Asumsi Dasar Ekonomi Islam

tulang memeras otak. Kebebasan dalam memiliki dan menggunakan barang merupakan bagian hak asasi manusia HAM yang harus dihormati dan dilindungi oleh undang-undang. Islam memandang bahwa kepemilikan yang sebenarnya adalah milik Allah SWT. Karena Dialah yang telah menciptakan semua yang ada di alam semesta ini. Sehingga manusia dalam mengelola dan menggunakan semua bentuk materi harus selalu dalam bingkai syariah, tidak boleh hanya semata-mata pertimbangan untung-rugi tanpa memperhatikan tuntunan syariat. Syariah Islam memuat perintah dan larangan dalam setiap aspek kehidupan termasuk aspek ekonomi untuk melindungi harkat dan martabat manusia sebagai hamba Allah SWT. Kebebasan individu dalam mengelola dan menggunakan kepemilikan dibatasi oleh aturan syariah, sehingga tidak ada kebebasan tanpa batas tetapi semuanya dibatasi oleh aturan syariah Islam. Implikasi yang ditimbulkan dari sikap hidup seperti ini akan melahirkan perilaku hidup masyarakat yang sadar bahwa semua tindakannya akan dimintai pertanggungjawabannya nanti di akhirat baik menyangkut bagaimana mencari kekayaan maupun menggunakannya, sehingga akan berusaha untuk selalu mengikuti aturan- aturan syariah khususnya dalam persoalan penggunaan kepemilikan. 4. Universalisme 9 Kebebasan individu merupakan implikasi dari kebebasan berekspresi pada masyarakat Barat yang menempatkan kebebasan sebagai hal utama dalam hidup. Namun seringkali kebebasan tersebut tidak dirangkai dengan prinsip-prinsip normatif dalam kehidupan itu sendiri yang mengungkapkan tentang perlunya menjaga keseimbangan dalam konteks kehidupan manusia modern. Munculnya paham liberalisme dan individualisme merupakan respon terhadap dominasi teks agama agama yang tidak sejalan dengan temuan empiris, sehingga terjadi kontradiksi antara dogma agama dan ilmu. Paham kapitalisme awal mula munculnya yaitu sejak Adam Smith yang menekankan pentingnya kebebasan individu untuk menentukan pilihan terbaiknya. Tiap individu mempunyai kemampuan dalam mengatur dan mengelola secara mandiri pilihan terbaiknya self adjustment. Karena dia punya keyakinan bahwa dari kebebasan individu ini akan mendorong lahirnya inovasi dan kreatifitas yang dapat meningkatkan produktivitas ekonomi. Dalam perkembangan selanjutnya paham merkantiisme memberikan insipirasi untuk membangun sebuah negara yang kuat melalui kerjasama perdagangan kongsi antara para saudagar dengan penguasa. Semangat chauvinistik melahirkan aktivitas ekonomi untuk memupuk kekayaan negara meskipun dengan melakukan praktek ekonomi yang bertentangan dengan prinsip-prinsip keadilan dan 9 Loc-cit pelanggaran terhadap hak asasi manusia seperti perbudakaan, penjajahan, penindasan antar golongan dan negara, dsb. Islam memandang bahwa manusia pada hakekatnya merupakan satu kesatuan kehidupan yang besar karena semua umat manusia berasal dari satu keturunan yaitu nabi Adam as. Allah SWT sebagai pencipta atas alam semesta ini menyediakan semua sarana yang tersedia diperuntukkan bagi kesejahteraan semua umat manusia bukan hanya untuk satu golongan masyarakat atau satu bangsa tertentu. Pandangan ini yang kemudian melahirkan perilaku ekonomi yang ramah dan simpatik karena aktivitas ekonomi senantiasa dibangun dengan prinsip saling tolong menolong dan saling membantu. Islam melarang setiap bentuk aktivitas ekonomi yang sifatnya merusak dan merugikan orang lain seperti transaksi narkoba, prostitusi, perjudian, penipuan, manipulasi proyek, korupsi dll.

