Kebijakan Pemerintah untuk Mengatasi Pengangguran

PENGANTAR EKONOMI 272 menanggulangi masalah pengangguran, minimal menjadi jaring pengaman bagi masalah sosial yang mungkin ditimbulkan dari fenomena pengangguran struktural. Dalam pengangguran musiman, masalah yang timbul ketika sedang terjadi off-season.Bila on-season, maka penganggur ini dibutuhkan lagi sehingga mereka tidak perlu meningggalkan tempat tinggalnya jauh-jauh atau secara permanen. Salah satu pemecahannya memang berupa migrasi musiman ke daerah lain, namun tindakan seperti itu mahal bial ditinjau dari biaya sosial. Salah satu alternatifnya adalah pengembangan jenis-jenis kegiatan yang bersifat off-farm atau non-farm di daerah pedesaan dimana irama musiman sudah merupakan suatu yang rutin.Penguasa lokal dapat menentukan bentuk dari kegiatan off-farm tersebut.Keuntungan dari kegiatan ini adalah mengikat mereka dalam desa yang bersangkutan sehingga kemajuan dan keberhasilan mereka juga membawa dampak positif bagi pengembangan desanya. Laju pertumbuhan ekonomi ke depan diarahkan ke sektor padat karya. Karena itu, pemerintah mendorong kinerja sektor usaha kecil menengah UKM yang produktif, bukan hanya UKM di sektor informal.Persoalannya, bagaimana UKM bisa menemukan lahan subur?Selama ini program pemerintah yang mewajibkan BUMN untuk menyisihkan satu hingga tiga persen keuntungannya untuk pemberdayaan UKM kurang bekerja maksimal.Dari kacamata BUMN, pekerjaan ini mengurangi fokus mereka terhadap core bisnis.Di samping pembinaan UKM menjadi terkapling- kapling menurut kepentingan BUMN yang bersangkutan. Akan lebih berdaya bila dana itu di-pool oleh, misalnya, badan khusus, yang nantinya mengelola dengan prioritas-prioritas tertentu. Dengan begitu, dana dari 158 lebih BUMN dijamin akan lebih terarah. Porsi UKM yang diberdayakan juga jelas, bukan lagi berdasarkan ego sektoral masing-masing BUMN, tapi pengembangannya lebih didasarkan pada potensi UKM dan kekuatan riilnya dalam membuka lapangan kerja.Dalam rangka penanggulangan pengangguran juga ditempuh melalui memperluas kualitas sumberdaya manusia, melalui upaya-upaya perbaikan tingkat pendidikan; dan perbaikan tingkat kesehatan.Memfasilitasi pekerja migran baik di dalam dan ke luar negeri.Memperbaiki program pemerintah dalam penciptaan lapangan kerja melalui lembaga keuangan mikro; pemberdayaan UKM. Program pasar kerja dan pelayanannya, menyusun tim kecil untuk mengindentifikasi beberapa ketentuan perundangan untuk diamandemen.

14.7 Kebijakan Pemerintah untuk Mengatasi Pengangguran

Pemerintah kini tengah melakukan berbagai upaya untuk dapat menekan angka pengangguran. Upaya itu antara lain telah ditetapkannya Inpres No.32006 sebagai paket kebijakan untuk terciptanya iklim investasi yang kondusif, yang meliputi aspek perpajakan, kepabeanan, infrastruktur, ketenagakerjaan dan daya saing UKM. Paket kebijakan tersebut diharapkan akan lebih efektif dan dapat dirasakan manfaatnya, terutama dengan terpuruknya sektor riil, sehingga dapat menyerap pekerja yang lebih banyak. Pemerintah harus melakukan upaya untuk meningkatkan pertumbuhan berbasis ekspor dan memperbaiki investasi yang mampu menyerap sektor ketenagakerjaan. Kehadiran investor diharapkan mampu memberikan imbas positif bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan memecahkan problem pengangguran.Salah satu langkah pengentasan pengangguran oleh Disnakertrans adalah melalui program transmigrasi.Tahun 2007 PENGANTAR EKONOMI 273 DIY mendapat jatah transmigrasi dari pemerintah pusat sebanyak 540 KK.Jumlah peminat transmigrasi pada 2007, sudah ada 617 KK dengan target keberangkatan 225 KK.Meski peminat banyak, masih terkendala minimnya ketersediaan lahan di tujuan penempatan. Kebijakan lain berupa revitalisai pertanian, perikanan, kehutanan dan pembangunan perdesaan. Selain itu solusi pengangguran dapat dilakukan dengan mengembangkan suatu lembaga antar kerja secara profesional.Lembaga itu dapat disebutkan sebagai job center, dibangun dan dikembangkan secara profesional sehingga dapat membimbing dan menyalurkan