David Ricardo 1772-1823 Thomas Robert Malthus 1766-1834

PENGANTAR EKONOMI 205 3. Adam Smith 1723-1790 Menurut Adam Smith, untuk berlakunya perkembangan ekonomi diperlukan adanya spesialisasi atau pembagian kerja agar produktivitas tenaga kerja bertambah. Pembagian kerja harus ada akumulasi kapital terlebih dahulu dan akumulasi kapital ini berasal dari dana tabungan, juga menitik beratkan pada luas pasar. Pasar harus seluas mungkin agar dapat menampung hasil produksi, sehingga perdagangan internasional menarik perhatian.Karena hubungan perdagangan internasional itu menambah luasnya pasar, jadi pasar terdiri pasar luar negeri dan pasar dalam negeri.Sekali pertumbuhan itu mulai maka ia akan bersifat kumulatif artinya bila ada pasar yang dan ada akumulasi kapital, pembagian kerja akan terjadi dan akan menaikkan tingkat produktivitas tenaga kerja.

4. David Ricardo 1772-1823

Menurut David Ricardo di dalam masyarakat ekonomi ada tiga golongan masyarakat, yaitu: a Golongan Kapital Adalah golongan yang memimpin produksi dan memegang peranan yang penting karena mereka selalu mencari keuntungan dan menginvestasikan kembali pendapatannya dalam bentuk akumulasi kapital yang mengakibatkan naiknya pendapatan nasional. b Golongan Buruh Golongan buruh ini tergantung pada golongan kapital dan merupakan golongan yang terbesar dalam masyarakat c Golongan tuan tanah Mereka hanya memikirkan sewa saja dari golongan kapital atas areal tanah yang di sewakan. David Ricardo mengatakan bahwa bila jumlah penduduk bertambah terus dan akumulasi kapital terus menerus terjadi, maka tanah yang subur menjadi kurang jumlahnya atau semakin langka adanya.

