Model Ekonomi Islam MASALAH DAN KEBIJAKAN EKONOMI
C, pengeluaran investasi perusahaan I, belanja pemerintah atas barang dan jasa G, dan ekspor neto yaitu X-M. Produk domestik bruto PDB dapat diformulasikan dalam suatu
kesamaan sebagai berikut : PDB = C + I + G + X - M
Secara umum produk domestik bruto PDB untuk mengukur performa perekonomian secara makro. Perbandingan kinerja ekonomi antara satu negara dengan negara lain dapat
dilakukan secara mudah dengan membandingkan PDB antar negara. Ekonomi makro menjelaskan perekonomian secara keseluruhan
agregate
yang fokus pada pembahasan tentang pendapatan nasional GDPGNP, inflasi dan pengangguran. Pendapatan nasional
GDPGNP menunjukkan nilai pasar dari keseluruan produksi barang dan jasa dalam suatu perekonomian selama periode waktu tertentu.
Konsep nilai pasar
market value
mengungkapkan keinginan masyarakat untuk membeli sekelompok jenis barang yang berbeda dengan harga pasar
market prices
yang berbeda. Jadi harga pasar
market prices
mencerminkan keinginan masyarakat untuk membayar pada berbagai jenis barang yang berbeda dan sekaligus juga menunjukkan nilai
suatu barang. Pengertian keseluruhan jenis barang mengandung arti semua jenis barang legal yang
masuk dan ditransaksikan dalam pasar. Sedangkan barang-barang illegal seperti barang selundupan, narkoba, dsb tidak dihitung dalam pendapatan nasional GDPGNP. Demikian
juga halnya dengan produksi dan konsumsi barang dan jasa dalam suatu rumah tangga misalnya tanaman buah di halaman rumah, jasa ibu rumah tangga, sayuran di kebun juga
tidak dihitung dalam pendapatan nasional GDPGNP. Demikian juga dalam perhitungan transaksi jasa, misalnya jasa seorang dokter terhadap seorang pasien dihitung sebagai
pendapatan nasional GDPGNP. Namun jika kemudian dokter tersebut menikah dengan pasiennya tersebut dan maka jasa pengobatan tidak masuk dalam kalkulasi pendapatan
nasional GDPGNP. Pengertian barang yang dimasukkan dalam perhitungan pendapatan nasional
GDPGNP adalah sesuatu yang tampak secara fisik
tangible goods
seperti baju, sepatu, mobil, kursi, pena, dsb. Barang yang dimasukkan dalam perhitungan pendapatan nasional
GDPGNP adalah barang yang diproduksi sekarang
currently produced
bukan barang yang sudah diproduksi sebelumnya
in the past.
Sedangkan jasa adalah sesuatu yang tidak tampak secara fisik
intangible services
seperti jasa tukang cukur rambut, cleaning service, pemeriksanaan kesehatan oleh dokter, jasa konsultan, dsb. Jika seseorang membeli kaset atau CD
compact disc
berisi bacaan Al-
Qur‟an, maka dimasukkan dalam transaksi pembelian barang dalam pendapatan nasional GDPGNP. Namun jika membeli tiket masuk dalam lomba MTQ dengan pembaca yang
sama, maka dimasukkan dalam transaksi jasa dalam pendapatan nasional GDPGNP. Indikator makroekonomi berikutnya adalah inflasi yang dihitung dengan indeks harga
konsumen
consumer price index = CPI
yaitu suatu keadaan dimana terjadi kenaika n harga barang secara umum dan terus menerus. Indeks harga konsumen IHK adalah angka indeks
menunjukkan tingkat harga pada sekelompok komoditi yang dikonsumsi masyarakat. Kenaikan tingkat harga akan mempengaruhi tingkat pendapatan riil masyarakat dan
mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Perhitungan inflasi dari indeks harga konsumen dengan rumus sebagai berikut :
Inflasi
IHK
t
IHK
t 1
IHK
t 1
Inflasi akan mempengaruhi pendapatan nasional dari sisi pengeluaran konsumsi rumah tangga
demand pull inflation
dan sektor luar negeri yaitu ekspor dan impor. Demikian juga inflasi akan meningkatkan biaya produksi barang
cost push inflation
misalnya kenaikan inflasi yang disebabkan harga minyak bumi BBM sehingga produksi barang semakin berkurang. Namun sebaliknya pertumbuhan ekonomi atau pendapatan
nasional juga akan mempengaruhi inflasi karena dengan semakin banyaknya produksi barang dan jasa akan menstabilkan harga barang inflasi di masyarakat. Tabel berikut menjelaskan
indikator makroekonomi perekonomian Indonesia dalam beberapa tahun :
Tabel 1
Indikator Makroekonomi Perekonomian Indonesia , year to year
Indikator Ekonomi Tahun
2009 2010
2011 2012
2013 Produk Domestik Bruto
4,6 6,2
6,5 6,2
5,8 -
Konsumsi RT 4,9
4,7 4,7
5,3 5,3
- Konsumsi Pemerintah
15,7 0,3
3,2 1,2
4,9 -
PMTB 3,3
8,5 8,8
9,8 4,7
- Ekspor
-9,7 15,3
13,6 2,0
5,3 -
Impor -15
17,3 13,3
6,6 1,2
Inflasi 2,8
7,0 3,8
4,3 8,4
- Inti
4,3 4,3
4,3 4,4
5,0 -
Diatur Pemerintah -3,3
5,4 2,8
2,7 16,7