Teori Belajar Motivasi Teori Belajar Sosial

commit to user 31 Fase Perolehan Fase Retensi Fase Pemanggilan Fase Generalisasi Fase Penampilan Penampilan Fase Gambar 2.2 : Hubungan Fase-Fase belajar

c. Teori Belajar Motivasi

Menurut Slavin 2005: 34 Perspektif motovasional pada pembelajaran kooperatif terutama memfokuskan pada penghargaan atau struktur tujuan dimana para siswa bekerja. Sedangkan Deutsch 1949 dalam Slavin mengidentikasikan tiga struktur tujuan : 1 kooperatif, dimana usaha berorientasi –tujuan dari tiap individu memberi kontribusi pada pencapaian tujuan anggota yang lain; 2 kompetitif, dimana usaha-berorientasi-tujuan dari tiap individu menghalangi PEMBERIAN RESPONS TRANSFER PEMANGGILAN KODING MASUK PENYIMPANAGAN PENYIMPANAN MEMORI REINFOR- SEMEN 4. Merangsang ingatan 5. Menyediakan bimbingan 6, Melancarkan retensi 7. Melancarkan transfer belajar 8. Memperlihatkan umpan balik memberikan umpan balik commit to user 32 pencapaian tujuan anggota lain; dan 3 individualistik, dimana usaha-berorientasi- tujuan dari tiap individu tidak memiliki konsekuensi apapun bagi pencapaian tujuan anggota lainnya. Struktur tujuan kooperatif menciptakan sebuah situasi di mana satu-satunya cara anggota kelompok bisa meraih tujuan pribadi mereka, jika kelompok mereka bisa sukses. Dengan demikian dalam pembejaraan kooperatif siswa yang ingin meraih prestasi individu, anggota kelompok harus membantu teman dan mendorong anggota satu kelompok untuk melakukan usaha maksimal dalam satu timnya untuk meraih prestasinya.

d. Teori Belajar Sosial

Belajar sosial adalah proses belajar yang muncul sebagai fungsi dari pengamatan dan penguasaan. Proses belajar merupakan proses meniru atau menjadikan model tindakan orang lain melalui pengamatan terhadap orang tersebut Albert Bandura, 1997. Teori ini dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana orang belajar dalam setting yang alamilingkungan sebenarnya. Bandura 1997,B juga menghipotesiskan bahwa baik tingkah laku lingkungan dan kejadian-kejadian internal pada siswa yang mempengaruhi persepsi dan aksi adalah merupakan hubungan yang saling berpengaruh interlocking. Pengakuan sosial yang berbeda mempengaruhi konsepsi diri individu. Menurut Vygostky belajar adalah sebuah proses yang melibatkan dua eleman penting yaitu, 1 belajar merupakan proses secara biologi sebagai proses dasar; 2 belajar merupakan proses psikososial sebagai proses yang lebih tinggi esensinya berkaitan dengan lingkungan sosial budaya. Teori Vygostky merupakan salah satu commit to user 33 teori dalam psikologi perkembangan dimana ditekankan pada hakekat sosiokultural dari pembelajaran. Belajar merupakan interaksi segitiga yang saling berpengaruh dan mengikat antar lingkungan, faktor-faktor personal dan tingkah laku yang meliputi proses kognitif belajar. Penguasaan skill dan pengetahuan yang kompleks tidak hanya bergantung pada proses perhatian, retensi, motor reproduksi dan motivasi, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur yang berasal dari diri pembelajar sendiri yakni sense of self efficacy dan self- regulatory system. Sense of self efficacy adalah keyakinan pembelajar bahwa ia dapat menguasai pengetahuan dan keterampilan sesuai standar yang berlaku. Dalam pembelajaran sel regulatory akan menentukan ”gopal setting” dan ”self evaluation” pembelajar merupakan dorongan untuk meraih prestasi belajar yang tinggi dan sebaliknya. Dalam proses pembelajaran sebaiknya siswa diberikan kesempatan yang cukup untuk latihan secara mental mendapatkan latihan fisik, dan reinforcement serta menghindari punishment yang tidak perlu. Teori belajar sosial menekankan, bahwa lingkungan- lingkungan yang dihadapkan pada seseorang tidak random, lingkungan- lingkungan itu kerap kali dipilih dan diubah oleh orang itu melalui perilakunya. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar melibatkan perolehan kemampuan–kemampuan yang bukan merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir, jadi bukan dari bawaan. Belajar tergantung pada pengalaman, sebagian pengalaman itu merupakan umpan balik dari lingkungan. Individu melalui empat tingkat perkembangan intelektual dengan urutan yang sama, tetapi dengan kecepatan masing-masing. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa commit to user 34 usia siswa Sekolah Menengah Pertama SMP berada pada tingkat operasinal formal, dimana siswa sudah memiliki kemampuan untuk berpikir abstrak.

3. Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MASALAH MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR

1 9 154

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL STAD DAN JIGSAW DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN INTERAKSI SOSIAL SISWA

0 4 118

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN SNOWBALLING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI SISWA

0 5 128

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN QUANTUM LEARNING MELALUI KOMPUTER DAN MODUL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI SISWA

0 6 149

PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN JIGSAW II DITINJAU DARI INTERAKSI SOSIAL SISWA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

7 40 88

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA Pengaruh Kemampuan Memori dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Biologi siswa kelas VII SMP Al Islam 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

0 2 15

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA Pengaruh Kemampuan Memori dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Biologi siswa kelas VII SMP Al Islam 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

0 1 18

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kemampuan Memori Terhadap Prestasi Belajar Biologi Pada Siswa Kelas XI IA SMA Negeri Colomadu Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 17

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kemampuan Memori Terhadap Prestasi Belajar Biologi Pada Siswa Kelas XI IA SMA Negeri Colomadu Tahun Ajaran 2011/2012.

3 4 17

Penerapan Laboratorium Riil dan Virtuil pada Pembelajaran Biologi Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kemampuan Memori Siswa JOKO W

12 28 123