Pelestarian Ekosistem Polusi Hutan dan Tanah

commit to user 11 5 kardus, kotak kayu dan lain sebagainya merupakan tempat ideal bagi persembunyian dan perkembangbiakan tikus.

7. Polusi Hutan dan Tanah

Hutan menyediakan kayu untuk bahan bakar, untuk bahan pembuatan rumah, untuk bahan perabotan rumah tangga, dan lain-lain. Banyak masyarakatperusahaan menebang pohon dan menggunakan hasil hutan untuk kepentingan industri sehingga bila musim hujan datang maka tidak ada akar pohon yang menyerap air dan menahan tanah dari tempatnya. Air mencuci tanah. Kondisi inilah yang menyebabkan erosi. Erosi adalah hilangnya tanah akibat pengaruh angin, air, atau es. Hujan mencuci bagian atas tanah yang subur sehingga pohon tidak dapat tumbuh pada lereng gunung yang tandus.

h. Pelestarian Ekosistem

Untuk menjaga kelestarian satwa langka, maka penangkapan hewan-hewan dan juga perburuan haruslah mentaati peraturan tertentu seperti berikut: 1 para pemburu harus mempunyai surat ijin, 2 senjata pemburu harus tertentu macamnya, 3 membayar pajak dan mematuhi undang-undang perburuan, 4 harus menyerahkan sebagian tubuh yang harus diburunya kepada petugas, 5 dilarang memburu hewanhewan langka, 6 jenis hewan tertentu hanya boleh ditangkap pada waktu tertentu saja, 7 tidak boleh memburu hewan yang sedang bunting, dan 8 tidak boleh membiarkan hewan buruannya lepas dalam keadaan terluka. commit to user 11 6 1. Melestarikan Satwa langka Ada berbagai alasan yang dilakukan orang untuk mengambil sumber daya alam hayati tersebut, misalnya untuk dijadikan sebagai sumber pangan, hiasan, dan beberapa alasan lainnya. Hal ini akan makin buruk jika kita belum melakukan penelitian tentang cara membudidayakan dan mengelola suatu jenis makhluk hidup secara berkelanjutan. Misalnya ikan arwana Schleropages formosus, hewan tersebut banyak diburu orang untuk dikoleksi karena harganya yang amat mahal. Sementara itu sampai saat ini belum banyak orang yang melakukan penelitian tentang cara membudidayakan dan mengelolanya secara berkelanjutan. 2. Bioremediasi Pencemaran kimia pada suatu ekosistem dapat menyebabkan kematian sebagian atau semua organism hidup. Pada umumnya, komunitas bertahan hidup karena keragaman metabolismenya, dalam hal ini beberapa organisme di dalam komunitas itu menghilangkan sifat racun bahan kimia yang dihasilkan oleh organisme lain. Pada saat mikrobia mengubah racun atau bahan-bahan yang berbahaya menjadi molekul-molekul yang tidak berbahaya, proses pemurnian ini disebut bioremediasi. Bioremediasi mikrobia memungkinkan untuk membantu banyak masalah polusi kita dengan cara sederhana, dengan membiarkan organisme mencerna polutan organik dan anorganik. Dengan demikian kita dapat memperbaiki ekosistem yang rusak. Bahan organik beracun itu menyediakan energi dan karbon untuk pertumbuhan mikrobia bioremediasi, yang membersihkan lingkungan dalam proses tersebut. Sejumlah besar pestisida dan commit to user 11 7 bahan kimia yang dilepaskan ke lingkungan dalam waktu yang cukup lama telah memungkinkan munculnya organisme yang mulai dapat mencerna bahan-bahan tersebut. 3. Melestarikan Tumbuhan Walaupun tumbuhan dan hewan termasuk sumber daya alam yang dapat diperbarui, tetapi bila pengambilannya secara terus menerus tanpa memperhatikan kecepatan daya reproduksinya maka dapat berakibat musnahnya sumber daya alam hayati itu sendiri. Pemanfaatan sumber daya alam disebut berlebihan bila jumlah yang diambil lebih besar dibanding dengan yang dapat dihasilkan dalam waktu tertentu. Sumber daya alam berupa tumbuhan telah banyak yang punah dan beberapa jenis tumbuhan langka terancam pula kepunahan, misalnya Raflesia arnoldii. Dalam mengeksploitasi sumber daya, khususnya hutan sebagai habitat banyak tumbuhan, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1 tidak melakukan penebangan pohon di hutan dengan semena-mena tebang habis, 2 melakukan reboisasi, yaitu menghutankan kembali hutan yang rusak, 3 mencegah kebakaran hutan. 4. Pencagaralaman Cagar alam adalah sebidang tanah, suatu daerah yang disediakan dan ditata untuk melindungi spesies flora dan fauna di dalamnya. Di dalam cagar alam tidak dibolehkan adanya segala jenis eksploitasi. Berbeda dengan cagar alam, cagar biosfer dapat pula meliputi daerah yang telah dibudidayakan manusia, misalnya untuk pertanian secara tradisional dan permukiman. Karena itu, sebidang lahan commit to user 11 8 yang tidak boleh dijamah, sukar untuk diterima. Tekanan makin besar agar cagar alam diikutsertakan dalam pembangunan. Untuk mengatasi tekanan ini makin banyaklah dipakai konsep taman nasional, di dalamnya dilakukan tujuan pencagaralaman. Kegiatan itu, misalnya pariwisata, penelitian, dan pendidikan. Di Indonesia beberapa cagar alam telah mempunyai status taman nasional, yaitu Taman nasional Gede Pangrango dan Taman Nasional Ujung Kulon di Jawa barat, Taman Nasional Baluran di Jawa Timur, Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur, Taman Nasional Gunung Leuser di Aceh. Peranan keanekaragaman mahluk hidup dalam ekosistem adalah sebagai penyeimbang dalam ekosistem. Tindakan-tindakan yang dapat merusak keanekaragaman mahluk hidup : 1.Perusakan hutan, penebangan hutan secara liar dapat merusak struktur tanah, merusak tumbuhan yang kecil akibat tertimpa oleh pohon besar yang ditebang dan satwa liar kehilangan tempat hidupnya. 2 Penggunaan pestisida, penggunaan pestisida secara berlebihan tidak hanya membunuh hama saja tetapi juga membunuh organism lainnya. 3 Perburuan liar, perburuan liar seperti perburuan harimau dan ular untuk diambil kulitnya, gajah untuk diambil gadingnya dan badak untuk diambil culanya akan membuat hewan- hewan tersebut terancam punah. commit to user 11 9 Gambar 2.23 Hutan lindung merupakan salah satu bentuk konservasi in-situ Cara-cara memelihara kelestarian hutan dengan cara : 1. Reboisasi, 2 Melakukan tebang pilih, 3 Menghindari kebakaran hutan, 4 Menetapkan Daerah Perlindungan Alam. Contoh daerah perlindungan Alam di Indonesia : 1. Taman hutan raya dan hutan wisata, 2 Cagar Alam, 3 Taman nasional, 4 Merehabilitasi Satwa Langka. Contoh : Merehabilitasi orang utan yang dipelihara oleh perorangan dan disita oleh Negara kemudian dikembalikan lagi ke habitatnya. Sebelum dikembalikan direhabilitasi dulu agar orang utan dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan hutan sebagai habitat aslinya. Pusat rehabilitasi orang utan yaitu di Samboja, tanjung pinang dan bukit lawang. Penangkaran satwa dan Tumbuhan Langka. Satwa langka dapat ditangkarkan di kebun binatang atau tempat penangkaran yang ditunjuk. Jika populasi sudah banyak, sebagian dilepaskan lagi di habitat aslinya. Tumbuhan langka dapat ditangkarkan dikebun raya atau tempat konservasi alam lainnya. Pembiakan di luar habitat aslinya disebut pembiakan secara ex situ. Sedangkan pembiakan di dalam habitat aslinya disebut in situ. Upaya-upaya untuk menjaga kelestarian hutan : 1. Reboisasi, yaitu menanami kembali hutan-hutan yang telah gundul. Contohnya Reboisasi di gunung kidul, reboisasi di lampung, reboisasi di lebak dll, 2.Melakukan tebang pilih, yaitu menebang pohon dengan criteria-kriteria tertentu. Contohnya commit to user 12 menebang pohon jati yang diameternya sudah 75 cm, Menghindari kebakaran hutan. Contoh : Untuk menghindari kebakaran hutan dapat dilakukan dengan memberi pengarahan pada masyarakat agar tidak membakar lahan di sekitar hutan. Memberi pelatihan pada masyarakat cara-cara pemadaman kebakaran hutan jika ada kebakaran hutan.

B. Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Suwarna, 2009 dengan judul “Pembelajaran kimia dengan metode STAD melalui teknik peta konsep dan teknik Puzzle ditinjau dari interaksi sosial dan kemampuan memori. Studi kasus pembelajaran kimia pada materi pokok sistem koloid kelas XI Semester 2 SMA N 1 Karas Magetan Tahun 20082009 ”. Menyimpulkan bahwa teknik peta konsep dan teknik Puzzle tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar, kemampuan memori tinggi dan rendah mempengaruhi terhadap prestasi belajar, interaksi sosial positif dan negatif tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar, tidak ada interaksi teknik peta konsep dan teknik Puzzle dengan kemampuan memori terhadap prestasi belajar, tidak ada interaksi teknik peta konsep dan teknik Puzzle dengan interaksi sosial terhadap prestasi belajar, ada interaksi antara kemampuan memori siswa tinggi dan rendah dengan interaksi sosial positif dan negatif terhadap prestasi belajar dan tidak ada interaksi teknik peta konsep dan puzzle ,dengan kemammpuan memori dan interaksi sosial terhadap prestasi belajar.

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MASALAH MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR

1 9 154

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL STAD DAN JIGSAW DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN INTERAKSI SOSIAL SISWA

0 4 118

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN SNOWBALLING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI SISWA

0 5 128

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN QUANTUM LEARNING MELALUI KOMPUTER DAN MODUL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI SISWA

0 6 149

PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN JIGSAW II DITINJAU DARI INTERAKSI SOSIAL SISWA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

7 40 88

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA Pengaruh Kemampuan Memori dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Biologi siswa kelas VII SMP Al Islam 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

0 2 15

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA Pengaruh Kemampuan Memori dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Biologi siswa kelas VII SMP Al Islam 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

0 1 18

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kemampuan Memori Terhadap Prestasi Belajar Biologi Pada Siswa Kelas XI IA SMA Negeri Colomadu Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 17

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kemampuan Memori Terhadap Prestasi Belajar Biologi Pada Siswa Kelas XI IA SMA Negeri Colomadu Tahun Ajaran 2011/2012.

3 4 17

Penerapan Laboratorium Riil dan Virtuil pada Pembelajaran Biologi Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kemampuan Memori Siswa JOKO W

12 28 123