27 maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok
tersebut. Sementara Cabrera dkk 2002 dalam McWey 2006: 252 mendefinisikan
pembelajaran kooperatif sebagai berikut: Cooperative Learning CL has been identified as an effective
pedagogical strategy that promotes a variety of positive cognitive, affective, and social outcomes.
Definisi ini mengandung pengertian bahwa pembelajaran kooperatif CL diidentifikasi sebagai strategi pedagogis efektif yang meningkatkan berbagai
kognitif positif, afektif, dan hubungan sosial. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang baik dari segi kognitif, afektif maupun kerja sama atau hubungan sosial. Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang menekankan pada kerja kelompok siswa seperti diskusi atau pengajaran oleh teman sebaya untuk
mencapai hasil belajar berupa kemampuan akademik, afektif, dan keterampilan sosial. Dalam pembelajaran kooperatif, guru hanya mengarahkan jalannya diskusi
agar siswa dapat bekerja sama dengan baik.
2.1.7.2 Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif
Slavin 2010: 33 mengungkapkan tujuan yang paling penting dari pembelajaran kooperatif adalah untuk memberikan para siswa pengetahuan,
konsep, kemampuan, dan pemahaman yang mereka butuhkan supaya bisa menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan memberikan kontribusi. Sanjaya 2012:
244 berpendapat bahwa tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran kooperatif
28 tidak hanya kemampuan akademik dalam pengertian penguasaan bahan pelajaran,
tetapi juga adanya unsur kerja sama untuk penguasaan materi tersebut. Sementara Suprijono 2010: 61 mengungkapkan model pembelajaran kooperatif
dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial.
Ketiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah membantu siswa mencapai hasil belajar yang tidak hanya
berupa kemampuan akademik tetapi juga keterampilan sosial. Untuk mencapai hasil belajar itu model pembelajaran kooperatif menuntut kerja sama agar siswa
mampu menguasai pelajaran dan juga keterampilan sosial. Adanya kerja sama inilah yang menjadi ciri khas dari pembelajaran kooperatif.
2.1.7.3 Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif
Slavin 2010: 35-40 berpendapat bahwa belajar melalui kooperatif dapat dijelaskan dari perspektif motivasi dan kognitif.
1 Perspektif motivasi
Perspektif artinya bahwa dengan adanya penghargaan yang diberikan pada kelompok akan menjadikan setiap anggota kelompok akan saling
membantu. Dengan demikian, keberhasilan setiap individu pada dasarnya adalah keberhasilan kelompok.
2 Perspektif kognitif
Perspektif kognitif terbagi menjadi dua kategori: perspektif pembangunan dan perspektif elaborasi kognitif. Pembangunan kognitif artinya bahwa
dengan adanya kerja sama antara anggota kelompok dapat membangun
29 prestasi berpikir siswa untuk mengolah informasi. Sedangkan elaborasi
kognitif, artinya bahwa setiap siswa akan berusaha untuk memahami dan
menimba infromasi untuk menambah pengetahuan kognitifnya.
Mengacu pada beberapa perpektif tersebut, Sanjaya 2012: 244 menjelaskan karakteristik pembelajaran kooperatif yaitu:
1 Pembelajaran Tim
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus membuat setiap siswa
belajar. Semua anggota tim anggota kelompok harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, kriteria
keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh keberhasilan tim. 2
Didasarkan pada Manajemen Kooperatif Dalam manajemen kooperatif mempunyai empat fungsi pokok, yaitu
fungsi perencanaan, funsi organisasi, fungsi pelaksanaan, dan fungsi kontrol. Fungsi perencanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif
memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan secara efektif. Fungsi organisasi menunjukkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pekerjaan bersama antar setiap anggota kelompok. Pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif harus
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan,melalui langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditentukan dan kontrol menunjukkan bahwa
dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik tes maupun nontes.
30 3
Kemampuan untuk Bekerja Sama Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara
kelompok. Oleh sebab itu, prinsip bekerja sama perlu ditekankan dalam proses pembelajaran kooperatif.
4 Keterampilan Bekerja Sama
Kemampuan bekerja sama itu kemudian dipraktikkan melalui aktivitas dan kegiatan yang tergambarkan dalam keterampilan bekerja sama. Dengan
demikian, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dengan anggota lain.
2.1.7.4 Unsur-unsur Model Pembelajaran Kooperatif