5. Thomas Robert Malthus 1766-1834

Menurut Thomas Robert Malthus kenaikan jumlah penduduk yang terus menerus merupakan unsur yang perlu untuk adanya tambahan permintaan, tetapi kenaikan jumlah penduduk saja tampa dibarengi dengan kemajuan faktor-faktor atau unsur-unsur perkembangan yang lain sudah tentu tidak akan menaikan pendapatan dan tidak akan menaikan permintaan. Turunnya biaya produksi akan memperbesar keuntungan-keuntungan para kapitalis dan mendorong mereka untuk terus berproduksi.. Menurut Thomas Robert Malthus untuk adanya perkembangan ekonomi diperlukan adanya kenaikan jumlah kapital untuk investasi yang terus menerus, sedangkan menurut J.B.Say berkembang dengan hukum pasar, dimana dikatakan bahwa Supply Creates its own demand yang artinya asal jumlah produksi bertambah maka secara otomatis permintaan akan ikut bertambah pula karena pada hakekatnya kebutuhan manusia tidak terbatas. PENGANTAR EKONOMI 206 6. John Stuart Mill John Stuart Mill merupakan salah satu tokoh Utilitarianisme yang terkenal dalam menelurkan konsep kebebasan, yang dituangkan secara komprehensif di dalam bukunya On Liberty. Bukunya yang berkaitan dengan ekonomi, Principles of Political Economy pada tahun 1848 berupaya untuk memahami masalah ekonomi sebagai suatu masalah sosial. Masalah tentang bagaimana manusia hidup dan ikut ambil bagian dalam kemakmuran bangsanya, baik dalam proses produksi, perlindungan terhadap produk dalam negeri dan pesaing antar produk, maupun masalah distribusi melalui instrumen uang dan kredit mikhael dua,2008. Dalam hal pemikirannya mengenai ekonomi, Mill dipengaruhi oleh Thomas Robert Malthus, dimana pertumbuhan ekonomi selalu diliputi dengan tekanan jumlah penduduk dengan sumber yang tetap. Universalime etis merupakan konsep utilitariannya yang lebih mengedepankan kepada kebahagiaan orang lain, dimana disanalah moralitas utilitarian dibangun oleh Mill. Prinsip tersebut memang cukup relevan dalam hal aktifitas ekonomi, disamping Mill menerima pasar bebas Adam Smith, namun usaha untuk memperhatikan kebahagiaan orang lain dalam hal persaingan ekonomi pasar, menjadi agenda Mill. Kondisi pasar bebas yang cenderung bersikap egoisme sentris, berusaha ditekan Mill dengan pemberlakuan nilai moralitas bersama, dimana prinsip kebahagiaan harus dirasakan oleh setiap pemain pasar, pelaku usaha, produsen, distribusi, hingga tataran konsumen. Pasar bebas memang cenderung melahirkan kondisi menang-kalah, namun diantara dua belah pihak diharapkan harus tetap mampu menjalin hubungan yang kelak melahirkan kebahagiaan bersama, yang merupakan konsekuensi atas universalisme etis ala John Stuart Mill. PENGANTAR EKONOMI 207 7. David Hume Sebagai seorang ahli ekonomi Hume menyumbang teori uang dan teori perdagangan nasional.Ia menganalisis dampak uang terhadap tingkat suku bunga, kegiatan ekonomi, dan harga. Ia juga menjelaskan bagaimana dan mengapa negara-negara tidak mungkin mengalami ketidakseimbangan perdagangan dalam jangka waktu yang lama. Pandangan akan perekonomian menurut para ahli ekonomi klasik adalah : Perekonomian pada umumnya akan selalu mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja yang penuh Full Employment. Pandangan ini didasarkan atas keyakinan bahwa : 1. Fleksibilitas tingkat bunga akan mewujudkan kesamaankeseimbangan antara penawaran agregat dan permintaan agregat dari jumlah tabungan dan investasi pada kondisi penggunaan tenaga kerja penuh. Tingkat bunga akan menentukan besarnya tabungan rumah tangga maupun investasi yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam perekonomian. Menurut para ahli, tingkat suku bunga akan berubah-ubah sampai mencapai tingkat keseimbangan di mana besarnya tabungan = investasi. Suku Bunga S Excess Tabungan r 1 r E r 2 I Excess Investasi 0 I = S Tabungan dan Investasi Gambar 10.1 Flexibilitas Tingkat Suku Bunga Sebagai ilustrasi: Pada saat tingkat suku bunga 20 , besarnya tabungan akan meningkat pesat karena memberikan tingkat pengembalian yang tinggi. Akan tetapi, bank akan kesulitan untuk menyalurkan pinjaman karena masyarakat akan lebih memilih untuk menabung daripada berinvestasi karena return atas tabungannya lebih tinggi. Untuk menanggulangi hal tersebut, bank akan menurunkan suku bunganya. PENGANTAR EKONOMI 208 Sebaliknya pada saat tingkat suku bunga 10 , masyarakat akan memilih untuk mencairkan tabungannya dan memilih untuk berinvestasi saja dengan asumsi return atas investasi lebih baik. Karena banyak orang yang memilih untuk berinvestasi, bank menjadi kekurangan dana untuk dipinjamkan kepada para investor, untuk menghimpun dana, maka bank akan menaikkan suku bunga tabungannya. Penyesuaian ini, dalam pandangan ekonomi klasik akan terus berulang-ulang hingga tercapai tingkat bunga pada titik keseimbangan, misalnya 15 , di mana pada titik tersebut jumlah tabungan dan jumlah investasi adalah sama besar. Dalam kondisi ini pendapatan sebesar 15 dari bunga akan habis untuk pembelian barang kebutuhan karena harga yang ditetapkan oleh para investor memberikan return sebesar 15 dari nilai investasinya. Pada titik tersebut, menurut