para pencari kerja. Pengembangan lembaga itu mencakup, antara lain sumber daya manusianya brainware, perangkat keras hardware, perangkat lunak software, manajemen dan keuangan. Lembaga itu dapat di bawah lembaga jaminan sosial penganggur atau bekerja sama tergantung kondisinya. Tindakan lainnya menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia TKI yang akan dikirim ke luar negeri. Perlu seleksi lebih ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri.Sebaiknya diupayakan tenaga-tenaga terampil skilled.Hal itu dapat dilakukan dan diprakarsai oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.Bagi pemerintah Daerah yang memiliki lahan cukup, gedung, perbankan, keuangan dan aset lainnya yang memadai dapat membangun Badan Usaha Milik Daerah Pengerahan Jasa Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri. Tentunya badan itu diperlengkapi dengan lembaga pelatihan Training Center yang kompeten untuk jenis-jenis keterampilan tertentu yang sangat banyak peluang di negara lain. Di samping itu, perlu dibuat peraturan tersendiri tentang pengiriman TKI ke luar negeri seperti di Filipina. Untuk mengatasi besarnya jumlah penganggur dan memenuhi permintaan tenaga kerja ahli, saat ini pihak Depnakertrans mengembangkan program `Indonesia Youth Employment Network` I-YEN sejak 2004. Dalam program I-YEN ini, pihaknya akan mendidik para pengangguran berusia muda dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan. Selain itu, dalam program tersebut, para pemuda diberikan latihan kerja ke beberapa unit usaha ataupun industri yang memiliki kerjasama dengan pihak Depnakertrans.Program I-YEN ini diyakini dapat menciptakan tenaga kerja muda yang ahli dan siap pakai serta mampu bersaing di era globalisasi ini. Depnaker bukan pencipta lapangan kerja, tapi mempersiapkan orang bagaimana dapat masuk ke lapangan kerja dengan cara mempersiapkan tenaga kerja muda ahli yang siap pakai. Tahun 2007 pemerintah juga sangat agresif menggulirkan program pengurangan pengangguran dan kemiskinan, di antaranya melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM. Program yang menelan anggaran Rp 51 triliun itu menjangkau sekitar 33 provinsi, 2.891 kecamatan, dan 33.527 desakelurahan atau 31,92 juta orang miskin di Indonesia. PNPM yang bertumpu pada proyek-proyek padat karya, seperti pembangunan infrastruktur, pengembangan desa mandiri energi, pembukaan lahan kelapa sawit, tebu, dan jarak sebagai sumber energi alternatif, diperkirakan mampu menciptakan lapangan kerja bagi 12,5 juta orang sampai 14,4 juta orang per tahun. Program pengurangan pengangguran yang digulirkan pemerintah jelas bukan bersifat instant, melainkan memiliki sasaran jangka panjang, dari hulu hingga hilir. Itu sebabnya, selain melaksanakan program nyata di lapangan, pemerintah juga merancang sistem pendidikan berorientasi kerja. Dalam kaitan ini, Depnakertrans dan Departemen Pendidikan Nasional Depdiknas telah menyepakati perubahan sistem pendidikan nasional dari semula bersifat output oriented menjadi job oriented. PENGANTAR EKONOMI 274 Jika sebelumnya perbandingan sekolah umum dengan kejuruan sangat jauh sekitar 70:30, kelak proporsinya diubah menjadi 60:40 atau 30:70. Sasarannya tiada lain agar lulusan sekolah menengah bisa langsung bekerja atau siap membuka lapangan kerja. Besarnya komposisi lembaga pendidikan kejuruan akan menciptakan link and match dunia pendidikan dan lulusannya dengan kebutuhan tenaga kerja di dunia usaha. Komposisi seperti ini telah banyak diterapkan negara-negara lain di Asia maupun di Eropa, dan terbukti mampu menekan laju pengangguran. Pemerintah terus berupaya menggenjot pertumbuhan ekonomi secara sektoral sebab penciptaan lapangan kerja berkorelasi positif dengan laju pertumbuhan sektor tersebut.Sektor yang tumbuh lebih cepat, seperti sektor perdagangan atau industri, menciptakan lapangan kerja lebih besar.Penurunan tingkat pengangguran membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta kemampuan ekonomi yang makin luas dalam menciptakan lapangan kerja.Ini menuntut kebijakan dengan