PENGANTAR EKONOMI
205 3. Adam Smith
1723-1790
Menurut Adam Smith, untuk berlakunya perkembangan ekonomi diperlukan adanya spesialisasi atau pembagian kerja agar produktivitas tenaga kerja
bertambah. Pembagian kerja harus ada akumulasi kapital terlebih dahulu dan akumulasi kapital ini berasal dari dana tabungan, juga menitik beratkan pada
luas pasar. Pasar harus seluas mungkin agar dapat menampung hasil produksi, sehingga
perdagangan internasional menarik perhatian.Karena hubungan perdagangan internasional itu menambah luasnya pasar, jadi pasar terdiri pasar luar negeri
dan pasar dalam negeri.Sekali pertumbuhan itu mulai maka ia akan bersifat kumulatif artinya bila ada pasar yang dan ada akumulasi kapital, pembagian
kerja akan terjadi dan akan menaikkan tingkat produktivitas tenaga kerja.
4. David Ricardo 1772-1823
Menurut David Ricardo di dalam masyarakat ekonomi ada tiga golongan masyarakat, yaitu:
a Golongan Kapital
Adalah golongan yang memimpin produksi dan memegang peranan yang penting karena mereka selalu mencari keuntungan dan menginvestasikan
kembali pendapatannya
dalam bentuk
akumulasi kapital
yang mengakibatkan naiknya pendapatan nasional.
b Golongan Buruh Golongan buruh ini tergantung pada golongan kapital dan merupakan
golongan yang terbesar dalam masyarakat c Golongan tuan tanah
Mereka hanya memikirkan sewa saja dari golongan kapital atas areal tanah yang di sewakan.
David Ricardo mengatakan bahwa bila jumlah penduduk bertambah terus dan akumulasi kapital terus menerus terjadi, maka tanah yang subur menjadi kurang
jumlahnya atau semakin langka adanya.
5. Thomas Robert Malthus 1766-1834
Menurut Thomas Robert Malthus kenaikan jumlah penduduk yang terus menerus merupakan unsur yang perlu untuk adanya tambahan permintaan, tetapi
kenaikan jumlah penduduk saja tampa dibarengi dengan kemajuan faktor-faktor atau unsur-unsur perkembangan yang lain sudah tentu tidak akan menaikan
pendapatan dan tidak akan menaikan permintaan. Turunnya biaya produksi akan memperbesar keuntungan-keuntungan para kapitalis dan mendorong mereka
untuk terus berproduksi.. Menurut Thomas Robert Malthus untuk adanya perkembangan ekonomi
diperlukan adanya kenaikan jumlah kapital untuk investasi yang terus menerus, sedangkan menurut J.B.Say berkembang dengan hukum pasar, dimana
dikatakan bahwa Supply Creates its own demand yang artinya asal jumlah produksi bertambah maka secara otomatis permintaan akan ikut bertambah pula
karena pada hakekatnya kebutuhan manusia tidak terbatas.
PENGANTAR EKONOMI
206 6. John Stuart Mill
John Stuart Mill merupakan salah satu tokoh Utilitarianisme yang terkenal dalam menelurkan konsep kebebasan, yang dituangkan secara komprehensif di dalam
bukunya On Liberty. Bukunya yang berkaitan dengan ekonomi, Principles of Political Economy pada tahun 1848 berupaya untuk memahami masalah
ekonomi sebagai suatu masalah sosial. Masalah tentang bagaimana manusia hidup dan ikut ambil bagian dalam kemakmuran bangsanya, baik dalam proses
produksi, perlindungan terhadap produk dalam negeri dan pesaing antar produk, maupun masalah distribusi melalui instrumen uang dan kredit mikhael
dua,2008. Dalam hal pemikirannya mengenai ekonomi, Mill dipengaruhi oleh Thomas
Robert Malthus, dimana pertumbuhan ekonomi selalu diliputi dengan tekanan jumlah penduduk dengan sumber yang tetap.
Universalime etis merupakan konsep utilitariannya yang lebih mengedepankan kepada kebahagiaan orang lain, dimana disanalah moralitas utilitarian dibangun
oleh Mill. Prinsip tersebut memang cukup relevan dalam hal aktifitas ekonomi, disamping Mill menerima pasar bebas Adam Smith, namun usaha untuk
memperhatikan kebahagiaan orang lain dalam hal persaingan ekonomi pasar, menjadi agenda Mill. Kondisi pasar bebas yang cenderung bersikap egoisme
sentris, berusaha ditekan Mill dengan pemberlakuan nilai moralitas bersama, dimana prinsip kebahagiaan harus dirasakan oleh setiap pemain pasar, pelaku
usaha, produsen, distribusi, hingga tataran konsumen. Pasar bebas memang cenderung melahirkan kondisi menang-kalah, namun diantara dua belah pihak
diharapkan harus tetap mampu menjalin hubungan yang kelak melahirkan kebahagiaan bersama, yang merupakan konsekuensi atas universalisme etis ala
John Stuart Mill.
