69 Berdasarkan syarat-syarat tersebut, peneliti menunjuk beberapa alternatif orang
untuk dijadikan sebagai subjek partisipan dalam penelitian ini, antara lain : kedua orang tua, saudara, dan teman subjek kasus.
Peneliti melakukan pengambilan informasi di lapangan penelitian selama empat bulandari akhir bulan November 2006 sampai dengan akhir bulan Maret
2007. Pengambilan informasi penelitian dimulai dari studi awal di rumah sakit jiwa, yang dilakukan setelah mendapatkan ijin untuk melakukan penelitian
lapangan dari direktur RSJD. dr. Amino Gondohutomo, Pedurungan, Semarang, pada pertengahan bulan November 2006. Setelah itu, peneliti melakukan
penelitian yang lebih intensif di rumah subjek kasus. Langkah ini ditempuh untuk mendapatkan informasi penelitian dari beberapa subjek partisipan, mengenai
perjalanan gangguan Skizofrenia yang dialami oleh subjek kasus.
C. Metode Pengumpulan Informasi
1. Wawancara
Wawancara menurut Poerwandari 2001, h. 75 adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Penelitian ini
menggunakan teknik wawancara sebagai salah satu metode untuk mengumpulkan berbagai informasi dari para informan di lapangan penelitian. Wawancara adalah
metode pengumpulan informasi yang sering digunakan dalam sebuah penelitian, karena pelaksanaannya mudah, murah, dan fleksibel.
70 Sebelum dilakukan wawancara di lapangan penelitian, peneliti terlebih
dahulu membuat kerangka dari semua materi pertanyaan yang akan ditanyakan kepada subjek kasus dan beberapa subjek partisipan. Wawancara dalam penelitian
ini dilakukan dengan dua macam cara, yaitu wawancara yang bersifat terbuka- terarah open-ended interview dan wawancara yang tidak berstruktur, karena
peneliti hendak menangkap pemikiran para subjek partisipan secara lebih luas. Panduan wawancara dalam penelitian ini, terdiri dari enam topik
pertanyaan, antara lain : a.
Proses perkembangan subjek kasus secara keseluruhan b.
Proses interaksi keluarga subjek kasus c.
Suasana di lingkungan keluarga subjek kasus d.
Pola asuh yang diterapkan orang tua subjek kasus e.
Kecenderungan kepribadian subjek kasus f.
Perjalanan Skizofrenia yang dialami oleh subjek kasus Adapun panduan wawancara untuk penelitian ini, dapat dilihat pada bagian
lampiran penelitian. Proses pengambilan informasi ini menggunakan alat perekam suara untuk
merekam hasil wawancara. Alat bantu ini mempunyai kelebihan, antara lain dapat dijadikan sebagai sarana untuk melakukan analisis ulang oleh peneliti,
memberikan dasar untuk mengecek kesahihan dan keandalan informasi, dan memberikan dasar yang kuat tentang apa yang dikatakan oleh peneliti itu benar-
benar terjadi, serta dapat dicek kembali dengan mudah Moleong, 2002, h. 130.
71 Proses perekaman dilakukan oleh peneliti, setelah mendapatkan ijin dari
subjek kasus atau subjek partisipan yang diwawancarai. Selanjutnya peneliti membuat transkrip wawancara, berupa tulisan lengkap yang berisi tentang salinan
rekaman suara dari pernyataan subjek dan para informan.
2. Observasi