commit to user 56
remidial atau memberi pengayaan kepda siswa. Langkah ini dapat dilakukan setelah guru mengetahui tingkat pencapaian pembelajaran.
7. Menetapkan Strategi Pengelolaan Pembelajaran
Menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran sangat bergantung pada hasil analisis karakteristik pebelajar. Klasifikasi karakeristik yang dibuat
ketika melakukan analisis karakteristik dijadikan sebagai dasar memilih dan menetapkan strategi pengelolaan. Hasil kegiatan dalam langkah ini akan berupa
penetapan penjadualan penggunaan komponen strategi pengorganisasian dan penyampaian pembelajaran, pengelolaan motivasional, pembuatan catatan tentang
kemajuan belajar siswa, dan kontrol belajar.
8. Pengukuran Hasil Pembelajaran
Langkah terakhir dalam desain pembelajaran adalah melakukan pengukuran hasil pembelajaran, yang mencakup tingkat keefektifan, efesiensi, dan daya tarik
pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan proses pembelajaran dan tes hasil belajar. Hasil kegiatan ini akan berupa bukti mengenai
tingkat keefektifan, efesiensi, dan daya tarik pembelajaran.
8. Kemampuan Memori
a. Pengertian Memori
Kemampuan ingatan memori merupakan fungsi fundamental bagi proses mental yang berhubungan dengan kinerja intelektual, dengan memori
memungkinkan organisme untuk memiliki kemampuan berfikir, membaca, menulis, berbicara dan belajar. Tanpa memori organisme tidak mampu untuk
commit to user 57
melakukan kegiatan mental mindless, tidak mampu membuat perbandingan serta tidak mampu berkomunikasi.
Kemampuan ingatan secara sempit dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menerima atau memasukkan kesan-kesan, menyimpan kesan-kesan itu
dan kemudian mengeluarkan kembali kesan-kesan yang pernah diterima Walgito, 1985. Rathus 1981, mengatakan bahwa mengingat adalah suatu
proses pengolahan informasi yang telah dipelajari atau diperoleh dari stimulus yang dapat dipelihara dan diperoleh kembali di masa mendatang.
Drever 1960 dalam Walgito 2003: 145 berpendapat : ”Memory : in the abstract and most general sense, that chararteristic of
living organism, in vertue of which modify future experiences and behaviour, invirtus of which they have a history, and that history is recorded in
themselves, than characteristic which underlines all learning, recall and recognition- what we call remembering- but there may be learning without
remembering”
Untuk mengetahui apa kemampuan memori lebih lanjut , harus memahami bagaimana daya ingat itu bekerja, dengan demikian dapat memahami mengapa
hanya sedikit orang yang mempunyai kemampuan memori baik. Menurut Mahesh Kapadia 2003: 5 daya ingat akan bekerja pada empat tahap: 1 Daya
ingat mengenai sesuatu, 2 Kesan yang tinggal di daya ingat, 3 Daya ingat yang dapat menyimpan kesan, 4 Daya ingat yang dapat menyimpan apa yang perlu
disimpan. Apabila dihubungkan dengan penguasaan materi baik oleh para siswai,
maka kemampuan ingatan mencakup tiga aspek yaitu : 1 Kemampuan untuk menerima atau menangkap dan memasukkan pesan atau materi yang diterima ke
dalam ingatan; 2 Kamampuan untuk menyimpan pesan atau materi yang sudah dimasukkan ke dalam ingatan dengan baik; 3 Kemampuan untuk memunculkan
kembali ke dalam kesadaran pesan atau materi yang sudah diterima, dimasukkan dan disimpan dalam ingatan; 4 Ketiga kemampuan tersebut antara individu satu
commit to user 58
dengan individu lain tidak sama, bahkan pada individu yang sama belum tentu memiliki kesamaan dalam ketiga kemampuan di atas. Ada individu yang memiliki
kemampuan menerima dan menyimpan pesan atau materi cukup baik, tetapi kemampuannya untuk menyampaikan atau memunculkan kembali ke dalam
kesadaran kurang baik. Ada juga yang memiliki kemampuan menerima dan menyimpan materi kurang baik, tetapi kemampuannya untuk menyampaikan atau
memunculkan kembali cukup baik. Kemampuan untuk menerima, menyimpan dan memunculkan kembali
pesan atau materi mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap efektifitas siswa dalam menerima materi maupun kemampuan mengulas kembali materi
belajar. Semakin baik kemampuan ingatan seorang siswa, maka semakin banyak materi yang akan diserap, disimpan dan diingatnya kemudian memunculkan dan
mengkomunikasikannya. Begitu juga semakin baik kemampuan ingatan, maka semakin banyak ia menerima, menyimpan dan mengingat pesan atau materi yang
diterimanya kemudian diaplikasikannya dalam bentuk perilaku. Kemampuan ingatan dikatakan baik apabila memiliki sifat-sifat cepat atau
mudah mencamkan, setia, teguh dan luas dalam menyimpan serta siap memproduksi hal-hal yang telah dicamkan dan disimpan tanpa kesulitan. Ingatan
dikatakan setia apabila mampu menyimpan pesan atau materi yang diterima dengan baik dan tetap atau tidak berubah sesuai dengan keadaan waktu
menerimanya. Ingatan dikatakan teguh apabila mampu menyimpan pesan atau materi yang diterima dalam jangka waktu yang cukup lama dan tidak mudah
lupa. Ingatan dikatakan luas apabila mampu menyimpan pesan atau materi dalam
commit to user 59
jumlah yang relatif banyak, sedangkan ingatan dikatakan siap apabila mampu dengan mudah mereproduksi atau memunculkan kembali pesan atau materi yang
telah disimpan. Ada dua cara dalam mereprodukai atau memunculkan kembali pesan atau
materi yang sudah tersimpan, yaitu dengan cara mengingat kembali atau recall dan mengenal kembali atau recognition. Pada mengingat kembali individu dapat
memunculkan kembali pesan atau materi yang pernah disimpan dalam ingatan ke dalam kesadaran dengan tanpa adanya objek atau stimulus, sedangkan pada
mengenal kembali individu dapat memunculkan kembali pesan atau materi yang pernah disimpan dalam ingatan ke dalam kesadaran dengan adanya objek atau
stimulus yang dapat dijadikan tumpuan dalam memunculkan pesan atau materi tersebut Walgito, 1985.
