Pedoman Penilaian dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita

commit to user 4 Informational purpose tujuan informasional, tujuan penerangan Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keteranganpenerangan kepada para pembaca. 5 Self-ekspressive purpose tujuan pernyataan diri Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca. 6 Creative purpose tujuan kreatif Tulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai artistik dan nilai-nilai kesenian 7 Problem-solving purpose tujuan pemecahan masalah Dalam tulisan seperti ini sang penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi. Sang penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, serta menjelajahi dan meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh para pembaca. Tujuan penulisan adalah mengekspresikan perasaan, memberi informasi, mempengaruhi pembaca, dan memberi hiburan. Akan tetapi, dalam kenyataannya, adakalanya maksud dan tujuan saling bercampur, dalam arti mempunyai tujuan ganda. Tulisan yang persuasif tentu saja mengandung informasi-informasi, tulisan yang informatif pun mempunyai unsur-unsur persuasif, demikian juga yang bersifat hiburan dapat juga diwarnai dengan maksud mempengaruhi pembaca Sujanto, 1988: 68.

d. Pedoman Penilaian dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita

Di dalam setiap pembelajaran pasti diadakan kegiatan evaluasi. Secara umum dapat dikatakan evaluasi pengajaran adalah penilaian penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan peserta didik ke arah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam hukum Harjanto, 2006: 277. Evaluasi bertujuan untuk melihat sejauh mana suatu program atau suatu kegiatan tertentu dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan Aunurrahman, 2010: 209. Dalam kegiatan evaluasi terdapat dua aspek yang saling berkaitan, yakni mengukur dan menilai. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran, pengukuran bersifat kuantitatif. Sementara itu, menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk, penilaian bersifat kuantitatif Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2010: 3. commit to user Pengukuran adalah proses pemerian angka atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan dimana seorang peserta didik telah mencapai karakteristik tertentu. Sedangkan penilaian assesment adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan berbagai alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana proses penilaian peserta didik atau ketercapaian kompetensi peserta didik Aunurrahman, 2010: 207. Bentuk tes dibedakan menjadi dua, yakni tes objektif dan tes subjektif. Dalam penelitian ini, untuk mengukur keterampilan siswa dalam menulis teks berita menggunakan alat ukur yang berupa tes. Bentuk tes yang digunakan peneliti dalam penelitian ini berupa tes subjektif uraian. Sebelum menyususn sebuah tes uraian, terlebih dahulu harus dipersiapkan aspek-aspek apa saja yang hendak dinilai. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam melakukan proses penilaian. Berikut ini merupakan pedoman penilaian untuk keterampilan menulis teks berita. 1 Penilaian Proses Pembelajaran Menulis Teks Berita Penilaian proses dapat dilihat dari sikap siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Sikap bermula dari perasaan suka atau tidak suka yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespons sesuatuobjek. Sikap juga merupakan ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki seseorang. Sikap dapat dibentuk sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan.. Nana Sujana 2009: 56 mengungkapkan bahwa apa yang dicapai oleh siswa merupakan akibat dari proses yang ditempuhnya melalui program dan kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru dalam proses mengajar. Ini berarti bahwa hasil prestasi belajar siswa tidak terlepas dari proses belajar