Perubahan Harga dan Pelaku Ekonomi Perubahan Pendapatan dan Perilaku Konsumen

PENGANTAR EKONOMI 29 Gambar 2.13. Keseimbangan Konsumen Gambar 2.14. Penurunan Harga X Y adalah subsitusi X

2.8. Perubahan Harga dan Pelaku Ekonomi

Jika harga produk berubah, maka garis anggaran konsumen akan berubah sehingga akhirnya keseimbangan konsumen juga akan berubah. Gambar 2.14 memperlihatkan hal ini. Dimisalkan harga X menurun dari P XI menjadi P X2 maka garis anggaran berputar keluar. Pilihan tersedia bagi konsumen semakin banyak, sehingga konsumen juga memperoleh kepuasan yang lebih tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh titik Q yang terletak pada kurva indiferen yang lebih tinggi.

2.9. Perubahan Pendapatan dan Perilaku Konsumen

Gambar 2.15 menunjukkan keseimbangan konsumen berubah dari titik P ke titik Q, karena kenaikan pendapatan. Konsumsi untuk produk X dan Y X Y Keseimbangan Konsumen P R B 1 P X1 B 2 P X2 AP Y X 1 X 2 X Y 2 Y 1 Q P X2 P X1 , X 2 X 1 , Y 2 Y 1 I 2 I 1 Y PENGANTAR EKONOMI 30 meningkat, yang berarti bahwa kedua produk itu adalah produk normal. Gambar 2.15 menunjukkan hal yang berbeda, produk X adalah inferior dan produk Y normal. Kenaikan pendapatan membuat keseimbangan konsumen beralih dari titik P ke titik Q, tetapi konsumsi produk X berkurang. Gambar 2.15. Peningkatan Pendapatan X dan Y produk normal Makan B1PM B 1 PU T M 2 U M 1 W P R 1 R 2 B 2 P R B 1 P Rumah Gambar 2.16. Makan : Produk Normal B 1 P T B 2 P T B 1 P Y B 2 P Y X 1 X 2 T Y 2 Y 1 P Q B 1 B 2 , X 2 X 1 , Y 2 Y 1 Y PENGANTAR EKONOMI 31 Makan B 1 PM B 2 PU M 1 W T M 2 X U R 1 R 2 R 3 B 2 P R B 1 PR Rumah Gambar 2.17. Rumah : Produk Inferior atau Normal Pada tingkat bawah, kebutuhan makan dan rumah adalah dua hal yang paling dasar dan penting, yaitu: 1. Jika terjadi penurunan pendapatan, permintaan rumah akan meningkat dari R 1 menjadi R 2 . Konsumsi akan makan yang mungkin adalah antara daerah U-W. Dimisalkan di titik W. Jadi konsumsi makan akan menurun. Maka makan haruslah produk normal gambar 2.16. 2. Jika makan adalah produk normal, maka ketika terjadi penurunan pendapatan, permintaan untuk makan akan turun. Keseimbangan konsumsi mula-mula adalah di titik T dengan konsumsi makan sebesar M 1 . Keseimbangan konsumen setelah penurunan pendapatan haruslah terletak antara U-W. Dalam hal ini terdapat dua kemungkinan. Jika Keseimbangan berada di titik W, berarti rumah adalah produk normal. Tetapi jika keseimbangan konsumen berada di titik X, maka rumah adalah produk inferior gambar 2.17. 2.10. Menurunkan Kurva Permintaan dari Perilaku Konsumen Pengaruh perubahan harga ini dapat dibedakan menjadi dua pengaruh yaitu pengaruh substitusi substitusi effect dan pengaruh pendapatan income effect. Untuk memisahkan dapat digunakan cara yang dikembangkan oleh ekonom berkebangsaan Ingris dari kelompok neoklasik yaitu J Hicks. Pertama-tama gambarkan keseimbangan konsumen, dimana kurva indiferen bersinggungan dengan garis anggaran. PENGANTAR EKONOMI 32 Gambar 2.18 Efek Subsitusi dan Efek