I.5. Arti dan Hakekat Ekonomi Islam

10 Ekonomi Islam adalah syariat Islam dalam aspek ekonomi yang menyangkut cara bagaimana kebutuhan hidup material manusia dapat terpenuhi. Allah SWT telah menciptakan sumber-sumber kehidupan untuk memenuhi semua kebutuhan hidup manusia agar terwujud kesejahteraan hidup yang baik maslahah. Kehidupan yang maslahah dirumuskan oleh Muhammad Syatibi dengan fungsi dan tujuan diturunkannya syariat maqhashidus Syariah yang mencakup: 1. Perlindungan terhadap kehidupan hifdhun Nafs 2. Perlindungan terhadap kekayaan hifdhul Maal 3. Perlindungan terhadap agama dan keimanan hifdhud Dien 4. Perlindungan terhadap akal hifdhul „Aql 5. Perlindungan terhadap keturunan hifdhun Nasl Jadi syariat Islam diturunkan dalam rangka menjaga kehidupan manusia agar tercapai kehidupan yang sejahtera dan bermartabat. Allah SWT menciptakan alam semesta ini untuk kepentingan umat manusia dan secara potensial alam telah menyediakan sumber daya alam secara cukup guna dieksploitasi bagi kepentingan kehidupan manusia. Manusia dituntut dapat mengelola sumber daya alam dengan penuh tanggung jawab dan perhitungan agar dapat manfaat dari semua kekayaan alam di dunia ini. Disamping itu manusia sebagai penghuni planet bumi ini tidak hidup sendiri, tetapi terikat dengan suatu tatanan ekosistem dengan makhluk Tuhan lainnya. Manusia merupakan makhluk monopluralis, makhluk individu sekaligus makhluk sosial dab semangat kerjasama dalam keseimbangan mutlak diwujudkan 10 Imamudin Yuliadi, ibid, h. 8 agar terbina kehidupan yang seimbang, serasi dan harmonis. Islam sebagai ajaran yang bersifat universal memberikan seperangkat aturan dan hukum dalam mengatur kehidupan manusia di dunia agar terwujud suatu kehidupan yang harmonis dalam kerangka pengabdian kepada Allah SWT. Secara konseptual etika ekonomi Islam dapat dijabarkan atas beberapa butir yaitu: 11 1. Semua aktivitas kehidupa n diorientasikan untuk ibadah Merupakan kewajiban bagi setiap muslim bahwa semua aktivitas hidup adalah merupakan bagian dari rangkaian ibadah kepada Allah SWT, sebagaimana firman- Nya : “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. QS Adz-Dzaariyat : 56 Ayat di atas menegaskan tentang orientasi manusia sebagai hamba Allah SWT bahwa penciptaan jin dan manusia semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT. Hidup dalam kerangka ibadah artinya taat, tunduk dan patuh atas dasar cinta kepada Allah SWT dengan mematuhi semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan- Nya. Termasuk dalam hal ini adalah aktivitas ekonomi juga diorientasikan untuk beribadah mencari ridho Allah SWT. Kegiatan ekonomi merupakan bagian dari aktivitas kehidupan seorang muslim yang terikat dengan nilai-nilai Islam. 2. Bekerja merupakan aktivitas yang mulia 12 Manusia diciptakan Allah SWT untuk mengelola dan memakmurkan kehidupan di dunia ini sehingga terwujud kehidupan yang sejahtera, adil dan makmur. Tidak sedikit ayat-ayat Al- Qur‟an yang tersebar pada beberapa surat yang menyebutkan iman dan sekaligus diikuti dengan amal sholeh yang dapat diartikan dengan bekerja QS Al- „Ashr. Amal sholeh merupakan satu bentuk manifestasi dari nilai-nilai keimanan pada diri seseorang. Termasuk dalam kategori amal sholeh adalah upaya untuk menciptakan lapangan kerja untuk memperoleh manfaat atau guna bagi diri sendiri, keluarga maupun masyarakat. Melalui aktivitas bekerja dapat mendorong peningkatan kualitas kehidupan baik secara individu maupun sosial. Dalam perjalanan hidupnya Rosululloh SAW adalah seorang yang rajin dan giat bekerja baik sebagai seorang pedagang, penggembala, kepala negara, panglima perang, pendidik dan kepala rumah tangga. Semua profesi tersebut dilakukan dengan penuh 11 Abdul Hamid Ahmad Abu Sulayman, 1998, The Theory of The Economics of Islam The Economics of Tawhid and Brotherhood Philosophy Concept and Suggestions for Policies in A Modern Context, IIUM Journal, Volume 6, No. 1, p. 79 12 KH Toto Tasmara, 2002, Membudayakan Etos Kerja Islami, Jakarta, Gema Insani Press, hal. 73 - 77 kesungguhan dan menghasilkan prestasi yang mengagumkan. Dunia adalah ladang ibadah bagi seorang muslim melalui berbagai aktivitas yang bermanfaat, sehingga dia tidak akan menyia-nyiakan waktu dan kesempatan untuk terus berprestasi bagi bekal kehidupan yang baik di akhirat. 