yang dialaminya. Lebih lanjut Sarwiji Suwandi 2009: 80 – 81 mengungkapkan bahwa secara umum obyeksikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran meliputi beberapa hal, yakni sikap terhadap materi pelajaran motivasi mengikuti pelajaran, keseriusan, semangat; sikap terhadap gurupengajar interaksi, respon; dan sikap terhadap proses pembelajaran perhatian, kerja sama, konsentrasi, dsb. Berdasarkan hal tersebut maka pedoman penilaian proses yang digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita adalah sebagai berikut. commit to user Tabel 1. Penilaian Proses Pembelajaran Menulis Teks Berita No. Nama Siswa Keaktifan Siswa selama Apersepsi Keaktifan dan perhatian siswa pada saat guru menyampaikan materi Minat dan motivasi siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran Skor Nilai Ket. Diadaptasi dari Sarwiji, 2009 : 130 a Kolom penilaian sikap diisi dengan angka yang sesaui dengan kriteria berikut. 1 = sangat kurang 4 = baik 2 = kurang 5 = amat baik 3 = cukup b Menghitung nilai Nilai = Skor perolehan siswa x 100 = .... Skor maksimal 15 c Keterangan diisi dengan kriteria berikut. 1 Nilai = 10 – 29 sangat kurang 4 Nilai = 70 – 89 baik 2 Nilai = 30 – 49 kurang 5 Nilai = 90 – 100 sangat baik 3 Nilai = 50 – 69 cukup d Keaktifan siswa dalam apersepsi Skor 5 : Jika siswa sepenuhnya atau sangat aktif selama apersepsi merespons stimulus yang diberikan guru saat apersepsi. Skor 4 : Jika siswa selama apersepsi cukup merespons stimulus yang diberikan guru saat apersepsi. Skor 3 : Jika siswa cukup aktif pada saat apersepsi tidak merespons stimulus yang diberikan guru saat apersepsi. Skor 2 : Jika siswa kurang efektif pada saat apersepsi tidak serius dan sama sekali tidak mau merespons stimulus yang diberikan guru saat apersepsi. commit to user Skor 1 : Jika siswa sama sekali tidak aktif sama sekali tidak mau merespons pertanyaan atau stimulus saat apersepsi e Keaktifan siswa dan perhatian pada saat mengikuti pelajaran Skor 5 : Jika siswa sepenuhnya memperhatikan pada saat guru menyampaikan materi dan aktif bertanya, menjawab, serta memberikan tanggapan terjadi interaksi, dan mengerjakan setiap tugas. Skor 4 : Jika siswa memperhatikan saat guru menyampaikan materi dan sesekali mau bertanya, menjawab, serta memberikan tanggapan, dan mengerjakan setiap tugas. Skor 3 : Jika siswa hanya memperhatikan saat guru menyampaikan materi dan sama sekali tidak mau bertanya, menjawab, serta memberikan tanggapan, dan mengerjakan setiap tugas. Skor 2 : Jika siswa kurang memperhatikan serta kurang fokus saat guru menyampaikan materi dan sama sekali tidak mau bertanya, menjawab, serta memberikan tanggapan. Skor 1 : Jika siswa sama sekali tidak memperhatikan guru saat menyampaikan materi sibuk beraktivitas sendiri seperti berbiacara atau membuat gaduh. f Minat dan motivasi siswa saat mengikuti kegiatan pembelajawan Skor 5 : Jika siswa tampak bersungguh-sunguh dan menunjukkan adanya kesenangan dalam mengerjakan setiap tugas yang diberikan; tampak antusias, senang serta bersemangat dalam menhgikuti pembelajaran tidak bosan, tidak mengantuk, secara sukarela membacakan pekerjaan yang dibuat. Skor 4 : Jika siswa mengerjakan setiap tugas yang diberikan guru serta tampak bersemangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran tidak bosan, tidak mengantuk. Skor 3 : Jika siswa mengerjakan setiap tugas yang diberikan namun kurang bersemangat dan antusias dalam pembelajaran kurang serius. commit to user Skor 2 : Jika siswa hanya sekadar mengerjakan tugas yang diberikan dan terlihat tidak bersemangat dalam pembelajaran ogah-ogahan, meletakkan kepala di atas meja. Skor 1 : Jika siswa sama sekali tidak mau mengerjakan tugas yang diberikan dan sama sekali tidak bersemangat tampak bosan, tertidur. 