yaitu mendorong kegiatan ekonomi baik pada sektor moneter maupun sektor riil untuk berjalan sesuai dengan syariat Allah SWT dan menghindarkan perilaku dan aktivitas ekonomi
yang menyimpang dari syariat Islam. Perilaku ekonomi yang menyimpang dari syariat Islam dalam bidang moneter
misalnya praktek riba, spekulasi di pasar uang, manipulasi pasar modal dan berbagai praktek
moral hazard
yang terjadi di pasar uang yang dapat menimbulkan kerusakan pada sendi-sendi perekonomian. Munculnya berbagai krisis ekonomi selama ini lebih banyak sumbernya pada
perilaku negatif di pasar uang dan pasar modal sehingga menimbulkan kepanikan masal yang akhirnya berdampak pada krisis keuangan yang sistemik. Kebijakan makroekonomi Islam
dalam pasar uang dan pasar modal yaitu mencegah timbulnya perilaku negatif dalam pasar uang sehingga benar-benar uang digunakan sebagaimana mestinya sebagai alat transaksi
untuk mendorong kegiatan ekonomi sektor riil. Sedangkan perilaku negatif dalam pasar barang sektor riil yaitu transaksi barang
haram dan subhat, praktek penimbunan barang, mengurangi timbangan, penipuan dalam trasaksi jual-beli, monopoli perdagangan, perdagangan manusia
human trafficking,
pembalakan liar
illegal logging,
pencurian ikan
illegal fishing,
dsb. Kebijakan makroekonomi Islam dalam pasar barang sektor riil yaitu mendorong kegiatan ekonomi riil
secara optimal sehingga dapat meningkatkan produktivitas ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan pada sektor-sektor ekonomi yang tidak bertentangan dengan
syariat Islam.
2.5. Indikator Makroekonomi
Indikator utama dalam ekonomi makro adalah pendapatan nasional yang kemudian diturunkan dalam menentukan indikator makroekonomi lainnya seperti inflasi dan
pengangguran. Apa itu pendapatan nasional ? Pendapatan nasional adalah total pendapatan yang diterima oleh seluruh pelaku ekonomi yang berkontribusi dalam perekonomian. Salah
satu konsep yang penting dalam pengukuran pendapatan nasional adalah produk domestik bruto
gross domestic bruto
yang mengukur total nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu perekonomian. Produk domestik bruto PDB merupakan bagian dari pendapatan nasional
dan perhitungan produk nasional untuk mengetahui apakah perekonomian mengalami pertumbuhan ekonomi positif ekspansi atau pertumbuhan ekonomi negatif kontraksi.
Produk domestik bruto PDB juga menjadi dasar dalam menentukan apakah perekonomian menghadapi masalah inflasi atau resesi dan bagaimana merumuskan solusinya.
Produk domestik bruto PDB merupakan konsep pengukuran pendapatan nasional dan produk nasional dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran konsumsi rumah tangga
C, pengeluaran investasi perusahaan I, belanja pemerintah atas barang dan jasa G, dan ekspor neto yaitu X-M. Produk domestik bruto PDB dapat diformulasikan dalam suatu
kesamaan sebagai berikut : PDB = C + I + G + X - M
Secara umum produk domestik bruto PDB untuk mengukur performa perekonomian secara makro. Perbandingan kinerja ekonomi antara satu negara dengan negara lain dapat
dilakukan secara mudah dengan membandingkan PDB antar negara. Ekonomi makro menjelaskan perekonomian secara keseluruhan
agregate
yang fokus pada pembahasan tentang pendapatan nasional GDPGNP, inflasi dan pengangguran. Pendapatan nasional
GDPGNP menunjukkan nilai pasar dari keseluruan produksi barang dan jasa dalam suatu perekonomian selama periode waktu tertentu.
Konsep nilai pasar
market value
mengungkapkan keinginan masyarakat untuk membeli sekelompok jenis barang yang berbeda dengan harga pasar
market prices
yang berbeda. Jadi harga pasar
market prices
mencerminkan keinginan masyarakat untuk membayar pada berbagai jenis barang yang berbeda dan sekaligus juga menunjukkan nilai
suatu barang. Pengertian keseluruhan jenis barang mengandung arti semua jenis barang legal yang
masuk dan ditransaksikan dalam pasar. Sedangkan barang-barang illegal seperti barang selundupan, narkoba, dsb tidak dihitung dalam pendapatan nasional GDPGNP. Demikian
juga halnya dengan produksi dan konsumsi barang dan jasa dalam suatu rumah tangga misalnya tanaman buah di halaman rumah, jasa ibu rumah tangga, sayuran di kebun juga
tidak dihitung dalam pendapatan nasional GDPGNP. Demikian juga dalam perhitungan transaksi jasa, misalnya jasa seorang dokter terhadap seorang pasien dihitung sebagai
pendapatan nasional GDPGNP. Namun jika kemudian dokter tersebut menikah dengan pasiennya tersebut dan maka jasa pengobatan tidak masuk dalam kalkulasi pendapatan
nasional GDPGNP. Pengertian barang yang dimasukkan dalam perhitungan pendapatan nasional
GDPGNP adalah sesuatu yang tampak secara fisik
tangible goods
seperti baju, sepatu, mobil, kursi, pena, dsb. Barang yang dimasukkan dalam perhitungan pendapatan nasional
GDPGNP adalah barang yang diproduksi sekarang
currently produced
bukan barang yang sudah diproduksi sebelumnya
in the past.
Sedangkan jasa adalah sesuatu yang tidak tampak secara fisik
intangible services
seperti jasa tukang cukur rambut, cleaning service, pemeriksanaan kesehatan oleh dokter, jasa konsultan, dsb. Jika seseorang membeli kaset atau CD
compact disc
berisi bacaan Al-