Pengertian Memori Kemampuan Memori

commit to user 56 remidial atau memberi pengayaan kepda siswa. Langkah ini dapat dilakukan setelah guru mengetahui tingkat pencapaian pembelajaran.

7. Menetapkan Strategi Pengelolaan Pembelajaran

Menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran sangat bergantung pada hasil analisis karakteristik pebelajar. Klasifikasi karakeristik yang dibuat ketika melakukan analisis karakteristik dijadikan sebagai dasar memilih dan menetapkan strategi pengelolaan. Hasil kegiatan dalam langkah ini akan berupa penetapan penjadualan penggunaan komponen strategi pengorganisasian dan penyampaian pembelajaran, pengelolaan motivasional, pembuatan catatan tentang kemajuan belajar siswa, dan kontrol belajar.

8. Pengukuran Hasil Pembelajaran

Langkah terakhir dalam desain pembelajaran adalah melakukan pengukuran hasil pembelajaran, yang mencakup tingkat keefektifan, efesiensi, dan daya tarik pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan proses pembelajaran dan tes hasil belajar. Hasil kegiatan ini akan berupa bukti mengenai tingkat keefektifan, efesiensi, dan daya tarik pembelajaran.

8. Kemampuan Memori

a. Pengertian Memori

Kemampuan ingatan memori merupakan fungsi fundamental bagi proses mental yang berhubungan dengan kinerja intelektual, dengan memori memungkinkan organisme untuk memiliki kemampuan berfikir, membaca, menulis, berbicara dan belajar. Tanpa memori organisme tidak mampu untuk commit to user 57 melakukan kegiatan mental mindless, tidak mampu membuat perbandingan serta tidak mampu berkomunikasi. Kemampuan ingatan secara sempit dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menerima atau memasukkan kesan-kesan, menyimpan kesan-kesan itu dan kemudian mengeluarkan kembali kesan-kesan yang pernah diterima Walgito, 1985. Rathus 1981, mengatakan bahwa mengingat adalah suatu proses pengolahan informasi yang telah dipelajari atau diperoleh dari stimulus yang dapat dipelihara dan diperoleh kembali di masa mendatang. Drever 1960 dalam Walgito 2003: 145 berpendapat : ”Memory : in the abstract and most general sense, that chararteristic of living organism, in vertue of which modify future experiences and behaviour, invirtus of which they have a history, and that history is recorded in themselves, than characteristic which underlines all learning, recall and recognition- what we call remembering- but there may be learning without remembering” Untuk mengetahui apa kemampuan memori lebih lanjut , harus memahami bagaimana daya ingat itu bekerja, dengan demikian dapat memahami mengapa hanya sedikit orang yang mempunyai kemampuan memori baik. Menurut Mahesh Kapadia 2003: 5 daya ingat akan bekerja pada empat tahap: 1 Daya ingat mengenai sesuatu, 2 Kesan yang tinggal di daya ingat, 3 Daya ingat yang dapat menyimpan kesan, 4 Daya ingat yang dapat menyimpan apa yang perlu disimpan. Apabila dihubungkan dengan penguasaan materi baik oleh para siswai, maka kemampuan ingatan mencakup tiga aspek yaitu : 1 Kemampuan untuk menerima atau menangkap dan memasukkan pesan atau materi yang diterima ke dalam ingatan; 2 Kamampuan untuk menyimpan pesan atau materi yang sudah dimasukkan ke dalam ingatan dengan baik; 3 Kemampuan untuk memunculkan kembali ke dalam kesadaran pesan atau materi yang sudah diterima, dimasukkan dan disimpan dalam ingatan; 4 Ketiga kemampuan tersebut antara individu satu commit to user 58 dengan individu lain tidak sama, bahkan pada individu yang sama belum tentu memiliki kesamaan dalam ketiga kemampuan di atas. Ada individu yang memiliki kemampuan menerima dan menyimpan pesan atau materi cukup baik, tetapi kemampuannya untuk menyampaikan atau memunculkan kembali ke dalam kesadaran kurang baik. Ada juga yang memiliki kemampuan menerima dan menyimpan materi kurang baik, tetapi kemampuannya untuk menyampaikan atau memunculkan kembali cukup baik. Kemampuan untuk menerima, menyimpan dan memunculkan kembali pesan atau materi mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap efektifitas siswa dalam menerima materi maupun kemampuan mengulas kembali materi belajar. Semakin baik kemampuan ingatan seorang siswa, maka semakin banyak materi yang akan diserap, disimpan dan diingatnya kemudian memunculkan dan mengkomunikasikannya. Begitu juga semakin baik kemampuan ingatan, maka semakin banyak ia menerima, menyimpan dan mengingat pesan atau materi yang diterimanya kemudian diaplikasikannya dalam bentuk perilaku. Kemampuan ingatan dikatakan baik apabila memiliki sifat-sifat cepat atau mudah mencamkan, setia, teguh dan luas dalam menyimpan serta siap memproduksi hal-hal yang telah dicamkan dan disimpan tanpa kesulitan. Ingatan dikatakan