Pembahasan mengenai permasalahan dalam pembelajaran menulis teks

commit to user

1. Pembahasan mengenai permasalahan dalam pembelajaran menulis teks

berita Sebelum proses penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan kegiatan survei awal. Survei awal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran menulis teks berita serta untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis teks berita. Kondisi awal ini digunakan sebagai acuan untuk menentukan langkah apa yang harus diambil untuk perbaikan. Survei awal dilaksanakan pada hari Jumat, 4 Februari 2011 pukul 09.45-11.05 WIB. Survei awal dilakukan dengan mengobservasi pembelajaran menulis teks berita di kelas VIII D SMP Negeri 1 Plaosan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan wawancara dengan guru pengampu dan siswa kelas VIII D. Observasi dilaksanakan pada saat jam pelajaran bahasa Indonesia terutama pembelajaran menulis teks berita. Dalam observasi ini, peneliti bertindak sebagai partisipan pasif dengan mengambil posisi di tempat duduk paling belakang. Hal ini bertujuan agar peneliti tidak mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar di kelas tersebut. Peneliti melakukan pengamatan selama pembelaran menulis teks berita berlangsung. Segala kejadian yang terjadi pada saat survei awal peneliti amati dan mencatatnya dalam lembar observasi. Setelah melakukan kegiatan observasi, peneliti melakukan wawancara dengan guru pengampu dan siswa-siswa untuk mengetahui tanggapan mereka terhadap pembelajaran menulis teks berita yang telah dilaksanakan. Adapun hasil observasi yang dilakukan peneliti menunjukkan keadaaan sebagai berikut: a. Kedisiplinan dan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis teks berita Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti selama pembelajaran berlangsung, terlihat bahwa kedisplinan dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran masih minim. Hal ini ditunjukkan dengan kondisi siswa yang tidak segera berbaris ketika guru sudah sampai di depan kelas. Beberapa siswa juga masih mengenakan pakaian olahraga. commit to user Sebagian siswa belum mengenakan seragam yang seharusnya dikenakan di kelas. Hal ini membuat guru marah sehingga siswa-siswa tersebut tidak diizinkan untuk mengikuti pelajaran dan diminta meninggalkan kelas. Ketidaksiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran nampak pada saat guru memulai kegiatan belajar mengajar. Pada saat guru membuka pelajaran, beberapa siswa sibuk mengobrol atau berbicara sendiri dengan teman sebangkunya. Selain itu, sebagian besar siswa juga tidak segera menyiapkan buku bahasa Indonesia ketika pelajaran sudah dimulai. b. Minat siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis teks berita Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada saat survei awal terlihat bahwa siswa kurang berminat terhadap pembelajaran menulis teks berita. Hanya beberapa siswa saja yang tampak memerhatikan atau fokus terhadap penjelasan guru. Hal tersebut bisa dilihat dari sikap siswa selama mengikuti pembelajaran. Ada siswa yang meletakkan kepala di meja, melamun, melihat lukisan, berbicara sendiri dengan teman sebangku, dan sibuk berdandan atau bercermin di kaca. Hasil wawancara yang dilakukan dengan guru pada hari Jumat, 4 Februari 2011 menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kurang berminat dan kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran menulis berita. Hal tersebut merupakan kendala atau kesulitan yang selalu dihadapi guru ketika mengajar. Kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran menulis teks berita juga diperkuat dengan hasil angket dan hasil wawancara siswa mengenai tanggapan mereka terhadap pembelajaran menulis teks berita. Hasil angket menunjukkan bahwa sebanyak 17 siswa dari 27 siswa atau sebesar 63 siswa kurang menyukai pembelajaran menulis teks berita lihat lampiran 11 halaman 173. Sementara itu, dari hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa diketahui bahwa mereka kurang tertarik dengan pembelajaran menulis teks berita karena guru hanya menggunakan metode ceramah atau sekadar menjelaskan saja. commit to user Hal di atas membuat siswa kurang bisa memahami materi yang disampaikan oleh guru. Selain itu, guru terlalu singkat dalam menjelaskan atau kurang detail. Guru tidak memberikan contoh terlebih dahulu. Kurangnya minat atau antusias siswa juga disebabkan kurangnya media yang digunakan oleh guru dalam mengajar. Guru hanya menggunakan buku paket atau LKS. Siswa berharap guru menggunakan media yang bervariasi dalam pembelajaran menulis teks berita seperti radio, TV, atau surat kabar. c. Keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran menulis teks berita Berdasarkan hasil observasi dapat ditarik kesimpulan bahwa keaktifan siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari sedikitnya siswa yang berani bertanya pada guru. Siswa belum berani menanggapi pertanyaan atau respon yang diberikan oleh guru. Pada umumnya para siswa menjawab pertanyaan dari guru secara bersama-sama. Saat pembelajaran berlangsung terlihat