pandangan ekonomi klasik merupakan titik terjadinya kondisi penggunaan tenaga kerja penuh Full Employment dimana penawaran agregat = pengeluaran agregat. Keadaan keseimbangan ini akan tetap wujud karena kebocoran aliran keluar dari sektor rumah tangga yaitu tabungan akan diimbangi oleh suntikan aliran masuk yang sama besar yaitu investasi oleh para pengusaha. Fleksibilitas tingkat upah akan mewujudkan keadaan di mana permintaan dan penawaran tenaga kerja akan mencapai keseimbangan pada penggunaan tenaga kerja penuh. a. Para ahli ekonomi klasik beryakinan apabila terjadi pengangguran, mekanisme pasar akan menciptakan penyesuaian-penyesuaian di dalam pasar tenaga kerja sehingga pengangguran pada akhirnya dapat dihapuskan. Asumsi yang digunakan para ahli ekonomi klasik antara lain : Para pengusaha akan selalu mencari keuntungan yang maksimum b. Keuntungan maksimum akan dicapai pada keadaan di mana upah adalah sama dengan produksi marjinal biaya untuk memproduksi tambahan produk baru Secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut : Upah W W 1 0 L L 1 Tenaga Kerja Upah S S 1 W W 1 D 0 L L 1 L 2 KesempatanKerja Perusahaan Perekonomian Gambar 10.2 Flexibilitas Tingkat Upah PENGANTAR EKONOMI 209 Bahwa dalam kondisi adanya pengangguran, para penganggur akan bersedia untuk menerima pekerjaan dengan tingkat gaji yang lebih rendah. Keadaan ini akan menimbulkan kekuatan yang akan menurunkan tingkat gaji. Sebagai ilustrasi, pada tingkat upah misalkan Rp.1.000.000, perusahaan memiliki 1000 orang pekerja.Kemudian terjadi tambahan angkatan tenaga kerja baru sebesar 200 orang yang juga ingin bekerja pada tingkat upah sebesar Rp. 1.000.000.Karena perusahaan hanya bersedia mengupah 1000 orang pada tingkat upah Rp. 1.000.000, maka terjadi pengangguran sebesar 200 orang. Untuk memaksimumkan keuntungan dan memperbanyak produksi, perusahaan akan menurunkan tingkat upah menjadi Rp. 800.000 untuk 1200 pekerja. Dengan demikian, jumlah pengangguran akan terserap semua, sehingga selalu terjadi kondisi penggunaan tenaga kerja penuh Full Employment. Dengan berdasarkan pandangan ekonomi klasik, maka tingkat perekonomian suatu negara ditentukan oleh : a. Jumlah barang modal yang tersedia dan digunakan dalam perekonomian C = Capital b. Jumlah dan kualitas tenaga kerja yang tersedia dalam perekonomian L = Labor c. Jumlah dan jenis kekayaan alam yang akan digunakan Q = Quantity d. Tingkat teknologi yang digunakan T = Technology 11.2. Pandangan Keynes Teori makroekonomi berkembang setelah J.M. Keynes menunjukkan kelemahan- kelemahan pandangan para ahli ekonomi klasik mengenai penentuan tingkat perekonomian suatu negara yang didasari oleh penggunaan tenaga kerja penuh. Pandangan Keynes yaitu : Penggunaan tenaga kerja penuh full employment adalah keadaan yang jarang terjadi, dan hal itu disebabkan karena kekurangan permintaan agregat yang wujud dalam perekonomian. Perbedaan pandangan Keynes dan Ekonomi Klasik didasarkan atas perbedaan pendapat yang bersumber dalam persoalan berikut: 1. Faktor-faktor yang menentukan tingkat tabungan dan tingkat investasi dalam perekonomian. Menurut pandangan ahli ekonomi klasik faktor penentu besarnya tabungan dan investasi adalah tingkat suku bunga. Akan tetapi, menurut Keynes, besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga bukan tergantung pada tinggi rendahnya tingkat suku bunga, tetapi tergantung pada besar kecilnya tingkat pendapatan rumah tangga. Artinya semakin besar tingkat pendapatan rumah tangga semakin besar pula tabungan dan sebaliknya. Dalam pandangan Keynes terhadap besarnya investasi, dia beranggapan bahwa tingkat bunga bukan merupakan satu-satunya komponen utama dalam menentukan besarnya investasi. Besarnya investasi juga ditentukan oleh faktor lain seperti keadaan ekonomi pada masa kini, ramalan perkembangan di masa PENGANTAR EKONOMI 210 depan, dan tingkat penggunaan dan perkembangan teknologi. Jadi meskipun tingkat bunga tinggi, namun apabila keadaan perekonomian sekarang baik untuk dilakukan investasi dan prospek ke depannya sangat baik, maka kegiatan investasi tetap akan dilakukan. Kurva S adalah fungsi tabungan, yaitu suatu garis yang menggambarkan hubungan di antara jumlah tabungan dan pendapatan nasional. Kurva S bermula dari nilai tabungan negatif, dan S bentuknya menaik dari kiri bawah ke kanan atas. Bentuk kurva S menggambarkan sifat tabungan masyarakat yang berikut: a. Apabila tingkat pendapatan nasional rendah, tabungan masyarakat negatif. Keadaan ini berarti masyarakat menggunakan tabungan di masa lalu untuk membiayai hidupnya. Baru setelah pendapatan nasional melebihi Yo masyarakat menabung sebagian dari pendapatannya. b. Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin banyak tabungan masyarakat. Apabila pendapatan nasional adalah Y1 tabungan adalah S1 dan apabila pendapatan nasional YF jumlah tabungan adalah SF. Suku Bunga S r 2 r 1 0 S S 1 Tabungan Tabungan S S 2 S 1 0 Y Y 1 Y 2 Pendp Nasional Pandangan Klasik Pandangan Keynes Gambar 10.3 Penentu Tabungan Menurut Menurut Kaum Klasik dan Keynes

3. Penentu Suku Bunga Pandangan Keynes