Jenis-jenis pengangguran Pengangguran Konjungtur Pengangguran Struktural

PENGANTAR EKONOMI 265 Sukirno 2004pengangguran adalah jumlah tenaga kerja yang terdapat dalam perekonomian yang secara aktif mencari pekerjaantetapi belum memperolehnya. Perhitungan tingkat pengangguran diperoleh dengan membandingkan antara jumlah penduduk yang tidak bekerja atau menganggur dengan jumlah Angkatan Kerja AK. Sedangkan angkatan kerja adalah jumlah penduduk usia kerja dikurangai dengan penduduk bukan angkatan kerja siswa, mahasiswa, ibu rumah tangga. Kemudian ada istilah yang disebut sebagai Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK adalah besarnya jumlah penduduk angkatan kerja dibagi dengan jumlah penduduk usia kerja15-64 tahun. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak semua jumlah penduduk dilibatkan dalam perhitungan tingkat pengangguran dikarenakan dalam jumlah penduduk tersebut terdapat penduduk bukan usia kerja, seperti anak-anak usia muda di bawah 15 tahun dan penduduk usia tua di atas 64 tahun. Ada tiga faktor mendasar yang menjadi penyebab masih tingginya tingkat pengangguran di Indonesia.Ketiga faktor tersebut adalah, ketidaksesuaian antara hasil yang dicapai antara pendidikan dengan lapangan kerja, ketidakseimbangan permintaan dan penawaran tenaga kerja dan kualitas Sumber Daya Manusia SDM yang dihasilkan masih rendah.Lapangan pekerjaan yang membutuhkan tenaga kerja umumnya tidak sesuai dengan tingkat pendidikan atau ketrampilan yang dimiliki.Umumnya perusahaan atau penyedia lapangan kerja membutuhkan tenaga yang siap pakai, artinya sesuai dengan pendidikan dan ketrampilannya, namun dalam kenyataan tidak banyak tenaga kerja yang siap pakai tersebut.Justru yang banyak adalah tenaga kerja yang tidak sesuai dengan job yang disediakan.

14.2. Jenis-jenis pengangguran

Menurut sebab terjadinya, pengangguran dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu pengangguran friksional, struktural dan konjungtur.

a. Pengangguran Konjungtur

Pengangguran ini terjadi karena adanya gelombang konjungtur, yaitu adanya resesi atau kemunduran dalam kegiatan ekonomi.Pengangguran konjungktur adalah penganguran yang disebabkan adanya perubahan pada tingkat kegiatan ekonomi, jika tingkat kegiatan ekonomi meningkat maka tingkat pengangguran rendah dan sebaliknya jika tingkat kegiatan ekonomi menurun maka pengangguran tinggi. Secara mikro suatu perusahaan ketika sedang maju membutuhkan tenaga kerja baru untuk perluasan usahanya. Sebaliknya ketika usahanya merugi terus maka akan terjadi Pemutusan Hubungan Kerja PHK atau pemecatan. Pengangguan ini baik dinegara maju dan berkembang relatif dominan dibanding dengan jenis pengangguran lainnya, karena langsung berhubungan dengan kondisi ekonomi di negara tersebut.

b. Pengangguran Struktural

Pengangguran struktural terjadi karena adanya perubahan dalam struktur perekonomian. Perubahan struktur yang demikian memerlukan perubahan dalam ketrampilan tenaga kerja yang dibutuhkan sedangkan pihak pencari kerja tidak mampu menyesuaikan diri dengan ketrampilan baru tersebut. Misalnya dalam suatu pergeseran dari ekonomi yang condong agraris PENGANTAR EKONOMI 266 menjadi ekonomi yang condong industri. Di satu pihak akan terjadi pengurangan tenaga di sektor pertanian, dan di pihak lain bertambah kebutuhan di sektor industri. Tenaga yang berlebih di sektor pertanian tidak dapat begitu saja diserap di sektor industri, karena sektor industri memerlukan tenaga dengan ketrampilan tertentu. Pada umumnya pengangguran struktural dipengaruhi tiga hal, yakni: mobilitas tenaga kerja, kecepatan perubahan struktural itu sendiri dan aspek regional dari perubahan struktural. Jika mobilitas tenaga kerja tinggi, misalnya karena pendidikan yang cukup baik, maka pergerakan tenaga kerja antar sektor dapat berlangsung lebih cepat dan ini meminimalkan pengangguran struktural. Kecepatan perubahan struktural juga berpengaruh. Misalnya perubahan terjadi sangat cepat, maka para pekerja juga akan mengalami kesulitan dalam melakukan adaptasi. Aspek regional juga sangat berperan. Sebagai contoh adalah penurunan peranan sektor pertanian yang terjadi di Jawa Tengah akan menyebabkan pengangguran struktural paling tidak sementara karena peningkatan peranan sektor industri yang utama terjadi di Jawa Barat. Dengan demikian terjadi biaya dan waktu tambahan bagi mereka yang tadinya bekerja di sektor pertanian di Jawa Tengah untuk berpindah menjadi buruh industri di Jawa Barat.

c. Penganguran Friksional