bahwa banyak siswa yang tidak memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh guru untuk bertanya atau mengungkapkan pendapat mereka. Siswa hanya diam saja ketika guru bertanya sehingga guru sering kali guru harus menunjuk beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan. Dari 27 siswa hanya 5 siswa atau 19 siswa yang berani menjawab pertanyaan dari guru. Respon siswa terhadap pertanyaan yang diberikan oleh guru masih sangat kurang. Misalnya, ketika guru bertanya mengenai unsur-unsur berita yang telah dibacakan, siswa hanya diam belum berani menjawab secara individu sehingga guru pun menjawabnya sendiri dan menjelaskannya pada siswa. d. Penggunaan media dalam pembelajaran menulis teks berita Berdasarkan hasil observasi pratindakan, media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis teks berita masih terbatas. Guru hanya menggunakan buku paket bahasa Indonesia atau LKS untuk menyampaikan materi menulis berita pada siswa. Hal ini akan menimbulkan kurangnya informasi yang bisa diserap oleh siswa. commit to user Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa dapat disimpulkan bahwa guru menggunakan media yang bervariasi dalam pembelajaran menulis teks berita seperti TV, tape recorder, dan surat kabar. Hal tersebut juga diperkuat dengan hasil angket yang menunjukkan bahwa sebanyak 17 siswa dari 27 siswa atau sebesar 63 siswa menginginkan adanya media yang digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita lihat lampiran 11 halaman 173. e. Penggunaan metode dalam pembelajaran menulis teks berita Pembelajaran menulis teks berita yang telah dilaksanakan oleh guru pada saat survei awal menunjukkan bahwa guru lebih banyak menggunakan metode ceramah. Pada awal kegiatan belajar mengajar, siswa lebih banyak mendengarkan penjelasan dari guru. Secara umum pembelajaran masih bersifat konvensional dan berpusat pada guru teacher centered, yakni guru menerangkan dan siswa hanya mendengarkan kemudian mengerjakan tugas. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa siswa berharap diterapkan metode pembelajaran diskusi atau kooperatif. Mereka mengungkapkan bahwa metode diskusi atau kerja kelompok memang jarang diterapkan oleh guru dalam kelas. Selain itu, dari hasil angket yang telah diisi oleh siswa menunjukkan bahwa sebesar 55 siswa atau 15 dari 27 siswa menginginkan penerapan metode kooperatif atau kerja sama dalam pembelajaran menulis teks berita lihat lampiran 11 halaman 173. Interaksi yang dilakukan antara guru dan siswa masih minim. Guru kurang melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Misalnya ketika membaca berita, guru tidak meminta salah satu siswa untuk membacanya tetapi guru memilih untuk membaca sendiri. Guru menjelaskan materi berita pada siswa, membahas unsur-unsur berita, kemudian menyuruh siswa untuk menukis berita yang mereka ingat. Hal ini kurang sesuai karena menulis merupakan proses berbahasa yang terdiri dari tiga tahap, yakni tahap prapenulisan, penulisan, dan pascapenulisan penyuntingan. commit to user f. Pengelolaan kelas Ketika pembelajaran berlangsung interaksi antara guru dan murid kurang optimal. Pembelajaran didominasi oleh guru dan masih berpusat pada guru. Komunikasi yang terjadi selama pembelajaran masih bersifat satu arah. Selain itu, posisi guru pada saat mengajar lebih banyak di depan kelas sehingga kurang dapat memantau siswa secara keseluruhan. Pada umumnya guru sering duduk di meja guru sehingga siswa yang duduk di belakang tidak fokus terhadap pembelajaran. Mereka bergurau atau berbicara sendiri dengan teman sebangku. Sebagian siswa pun kurang serius dalam mengerjakan tugas dari guru. Ketika diminta untuk menulis berita, siswa becanda sendiri dengan temannya.

2. Pembahasan mengenai upaya peningkatan pembelajaran menulis teks

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA KELAS VIII SMP NEGERI 5 PURWODADI

1 13 226

PENDAHULUAN PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMODELAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED AND READING COMPOSITION (CIRC)(PTK di Kelas VII SMP Negeri 1 Kradenan Tahun Ajaran 2010/2011).

0 0 6

METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI.

0 1 48

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA: (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 49 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015).

0 1 51

PENERAPAN METODE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR.

0 1 5

Peningkatan Keaktifan Siswa dan Keterampilan Menulis Teks Film/Drama melalui Penerapan Metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Pada Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran 4 SMK Negeri 1 Karanganyar, Kebumen.

0 0 21

KEEFEKTIFAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 GODEAN.

0 2 170

KEEFEKTIFAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KASIHAN.

0 0 273

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 3 SOKARAJA TAHUN AJARAN 2012-2013

0 0 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 2 PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2014-2015

0 0 18