Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Makro
Gagasan tentang ilmu ekonomi diungkapkan oleh Adam Smith sejak tahun 1667 melalui bukuknya
“The
Wealth of
Nations” yang mengungkapkan fenomena
„invisible hand‟
dalam menggerakkan aktivitas ekonomi individu dan masyarakat. Sedangkan konsep-konsep dasar ekonomi makro dirumuskan oleh John Maynard Keynes pada tahun 1930-an seiring
dengan usahanya dalam memahami realitas ekonomi yang menghasilkan depresi besar menjelang perang dunia II. Rumusan makroekonomi Keynessian merupakan respon untuk
menghindarkan perekonomian dari jebakan depresi sebagai akibat dari perekonomian yang kehilangan kemampuan dalam mewujudkan keseimbangan dalam pengerjaan penuh
full employment.
Ada beberapa pertanyaan mendasar yang selalu menjadi perbincangan ahli ekonomi yaitu :
1.
Mengapa output dan la pangan kerja mengalami fluktuasi dan bagaimana mengatasi pengangguran ?
Hampir setiap perekonomian mengalami siklus ekonomi yang menghasilkan kondisi perekonomian yang kadang meningkat dan kadang mengalami
resesi bahkan depresi. Ilmu ekonomi menjelaskan sumber-sumber terjadinya pengangguran dan merumuskan usaha untuk mengatasi pengangguran melalui kebijakan
peningkatan permintaan agregat misalnya menambah jumlah anggaran belanja pemerintah atau mengurangi pajak.
2.
Mengapa terjadi inflasi dan apa sumber utama terjadinya inflasi ?
Perkembangan harga mengisyaratkan adanya dinamika dalam perekonomian melalui kekuatan permintaan dan
penawaran di pasar atas suatu jenis barang dan jasa. Kenaikan harga atau inflasi menimbulkan permasalahan bagi sebagian besar masyarakat terutama konsumen karena
pendapatannya kehilangan nilai untuk mendapatkan barang di pasar. Ilmu ekonomi makro merumuskan strategi yang tepat untuk mengendalikan inflasi melalui kebijakan moneter
dan fiskal serta stabilitas nilai tukar mata uang terhadap mata uang asing. 3.
Bagaimana peranan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan sekaligus menciptakan pemerataan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Peningkatan output dapat dilakukan melalui strategi mendorong produktifitas faktor-faktor produksi.
Produksi nasional juga dapat ditingkatkan melalui peningkatan perdagangan sesuai dengan keunggulan yang dimiliki suatu negara. Peningkatan produksi nasional juga mensyaratkan
kondisi perekonomian yang stabil, aman, pemerintahan yang kredibel dan kebijakan yang memberikan insentif bagi para pelaku ekonomi.