Menurut Walgito 1985, ada beberapa cara atau metode untuk mempelajari ingatan, yaitu metode mempelajari, metode mempelajari kembali, metode
rekonstruksi, metode mengenal kembali, metode mengingat kembali dan metode asosiasi berpasangan. Terdapat perbedaan kemampuan dan kecepatan individu
untuk memasukkan apa yang diamatinya dan semakin lama suatu materi disimpan dalam ingatan dan jarang dimunculkan dalam kesadaran, maka semakin
besar kemungkinan terjadinya kelupaan. Selain kemampuan ingatan, ada faktor psikologis lain yang mempunyai
pengaruh cukup besar dalam proses dakwah, yaitu inteligensi. Inteligensi adalah kemampuan untuk berpikir secara abstrak, merespon secara benar dan tepat serta
menyesuaikan dengan lingkungan. Di dalam struktur inteligensi menurut
commit to user 60
Guilford juga terkandung komponen ingatan Rustam, 1984. Menurut Wechster dalam Atkinson, dkk,1983 inteligensi adalah
sejumlah kapasitas atau seluruh kapasitas individu untuk bertindak, berpikir secara rasional dan untuk menyesuaikan diri secara efektif dengan
lingkungannya, sedangkan menurut Sternberg dalam Atkinson, dkk, 1983 inteligensi meliputi empat kemampuan, yaitu kemampuan untuk belajar dan
mengambil manfaat dari pengalaman, kemampuan untuk berfikir dan mempertimbangkan secara abstrak, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan situasi sekeliling yang tidak menentu serta kemampuan memotivasi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang perlu diselesaikan dengan cara terbaik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa inteligensi merupakan potensi yang diturunkan dan dimiliki oleh setiap orang untuk berfikir secara logis, berfikir
abstrak dan kelincahan berfikir.
b. Struktur Ingatan Memori
Secara struktural kemampuan ingatan memori dibedakan menjadi tiga sistem yang dikenal dengan model paradigma Atkinson dan Shiffrin yang telah
disempurnakan oleh Tulving dan Madison Solso, 1998, yaitu : 1 Sensory Memory sistem ingatan sensori; 2 Short Term Memory ingatan jangka pendek;
3 Long Term Memory ingatan jangka panjang Sensory Memory mencatat informasi atau stimulus yang masuk melalui
salah satu kombinasi panca indera, yaitu secara visual melalui mata, pendengaran melalui telinga, bau melalui hidung, rasa melalui lidah dan rabaan melalui kulit.
Informasi tersebut akan diseleksi oleh individu secara sadar atau tidak sadar, bila
commit to user 61
informasi tersebut tidak diperhatikan, maka akan langsung terlupakan, tetapi bila diperhatikan, maka informasi tersebut akan ditransformasikan ke sistem ingatan
jangka pendek, apabila diulang-ulang, maka akan masuk ke ingatan jangka panjang dan akan bersifat permanen. Adanya pembagian Short Term Memory dan
Long Term Memory didasarkan pada suatu model pendekatan information process, di mana pesan atau informasi diproses melalui tahap-tahap tertentu yang
berurutan, sebelum masuk ke Long Term Memory pesan atau informasi tersebut harus melewati tahap Short Term Memory.
Selanjutnya setelah berada dalam sistem ingatan jangka panjang, informasi tersebut dapat dimunculkan kembali melalui strategi tertentu recall atau
recognition atau informasi tersebut terlupakan gagal atau tidak dapat dimunculkan kembali karena kekurangan dalam sistem pengarsipannya. Menurut
Solso 1998, sistem ingatan jangka panjang adalah kemampuan untuk menggali hal-hal lampau dan menggunakan informasi tersebut untuk kejadian sekarang.
Kapasitas dan durasi sistem ingatan jangka panjang ini tidak terbatas, tetapi ada dua pendapat mengenai informasi yang tersimpan dalam sistem ingatan
jangka panjang, yaitu : 1 Informasi dalam sistem ingatan jangka panjang tidak akan hilang, hanya individu tidak bisa memunculkan kembali; 2 Informasi dalam
sistem ingatan jangka panjang dapat saja hilang karena adanya proses decay pembusukan atau interference masuknya informasi baru yang mengganggu; 3
Huttenlucher dan Burke dalam Matlin, 1989, mengatakan bahwa semakin sering orang menjaga ingatan atau memorinya, semakin banyak informasi yang
diingatnya, hal ini mengindikasikan bahwa pengulangan yang dilakukan untuk
commit to user 62
menjaga informasi yang diperoleh akan memungkinkan informasi yang masuk ke dalam sistem ingatan jangka pendek masuk ke dalam sistem ingatan jangka
panjang, kemudian pengaktifan sistem ingatan jangka pendek secara rutin akan memusatkan konsentrasi dalam mengingat informasi.
Menurut Tulving Solso, 1998, sistem ingatan atau memori yang paling baik diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu memori prosedural, semantik dan
episodik. Memori prosedural merupakan bentuk memori paling rendah, menyimpan hubungan antara stimulus dan respon yang dapat disamakan dengan
ingatan asosiatif. Memori semantik adalah memori yang berhubungan dengan kata-kata, konsep-konsep, aturan-aturan dan ide-ide abstrak yang bersifat
kognitif. Memori semantik berguna untuk mendapatkan informasi dalam penyelesaian masalah, membaca atau dalam penggunaan bahasa. Memori ini
sifatnya relatif stabil, menetap dan sulit hilang atau dilupakan. Memori semantik merupakan ensiklopedi mental yang mengorganisasikan pengetahuan individu
tentang kata-kata atau simbol verbal, makna dan referensinya, tentang hubungan yang terjadi di antara keduanya, tentang aturan, rumus-rumus dan sebagainya.
Kapasitas seseorang untuk memproses informasi dengan cepat sangat dipengaruhi oleh efektivitas proses pengungkapan dan pengorganisasian informasi yang teratur
dalam memori semantik. Sedangkan memori episodik adalah memori yang berhubungan dengan
penerimaan dan penyimpanan informasi tentang berbagai kejadian atau peristiwa yang terjadi secara epoisodik dalam kehidupan manusia serta hal-hal yang
berhubungan dengannya. Memori episodik ini memiliki sifat sangat mudah
commit to user 63
berubah dan hilang karena informasi baru yang masuk, tetapi sangat penting untuk mengingat kembali berbagai peristiwa dan kejadian misalnya mengenal tempat
dan orang. Memori ini kurang teratur struktur formalnya dibandingkan dengan memori semantik.
Menurut penelitian Graham J. McDougall dan Jeonghee Kang yang berjudul ”Memeori self-efficacy dan kinerja memori pada laki-laki yang lebih tua”
menyatakan bahwa kekuatan memori kelompok umur muda memiliki kemampuan memori lebih tinggi dibanding dengan kelompok umur lebih tua. Berkurangnya
kemampuan memori pada seseorang dipengaruhi oleh depresi dan kinerja memori itu sendiri. Memori self-efficacy laki-laki tua mempengaruhi persepsi kinerja
kognitif mereka yang berhubungan dengan memori.