fokus yang tajam, institusi yang kuat, kerja yang keras, serta kesadaran dan kesabaran yang memadai agar masalah pengangguran tertangani secara berkelanjutan.Angka pengangguran tidak saja ditentukan oleh lapangan kerja baru yang tercipta, tetapi juga oleh tambahan angkatan kerja baru yang masuk ke pasar tenaga kerja yang besarnya cukup fluktuatif.Lebih lanjut daerah-daerah yang merupakan kantong pengangguran perlu didorong untuk menciptakan lapangan kerja, baik melalui kebijakan investasi daerah maupun APBD. Dari Sakernas Agustus 2006, sekitar 62,7 persen pengangguran terbuka berada di Jawa dengan pengangguran terbuka terbesar di Jawa Barat 23,4 persen atau hampir seperempat dari total penganggur terbuka. Pemecahan masalah pengangguran dan kemiskinan selanjutnya juga diimbangi oleh pemerataan pembangunan dengan mendorong pembangunan di luar Jawa lebih cepat.Yang tidak kalah penting adalah dukungan institusi yang kuat dalam menjabarkan.Termasuk di dalamnya adalah mekanisme yang mampu memastikan bahwa pelaksanaan dari berbagai kebijakan penciptaan lapangan kerja dimaksud benar-benar terjabarkan dengan baik, termasuk oleh daerah.Terakhir, yang juga menentukan adalah kesadaran yang tinggi bahwa masalah pengangguran merupakan tantangan besar yang harus ditangani bersama.Sebab, kunci keberhasilan penanganan pengangguran dan kemiskinan sejatinya ada pada sinergi semua pihak, yakni pemerintah pusat, daerah, swasta, dan masyarakat luas. Latihan Soal 1. Jelaskan apa yang anda ketahui dengan pengangguran itu, mengapa terdapat pengangguran dalam perekonomian. 2. Jelaskan istilah berikut ini : tingkat pengangguran, angkatan kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja dan usia kerja. 3. Pengangguran bisa disebabkan karena konjungtur dan persoalan struktural. Jelaskan hal tersebut, mengapa bisa terjadi demikian. 4. Di negara berkembang persoalan pangangguran musiman, setengah menganggur, dan pengangguran tersembunyi sering terjadi. Jelaskan istilah pengangguran tersebut dan mengapa bisa terjadi demikian dan bandingkan dengan negara maju. 5. Jelaskan upaya yang bisa dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi pengangguran tersebut, penjelasan secara rinci berdasarkan penyebab pengangguran yang ada. PENGANTAR EKONOMI 275 NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL Perekonomian modern sekarang ini sudah tidak ada lagi yang disebut perekonomian tertutup close economy, semua negara di dunia ini melakukan transaksi ekonomi tidak hanya terbatas di dalam negara itu sendiri, namun melakukan transaksi ekonomi dengan negara lain atau disebut perekonomian terbuka open economy. Perekonomian terbuka dikarenakan kebutuhan manusia tidak terbatas sedangkan sumber daya yang ada disekitarnya terbatas, sehingga perlu melakukan perdagangan dengan negara lain. Disinilah terjadinya tukar menukar barang dan jasa, bahkan terjadi arus aliran modal dari satu negara ke negara lainnya. Suatu negara dalam mengatur dan mengelola transaksi ekonomi internasional inilah, maka diperlukan sebuah catatan resmi oleh pemerintah yang disebut neraca pembayaran balance of paymentBOP 15.1. Pengertian Neraca Pembayaran Internasional Neraca pembayaran internasional didefinisikan sebagai suatu catatan resmi yang sistematis yang berisi hubungan ekonomi atau transaksi antar penduduk dari suatu Negara dengan Negara lainnya yang dinilai dalam mata uang pada kurun waktu tertentu, biasanya satu tahun. Transaksi tersebut meliputi transaksi berjalan current account, yaitu transaksi ekspor dan impor barangjasa, pendapatan dari investasi, pendapatan atau kompensasi tenaga kerja dan tranfer pemerintah. Kedua, disebut transaksi modal capital account, yaitu transaksi pada tranfer modal dan tranfer finansial berupa investasi langsung dan investasi portofolio. Karena neraca pembayaran suatu negara mencatat transaksi ekonomi internasional baik barangjasa dan modal yang dilakukan oleh suatu penduduk dengan penduduk negara yang lainnya. Maka penduduk tersebut dapat dikatakan sebagai berikut :

a. Orang peroranganindividu