2 Penilaian Hasil Pembelajaran Menulis Teks Berita Tabel 2. Pedoman Penilaian untuk Keterampilan Menulis Teks Berita No Aspek yang dinilai Skor Kriteria 1 Isi 27-30 22-26 17-21 13-16 Sangat baik-Sempurna: padat informasi, substansif, pengembangan tesis tuntas, dan relevan dengan permasalahan dan tuntas. Cukup-Baik: informasi cukup substansif cukup, pengembangan tesis terbatas, dan relevan dengan masalah tetapi tidak lengkap. Sedang-Cukup; informasi terbatas, substansi kurang, pengembangan tesis tidak cukup, dan permasalahan tidak cukup. Sangat-Kurang: tidak berisi, tidak ada substansi, tidak ada pengembangan tesis dan tidak ada permasalahan. 2 Organisasi 18-20 14-17 10-13 7-9 Sangat baik-Sempurna: gagasan diungkapkan dengan jelas, padat tertata dengan baik, urutan logis dan kohesif. Cukup-Baik:kurang lancar, kurang terorganisis tetapi ide utama terlihat, bahan pendukung terbatas, dan urutan logis tetapi tidak lengkap. Sedang-Cukup: tidak lancar, gagasan kacau, terpotong-potong, urutan dan pengembangan tidak logis. Sangat-Kurang: tidak komunikatif, tidak terorganisir, dan tidak layak nilai. commit to user 3 Kosakata 18-20 14-17 10-13 7-9 Sangat baik-Sempurna: pemanfaatan potensi kata canggih, pilihan kata dan ungkapan tepat, menguasai pembentukan kata. Cukup-Baik: pemanfaatan potensi kata agak canggih, pilihan kata dan ungkapan kadang-kadang kurang tepat tetapi tidak mengganggu. Sedang-Cukup: pemanfaatan potensi kata terbatas, sering terjadi kesalahan penggunaan kosakata dan dapat merusak makna. Sangat-Kurang: : pemanfaatan potensi kata asal-asalan, pengetahuan tentang kosakata rendah, tidak layak nilai. 4 Peng Bahasa 22-25 18-21 11-17 5-10 Sangat baik-Sempurna: konstruksi kompleks tetapi efektif, hanya terjadi sedikit kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan. Cukup-Baik: konstruksi sederhana tetapi efektif, kesalahan kecil pada konstruksi kompleks, terjadi sejumlah kesalahan tetapi makna tidak kabur. Sedang-Cukup: terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat, makna membingungkan atau kabur. Sangat-Kurang: tidak menguasai aturan sintaksis, terdapat banyak kesalahan, tidak komunikatif, tidak layak nilai. 5 mekanik 5 4 3 2 Sangat baik-Sempurna: menguasai aturan penulisan, hanya terdapat beberapa kesalahan. Cukup-Baik: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan tetapi tidak mengaburkan makna. Sedang-Cukup: sering terjadi kesalahan ejaan, makna membingungkan atau kabur. Sangat-Kurang: tidak menguasai aturan penulisan, terdapat banyak kesalahan ejaan, tulisan tidak terbaca, tidak layak nilai. Jumlah Skor Diadaptasi dari Burhan Nurgiyantoro, 2010: 441 commit to user

3. Hakikat Berita

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA KELAS VIII SMP NEGERI 5 PURWODADI

1 13 226

PENDAHULUAN PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMODELAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED AND READING COMPOSITION (CIRC)(PTK di Kelas VII SMP Negeri 1 Kradenan Tahun Ajaran 2010/2011).

0 0 6

METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI.

0 1 48

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA: (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 49 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015).

0 1 51

PENERAPAN METODE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR.

0 1 5

Peningkatan Keaktifan Siswa dan Keterampilan Menulis Teks Film/Drama melalui Penerapan Metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Pada Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran 4 SMK Negeri 1 Karanganyar, Kebumen.

0 0 21

KEEFEKTIFAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 GODEAN.

0 2 170

KEEFEKTIFAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KASIHAN.

0 0 273

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 3 SOKARAJA TAHUN AJARAN 2012-2013

0 0 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 2 PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2014-2015

0 0 18