Pendapatan dari Efek Harga dengan Metode Hicks Gambar 2.19 : Penurunan Kurva Permintaan Keseimbangan konsumen terjadi apabila lereng kurva indiferen sama dengan lereng garis anggaran. Persamaan ini harus dipenuhi : Y X P P Y U X U      atau Y X Y X P P MU MU  Dari gambar 2.18 dan gambar 2.19 diatas dapat kita lihat keseimbangan konsumen mula-mula adalah di titik E1 dimana lereng kurva indiferen sama dengan lereng garis anggaran yaitu persinggungan garis anggaran AB dengan kurve indiferen IC1, titik Q X1 Xq B X2 D B 1 Kuantitas X E 2 IC1 IC2 E 1 Y A C Y1 Y2 Yq es ep X1 X2 Kuantitas X E 1 E 2 P P1 P2 Kurve Permintaan PENGANTAR EKONOMI 33 keseimbangan tersebut terjadi pada harga Px1 dan X yang dikonsumsi sebesar X1, sedangkan harga Y sebesar Py1 dengan Y yang dikonsumsi sebesar Y1. Bila harga X turun dari dari Px1 menjadi Px2 dan harga barang Y tidak berubah, maka perubahan harga barang X akan memiliki dua pengaruh yaitu pengaruh substitusi substitusi effect dan pengaruh pendapatan income effect. Bila harga barang X turun , dan harga barang Y tidak berubah maka garis anggaran AB akan bergeser ke kanan berlawanan dengan arah jarum jam ke AB 1 . Lereng AB 1 lebih landai daripada lereng garis AB. Garis anggaran AB 1 yang baru akan bersinggungan dengan kurva indiferen yang lebih tinggi yaitu IC2 sehingga titik ekuilibrium yang baru pada titik E2 dengan kuntitas barang X yang diminta sebesar X2. Bila prosedur yang sama kita ulang berkali-kali dengan merubah harga X dengan asumsi harga barang Y tidak berubah maka kita peroleh semua titik yang ada pada kurva permintaan. Sir John Richard Hicks seorang ekonom Inggris peraih Nobel Memorial Prize di bidang Ilmu ekonomi pada tahun 1972. Dimulai dari tahun 1917 sampai 1922 ia belajar di Clifton College. Kemudian pada tahun 1922 hingga 1926 ia melanjutkan dunia belajarnya di Balliol College, Oxford pada bidang matematika. Pada 1923 ia beralih jurusan ilmunya menjadi bidang Filsafat, Politik, dan Ekonomi. Pada tahun 1930 Hicks memulai karir sebagai dosen di London School di bidang Ilmu Ekonomi dan Politik sambil melakukan pekerjaan deskriptif tentang hubungan industrial. Namun secara bertahap ia beralih ke sisi analitis karena ia memiliki keterampilan matematika yang baik. Hingga tahun 1938 ia mengajar di Cambridge dan Gonville Caius College, terutama di bidang nilai dan modal. Ia menjadi Profesor di Manchaster University pada tahun 1938 hingga 1946. Tahun 1946 ia kembali ke Oxford dan menjadi peneliti dari Nuffield College. Ia kemudian menjadi Drummon Professor di bidang Ekonomi Politik. Pada tahun 1965-1971 ia menjadi peneliti di All-Souls College. Ia juga menjadi anggota Revenue Allocation Commission Komisi Alokasi Pendapatan di Nigeria. Selama hidupnya Hicks telah berkontribusi dalam teori kapital, model ISLM, teori konsumen, teori ekuilibrium umum, nilai dan modal, teori kesejahteraan, dan inovasi terinduksi. 