c. Macam-macam Memori
Cognitive Model Model Kognitif mejelaskan bahwa Memori merupakan bagian dari information processing. Teori ini mencoba menjelaskan bahwa
manusia memiliki tiga macam Memori sebagai berikut: 1. Memori Sensoris: Memori Sensoris didefinisikan sebagai ”momentary lingering of sensory
information after a stimulus is removed.” Diterjemahkan secara bebas, kalimat di atas bermakna bahwa Memori Sensoris adalah informasi sensoris yang masih
tersisa sesaat setelah stimulus diambil. Tidak semua informasi yang tercatat dalam Memori Sensoris akan disimpan lebih lanjut ke Memori Jangka Pendek
atau Jangka Panjang, karena manusia akan melakukan proses selective attention, yaitu memilih informasi mana yang akan diproses lebih lanjut; 2 Memori Jangka
Pendek: Memori Jangka Pendek disimpan lebih lama dibanding Memori
commit to user 64
Sensoris. Memori ini berisi hal-hal yang kita sadari dalam benak kita pada saat ini. Otak kita dapat melakukan beberapa proses untuk menyimpan apa yang ada
di Memori Jangka Pendek ke dalam Memori Jangka Panjang, misalnya rehearsal mengulang-ulang informasi di dalam benak kita hingga akhirnya kita
mengingatnya atau encoding proses di mana informasi diubah bentuknya menjadi sesuatu yang mudah diingat. Salah satu contoh konkret proses encoding
adalah ketika kita melakukan chunking, seperti ketika kita mengingat nomor telepon, di mana kita akan berusaha membagi-bagi sederetan angka itu menjadi
beberapa potongan yang lebih mudah diingat; 3 Memori Jangka Panjang: Memori Jangka Panjang adalah informasi-informasi yang disimpan dalam ingatan
kita untuk keperluan di masa yang akan datang. Ketika kita membutuhkan informasi yang sudah berada di Memori Jangka Panjang, maka kita akan
melakukan proses retrieval, yaitu proses mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan tersebut.
Proses retrieval ini bisa berupa: Recognition: Mengenali suatu stimulus yang sudah pernah dialami sebelumnya. Misalnya dalam soal pilihan berganda,
siswa hanya dituntut untuk melakukan recognition karena semua pilihan jawaban sudah diberikan. Siswa hanya perlu mengenali jawaban yang benar di antara
pilihan yang ada. Recall: Mengingat kembali informasi yang pernah disimpan di masa yang lalu. Misalnya ketika saksi mata diminta menceritakan kembali apa
yang terjadi di lokasi kecelakaan, maka saksi tersebut harus melakukan proses recal. Retrieval bisa dibantu dengan adanya cue, yaitu informasi yang
berhubungan dengan apa yang tersimpan di Memori Jangka Panjang. Terkadang
commit to user 65
kita merasa sudah hampir bisa menyebutkan sesuatu dari ingatan kita namun tetap tidak bisa; fenomena ini disebut tip of the tounge. Misalnya ketika kita bertemu
dengan kenalan lama dan kita yakin sekali bahwa kita mengingat namanya namun tetap tidak dapat menyebutkannya.
d. Cara Meningkatkan Kemampuan Memori
Memori merupakan suatu trait sifat atau skill kemampuan. Trait merupakan sesuatu yang stabil dan tidak dapat ditingkatkan, sedangkan skill
merupakan sesuatu yang bisa dipelajari dan ditingkatkan. Orang yang memiliki kemampuan memori yang sangat tinggi memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1
Proses encoding yang majemuk dan bermakna; 2 Memiliki banyak cue isyarat dengan asosiasi tinggi; 3 Banyak latihan.
http:rumahbelajarpsikologi.comindex.phpmemori.html
Pada umumnya siswa yang memiliki kemampuan memori tinggi sebelumnya sebagai dasar untuk mempelajari materi baru akan lebih mudah dalam
memperdalam dan memperjelas pemahamannya dalam proses belajar-mengajar berikutnya daripada yang belum mengusai sama sekali. Siswa yang mempunyai
kemampuan memori lebih tinggi dalam menguasai pengetahuan dan ketrampilan sebelum mengikuti program pengajaran, diharapkan akan lebih mudah menerima
dan memahami materi yang diajarkan. Apabila didukung oleh kualitas pengajaran yang bagus akan mendorong siswa ingin tahu lebih mendalam tentang materi yang
dipelajari. Jadi diharapkan siswa yang memiliki kemampuan memori yang tinggi
akan lebih mudah dan lancar dalam menerima, mengusai pelajaran yang akan
commit to user 66
diikuti dan juga diharapkan akan memperoleh prestasi belajar yang lebih tinggi daripada siswa yang mempunyai kemampuan memori rendah. Dalam penelitian
ini indikator kemampuan memori siswa pada materi ekosistem meliputi: a komponen ekosistem; b komponen biotik; c komponen abiotik; d komponen
organisme; e macam-macam sibiosis. Dari masing-masing komponen dipasangkan dengan kode-kode tertentu dengan setiap indikator terdapat 10
pasang soal.
9. Interaksi Sosial
a. Pengertian Interaksi Sosial
Manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat menimbulkan suatu
proses interaksi sosial. Maryati dan Suryawati 2003: 22 menyatakan bahwa, Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan
respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok. Pendapat lain dikemukakan oleh Murdiyatmoko dan Handayani 2004: 50,
Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya
memungkinkan pembentukan struktur sosial. Interaksi positif hanya mungkin terjadi apabila terdapat suasana saling mempercayai, menghargai, dan saling
mendukung Siagian, 2004: 216. Menurut H.Bonner dalam bukunya “Social Psykologi” sebagaimana dikutip oleh Gerungan1996 dalam Sunaryo 2004
menyebutkan bahwa interaksi sosial adalah suatau hubungan antara dua atau lebih
commit to user 67
individu manusia dimana kelakuan individu yangsatu mempengaruhi , mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lainnya, atau sebaliknya. Manusia
membutuhkan hubungan bukan saja dengan individu lain, tetapi juga dengan lingkungan tempat ia berada. Lingkungan memengaruhi individu dalam
mengembangkan, menggiatkan, dan memberikan sesuatu yang ia butuhkan. Dalam setiap hidup bersama itu terjadi hubungan antara manusia dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya, sedangkan untuk mencapai keinginan timbale balik. Hubungan ini disebut interaksi sosial Sunaryo, 2004: 267.
Menurut Homans Ali, 2004: 87 mendefisikan interaksi sebagai suatu kejadian ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu
lain diberi ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu lain yang menjadi pasangannya. Konsep yang dikemukakan oleh
Homans ini mengandung pengertian bahwa suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam interaksi merupakan suatu stimulus bagi tindakan individu lain
yang menjadi pasangannya. Shaw mendefinisikan bahwa interaksi adalah suatu pertukaran antarpribadi yang masing- masing orang menunjukkan perilakunya
satu sama lain dalam kehadiran mereka, dan masing- masing perilaku mempengaruhi satu sama lain. Ali, 2004: 87.
Interaksi sosial ialah hubungan antara individu, individu dengan individu, individu satu dapat mrmpengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, jadi terjadi
hubungan yangsaling timbal balik Bimo Walgito, 2001 dalam Sunaryo 2004: 267. Sedagkan Hugo F. Reading 1986: 207 mendefinisikan interaksi sebagai
proses saling merangsang dan menanggapi satu sama lain. Menurut S.S. Sargent,
commit to user 68
Social interation is to consider social behavior always within a group frame work, as related to group structure and function Santosa, 2004:11 yang artinya tingkah
laku sosial individu dipandang sebagai akibat adanya struktur dan fungsi kelompok.
Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang- perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan
sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang
terlah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbal-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial
dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kedupan sosial, karena tanpa
interkasi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Interaksi sosial sebagai faktor utama dalam kehidupan sosial. Bentuk umum proses sosial adalah interaksi
sosial yang juga dapat dinamakan sebagai proses sosial karena interasi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial
merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun
antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi anatara kelompok tersebut sebagai suatu
kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam
masyarakat. Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi benturan antara
commit to user 69
kepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok. Interaksi sosial hanya berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi terhadap dua belah pihak.
Interaksi sosial tak akan mungkin terjadi apabila manusia mengadakan hubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap
sistem syarafnya, sebagai akibat hubungan tersebut. Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada perbagai faktor : 1 Imitasi, salah satu segi positifnya
adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku; 2 Sugesti, faktor sugesti berlangsung apabila
seseorang memberi suatu pandangan atau suatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain; 3 Identifikasi, identifikasi sebenarnya
merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi,
karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini; 4 Proses simpati, sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik
pada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk
memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa interaksi mengandung
pengertian hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih, dan masing-masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif. Dalam interaksi
juga lebih dari sekedar terjadi hubungan antara pihak- pihak yang terlibat melainkan terjadi saling mempengaruhi. Dalam penelitian ini diharapakan terjadi
interaksi antara siswa dengan siswa, antara guru dengan siswa dan antara siswa
commit to user 70
dengan lingkungan serta antara siswa dengan sumber belajar. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antar individu dalam kelompok tertentu yaitu antara
siswa dengan teman sekelasnya dalam bergaul yang didorong oleh keinginan untuk belajar bersama kelompok. Thibaut dan Kelley dalam, Ali 2004: 87
mendefinisikan interaksi sebagai peristiwa saling mempengaruhi satu sama lain ketika dua orang atau lebih hadir bersama, mereka menciptakan suatu hasil satu
sama lain atau berkomunikasi satu sama lain. Jadi dalam kasus interaksi, tindakan setiap orang bertujuan untuk mempengaruhi individu lain.
b. Macam - Macam Interaksi Sosial
Menurut Maryati dan Suryawati 2003: 23 interaksi sosial dibagi menjadi tiga macam, yaitu : 1. Interaksi antara individu dan individu. Dalam hubungan ini
bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif. Interaksi positif, jika jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan timbal balik
merugikan satu pihak atau keduanya bermusuhan. 2. Interaksi antara individu dan kelompok. Interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif.
Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam-macam sesuai situasi dan kondisinya. 3. Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok Interaksi
sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk membicarakan suatu
proyek.
c. Bentuk - Bentuk Interaksi Sosial
commit to user 71
Menurut Tim Sosiologi 2002: 29, interaksi sosial dikategorikan ke dalam dua bentuk, yaitu : 1. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni yang
mengarah kepada bentuk - bentuk asosiasi hubungan atau gabungan seperti : a. Kerja sama, adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok
untuk mencapai tujuan bersama. b. Akomodasi, adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok - kelompok manusia untuk
meredakan pertentangan. c. Asimilasi, adalah proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling
bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan
baru sebagai kebudayaan campuran.d. Akulturasi, adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan
tertentu dihadapkan dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah
ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri.
2. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk pertentangan atau konflik, seperti : a. Persaingan, Adalah suatu
perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan
ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya. b. Kontravensi, Adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik.
Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi
commit to user 72
maupun secara terang - terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur - unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap
tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.c. Konflik, Adalah proses sosial antar perorangan atau
kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang
pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut. Bentuk-bentuk interaksi sosial yang berkaitan dengan proses asosiatif dapat
terbagi atas bentuk kerja sama, akomodasi, dan asimilasi. Kerja sama merupakan suatu usaha bersama individu dengan individu atau kelompok-kelompok untuk
mencapai satu atau beberapa tujuan. Akomodasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan, di mana terjadi keseimbangan dalam interaksi antara individu-individu
atau kelompok-kelompok manusia berkaitan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Usaha-usaha itu dilakukan untuk
mencapai suatu kestabilan. Sedangkan Asimilasi merupakan suatu proses di mana pihak-pihak yang berinteraksi mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan-
kepentingan serta tujuan-tujuan kelompok. Bentuk interaksi yang berkaitan dengan proses disosiatif ini dapat terbagi atas bentuk persaingan, kontravensi, dan
pertentangan. Persaingan merupakan suatu proses sosial, di mana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing, mencari keuntungan melalui bidang-
bidang kehidupan. Bentuk kontravensi merupakan bentuk interaksi sosial yang sifatnya berada antara persaingan dan pertentangan. Sedangkan pertentangan
merupakan suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha untuk
commit to user 73
memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan. http:massofa.wordpress.com20080206bidang-
kajian-sosiologi-dan-interaksi-sosial diunduh 30 Desember 2010.
d. Ciri - Ciri Interaksi Sosial
Menurut Tim Sosiologi 2002: 23, ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain : a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang, b. Terjadinya komunikasi di
antara pelaku melalui kontak social, c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas, d. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu.
e. Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Berdasarkan pendapat Tim Sosiologi 2002: 26, interaksi sosial dapat berlangsung jika memenuhi dua syarat di bawah ini, yaitu: a. Kontak sosial,
adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial, dan masing - masing pihak saling bereaksi antara satu
dengan yang lain meski tidak harus bersentuhan secara fisik. b. Komunikasi, artinya berhubungan atau bergaul dengan orang satu.
