73
D. Analisis Informasi
Setelah peneliti turun ke lapangan penelitian untuk melakukan pengumpulan informasi tentang kasus yang diteliti, maka langkah selanjutnya adalah melakukan
analisis informasi. Model analisis informasi pada penelitian kualitatif bergerak secara induktif dari khusus ke umum. Analisis ini diawali dengan mempelajari
informasi-informasi penelitian yang bersifat parsial, kemudian disaring dan dikelompok-kelompokkan menjadi sebuah rangkaian informasi penelitian yang
sistematis dan menyeluruh tentang kasus yang diteliti. Untuk melakukan analisis informasi, peneliti melakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Mengatur Informasi yang Sudah Dikumpulkan
Pada tahap ini, peneliti melakukan transkripsi memindahkan hasil wawancara yang masih dalam bentuk pernyataan lisan ke dalam bentuk tulisan.
Pada lembar transkrip, peneliti juga menyertakan identitas wawancara, antara lain: nama inisial subjek penelitian, tanggal wawancara, tempat wawancara, durasi
waktu wawancara, keadaan lingkungan wawancara, dan observasi terhadap informan pada saat wawancara berlangsung. Lembar transkrip yang berisi
informasi penelitian, secara lengkap terdapat dalam lampiran penelitian. 2.
Membaca dengan Teliti Informasi yang Sudah Diatur
Setelah tahap transkripsi selesai dilakukan, peneliti kemudian membaca dengan teliti semua informasi yang sudah dikumpulkan secara berulang-ulang.
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memeriksa ulang, apakah semua informasi yang dikumpulkan sudah cukup tersedia untuk dilakukan analisis kasus.
74 Apabila masih ada informasi yang kurang tergali atau ada informasi yang perlu
untuk diklarifikasi ulang, maka peneliti harus kembali lagi ke lapangan penelitian. Pada tahap ini peneliti melakukan twenty four hours recall, untuk selalu
memeriksa kelengkapan dan kesahihan informasi penelitian.
3. Deskripsi Analisis Kasus
Peneliti yang sudah sekian lama turun ke lapangan penelitian, tentulah sudah memiliki gambaran yang cukup jelas tentang kasus yang akan diungkapnya.
Keadaan ini dapat terjadi karena peneliti sudah berinteraksi secara langsung dengan subjek penelitian, sehingga peneliti mengetahui tentang keadaan subjek
dalam kehidupan kesehariannya selama beberapa waktu. Pengalaman peneliti selama di lapangan penelitian sangatlah bermanfaat
untuk melakukan penggambaran kasus secara mendalam. Pada tahap ini, peneliti mulai bekerja untuk mengenali beberapa informasi penelitian yang akan menjadi
fokus utama pembahasan kasus, serta membuang beberapa informasi yang tidak relevan untuk dilakukan proses analisis berikutnya. Deskripsi analisis tentang
kasus-kasus di dalam penelitian ini, dipaparkan pada BAB IV. Pada bagian deskripsi analisis kasus, peneliti membagi uraian deskripsi
menjadi empat bagian, yaitu :
a. Masa Kanak-Kanak dan Menjelang Remaja
b. Masa Remaja Menjelang Gangguan
c. Pada Saat Mengalami Gangguan
d. Keadaan Keluarga Setelah Subjek Mengalami Gangguan
75
4. Agregasi Kategori