2.11. Penentuan Maksimisasi Kepuasan Total Konsumen Secara matematis keseimbangan konsumen dapat dijelaskan sebagai berikut : Misalkan fungsi kepuasan konsumen adalah U = f X1, X2 …………………………………………………………………… 1 Sedangkan fungsi anggaran belanjanya, PENGANTAR EKONOMI 34 X1.Px1 + X2. Px2 = B atau B - X1.Px1 - X2. Px2= 0 . …………. 2 Untuk memaksimumkan fungsi tujuan 1 dengan kendala anggaran 2, dapat digunakan Lagrangian multiplier dengan membentuk persamaan baru misal Z yang merupakan fungsi dari X1 dan X2. Z = g X1, X2 Z = f X1, X2 + λ B - X1.PX1 - X2. Px2 ………………………………. 3 Agar Z maksimum maka harus memenuhi syarat primer sebagai berikut : 1. 1    X Z 1 . . 1 1       PX X U X Z  1 . . 1 PX X U      Sehingga diperoleh . 1 . 1 PX X U     2. 2    X Z 2 . . 2 2       PX X U X Z  2 . . 2 PX X U      Sehingga diperoleh . 2 . 2 PX X U     Maka λ = λ, diperoleh kondisi kepuasan konsumen, yaitu : . 2 2 1 . 1 PX X U PX X U      . 2 2 1 1 PX MUX PX MUX  Dengan batasan B = X1.Px1 + X2. Px2 Syarat mencukupi : ∂ 2 Z∂X1 2 ‹ 0 dan ∂ 2 Z∂X 2 ‹ 0 Bila komoditi yang dikehendaki konsumen terdiri dari beberapa macam barang, maka dengan menggunakan alasan yang sama kondisi keseimbangan konsumen akan terjadi pada waktu : Mux1 = Mux2 = Mux3 = ……… = Muxn PX1 PX2 PX3 PXn Untuk dapat memahami kepuasan konsumen, maka bisa kita selesaikan kasus berikut ini : Fungsi kepuasan konsumen terhadap suatu komoditi sebagai berikut : U = 6 X1 0.5 X2 0.5 PENGANTAR EKONOMI 35 Dimana : U : total utility X1 : Konsumsi akan barang X1 X2 : Konsumsi akan barang X2 Apabila diketahui konsumen memmpunyai penghasilan sebesar 200 dan harga barang X1 dan barang X2 masing-masing sebesar Rp 4 perunit. Maka persamaan fungsi gabungan sebagai berikut : Z = 6 X1 0.3 X2 0.67 + λ 200 – 4 X1 – 4 X2 Agar Z maksimum, maka : 1. ∂Z∂X1 = 0 ∂Z∂X1 = 0.5 6 X1 -0,5 X2 0,5 - 4 λ = 0 λ = 3 X2 0,5 4X1 0,5 2. ∂Z∂X2 = 0 ∂Z∂X2 = 0.5 6 X1 0,5 X2 -0,5 - 4 λ = 0 λ = 3 X1 0,5 4X2 0,5 Dari hasil 1 dan 2 dapat kita samakan λ = λ Didapat 3 X2 0,5 4X1 0,5 = 3 X1 0,5 4X2 0,5 Sehingga diperoleh X1 = X2 3 ∂Z∂ λ = 0 ∂Z∂ λ = 200 – 4 X1 – 4 X2 = 0 200 =4 X1 + 4 X2 Masukan X1 kedalam X2 sehingga diperoleh : 200 = 8 X1 dan X1 = 25, karena X1 = X2 maka X2 = 25 Bila harga X1 turun menjadi 2 dan harga X2 tidak berubah ceteris paribus maka keseimbangan yang baru adalah : Z = 6 X1 0.3 X2 0.67 + λ 200 – 2 X1 – 4 X2 Agar Z maksimum, maka : 1. ∂Z∂X1 = 0 ∂Z∂X1 = 0.5 6 X1 -0,5 X2 0,5 - 2 λ = 0 λ = 3 X2 0,5 2X1 0,5 2. ∂Z∂X2 = 0 ∂Z∂X2 = 0.5 6 X1 0,5 X2 -0,5 - 4 λ = 0 PENGANTAR EKONOMI 36 λ = 3 X1 0,5 4X2 0,5 Dari hasil 1 dan 2 dapat kita samakan λ = λ Didapat 3 X2 0,5 2X1 0,5 = 3 X1 0,5 4X2 0,5 Sehingga diperoleh X1 = 2X2 3 ∂Z∂ λ = 0 ∂Z∂ λ = 200 – 2 X1 – 4 X2 = 0 200 =2 X1 + 4 X2 Masukan X1 kedalam X2 sehingga diperoleh : 200 = 4 X1 dan X1 = 50, karena X1 = 2X2 maka X2 = 25 Dari jawaban diatas maka kita bisa menurunkan kurva permintaan sebagai berikut : Gambar 2.20 : Kurva permintaan barang X1 4 2 25 50 kuantitas X1 PX1 A B Pada waktu harga barang X1 4 satuan jumlah yang diminta 25 unit, dan Pada waktu harga barang X1 turun menjadi 2 satuan jumlah yang diminta 50 unit PENGANTAR EKONOMI 37 Latihan Soal : 1. Konsumen menghadapi barang X dan Y dengan harga Px dan Py adalah 10.000 per unit. Anggaran konsumen 80.000 Q 1 2 3 4 5 6 7 8 MUx 11 10 9 8 7 6 5 4 MUy 19 17 15 13 12 10 8 6 Pertanyaan : a. Tunjukkan konsumen harus memberlanjakan pendapatan untuk memaksimalkan kepuasan total b. Berapa Total Utilitynya dalam kondisi ekuilibrium ? c. Nyatakan dalam persamaan matematis kondisi ekuilibrium tersebut. 