3. Membina nilai-nilai persaudaraan 13 Islam mengisyaratkan tentang pentingnya persaudaraan diantara manusia, karena manusia diciptakan Allah SWT dari satu keturunan yaitu Adam dan Hawa QS. Al- Hujurat : 13. Dan dari keturunan itulah kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia menjadi bangsa-bangsa yang terdiri dari berbagai ras, etnis, suku, bahasa dan budaya. Persaudaraan sesama manusia merupakan keniscayaan untuk terwujudnya kerjasama yang saling menguntungkan dalam berbagai bidang kehidupan. Aktivitas ekonomi juga dijalankan dengan semangat persaudaraan diantara pelaku-pelaku ekonomi, sehingga tercipta kerjasama yang saling menguntungkan. Islam mencela setiap perbuatan yang hanya sekedar mementingkan diri sendiri dengan mengorbankan orang lain seperti mengurangi timbangan, korupsi, menipu, transaksi narkoba, prostitusi, praktek pornografi dan pornoaksi dsb. Sebaliknya Islam mendorong untuk selalu melakukan kegiatan yang mendorong semangat kebersamaan dan persaudaraan. Karena melalui pembinaan persaudaraan akan melahirkan bangunan ekonomi yang kokoh dan bermartabat. Salah satu instrument syariah untuk terbinanya persaudaraan dalam Islam ukhuwah Islamiyah yaitu perintah untuk menunaikan zakat infak dan shodaqoh ZIS, sehingga terbina keharmonisan hubungan antara kelompok masyarakat yang mampu dengan masyarakat yang tidak mampu. Dan pada sisi lain melalui mekanisme ZIS ada pola yang sistematis untuk memberdayakan ekonomi umat sehingga perekonomian secara makro semakin berkembang. 4. Menarik mashlahat dan menghindarkan madharat 14 Islam diturunkan kepada manusia untuk membawa pada kehidupan yang diwarnai dengan nilai-nilai kebaikan mashlahat baik untuk diri sendiri maupun lingkungannya. Salah satu prinsip dalam maqoshidus shariah adalah terpeliharanya kehidupan hifdhun nafs sehingga kehidupan manusia bisa berkembang dengan baik. Dan pada sisi lain juga mencegah timbulnya praktek-praktek kehidupan yang 13 Loc-cit 14 Dr. Zubair Hasan, ibid, p. 57 dapat mencelakakan eksistensi manusia. Kegiatan ekonomi juga diarahkan dalam upaya mencapai kondisi tersebut. Aktivitas produksi, konsumsi dan distribusi diarahkan pada upaya mencapai kehidupan yang baik dan mencegah dari hal-hal yang dapat mengancam kehidupan manusia. 5. Hak kepemilikan pada hakekatnya adalah amanah Allah SWT 15 Keberadaan Allah SWT dapat dibuktikan dari adanya alam semesta ini. Sebagai pencipta, Allah juga sekaligus sebagai pengatur dan pemilik hakiki atas semua yang ada dialam semesta ini. Manusia diciptakan oleh Allah sebagai pengelola alam semesta ini dengan dibekali naluri berketurunan, naluri mempertahankan diri, naluri berkuasa dan naluri beragama. Islam mengajarkan kepada manusia bagaimana mengatur dan mengelola alam semesta ini agar dapat membawa pada kemashlahatan kehidupan manusia. Dengan menyadari bahwa harta adalah milik Allah, maka manusia harus mengikuti aturan-aturan dari Allah dalam penggunaan maupun cara memperoleh harta tersebut. Nilai dasar ekonomi Islam merupakan implikasi dari asas filsafat tawhid yaitu : 16 1. Kepemilikan ownership dalam ekonomi Islam adalah : a. Hakekat kepemilikan manusia terletak pada memiliki kemanfaatannya dan bukan menguasai secara mutlak sumber-sumber ekonomi. Apabila seseorang tidak dapat menggunakan sumberdaya secara produktif, maka padanya akan kehilangan hak kepemilikan atas sumber-sumber tersebut seperti dalam pemilikan lahan atau tanah. Rosullah menyatakan pada suatu hadist berkaitan dengan masalah ini “Barangsiapa menghidupkan sebidang tanah mati, maka tanah itu menj adi miliknya. Dan tidak berhak memilikinya orang yang sekedar memagarinya dengan tembok setelah tiga tahun ”. b. Kepemilikan terbatas pada sepanjang usia hidupnya di dunia, dan bila orang itu meninggal maka hak pemilikan atas suatu barang akan beralih kepada ahli warisnya menurut ketentuan Islam Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan tanda-tanda maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara maruf[112] , Ini adalah kewajiban atas orang-orang yang bertakwa. QS Al- Baqarah : 180 15 Muhammad Nejjatullah Siddiqi, Ibid, p. 194 16 Muhammed Ahmed Sakr, 1992, Islamic Concept of Ownership and Its Economic Implications, p. 117 dalam Ausaf Ahmad, et-al, 1992, Lectures on Islamic Economic, Jeddah, Islamic Research and Training Institute Islamic Development Bank