setia apabila mampu menyimpan pesan atau materi yang diterima dengan baik dan tetap atau tidak berubah sesuai dengan keadaan waktu menerimanya. Ingatan dikatakan teguh apabila mampu menyimpan pesan atau materi yang diterima dalam jangka waktu yang cukup lama dan tidak mudah lupa. Ingatan dikatakan luas apabila mampu menyimpan pesan atau materi dalam commit to user 59 jumlah yang relatif banyak, sedangkan ingatan dikatakan siap apabila mampu dengan mudah mereproduksi atau memunculkan kembali pesan atau materi yang telah disimpan. Ada dua cara dalam mereprodukai atau memunculkan kembali pesan atau materi yang sudah tersimpan, yaitu dengan cara mengingat kembali atau recall dan mengenal kembali atau recognition. Pada mengingat kembali individu dapat memunculkan kembali pesan atau materi yang pernah disimpan dalam ingatan ke dalam kesadaran dengan tanpa adanya objek atau stimulus, sedangkan pada mengenal kembali individu dapat memunculkan kembali pesan atau materi yang pernah disimpan dalam ingatan ke dalam kesadaran dengan adanya objek atau stimulus yang dapat dijadikan tumpuan dalam memunculkan pesan atau materi tersebut Walgito, 1985. Menurut Walgito 1985, ada beberapa cara atau metode untuk mempelajari ingatan, yaitu metode mempelajari, metode mempelajari kembali, metode rekonstruksi, metode mengenal kembali, metode mengingat kembali dan metode asosiasi berpasangan. Terdapat perbedaan kemampuan dan kecepatan individu untuk memasukkan apa yang diamatinya dan semakin lama suatu materi disimpan dalam ingatan dan jarang dimunculkan dalam kesadaran, maka semakin besar kemungkinan terjadinya kelupaan. Selain kemampuan ingatan, ada faktor psikologis lain yang mempunyai pengaruh cukup besar dalam proses dakwah, yaitu inteligensi. Inteligensi adalah kemampuan untuk berpikir secara abstrak, merespon secara benar dan tepat serta menyesuaikan dengan lingkungan. Di dalam struktur inteligensi menurut commit to user 60 Guilford juga terkandung komponen ingatan Rustam, 1984. Menurut Wechster dalam Atkinson, dkk,1983 inteligensi adalah sejumlah kapasitas atau seluruh kapasitas individu untuk bertindak, berpikir secara rasional dan untuk menyesuaikan diri secara efektif dengan lingkungannya, sedangkan menurut Sternberg dalam Atkinson, dkk, 1983 inteligensi meliputi empat kemampuan, yaitu kemampuan untuk belajar dan mengambil manfaat dari pengalaman, kemampuan untuk berfikir dan mempertimbangkan secara abstrak, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan situasi sekeliling yang tidak menentu serta kemampuan memotivasi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang perlu diselesaikan dengan cara terbaik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa inteligensi merupakan potensi yang diturunkan dan dimiliki oleh setiap orang untuk berfikir secara logis, berfikir abstrak dan kelincahan berfikir.

b. Struktur Ingatan Memori

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MASALAH MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR

1 9 154

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL STAD DAN JIGSAW DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN INTERAKSI SOSIAL SISWA

0 4 118

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN SNOWBALLING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI SISWA

0 5 128

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN QUANTUM LEARNING MELALUI KOMPUTER DAN MODUL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI SISWA

0 6 149

PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN JIGSAW II DITINJAU DARI INTERAKSI SOSIAL SISWA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

7 40 88

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA Pengaruh Kemampuan Memori dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Biologi siswa kelas VII SMP Al Islam 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

0 2 15

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA Pengaruh Kemampuan Memori dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Biologi siswa kelas VII SMP Al Islam 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

0 1 18

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kemampuan Memori Terhadap Prestasi Belajar Biologi Pada Siswa Kelas XI IA SMA Negeri Colomadu Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 17

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kemampuan Memori Terhadap Prestasi Belajar Biologi Pada Siswa Kelas XI IA SMA Negeri Colomadu Tahun Ajaran 2011/2012.

3 4 17

Penerapan Laboratorium Riil dan Virtuil pada Pembelajaran Biologi Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kemampuan Memori Siswa JOKO W

12 28 123