2. Konsumen menghadapi barang X dan Y dengan harga Px = 4.000 dan Py= 2.000 per unit. Anggaran konsumen 80.000 Q 1 2 3 4 5 6 7 8 MUx 20 18 16 14 10 8 6 4 MUy 28 24 20 16 12 8 4 Pertanyaan : a. Tunjukkan konsumen harus memberlanjakan pendapatan untuk memaksimalkan Total Utilitynya b. Berapa Total Utility dalam kondisi ekuilibrium c. Nyatakan dalam persamaan matematis kondisi ekuilibrium tersebut. 3. Diketahui fungsi kepuasan konsumen terhadap suatu komoditi sebagai berikut : U = 6 X1 0.3 X2 0.67 Dimana : U : total utility X1 : Konsumsi akan barang X1 X2 : Konsumsi akan barang X2 Apabila diketahui konsumen memmpunyai penghasilan sebesar 300 dan harga barang X1 dan barang X2 masing-masing sebesar Rp 3 perunit. Pertanyaan : a. Berapakah X1 dan X2 akan dibeli agar kepuasan konsumen maksimum ? b. Apabila diketahui harga barang X1 turun menjadi Rp 2 perunit, sedangkan harga barang X2 tetap dan faktor-faktor lain dianggap tidak berubah. Berapakah barang X1 dan X2 akan dibeli agar kepuasan konsumen maksimum ? c. Dari jawaban a dan b turunkan sebuah fungsi permintaan akan barang X1 PENGANTAR EKONOMI 38 TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN 3.1. Pengertian Permintaan Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Permintaan berkaitan dengan keinginan konsumen akan suatu barang dan jasa yang ingin dipenuhi. Dan kecenderungan permintaan konsumen akan barang dan jasa tak terbatas. Hukum permintaan dibuat oleh Alfred Marshall setelah mengkaji data antara tingkat harga dengan permintaan inipun dengan batasan yang sangat ketat, lalu diperoleh nilai hubungan yang negatif sehingga dibuatlah satu kesimpulan bahwa ada hubungan terbalik antara harga terhadap permintaan, lalu dijadikan prinsip dasar teori permintaan. Alfred Marshall lahir 26 Juli 1842 – meninggal di Balliol Croft, Cambridge, Inggris, 13 Juli 1924 pada umur 81 tahun adalah seorang ahli ekonomi Inggris yang paling berpengaruh di zamannya. Dia tumbuh di daerah suburban Clapham, London dan dididik di Merchant Taylors School, Northwood dan St. Johns College, Cambridge. Meskipun pada awalnya ia ingin mengikuti jejak ayahnya menjadi rohaniawan, namun prestasinya di Universitas Cambridge membuatnya berkarier di jalur akademis. Ia menjadi profesor dalam bidang ekonomi politik pada tahun 1868. Dia menulis beberapa traktat perdagangan internasional dan masalah proteksionisme. Lalu, pada tahun 1879, ia mengumpulkan makalah-makalah yang BAB 3 PENGANTAR EKONOMI 39 pernah dibuatnya dalam satu buku berjudul The Pure Theory of Foreign Trade: The Pure Theory of Domestic Values

3.2. Penentu Permintaan