Fungsi Konsumsi dengan Hipotesa Pendapatan Relatif

pada perekonomian secara keseluruhan. Besarnya angka pengganda multiplier tergantung dari faktor-faktor yang membentuk perekonomian secara makro sebagaimana akan dijelaskan kemudian. Angka Pengganda Investasi Investment Multiplier Angka pengganda investasi investment multiplier menjelaskan bagaimana besarnya pengaruh perubahan investasi terhadap pendapatan nasional. Mekanisme pengaruh investasi terhadap perekonomian makro bisa dijelaskan secara sederhana sebagai berikut, misalnya ada seorang investor PMAPMDN berinvestasi dengan mendirikan industri baja di kabupaten Bantul, DIY senilai Rp. 100 milyar. Dari investasi pada industri baja akan memberikan pengaruh langsung maupun tidak langsung misalnya proses pembangunan gedung dan infrastruktur pabrik seperti jalan, jaringan listrik, jaringan telepon, saluran drainase, jaringan AC, jaringan pembuangan limbah, dsb, semuanya membutuhkan tenaga ahli. Sehingga dengan adanya pembangunan industri baja akan membuka lapangan kerja bagi tenaga ahli insinyur di bidang konstruksi, sipil, elektro, arsitek, dsb. Demikian juga pembangunan industri tersebut akan memberikan dampak tidak langsung bagi mereka yang bersentuhan dengan kegiatan industri tersebut, misalnya petani sayur untuk mensuplai kebutuhan makanan dan buah-buahan, tenaga parkir, pedagang makanan dan minuman, sopir angkot, kuli bangunan, sewa rumah, pedagang pulsa, dsb. Mereka akan ikut menikmati dampak yang ditimbulkan dari investasi pada sektor industri baja tersebut. Penentuan angka pengganda multiplier dirumuskan melalui penentuan keseimbangan perekonomian yaitu pengeluaran expenditure sama dengan pendapatan income atau dapat dirumuskan sebagai berikut : Y = E Dimana : Y = Pendapatan nasional E = Total pengeluaran Perekonomian 2 Sektor Perekonomian Sederhana Pada perekonomian sederhana atau perekonomian 2 sektor dapat dirumuskan sebagai berikut : Y = C + I Rumusan di atas mengandung makna bahwa total pendapatan nasional Y dialokasikan untuk pengeluaran konsumsi rumah tangga C dan pengeluaran investasi perusahaa I. Y = C + I C = Co + b Y I = Io Y = Co + b Y + Io Y – b Y = Co + Io 1-b Y = Co + Io 1 Y  x  C  I  1  b Jika terdapat perubahan pada investasi ∆I, maka akan menimbulkan perubahan pada pendapatan nasional ∆Y, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut : Y   Y  1 1  b x  C  I   I o    Y  1 1  b x  C  I   I o   Y  Y   I 1  b  1 1  b  C  I   Y  Y     Y   I 1  b  I 1  b  Y  Y  Y   I 1 1  b k   Y I  I  1 1  b Jadi multiplier investasi k I adalah propensity to consume. 1 1  b dimana b = MPC = marginal Perekonomian 3 Sektor Perekonomian dengan Kebijakan Fiskal Penurunan angka pengganda investasi investment multiplier pada perekonomian dengan kebijakan fiskal atau perekonomian 3 sektor dimana pajak bersifat tetap lump sum tax dapat dirumuskan sebagai berikut : Y = C + I + G C = Co + b Y d I = Io G = Go Tx = Tx o Tr = Tr o Y d = Y – Tx + Tr Perekonomian mencapai keseimbangan, manakala dirumuskan kesamaan sebagai berikut : Y = C + I + G Y = Co + b Y d + Io + Go Y d = Y – Tx + Tr Y = Co + b Y – Tx o + Tr o + Io + Go Y = Co + b.Y – b.Tx o + b.Tr o + Io + Go Y – b.Y = Co – b.Tx o + b.Tr o + Io + Go 1-b.Y = Co – b.Tx o + b.Tr o + Io + Go Y  Co  b . Tx o  b . Tr  Io  Go 1  b Jika terdapat perubahan pada investasi ∆I, maka akan menimbulkan perubahan pada pendapatan nasional ∆Y, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut : Y   Y  Co  b . Tx o  b . Tr  Io  Go   Io 1  b