PENGANTAR EKONOMI
207 7. David Hume
Sebagai seorang ahli ekonomi Hume menyumbang teori uang dan teori perdagangan nasional.Ia menganalisis dampak uang terhadap tingkat suku
bunga, kegiatan ekonomi, dan harga. Ia juga menjelaskan bagaimana dan mengapa negara-negara tidak mungkin mengalami ketidakseimbangan
perdagangan dalam jangka waktu yang lama.
Pandangan akan perekonomian menurut para ahli ekonomi klasik adalah : Perekonomian pada umumnya akan selalu mencapai tingkat penggunaan tenaga
kerja yang penuh Full Employment. Pandangan ini didasarkan atas keyakinan bahwa :
1. Fleksibilitas tingkat bunga akan mewujudkan kesamaankeseimbangan antara
penawaran agregat dan permintaan agregat dari jumlah tabungan dan investasi pada kondisi penggunaan tenaga kerja penuh. Tingkat bunga akan menentukan
besarnya tabungan rumah tangga maupun investasi yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam perekonomian. Menurut para ahli, tingkat suku bunga akan
berubah-ubah sampai mencapai tingkat keseimbangan di mana besarnya tabungan = investasi.
Suku Bunga S
Excess Tabungan r
1
r E
r
2
I Excess Investasi
0 I = S Tabungan dan Investasi Gambar 10.1 Flexibilitas Tingkat Suku Bunga
Sebagai ilustrasi: Pada saat tingkat suku bunga 20 , besarnya tabungan akan meningkat pesat
karena memberikan tingkat pengembalian yang tinggi. Akan tetapi, bank akan kesulitan untuk menyalurkan pinjaman karena masyarakat akan lebih memilih
untuk menabung daripada berinvestasi karena return atas tabungannya lebih tinggi. Untuk menanggulangi hal tersebut, bank akan menurunkan suku
bunganya.
PENGANTAR EKONOMI
208
Sebaliknya pada saat tingkat suku bunga 10 , masyarakat akan memilih untuk mencairkan tabungannya dan memilih untuk berinvestasi saja dengan asumsi
return atas investasi lebih baik. Karena banyak orang yang memilih untuk berinvestasi, bank menjadi kekurangan dana untuk dipinjamkan kepada para
investor, untuk menghimpun dana, maka bank akan menaikkan suku bunga tabungannya.
Penyesuaian ini, dalam pandangan ekonomi klasik akan terus berulang-ulang hingga tercapai tingkat bunga pada titik keseimbangan, misalnya 15 , di mana
pada titik tersebut jumlah tabungan dan jumlah investasi adalah sama besar. Dalam kondisi ini pendapatan sebesar 15 dari bunga akan habis untuk
pembelian barang kebutuhan karena harga yang ditetapkan oleh para investor memberikan return sebesar 15 dari nilai investasinya.
Pada titik tersebut, menurut pandangan ekonomi klasik merupakan titik terjadinya kondisi penggunaan tenaga kerja penuh Full Employment dimana penawaran
agregat = pengeluaran agregat. Keadaan keseimbangan ini akan tetap wujud karena kebocoran aliran keluar dari sektor rumah tangga yaitu tabungan akan
diimbangi oleh suntikan aliran masuk yang sama besar yaitu investasi oleh para pengusaha.
Fleksibilitas tingkat upah akan mewujudkan keadaan di mana permintaan dan penawaran tenaga kerja akan mencapai keseimbangan pada penggunaan
tenaga kerja penuh.