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok maupun antara individu dengan
kelompok. Dua syarat terjadinya interaksi sosial : 1 Adanya kontak sosial social contact, yang dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu antar individu, antar
individu dengan kelompok, antar kelompok. Selain itu, suatu kontak dapat pula bersifat langsung maupun tidak langsung; 2 Adanya komunikasi, yaitu seseorang
memberi arti pada perilaku orang lain, perasaan-perasaan apa yang ingin
commit to user 74
disampaikan orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
10. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Nana Sudjana 1996 berpendapat pengertian prestasi belajar adalah beragam kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
Prestasi belajar adalah taraf kemampuan aktual yang bersiufat terukur berupa penguasaan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dicapai siswa dari apa
yang telah dipelajari di sekolah Mulyasa, 2005. Sedangkan dalam KBBI prestasi belajar diartikan penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, alzimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru Depdiknas, 2002: 895
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai siswa dari apa yang dicapai dalam hubungannya dengan bahan yang telah dipelajari yang tampak dalam tingkah
lakunya. Prestasi belajar merupakan kecakapan aktual yang diperoleh seseorang setelah belajar dan suatu kecakapan potensial yaitu kemampuan dasar yang berupa
disposisi yang dimiliki oleh individu untuk mencapai prestasi. Keberhasilan siswa dalam belajar ditandai dengan prestasi yang dicapai siswa. Prestasi belajar adalah
merupakan pencerminan dari proses pembalajaran yang telah berlangsung. Diperolehnya prestasi belajar dapat diketahui tingkat penguasaan, pengetahuan
dan pemahaman pada materi pelajaran yang dipelajarinya. Prestasi belajar dibagi menjadi tiga kategori yaitu : 1 kognitif; 2 afektif; dan 3 psikomotor Bloom
commit to user 75
dalam Suharsimi Arikunto,2003: 112. Hasil prestasi belajar yang berupa nilai kognitif, afektif dan psikomotor merupakan puncak dari keberhasilan siswa dalam
proses pembalajaran. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang
setelah ia melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Di dalam webster’s New Internasional Dictionary mengungkapkan tentang
prestasi yaitu: “Achievement test a standardised test for measuring the skill or knowledge by person in one more lines of work a study†Webster’s New
Internasional Dictionary, 1951 : 20. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia prestasi ialah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan
Pusat Pembinaan Bahasa, 1989 : 700. Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
pengertian prestasi belajar ialah hasil usaha bekerja atau belajar yang menunjukan ukuran kecakapan yang dicapai
dalam bentuk nilai. Sedangkan prestasi belajar hasil usaha belajar yang berupa nilai-nilai sebagai ukuran kecakapan dari usaha belajar yang telah dicapai
seseorang, prestasi belajar ditunjukan dengan jumlah nilai raport atau test nilai sumatif. Prestasi belajar merupakan hasil aktivitas yang dilakukan oleh siswa
dalam proses pembelajaran untuk memperoleh pengetahuan yang memenuhi nilai kognitif, afektif dan psikomotor pada materi pelajaran tertentu.
b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
commit to user 76
Banyak sekali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar atau prestasi belajar. Berikut adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan:
1. Faktor dari dalam diri siswa: 1 Kesehatan, Apabila kesehatan anak terganggu dengan sering sakit kepala, pilek, deman dan lain-lain, maka hal ini dapat
membuat anak tidak bergairah untuk mau belajar. Secara psikologi, gangguan pikiran dan perasaan kecewa karena konflik juga dapat mempengaruhi proses
belajar. 2 Intelegensi,faktor intelegensi dan bakat besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar anak. Menurut Gardner dalam teori Multiple
Intellegence, intelegensi memiliki tujuh dimensi yang semiotonom, yaitu linguistik, musik, matematik logis, visual spesial, kinestetik fisik, sosial
interpersonal dan intrapersonal.3 Minat dan motivasi, minat yang besar terhadap sesuatu terutama dalam belajar akan mengakibatkan proses belajar lebih mudah
dilakukan. Motivasi merupakan dorongan agar anak mau melakukan sesuatu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri anak ataupun dari luar lingkungan. 4 Cara
belajar, Perlu untuk diperhatikan bagaimana teknik belajar, bagaimana bentuk
catatan buku, pengaturan waktu belajar, tempat serta fasilitas belajar; 2. Faktor
Lingkungan: 1 Keluarga, Situasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan
anak. Pendidikan orangtua, status ekonomi, rumah, hubungan dengan orangtua dan saudara, bimbingan orangtua, dukungan orangtua, sangat mempengaruhi
prestasi belajar anak. 2 Sekolah, tempat, gedung sekolah, kualitas guru,
perangkat kelas, relasi teman sekolah, rasio jumlah murid per kelas, juga
mempengaruhi anak dalam proses belajar. 3 Masyarakat, apabila masyarakat
commit to user 77
sekitar adalah masyarakat yang berpendidikan dan moral yang baik, terutama anak-anak mereka. Hal ini dapat sebagai pemicu anak untuk lebih giat belajar.
c. Pengukuran Prestasi Belajar
Tes prestasi belajar bertujuan untuk mengukur prestasi atau hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar. Robert L. Ebel 1979 dalam Saifuddin Anwar
2007: 14 mengatakan bahwa fungsi utama tes prestasi di kelas adalah mengukur prestasi belajar para siswa. Proses pembelajaran dilaksanakan untuk melakukan
perubahan terhadap kompetensi siswa. Kompetensi yang kita maksudkan terkait dengan 3 tiga aspek dasar, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Sementara
untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa, maka sekolah mengadakan tes prestasi belajar. Tes prestasi belajar ini dilakukan beberapa kali dalam proses
pembelajaran. Tes prestasi belajar merupakan kegiatan pengukuran hasil belajar siswa. Hal ini
dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui tingkat keberhasilan guru menyelenggarakan proses pembelajaran. Dengan tes prestasi belajar inilah, maka
guru dapat mengevaluasi program pembelajaran yang sudah disusun dan selanjutnya menjadikan hal tersebut sebagai acuan untuk proses penyelenggaraan
selanjutnya. Seperti kita ketahui, proses pembelajaran itu adalah kegiatan
berkesinambungan. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan berlangsung dalam tingkatan waktu dan kemampuan yang berbeda. Oleh karena itulah, maka
pada setiap tingkatan kita harus mengetahui taraf kemampuan siswa. Untuk hal tersebut, maka tes prestasi belajar merupakan cara efektif untuk mengetahuinya.
commit to user 78
Pengukuran dalam sekolah berkaitan dengan deskripsi kuantitatif mengenai tingkah laku siswa. Pengukuran hanya memberikan angka-angka tentang sesuatu
berdasarkan kriteria tertentu. Lord dan Novick 1968 dalam Suke Silverius 1991:6 mendefinisikan pengukuran sebagai “A procedure for assigning numbers
usually called score to a specified attribute or characteristic of persons in such a manner as to maintain the real world relationships among the persons with
regard to the attribute being measured”. Definisi ini diterjemahkan bebas oleh penulis: “Suatu prosedur untuk memberikan angka biasanya disebut skor kepada
suatu sifat atau karakteristik tertentu seseorang sedemikian sehingga mempertahankan hubungan senyatanya antara seseorang dengan orang lain
sehubungan dengan sifat yang diukur itu.” Definisi tersebut memberikan pengertian bahwa angka-angka skor yang
diberikan dalam pengukuran tetap mempertahankan hubungan antarsiswa seperti yang ada dalam kenyataannya. Siswa yang lebih pintar fisika mestinya mendapat
nilai yang lebih tinggi daripada siswa yang kurang pintar fisika dalam pengukuran dengan obyek fisika. Secara umum pengukuran merupakan suatu proses
pemberian angka pada seseorang berdasarkan kriteria tertentu. Hasil pengukuran dapat dipakai untuk membuat penilaian.
Menurut Suharsimi Arikunto 2000, “hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar ini merupakan
penilaian yang dicapai seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau materi yang diajarkan dapat dipahami siswa”. Untuk dapat
menentukan tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dilakukan usaha untuk
commit to user 79
menilai hasil belajar. Penilaian ini bertujuan untuk melihat kemajuan peserta didik dalam menguasai materi yang telah dipelajari dan ditetapkan.
