Perkembangan Pemikiran tentang Uang

pertanian, perikanan dan kelautan, perkebunan, dsb. Manakala uang semata- mata digunakan sebagai alat tukar untuk menggerakkan sektor riil, maka kegiatan ekonomi akan berjalan secara optimal dan pada akhirnya akan meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Berbeda halnya Dalam pandangan ekonomi konvensional dimana uang sering kali diartikan secara rancu apakah sebagai alat transaksi atau sebagai kapital. Secara umum uang digunakan sebagai alat untuk mendorong kegiatan transaksi di sektor riil namun juga seringkali digunakan sebagai komoditas yang diperdagangkan sebagaimana nampak pada transaksi valuta asing untuk kepentingan spekulasi, atau transaksi pasar modal di pasar sekunder dengan motif untuk mendapatkan keuntungan capital gain. Jadi dalam hal ini uang sudah mengalami pergeseran fungsi dan peran yaitu dari sekedar sebagai alat untuk transaksi menjadi komoditas yang bisa diperdagangkan. Implikasi yang ditimbulkan adalah penambahan jumlah uang beredar dan peningkatan perputaran uang tidak selalu diikuti dengan peningkatan jumlah produksi barang dan jasa. Hal ini timbul karena ada sebagian uang di masyarakat tidak digunakan untuk transaksi di sektor riil tetapi ada yang digunakan untuk kegiatan non riil yaitu spekulasi. Semakin banyak jumlah uang yang digunakan untuk kegiatan spekulasi dampaknya akan semakin sedikit jumlah uang yang digunakan untuk kegiatan ekonomi di sektor riil. Dalam realitasnya bahwa dampak yang ditimbulkan dari kegiatan spekulasi akan membawa pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap sektor riil. Di sinilah pandangan Islam tentang uang, sehingga dapat dipahami mengapa Islam mengharamkan praktek „riba‟ karena dampak yang ditimbulkan dari „riba‟ dapat menghancurkan sendi-sendi ekonomi yang menyengsarakan banyak orang sebagaimana kita lihat sekarang ini. „Riba‟ dimana salah satu bentuknya adalah menggunakan uang untuk kegiatan spekulasi akan berdampak terganggunya kegiatan di sektor riil yang pada akhirnya akan mengakibatkan kesengsaraan banyak orang. Pandangan lain tentang uang dalam Islam bahwa uang merupakan flow concept artinya perputaran uang akan menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi. Hal ini berbeda dengan pandangan sebagian dari kelompok ahli ekonomi modern Keynessian dan Cambridge School yang berpandangan bahwa uang sama dengan kapital dan bersifat stock concept. Pandangan ini membawa implikasi bahwa uang merupakan salah satu bentuk kekayaan dan merupakan salah satu motif masyarakat memegang uang yaitu untuk menyimpan kekayaan dalam bentuk uang. Penyimpanan dan penimbunan uang ini merupakan ekses dari pandangan uang merupakan kapital yang akan berakibat pada kemungkinan hilangnya uang dari peredaran karena ditimbun oleh sekelompok anggota masyarakat. Uang yang mengandung makna stock concept terinspirasi dari pandangan moneter Alfred Marshal dan Pigou yang dirumuskan dalam suatu fungsi sebagai berikut : M = k P.T Dimana : M = Jumlah uang beredar P = Tingkat harga T = Jumlah barang yang diperdagangkan k = Proporsi jumlah uang yang dipegang oleh masyarakat Persamaan ini mengungkapkan bahwa permintaan uang masyarakat ditunjukkan oleh besarnya „k‟ yang menjelaskan sejumlah tertentu uang dari pendapatan masyarakat yang dipegang. Konsep inilah yang dikatakan uang dalam makna stock concept yang memandang bahwa uang sebagai salah satu bentuk kekayaan yang akan disimpan disamping bentuk kekayaan lainnya seperti perhiasan, tanah, kendaraan, rumah, dsb. Pandangan ekonomi seperti inilah yang kemudian menjadikan uang sebagai komoditi sama halnya dengan komoditi ekonomi lainnya yang dapat diperjualbelikan. Pandangan Islam bahwa uang mengandung makna flow concept selaras dengan pandangan kaum klasik moneteris yang dipelopori oleh Milton Friedman. Uang dalam makna flow concept dapat diturunkan dari formula yang dikemukakan oleh Irving Fisher sebagai berikut : M.V = P.T Dimana : M = Jumlah uang beredar V = Kecepatan perputaran uang P = Tingkat harga barang T = Jumlah barang yang diperdagangkan Formulasi moneter di atas mengungkapkan bahwa sisi sebelah kiri yang mencerminkan aktifitas di sektor moneter sama nilainya dengan sisi sebelah kanan yang mencerminkan aktifitas di sektor riil. Formulasi tersebut juga mengungkapkan bahwa uang mengandung makna flow concept artinya jumlah uang beredar dan kecepatan perputaran uang akan langsung mempengaruhi dinamika ekonomi di sektor riil. Konsep ekonomi moneter seperti inilah yang ideal dimana peran dan fungsi uang sebagai alat transaksi akan benar-benar dapat menggerakkan potensi ekonomi sektor riil yang dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Uang dalam pandang Islam merupakan barang publik artinya menjadi