Masalah Ekonomi Makro MASALAH DAN KEBIJAKAN EKONOMI

Dimana : M = Jumlah uang beredar money supply V = Kecepatan peredaran uang velocity of money P = Harga price Y = Output Identitas tersebut mengungkapkan bahwa sisi sebelah kiri yang menunjukkan nilai aktivitas pada sektor moneter sama dengan sisi sebelah kanan yang menunjukkan nilai aktivitas pada sektor riil. Pada kesamaan tersebut juga digambarkan bahwa pergerakan uang baik yang ditentukan oleh perubahan jumlah uang beredar maupun meningkatnya jumlah transaksi akan mendorong kegiatan ekonomi riil. Kesamaan tersebut selaras dengan prinsip ekonomi Islam bahwa uang merupakan alat ekonomi untuk menggerakkan aktivitas ekonomi riil, sehingga harus dicegah perilaku ekonomi yang dapat menghalangi fungsi dan peran uang untuk menggerakkan aktivitas ekonomi riil seperti berjudi, menimbun uang hoarding, berspekulasi pada pasar uang, dsb. Tujuan dari kegiatan ekonomi pada dasarnya adalah bagaimana kegiatan ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan tersedianya produksi barang dan jasa, kesempatan kerja, pemerataan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi.

2.5. Kebijakan Makroekonomi Islam

Kebijakan makroekonomi Islam selaras dengan rumusan dalam Maqashidus Syariah yaitu tujuan dari diturunkan syariat Islam yaitu : 6. Perlindungan terhadap kehidupan hifdhun Nafs 7. Perlindungan terhadap kekayaan hifdhul Maal 8. Perlindungan terhadap agama dan keimanan hifdhud Dien 9. Perlindungan terhadap akal hifdhul „Aql 10. Perlindungan terhadap keturunan hifdhun Nasl Tujuan dari kebijakan makroekonomi dalam Islam yaitu terwujudnya kehidupan ekonomi masyarakat yang penuh barokah dan ampunan dari Allah SWT karena kegiatan ekonomi berjalan sesuai dengan syariat-Nya. Sehingga kebijakan ekonomi makro dalam Islam adalah mendorong aktivitas ekonomi sehingga dapat terwujud masyarakat yang sejahtera, adil, dan makmur dalam lindungan dan karunia dari Allah SWT yang ditandai dengan terpenuhinya kebutuhan jasmani dalam bentuk sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan secara memadai serta terpenuhinya kebutuhan rohani dalam bentuk rasa aman, rasa bahagia, perlakuan yang adil, dsb. Sehingga dalam hal ini kebijakan makroekonomi Islam yaitu mendorong kegiatan ekonomi baik pada sektor moneter maupun sektor riil untuk berjalan sesuai dengan syariat Allah SWT dan menghindarkan perilaku dan aktivitas ekonomi yang menyimpang dari syariat Islam. Perilaku ekonomi yang menyimpang dari syariat Islam dalam bidang moneter misalnya praktek riba, spekulasi di pasar uang, manipulasi pasar modal dan berbagai praktek moral hazard yang terjadi di pasar uang yang dapat menimbulkan kerusakan pada sendi-sendi perekonomian. Munculnya berbagai krisis ekonomi selama ini lebih banyak sumbernya pada perilaku negatif di pasar uang dan pasar modal sehingga menimbulkan kepanikan masal yang akhirnya berdampak pada krisis keuangan yang sistemik. Kebijakan makroekonomi Islam dalam pasar uang dan pasar modal yaitu mencegah timbulnya perilaku negatif dalam pasar uang sehingga benar-benar uang digunakan sebagaimana mestinya sebagai alat transaksi untuk mendorong kegiatan ekonomi sektor riil. Sedangkan perilaku negatif dalam pasar barang sektor riil yaitu transaksi barang haram dan subhat, praktek penimbunan barang, mengurangi timbangan, penipuan dalam trasaksi jual-beli, monopoli perdagangan, perdagangan manusia human trafficking, pembalakan liar illegal logging, pencurian ikan illegal fishing, dsb. Kebijakan makroekonomi Islam dalam pasar barang sektor riil yaitu mendorong kegiatan ekonomi riil secara optimal sehingga dapat meningkatkan produktivitas ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan pada sektor-sektor ekonomi yang tidak bertentangan dengan syariat Islam.

2.5. Indikator Makroekonomi

Indikator utama dalam ekonomi makro adalah pendapatan nasional yang kemudian diturunkan dalam menentukan indikator makroekonomi lainnya seperti inflasi dan pengangguran. Apa itu pendapatan nasional ? Pendapatan nasional adalah total pendapatan yang diterima oleh seluruh pelaku ekonomi yang berkontribusi dalam perekonomian. Salah satu konsep yang penting dalam pengukuran pendapatan nasional adalah produk domestik bruto gross domestic bruto yang mengukur total nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu perekonomian. Produk domestik bruto PDB merupakan bagian dari pendapatan nasional dan perhitungan produk nasional untuk mengetahui apakah perekonomian mengalami pertumbuhan ekonomi positif ekspansi atau pertumbuhan ekonomi negatif kontraksi. Produk domestik bruto PDB juga menjadi dasar dalam menentukan apakah perekonomian menghadapi masalah inflasi atau resesi dan bagaimana merumuskan solusinya. Produk domestik bruto PDB merupakan konsep pengukuran pendapatan nasional dan produk nasional dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran konsumsi rumah tangga