Hasil belajar yang diperoleh merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami pelajaran yang
disampaikan oleh guru. Untuk dapat memperoleh hasil pembelajaran yang maksimal tidaklah mudah diperlukan usaha yang cukup keras bagi siswa, guru,
dan juga pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran baik yang langsung maupun tidak langsung. Pengertian prestasi belajar menurut Ngalim Purwanto
1994: 84 adalah “suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan,
kepandaian, atau suatu pengertian.” Pada prinsipnya pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap
domain psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Menurut Syaiful Sagala 2005: 12, bahwa untuk menangkap isi dan pesan
belajar maka dalam belajar tersebut individu menggunakan kemampuan pada ranah-ranah diantaranya ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Kognitif yaitu
kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Afektif yaitu kemampuan yang mengutamakan
perasaan, emosi, dan reaksi-reaksi yang berbada dengan penalaran yang terdiri dari penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi dan pembentukan hidup.
Psikomotorik yaitu kemempuan yang mengutamakan ketrampilan jasmani terdiri dari kesiapan, persepsi, gerakan terbiasa, gerakan terbimbing, gerakan kompleks,
penyesuaiaan pola gerakan dan kreatifitas.
commit to user 80
Namun demikian pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah tersebut, khususnya ranah siswa sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil
belajar itu ada yang bersifat intangible tak dapat diraba. Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan
tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta,
rasa maupun karsa Muhibbin, 2006: 213. Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil
belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu Nana Sudjana, 2008:3. Jenis penilaian yang digunakan dalam penelitian ini berupa penilaian formatif, yang
dilaksanakan pada akhir pembelajaran pada pokok bahasan listrik statis. Alat penilaian yang dalam bentuk tes maupun non-tes. Penilaian non-tes digunakan
untuk mengukur keberhasilan siswa dalam aspek afektif dan psikomotor, sedangkan untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam aspek kognitif
umumnya dilakukan dengan tes. Alat penilaian dikatakan mempunyai kualitas yang baik apabila alat tersebut memenuhi dua hal, yakni ketepatannya atau
validitasnya dan keajegannya atau reliabilitasnya Nana Sudjana, 1996: 12. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui prestasi belajar
dilakukan evaluasi atau penilaian. Bentuk penilian berupa tes maupun non tes. Tes yang baik harus memenuhi kriteria tertentu dan juga harus sesuai dengan tujuan
peruntukannya. Berdasarkan konsep dasar pembelajaran dan aspek utama yang diinginkan
mengalami perubahan dalam proses pembelajaran, maka tes prestasi belajar dapat
commit to user 81
dikelompokkan pada 3 tiga kelompok dasar, yaitu: 1 Tes kemampuan Afektif,
Tes kemampuan afektif merupakan jenis tes prestasi belajar yang diarahkan untuk mengetahui tingkat penguasaan aspek afektif pada siswa. Aspek afektif adalah
aspek yang berkaitan dengan sikap dan nilai-nilai positif yang dimiliki siswa. Tes prestasi belajar pada aspek afektif ini terkait dengan moral, tingkah laku,
kesehatan, dan berbagai nilai positif yang dimiliki sebagai bagian bangsa yang beradab.
Tes prestasi belajar siswa dalam aspek afektif dapat kita ketahui selama proses pendidikan dan pembelajaran berlangsung. Aspek afektif itu melekat dalam diri
dan pola hidup siswa sehingga tes prestasi belajarnya kita lakukan selama proses berlangsung. 2 Tes kemampuan kognitif, Tes kemampuan kognitif merupakan
jenis tes prestasi belajar yang terkait dengan pengetahuan hasil belajar. Selama proses belajar yang diikuti, siswa mendapatkan berbagai macam pengetahuan
yang sangat berguna bagi kehidupan. Pengetahuan inilah yang diharapkan dapat menjadi bekal menghadapi kehidupan yang lebih baik. Dan, untuk mengetahui
tingkat keberhasilan siswa dalam belajar, maka kita melakukan tes prestasi belajar. Untuk mengetahui hasil tes prestasi belajar siswa dalam aspek kognitif ini,
maka dapat melihat dari hasil saat siswa mengikuti berbagai ujian atau tes yang diselenggarakan sekolah dan guru dalam waktu tertentu. 3 Tes kemampuan
psikomotor, Tes kemampuan psikomotor adalah terkait dengan keterampilan yang didapatkan siswa dari proses pendidikan dan pembelajarannya.
commit to user 82
Dengan mengetahui tingkat kemampuan ini, maka kita dapat menentukan tingkat kemampuan siswa untuk bekerja, melakukan kegiatan kerja. Oleh karena
itulah, maka tes prestasi belajarnya berupa kegiatan keterampilan. Prestasi belajar siswa mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik,
Informasi ranah kognitif dan psikomotorik diperoleh dari sistem penilaian yang digunakan untuk mata pelajaran yang sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar,
sedangkan ranah afektif diperoleh melalui kuesioner, inventori dan, pengamatan yang sistematik. Hasil penilaian ranah kognitif dapat berupa nilai angka, untuk
SMP nilai angka dinyatakan dalam rentang nol 0 sampai dengan seratus 100, penilaian ranah afektif digunakan skala Likert yang dimodifikasi yaitu skor
tertinggi empat 4 dan terendah satu 1, sedangkan penilaian ranah psikomotor digunakan tingkatan skor misal : 5, 4, 3, 2, 1.
11. Bahan Ajar Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga
suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ilmu yang mempelajari ekosistem
disebut ekologi. Ekologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, dan logos artinya ilmu. Istilah
ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel 1834 - 1914.
Ekosistem Habitat dan Nisia
Satuan Makhluk Hidup dalam
Ekosistem
Biosfir Ekosistem
Komunitas Populasi
Individu
commit to user 83
Gambar 2.4 Peta Konsep ekosistem
a. Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem
Makhluk hidup dalam ekosistem membentuk tatanan atau organisasi tertentu. Organisasi terkecil dalam ekosistem disebut individu. Contohnya: seekor kerbau,
seekor rusa, sebatang pohon meranti, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia merupakan individu dalam ekosistem.