a. Para ahli ekonomi klasik beryakinan apabila terjadi pengangguran, mekanisme pasar akan menciptakan penyesuaian-penyesuaian di dalam
pasar tenaga kerja sehingga pengangguran pada akhirnya dapat dihapuskan. Asumsi yang digunakan para ahli ekonomi klasik antara lain :
Para pengusaha akan selalu mencari keuntungan yang maksimum
b. Keuntungan maksimum akan dicapai pada keadaan di mana upah adalah sama dengan produksi marjinal biaya untuk memproduksi tambahan
produk baru Secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut :
Upah W
W
1
0 L
L
1
Tenaga Kerja Upah
S
S
1
W
W
1
D
0 L L
1
L
2
KesempatanKerja Perusahaan
Perekonomian Gambar 10.2 Flexibilitas Tingkat Upah
PENGANTAR EKONOMI
209
Bahwa dalam kondisi adanya pengangguran, para penganggur akan bersedia untuk menerima pekerjaan dengan tingkat gaji yang lebih rendah. Keadaan ini akan
menimbulkan kekuatan yang akan menurunkan tingkat gaji. Sebagai ilustrasi, pada tingkat upah misalkan Rp.1.000.000, perusahaan memiliki 1000 orang
pekerja.Kemudian terjadi tambahan angkatan tenaga kerja baru sebesar 200 orang yang juga ingin bekerja pada tingkat upah sebesar Rp. 1.000.000.Karena
perusahaan hanya bersedia mengupah 1000 orang pada tingkat upah Rp. 1.000.000, maka terjadi pengangguran sebesar 200 orang. Untuk memaksimumkan
keuntungan dan memperbanyak produksi, perusahaan akan menurunkan tingkat upah menjadi Rp. 800.000 untuk 1200 pekerja. Dengan demikian, jumlah
pengangguran akan terserap semua, sehingga selalu terjadi kondisi penggunaan tenaga kerja penuh Full Employment.
Dengan berdasarkan pandangan ekonomi klasik, maka tingkat perekonomian suatu negara ditentukan oleh :
a. Jumlah barang modal yang tersedia dan digunakan dalam perekonomian C = Capital
b. Jumlah dan kualitas tenaga kerja yang tersedia dalam perekonomian L = Labor
c. Jumlah dan jenis kekayaan alam yang akan digunakan Q = Quantity d. Tingkat teknologi yang digunakan T = Technology
11.2. Pandangan Keynes Teori makroekonomi berkembang setelah J.M. Keynes menunjukkan kelemahan-
kelemahan pandangan para ahli ekonomi klasik mengenai penentuan tingkat perekonomian suatu negara yang didasari oleh penggunaan tenaga kerja penuh.
Pandangan Keynes yaitu : Penggunaan tenaga kerja penuh full employment adalah keadaan yang jarang
terjadi, dan hal itu disebabkan karena kekurangan permintaan agregat yang wujud dalam perekonomian.
Perbedaan pandangan Keynes dan Ekonomi Klasik didasarkan atas perbedaan pendapat yang bersumber dalam persoalan berikut:
1. Faktor-faktor yang menentukan tingkat tabungan dan tingkat investasi dalam
perekonomian. Menurut pandangan ahli ekonomi klasik faktor penentu besarnya tabungan dan
investasi adalah tingkat suku bunga. Akan tetapi, menurut Keynes, besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga bukan tergantung pada tinggi
rendahnya tingkat suku bunga, tetapi tergantung pada besar kecilnya tingkat pendapatan rumah tangga. Artinya semakin besar tingkat pendapatan rumah
tangga semakin besar pula tabungan dan sebaliknya. Dalam pandangan Keynes terhadap besarnya investasi, dia beranggapan bahwa
tingkat bunga bukan merupakan satu-satunya komponen utama dalam menentukan besarnya investasi. Besarnya investasi juga ditentukan oleh faktor
lain seperti keadaan ekonomi pada masa kini, ramalan perkembangan di masa
PENGANTAR EKONOMI
210
depan, dan tingkat penggunaan dan perkembangan teknologi. Jadi meskipun tingkat bunga tinggi, namun apabila keadaan perekonomian sekarang baik untuk
dilakukan investasi dan prospek ke depannya sangat baik, maka kegiatan investasi tetap akan dilakukan.
Kurva S adalah fungsi tabungan, yaitu suatu garis yang menggambarkan hubungan di antara jumlah tabungan dan pendapatan nasional.
Kurva S bermula dari nilai tabungan negatif, dan S bentuknya menaik dari kiri bawah ke kanan atas.
Bentuk kurva S menggambarkan sifat tabungan masyarakat yang berikut:
a. Apabila tingkat pendapatan nasional rendah, tabungan masyarakat negatif. Keadaan ini berarti masyarakat menggunakan tabungan di masa
lalu untuk membiayai hidupnya. Baru setelah pendapatan nasional melebihi Yo masyarakat menabung sebagian dari pendapatannya.
b. Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin banyak tabungan masyarakat. Apabila pendapatan nasional adalah Y1 tabungan adalah S1
dan apabila pendapatan nasional YF jumlah tabungan adalah SF.
Suku Bunga S
r
2
r
1
0 S
S
1
Tabungan Tabungan
S S
2
S
1
0 Y Y
1
Y
2
Pendp Nasional
Pandangan Klasik Pandangan Keynes
Gambar 10.3 Penentu Tabungan Menurut Menurut Kaum Klasik dan Keynes
3. Penentu Suku Bunga Pandangan Keynes