67
BAB III METODE PENELITIAN
A. Fokus Penelitian dan Definisi Operasional
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan model pendekatan studi kasus. Pada penelitian ini, peneliti akan memfokuskan diri pada kajian yang
berorientasi pada latar budaya Jawa, terutama tentang dinamika dan pengaruh keluarga terhadap perkembangan gangguan Skizofrenia pada remaja.
Dalam konteks penelitian ini, dinamika keluarga dioperasionalkan sebagai dinamika pada suatu sistem hubungan timbal balik antarindividu yang berfungsi
unik, di mana ada serangkaian model dan strategi orang tua untuk mengasuh, memberikan perlindungan, dan memenuhi kebutuhan anaknya, sebagai unit
terkecil pada masyarakat di budaya Jawa.
B. Subjek Penelitian
Peneliti sudah memiliki berbagai pertimbangan terkait dengan pemilihan subjek penelitian. Peneliti mencari subjek penelitian dengan menggunakan teknik
sampling purposif. Teknik sampling ini dapat langsung mengarahkan peneliti pada karakteristik subjek penelitian secara lebih pasti, sehingga informasi yang
dikumpulkan benar-benar relevan dengan tujuan awal penelitian. Subjek pada penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu : subjek kasus dan subjek partisipan.
Adapun karakteristik subjek kasus dalam penelitian ini adalah :
68 1.
Didiagnosis mengalami Skizofrenia dengan berbagai subtipe. 2.
Berusia 18-21 tahun masa remaja akhir. 3.
Keluarga bertempat tinggal di wilayah Jawa Tengah. 4.
Orang tua berasal dari suku Jawa. Sebelum penelitian lapangan dimulai, peneliti melakukan serangkaian studi
awal tentang beberapa kasus Skizofrenia pada remaja di RSJD dr. Amino Gondohutomo, Pedurungan, Semarang. Tujuan dari studi awal ini adalah untuk
mendapatkan subjek kasus yang sesuai dengan karakteristik penelitian. Pada tahap ini, peneliti dibantu oleh seorang Psikiater untuk melakukan pencarian informasi
tentang hasil diagnosis dan rekaman medis semua pasien yang sedang dirawat inap di rumah sakit jiwa tersebut.
Pada akhir proses pencarian, peneliti mendapatkan tiga subjek kasus yang dianggap sesuai dengan karakteristik penelitian. Langkah selanjutnya adalah
menghubungi pihak keluarga dengan rekomendasi dari Psikiater yang menangani subjek kasus. Cara ini dilakukan peneliti untuk mempermudah proses pencarian,
sekaligus menghindari rasa keberatan dan keterpaksaan dari pihak keluarga untuk dilibatkan dalam penelitian ini.
Setelah mendapatkan subjek kasus, langkah berikutnya adalah mencari beberapa subjek partisipan yang akan dijadikan sebagai sumber informasi yang
bersifat parsial di dalam penelitian ini. Untuk mendapatkannya, peneliti menentukan beberapa syarat subjek partisipan, antara lain:
1. Tinggal bersama dengan subjek, dan
2. Mengenal subjek dalam kehidupan kesehariannya.
69 Berdasarkan syarat-syarat tersebut, peneliti menunjuk beberapa alternatif orang
untuk dijadikan sebagai subjek partisipan dalam penelitian ini, antara lain : kedua orang tua, saudara, dan teman subjek kasus.
Peneliti melakukan pengambilan informasi di lapangan penelitian selama empat bulandari akhir bulan November 2006 sampai dengan akhir bulan Maret
2007. Pengambilan informasi penelitian dimulai dari studi awal di rumah sakit jiwa, yang dilakukan setelah mendapatkan ijin untuk melakukan penelitian
lapangan dari direktur RSJD. dr. Amino Gondohutomo, Pedurungan, Semarang, pada pertengahan bulan November 2006. Setelah itu, peneliti melakukan
penelitian yang lebih intensif di rumah subjek kasus. Langkah ini ditempuh untuk mendapatkan informasi penelitian dari beberapa subjek partisipan, mengenai
perjalanan gangguan Skizofrenia yang dialami oleh subjek kasus.
C. Metode Pengumpulan Informasi