commit to user
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah proses atau rangkaian kegiatan menuangkan, mengungkapkan
atau mengekspresikan ilmu pengetahuan, ide atau gagasan, pengalaman hidup, dan sebagainya dalam bentuk tulisan dengan menggunakan bahasa tulis yang
baik, benar, dan menarik, sehingga tulisan tersebut bisa dipahami oleh orang lain.
b. Tahap-tahap Penulisan
Sebagai suatu proses, menulis mencakup serangkaian kegiatan mulai dari penemuan gagasan atau topik yang akan dibahas sampai penulisan buram draft
akhir. Proses tersebut sebenarnya mencakup beberapa tahap, yaitu tahap persiapan atau tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap revisi. Pada tahap
prapenulisan langkah yang biasa dilakukan adalah dengan memikirkan dan mengerjakan berbagai kegiatan sebelum kegiatan menulis yang sebenarnya dapat
dimulai. Pada tahap penulisan seseorang berusaha mengembangkan gagasannya,
memecahkan topik ke dalam sub topik, memberikan uraian, contoh, dan sebagainya dalam wujud rangkaian kata, rangkain kalimat, dan rangkaian
paragraf Sabarti Akhadiah, dkk., 1996:29. S. Efendi dalam Yant Mujiyanto, dkk., 1999:71 menyatakan bahwa
menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat ekspresif, menulis merupakan suatu proses. Ada beberapa tahap dalam proses menulis. Tahap-tahap
tersebut adalah sebagai berikut: 1 Mencatat pokok tulisan atau tema.
2 Mengumpulkan bahan yang bertalian dengan pokok tulisan. 3 Memilih bahan yang paling berkaitan dan menata pilihan tersebut dalam
kerangka tulisan atau outline. 4 Menguraikan apa yang terumus dalam outline ke dalam sebuah karangan.
5 Menyunting karangan yang sudah ada sebelum menerbitkannya. Menurut Atar Semi 1990:11 menulis merupakan suatu proses kreatif.
Sebagai suatu proses kreatif, seseorang harus mengalami suatu proses yang secara sadar dilalui dan secara sadar pula dilihat hubungan satu dengan yang lain
commit to user
sehingga berakhir pada suatu tujuan yang jelas. Secara garis besar, terdapat tujuh langkah yang harus dilaksanakan di dalam proses menulis, yakni:
1 Pemilihan dan penetapan topik Memilih dan menetapkan topik merupakan suatu langkah awal yang
penting, sebab tidak ada tulisan tanpa ada sesuatu yang hendak ditulis. Di dalam memilih dan menetapkan topik diperlukan adanya keterampilan dan
kesungguhan. Topik tulisan adalah masalah atau gagasan yang hendak disampaikan
di dalam tulisan. Masalah atau gagasan itu dapat diperoleh atau digali melalui empat sumber, yakni a pengalaman; b pengamatan, c imajinasi; dan d
pendapat dan keyakinan. 2 Pengumpulan informasi
Langkah kedua yang harus ditempuh adalah mengumpulkan informasi dan data bagi kelengkapan serta pengayaan topik yang telah dipilih.
Pengumpulan informasi dan data perlu dilakukan agar tulisan menjadi tulisan yang berbobot dan meyakinkan. Informasi dan data yang dikumpulkan
adalah informasi dan data yang relevan dengan topik atau pokok bahasan dan sesuai pula dengan tujuan tulisan. Data informasi dapat berupa gambar,
statistik, grafik atau beberapa cuplikan pendapat orang lain. 3 Penetapan tujuan
Menetapkan tujuan tulisan merupakan kegiatan yang penting sebelum mulai menulis karena tujuan sangat berpengaruh dalam menetapkan bentuk,
panjang, sifat, dan cara penyajian tulisan. 4 Perancangan tulisan
Merancang tulisan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menilai kembali informasi dan data, memilih subtopik yang perlu dimuat, melakukan
pengelompokkan topik-topik kecil ke dalam suatu kelompok yang lebih besar, dan memilih suatu sistem notasi dan sistem penyajian yang dianggap
paling baik. Hasil merancang tulisan antara lain berupa kerangka tulisan outline dan penetapan gaya penyajian tulisan.
commit to user
5 Penulisan Setelah langkah-langkah sebelumnya dipenuhi atau dilalui, langkah
selanjutnya adalah melakukan kegiatan penulisan. Kerangka tulisan yang telah disiapkan mulai dikembangkan atau ditulis satu persatu.
6 Penyuntingan atau revisi Setelah draf pertama selesai dan gagasan pokok tertuang ke atas
kertas maka seseorang perlu melakukan langkah selanjutnya, yaitu penyuntingan atau perevisian. Penyuntingan berfungsi agar tulisan menjadi
lebih baik dan bersih dari kesalahan-kesalahan yang tidak perlu. 7 Penulisan naskah jadi
Setelah penyuntingan selesai, langkah selanjutnya adalah menulis kembali. Tujuannya agar tulisan yang selesai menjadi rapi dan bersih. Pada
saat seseorang melakukan pengetikan terakhir perlu diperhatikan kembali masalah ejaan dan tanda baca.
Senada dengan pendapat Atar Semi, Sabarti Akhadiah, dkk., 1996: 3-5 juga mengemukakan tahap-tahap yang harus dilalui dalam menulis meliputi:
1 Tahap Prapenulisan Tahap prapenulisan merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis,
di dalamnya mencakup langkah-langkah kegiatan menulis karangan meliputi:
a Menentukan topik Seorang penulis menentukan apa saja yang akan dibahas di dalam
tulisannya. Topik dapat diperoleh dari berbagai sumber ilmu, pengetahuan, dan pengamatan.
b Membatasi topik Membatasi topik berarti mempersempit lingkup pembicaraan. Untuk
mempermudah pembahasan digunakan gambar, bagan, diagram, atau cara visualisasi lainnya.
c Menentukan tujuan penulisan Penentuan tujuan penulisan akan memberikan gambaran apa yang akan
dilakukan pada tahap penulisan, bahkan apa yang akan diberlakukan.
commit to user
d Menetukan bahan penulisan Pengumpulan semua informasi atau data yang dipergunakan untuk
mencapai data penulisan. e Membuat kerangka karangan
Penyusunan kerangka karangan merupakan kegiatan terakhir pada tahap persiapan penulisan.
2 Tahap Penulisan Pada tahap penulisan ini, penulis membahas setiap butir topik yang ada
dalam susunan kerangka. Dalam mengembangkan gagasan menjadi suatu kerangka yang utuh, diperlukan bahasa. Penulis harus menguasai kata-kata yang
akan mendukung gagasan. Penulis harus mampu memilih kata dan istilah yang tepat sehingga gagasan dapat dipahami pembaca dengan cepat. Kata-kata
tersebut harus dirangkaikan menjadi kalimat efektif selanjutnya kalimat-kalimat tersebut harus disusun menjadi paragraf persyaratan dan ditulis dengan ejaan
yang berlaku disertai penggunaan tanda baca secara tepat. 3 Tahap Revisi
Pada tahap revisi sebuah tulisan perlu dibaca kembali. Penulis meneliti secara menyeluruh mengenai logika, sistematika, ejaan, tanda baca, pilihan kata,
kalimat, paragraf, daftar pustaka, dan sebagainya. Jika tidak ada lagi yang kurang memenuhi syarat maka selesailah sebuah tulisan.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya kegiatan menulis dibagi menjadi tiga tahap, yaitu prapenulisan,
penulisan, dan revisi. Ketiga tahap tersebut harus dilalui dalam proses menulis agar tulisan yang dihasilkan baik.
c. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Menulis