Individu-individu sejenis berkumpul dan berinteraksi membentuk organisasi yang lebih besar yang disebut populasi. Populasi merupakan kumpulan individu
sejenis pada suatu daerah dalam jangka waktu tertentu. Jadi rusa-rusa di padang rumput, pohon-pohon kelapa di perkebunan, dan penduduk manusia di suatu
kelurahan merupakan populasi. Kehidupan suatu populasi dipengaruhi oleh populasi makhluk hidup yang lain. Jumlah individu sejenis dalam satuan luas
tertentu pada jangka waktu tertentu disebut kepadatan populasi. Beberapa populasi makhluk hidup dalam suatu lingkungan berinteraksi membentuk
komunitas. Komunitas merupakan kumpulan beberapa populasi yang berbeda yang saling berinteraksi pada daerah dan waktu tertentu. Misalnya populasi ikan
commit to user 84
nila, populasi ikan mujair, populasi eceng gondok, populasi plankton, dan populasi Hydrilla merupakan anggota komunitas kolam. Komunitas dan
lingkungannya selalu berhubungan timbal balik membentuk ekosistem. 1. Individu, individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor
burung dan sebuah pohon; 2 Populasi, populasi adalah kumpulan individu sejenis yang dapat berkembangbiak serta berada pada tempat yang sama dan dalam kurun
waktu yang sama; 3 Komunitas, komunitas adalah kumpulan beberapa macam populasi yang menempati daerah yang sama pada waktu yang sama, contohnya
komunitas hutan jati, padang rumput dan hutan pinus; 4 Ekosistem, ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya yang membentuk suatu hubungan
timbal balik di antara komponen-komponennya. Komponen suatu ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup dan makhluk tidak hidup yang terdapat di
dalamnya; 5 Bioma, bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas cakupannya.6 Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang
baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk
hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antarmakhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau
lingkungannya.
b. Habitat dan Nisia
commit to user 85
Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya. Lingkungan atau
tempat yang cocok untuk kehidupannya disebut habitat. Dalam biologi kita sering
membedakan istilah habitat untuk makhluk hidup mikro, seperti jamur dan
bakteri, yaitu disebut substrat. Dua spesies makhluk hidup dapat menempati
habitat yang sama, tetapi tetap memiliki relung nisia berbeda. Nisia adalah status fungsional suatu organisme dalam ekosistem. Dalam nisianya, organisme
tersebut dapat berperan aktif, sedangkan organisme lain yang sama habitatnya tidak dapat berperan aktif. Sebagai contoh marilah kita lihat pembagian nisia di
hutan hujan tropis.
c. Komponen-komponen ekosistem
Ekosistem tersusun dari komponen biotik berbagai makhluk hidup dan komponen abiotik. Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik komponen
biotik dan abiotik dalam ekosistem disebut ekologi. Dalam suatu ekosistem, hubungan antarkomponen berlangsung sangat erat dan saling memengaruhi. Oleh
karena itu gangguan atau kerusakan pada salah satu komponen dapat menyebabkan kerusakan seluruh ekosistem. Manusia merupakan komponen
ekosistem yang dapat berpotensi sebagai penyelamat dan perusak ekosistem. Komponen biotik suatu ekosistem meliputi berbagai jenis makhluk hidup.
Berdasarkan fungsi atau tingkatan trofiknya, komponen biotik dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer pengurai.
Produsen adalah makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanan sendiri, yaitu tumbuhan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui proses
commit to user 86
fotosintesis. Energi yang digunakan dalam fotosintesis diperoleh dari energi matahari, sehingga matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di
bumi.
Gambar 2.5 Saling Ketergantungan Bakteri yang hidup di lautan dalam dapat mengambil energi dari bahan-bahan
kimia yang ada di sekitarnya untuk melakukan kemosintesis. Bila produsen dimakan oleh makhluk hidup lain, maka terjadi perpindahan makanan dari
produsen ke hewan tersebut. Jadi hanya produsen yang dapat membuat makanan sendiri dan dikatakan bersifat autotrof.
Konsumen memperoleh energi dari bahan makanan yang dibuat oleh produsen. Karena tidak dapat membuat makanan sendiri dan selalu bergantung
pada makhluk hidup lain, maka konsumen bersifat heterotrof. Berdasarkan jenis
makanannya, konsumen dapat dibagi menjadi empat jenis seperti pada tabel
berikut ini. Tabel 2.1 : Jenis –Jenis Konsumen Berdasarkan makanannya
commit to user 87
Konsumen Sumber
Makanan Contoh
Herbivora Tumbuhan
Rusa, kambing, belalang Karnivora
Hewan Harimau, serigala, burung
hantu Omnivora
Tumbuhan dan hewan
Musang, beberapa jenis tikus
Detrivor Detritus
Cacing tanah
Organisme yang memakan produsen hewan herbivora disebut konsumen pertama. Organisme yang memakan hewan herbivora hewan karnivora disebut
konsumen kedua. Organisme yang memakan konsumen kedua disebut konsumen ketiga, dan seterusnya. Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang
berperan sebagai pengurai zat-zat yang terdapat dalam makhluk hidup yang sudah mati. Jadi dekomposer menguraikan zat organik menjadi bahan anorganik kembali
yang dapat dimanfaatkan kembali oleh produsen. Contoh dekomposer dalam ekosistem adalah bakteri dan jamur saprofit. Tempat yang sesuai bagi makhluk
hidup untuk melakukan aktivitas hidupnya disebut habitat. Habitat menyediakan
makanan dan tempat berlindung bagi makhluk hidup.
Peranan makhluk hidup pada suatu ekosistem disebut nisia. Nisia berkaitan dengan jenis makanan, cara mencari makan, dan waktu mencari makan. Misalnya
di suatu hutan terdapat kelelawar yang hidup dengan memakan buah-buahan di malam hari dan burung hantu yang memakan tikus atau hewan kecil lainnya di
waktu yang sama. Dengan demikian nisia kelelawar dan burung hantu berbeda
commit to user 88
meskipun mereka tinggal di habitat yang sama dan mencari makan ada waktu
yang sama pula.
Komponen abiotik menyediakan tempat hidup, makanan, dan kondisi yang diperlukan oleh komponen biotik, sehingga kom-posisi komponen abiotik sangat
memengaruhi jenis komponen biotik yang dapat hidup. Komponen abiotik yang memengaruhi komponen biotik dalam suatu ekosistem antara lain air, tanah, suhu,
cahaya matahari, udara, kelembapan, dan keasaman pH. Ekosistem yang seimbang adalah ekosistem yang komponen penyusunnya
memiliki komposisi yang seimbang. Daya lenting ekosistem adalah kemampuan ekosistem untuk pulih kembali dalam keadaan seimbang. Contoh hubungan saling
ketergantungan komponen ekosistem adalah sebagai berikut: Komponen biotik memengaruhi komponen abiotik, adalah tumbuhan hijau dalam proses fotosintesis
menghasilkan oksigen, sehingga kadar oksigen meningkat dan suhu lingkungan menjadi sejuk. Jadi tumbuhan hijau komponen biotik mampu memengaruhi
komposisi udara dan suhu lingkungan komponen abiotik. Komponen abiotik memengaruhi komponen biotik, adalah cahaya, tanah, air, udara, dan unsur hara
komponen abiotik memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan komponen biotik.
