lembaga
» Kenaikan Hasil Berkurang Decreasing Return to Scale Francois Quesnay
» John Locke PENGANTAR EKONOMI MIKRO DAN MAKRO
» David Ricardo 1772-1823 Thomas Robert Malthus 1766-1834
» Penentu Suku Bunga Pandangan Keynes
» Pengertian Pengeluaran Pemerintah dan Ekspor
» Produk Domestik Regional Bruto PDRB
» Personal Income PI Disposible Income DI
» Metode Pendekatan Pendapatan PENGANTAR EKONOMI MIKRO DAN MAKRO
» Perbandingan Tingkat PDB dan Perkapita
» Kondisi Pendapatan Perkapita Indonesia Dibanding Negara Lain
» Kesulitan-Kesulitan Dalam Perhitungan Pendapatan Nasional
» Perhitungan Pendekatan Nasional Dengan Pendekatan Tiga Sekor Kebijakan Fiskal
» Jenis-Jenis Pajak Bentuk-bentuk Pajak Pendapatan
» Perhitungan Angka Pengganda k Perhitungan Angka Pengganda dengan Pendekatan Dua Sektor
» Perhitungan Angka Pengganda Dengan Pendekatan Empat Sektor
» Pengertian Inflasi Kebijakan Fiskal Sisi-Penawaran : kebijakan fiskal dapat secara langsung
» Jenis-jenis pengangguran Pengangguran Konjungtur Pengangguran Struktural
» Penganguran Friksional Pengangguran Musimanseasonal unemployment
» Pengangguran Tersembunyi Disguised unemployment Pengangguran Terbuka open unemployment
» Kriteria Produktivitas Kerja Rendah Trend Pengangguran di Indonesia
» Solusi Penanganan dari Jenis Pengangguran
» Kebijakan Pemerintah untuk Mengatasi Pengangguran
» Ketidakstabilan Ekonomi Bencana Alam Keadaan Struktur Produksi Hutang Luar Negeri
» Disekuilibrium neraca pembayaran karena spekulasi Tingkat Harga
» Pertumbuhan ekonomi Perubahan Cadangan Devisa reserve account
» Faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi
» Peranan penting pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi
» Gambaran Pertumbuhan Ekonomi Daerah
» Pembangunan ekonomi Pengertian pembangunan mungkin menjadi hal yang paling menarik untuk
» Teori Pembangunan Ekonomi Teori Pertumbuhan Adam Smith Teori Marx
» Teori Pertumbuhan Rostow Strategi Impor Versus Promosi Ekspor
» Kaum Neo-Klasik Penentang Revolusi Teori Pertumbuhan Neoklasik Solow-Swan
» Teori Pertumbuhan Baru NGT Teori Geografi Ekonomi Baru NEG Teori Perdagangan Baru NTT
» Teori Perdagangan Internasional 1. Teori Kaum Merkantilisme
Show more