71 Proses perekaman dilakukan oleh peneliti, setelah mendapatkan ijin dari
subjek kasus atau subjek partisipan yang diwawancarai. Selanjutnya peneliti membuat transkrip wawancara, berupa tulisan lengkap yang berisi tentang salinan
rekaman suara dari pernyataan subjek dan para informan.
2. Observasi
Selain menggunakan metode wawancara, peneliti menggunakan metode observasi untuk melakukan triangulasi di lapangan penelitian. Wiramihardja
2004, h. 79 menyatakan bahwa dengan melakukan observasi, peneliti dapat melakukan serangkaian asesmen terhadap pengaruh resiprokal dari tindakan
seseorang di dalam konteks lingkungannya. Pada penelitian ini, peneliti akan lebih menekankan observasi kepada subjek penelitian untuk mendapatkan informasi
yang lebih banyak tentang penampilan dan perilaku subjek. Keuntungan menggunakan metode observasi dalam sebuah penelitian
kualitatif adalah dapat melihat secara langsung dan mendapatkan informasi yang murni tentang subjek penelitian. Selain itu, observasi dalam penelitian ini juga
ditujukan untuk membahas mengenai lingkungan tempat tinggal, keadaan sosial dan ekonomi keluarga, penampilan fisik, perilaku, dan cara bertutur subjek
penelitian. Metode observasi yang digunakan pada penelitian ini lebih bersifat empiris, bukan interpretatif.
3. Dokumen
Untuk mendukung kelengkapan informasi dari lapangan penelitian, peneliti berusaha untuk mencari beberapa dokumen penting yang terkait dengan kondisi
subjek kasus. Dokumen tersebut berupa diagnosis dan rekaman medik subjek
72 kasus dari Psikiater yang menanganinya, untuk mengetahui perjalanan gangguan
dan status mentalnya secara keseluruhan. Selain itu, untuk memperkaya informasi penelitian dan sekaligus mengetahui kecenderungan kepribadian subjek kasus,
peneliti juga menggunakan hasil pemeriksaan psikologis dengan menggunakan tes-tes proyektif, antara lain : draw a person test DAP test, BAUM test, house
tree person test HTP test, dan Forer Sentence Completion Test FSCT. Adapun metode pengumpulan informasi pada penelitian ini, dapat dilihat
dalam tabel berikut : Tabel 1. Metode Pengumpulan Informasi Penelitian
SUMBER INFORMASI
WAWANCARA OBSERVASI DOKUMEN
Subjek kasus Ya
Ya Ya
Bapak Ya Ya - Ibu Ya
Ya -
Paman Ya Ya - Pak Dhe
Ya Ya
- Bu Dhe
Ya Ya
- Subjek partisipan
Teman Ya Ya -
73
D. Analisis Informasi
Setelah peneliti turun ke lapangan penelitian untuk melakukan pengumpulan informasi tentang kasus yang diteliti, maka langkah selanjutnya adalah melakukan
analisis informasi. Model analisis informasi pada penelitian kualitatif bergerak secara induktif dari khusus ke umum. Analisis ini diawali dengan mempelajari
informasi-informasi penelitian yang bersifat parsial, kemudian disaring dan dikelompok-kelompokkan menjadi sebuah rangkaian informasi penelitian yang
sistematis dan menyeluruh tentang kasus yang diteliti. Untuk melakukan analisis informasi, peneliti melakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Mengatur Informasi yang Sudah Dikumpulkan