Kecenderungan Menabung MarginalMPSMarginal Propensity to Save Kecenderungan Menabung Rata-rataAPS Average Propensity to Save, Hubungan Diantara MPC dan MPS

PENGANTAR EKONOMI 239 Tabungan S S = f Y Y 1 Y 2 Pendapatan Y -a Gambar 12.3. Fungsi Tabungan Misalkan diketahui : C = 100 + 0,75 Y Maka S dapat dicari dengan menggunakan formula : Y = C + S S = Y – C S = Y – 100 + 0,75 Y S = Y -100 – 0,75 Y S = -100 + 1 – 0.75 Y S = -100 + 0,25 Y Definisi Kecenderungan Menabung Marginal, dibedakan atas dua istilah, yaitu:

a. Kecenderungan Menabung MarginalMPSMarginal Propensity to Save

dapat didefinisikan sebagai perbandingan di antara pertambahan tabungan S dengan pertambahan pendapatan diposebel Yd. Nilai MPS dapat dihitung dengan formula: MPS= S Yd

b. Kecenderungan Menabung Rata-rataAPS Average Propensity to Save,

dapat didefinisikan sebagai perbandingan diantara tabungan S dengan pendapatan disposebel Yd, Nilai APS dapat di hitung dengan menggunakan formula: APS=SYd Slopelereng besar a ∆S∆Y atau MPS PENGANTAR EKONOMI 240 Contoh Menghitung MPS dan APS Tabel 12.2. Kecenderungan Menabung Marginal dan Rata-Rata Pendapatan Disposebel Pengeluaran Konsumsi Tabungan Kecenderungan Menabung Marginal Kecenderungan Menabung Rata-rata Yd C S MPS APS CONTOH 1: MPS TETAP Rp 200 Rp 300 Rp-100 50200=0,25 -100200=-0,50 Rp 400 Rp 450 Rp-50 -50400=-0,25 Rp 600 Rp 600 Rp 0 50200=0,25 0600=0 Rp 800 Rp 750 Rp 50 50200=0,25 50800=0,0625 CONTOH 2: MPS MAKIN BESAR Rp 200 Rp 300 Rp-100 40200=0,20 -100200=-0,50 Rp 400 Rp 460 Rp-60 -60400=-0,25 Rp 600 Rp 610 Rp-10 50200=0,25 0600=0 Rp 800 Rp 750 Rp 50 60200=0,30 50800=0,0625

12.3. Hubungan Diantara MPC dan MPS

Formula: MPC+MPS=1 APC+APS=1 Yd=C+S Tabel 12.3. MPC dan MPS CONTOH 1: MPC DAN MPS TETAP Yd C S MPC MPS APC APS 200 150 50 0.75 0.25 400 300 100 0.75 0.25 0.75 0.25 600 450 150 0.75 0.25 0.75 0.25 800 600 200 0.75 0.25 0.75 0.25 CONTOH 2: MPC DAN MPS BERUBAH 200 150 50 0.75 0.25 400 250 150 0.5 0.5 0.625 0.375 600 400 200 0.75 0.25 0.6667 0.3333 800 575 225 0.875 0.125 0.7188 0.2813 PENGANTAR EKONOMI 241 12.4. Perhitungan Pendapatan Nasional Dengan Pendekatan Dua Sektor Perhitungan pendapatan keseimbangan 2 sektor terdiri dari variabel konsumsi C dan investasiI. Y = C + I dimana C = a + bY Y = a + bY + I Y = a + bY + I Y – bY = a + I 1 – bY = a + I a + I Y = ------- 1 – b Contoh: Dimisalkan dalam milyar rupiah fungsi konsumsi C = 20 + 0,75Y dan besarnya investasi I = 10, maka besarnya pendapatan nasional dengan pendekatan 2 sektor adalah sebagai berikut. Jawab : a + I Y = --------- 1 – b 20 + 10 = ----------- 1 – 0,75 30 = ---------- 0,25 = 120 milyar rupiah

12.5 Perhitungan Pendekatan Nasional Dengan Pendekatan Tiga Sekor