Sedangkan contoh hubungan saling ketergantungan antara sesama komponen biotik adalah sebagai berikut: Saling ketergantungan intraspesies makhluk hidup
sejenis, contohnya sekumpulan lebah saling bekerja sama mengumpulkan madu sebagai cadangan makanan di sarangnya. Saling ketergantungan antarspesies
makhluk hidup tidak sejenis, contohnya tanaman kacang-kacangan memerlukan
commit to user 89
bakteri Rhizobium untuk membantu menambat nitrogen bebas dari udara, sedangkan bakteri Rhizobium memerlukan media atau substrat dan makanan untuk
hidup. Saling ketergantungan antarspesies yang berbeda jenis juga terjadi dalam peristiwa makan dan dimakan. Peristiwa makan dan dimakan menimbulkan
perpindahan materi dan energi. Hal ini akan membentuk jaring-jaring kehidupan yang terdiri dari rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan.
Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan yang digambarkan secara skematis dalam bentuk garis lurus searah dan tidak bercabang. Misalnya
rantai makanan yang terdapat di sebuah kebun secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar: 2.6 Rantai Makanan
Dari peristiwa makan dan dimakan di atas, akan terjadi perpindahan atau aliran energi dari produsen rumput ke konsumen I belalang hingga konsumen puncak
elang. Di alam, beberapa proses makan dan dimakan rantai makanan saling berkaitan membentuk sebuah jaring-jaring makanan.
commit to user 90
Gambar 2.7 Jaring–jaring makanan Piramida makanan adalah suatu piramida yang menggambarkan perbandingan
komposisi jumlah biomassa dan energi dari produsen sampai konsumen puncak dalam suatu ekosistem. Komposisi biomassa terbesar terdapat pada produsen yang
menempati dasar piramida. Demikian pula jumlah energi terbesar terdapat pada dasar piramida.
Gambar 2.8 Piramida makanan Konsumen IV
Konsumen III Konsumen II
Konsumen I Produsen
commit to user 91
Gambar 2.9Arus energi Keseimbangan ekosistem dapat terjadi bila ada hubangan timbal balik di antara
komponen–komponen ekositem.
d. Pola interaksi antar organisme
1. Netralisme: pola interaksi yang tidak saling mengganggu walaupun dalam habitat yang sama sehingga dapat hidup bedampingan . contoh: antara kambing
dan kumbang di lapangan, 2. Antibiosis: pola interaksi antar organisme ynag satu menghasilkan zat antibiotik racun yang berbahaya bagi makhluk hidp
yang lain. Contoh jamur penicilium dengan bakteri. 3. Kompetisi: Persaingan antar makhluk hidup untuk mendapatkan kebutuhan hidup yang sama, 4.
Predasipredatorisme: hewan yang satu memangsa hewan yang lain . contohnya ulat memangsa tikus, singa memangsa rusa , hewan pemangsa di sebut
predator. 5. Simbiosis: hubungan yang erat antara dua organisme yang berbeda spesies yang hidup bersama.
a. simbiosis mutualisme : kerja sama saling mnengunungkan antara dua jenis organisme contohnya: kacang tanah dengan bakteri rhizobium.
Rhizobium dapat menambat nitrogen dari udara, dan memberikan nitrogen pada tanaman kacang-kacangan sebaliknya tanaman kacang-kacangan
membentuk bintil akar untuk melindungi bakteri dan memberikan air serta nutrisi. Lebah dengan bunga. Bunga menyediakan makanan bagi lebah berupa
madu, sebaliknya lebah membantu terjadinya penyerbukan bunga, Jamur dengan ganggang: simbiosis mutualisme yang terjadi antara jamur dengan
ganggang. Yaitu membentuk lumut kerak Lichenes. Antara manusia dan bakteri Escherichia coli. Manusia memberikan perlindungan,makanan dan
commit to user 92
lingkungan yang cocok bagi bakteri tersebut dalam ususnya, sedangkan bakteri tersebut menghasilkan vitamin K yang berperan dalam proses pembekuan
darah.
b. Simbiosis Parasitisme: hubungan antara dua organisme berbeda jenis dimana salah satu pihak mendapat untung, pihak lain di rugikan, pihak yang
untung disebut parasit yang rugi disebut inang. Contohnya kutu kepala, cacing pita yang hidup dalam usus manusia .contoh lain tumbuhan rafflesia ,
tumbuhan ini tidak mempunyai daun sehingga tidak dapat berfotosintesis, batangna membentuk benang yang masuk ke dalam jaringan tumbuhan inang
c. Simbiosis komensalisme.: organisme yang satu mengntungkan satu pihak sedangkan organisme lain tidak diuntungkan dan juga tidak dirugikan.
Organisme yang untung disebut komensal contohnya: ika remora dengan ikan hiu, ikan remora menempel pada ikan hiu sehingga ia dapat berpindah tempat
selain juga mendapat perlindungan dari ikan hiu,sementara ikan hiu tidak terganggu dari ikan remora
e. Macam-macam ekosistem
Ekosistem merupakan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan abiotiknya. Interaksi makhluk hidup dengan lingkungan pada suatu ekosistem
bersifat khusus. Artinya interaksi komunitas di lingkungan kutub berbeda dengan interaksi komunitas di lingkungan tropis. Komunitas yang dipengaruhi oleh
lingkungan abiotik yang spesifik menghasilkan ekosistem yang spesifik pula. Berdasarkan proses dua, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan.
a. Ekosistem alami, yaitu ekosistem yang terbentuk secara alamiah. Misalnya :
ekosistem hutan, laut, sungai, dan rawa.
commit to user 93
b. Ekosistem buatan , yaitu ekosistem yang dibentuk secara sengaja oleh
manusia. Misalnya ekosistem sawah, kolam, perkebunan, dan hutan
budidaya. Gambar 2.11 Ekosistem Buatan
Beberapa ekosistem membentuk bioma dan keseluruhan ekosistem yang ada di bumi merupakan biosfer. Di bumi terdapat 6 bioma utama yaitu bioma gurun,
padang rumput, hutan basah, hutan gugur, taiga, dan tundra. Masing-masing
Waduk Pondok Ngawi
Gambar 2.10 Macam-macam Ekosistem alami
sawah
commit to user 94
bioma mempunyai sifat yang khas yang dipengaruhi oleh kondisi komponen abiotiknya. Perkembangan ekosistem dari ekosistem yang sederhana menjadi
ekosistem yang kompleks dan seimbang disebut suksesi.
c. Ekosistem darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya garis lintangnya, ekosistem darat dibedakan
menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.
1. Bioma gurun
commit to user 95
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika sepanjang garis balik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan
curah hujan rendah 25 cmtahun. Suhu siang hari tinggi bisa mendapai 45°C sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat
rendah bisa mencapai 0°C. Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu,
di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan
untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.
commit to user 96
Gambar 2.12 Bioma Setengah Gurun
Gambar 2.13 Bioma Gurun
commit to user 97
2. Bioma padang rumput
Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun
dan hujan turun tidak teratur. Porositas peresapan air tinggi dan drainase aliran air cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna herbs dan
rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga,
tikus dan ular
Gambar 2.14 Bioma padang rumput
3. Bioma Hutan Basah