Analisis Pendapatan Nasional pada Perekonomian Dua Sektor

pendapatannya kurang dari 320 artinya masyarakat harus berhutang dissaving untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya karena C Y. Untuk lebih memahami materi tentang fungsi konsumsi misalnya ada suatu contoh kasus sebagai berikut : Pada saat pendapatan nasional sebesar 40 besarnya konsumsi sebesar 25 dan pada saat pendapatannya naik menjadi 60 pengeluaran konsumsi naik menjadi 40. Pertanyaannya bagaimana menentukan fungsi konsumsi dan menggambarkan kurva konsumsinya. Untuk menjawab pertanyaan tersebut terlebih ditentukan besarnya nilai MPC sebagai berikut : b = MPC =  C  C 2  C 1  40  35  5  0,71  Y Y 2  Y 1 60  53 7 Besarnya konsumsi otonom Co dapat ditentukan memasukkan salah satu pasangan pendapatan dan konsumsi ke dalam fungsi konsumsi sebagai berikut : C = Co + 0,75 Y 35 = Co + 0,75 40 Co = 35 – 30 Co = 5 Dari hasil perhitungan tersebut kemudian dapat dirumuskan fungsi konsumsi dan kurva konsumsinya sebagai berikut : C = 5 + 0,71 Y Kemudian dapat dirumuskan fungsi tabungan saving sebagai berikut : Y = C + S S = Y – C S = Y – 5 + 0,71 Y S = Y – 5 – 0,71Y S = - 5 + Y – 0,71 Y S = - 5 + 1 – 0,71 Y S = - 5 + 0,29 Y Rumusan di atas menjelaskan bahwa alokasi pendapatan income digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi C dan sisanya di tabung S. Semakin besar jumlah pendapatan untuk konsumsi, maka akan semakin kecil dana yang dapat ditabung. Dan sebaliknya jika ingin meningkatkan jumlah tabungan, maka besarnya konsumsi harus dikurangi dengan asumsi besarnya pendapatan tetap ceteris paribus. Angka 0,71 menunjukkan besarnya MPC marginal propensity to consume sedangkan 0,29 yaitu besarnya perubahan pengeluaran konsumsi manakala terjadi perubahan pendapatan. Sedangkan 0,29 menunjukkan besarnya MPS marginal propensity to save yaitu besarnya perubahan jumlah tabungan manakala terjadi perubahan tingkat pendapatan. Penentuan Titik Impas break event point Titik impas break event point adalah suatu kondisi perekonomian dimana besarnya pendapatan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, sehingga tidak ada sisa dana yang dapat ditabung. Untuk menentukan titk impas break event point ada cara yaitu : Cara 1 : Besarnya titik impas break event point terjadi manakala Y = C, maka dapat ditentukan sebagai berikut : Y = C Y = 5 + 0,71 Y Y – 0,71 Y = 5 0,29 Y = 5 Y = 17,24 Cara 2 : Titik impas BEP terjadi manakala besarnya tabungan saving sama dengan 0, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut : S = 0 - 5 + 0,29 Y = 0 0,29 Y = 5 Y = 17,24 Perhitungan di atas dapat digambarkan dalam kurva sebagai berikut : C Y = E C = 5 + 0,71 Y 5 S = - 5 + 0,71 Y Y Y BEP = 17,24 5