38 Setelah turnamen pertama, para siswa akan bertukar meja bergantung pada
kinerja siswa saat turnamen. Pemenang pada tiap meja “naik tingkat” ke meja berikutnya yang lebih tinggi. Dengan cara ini, jika pada awalnya
siswa salah ditempatkan dalam tim, untuk turnamen berikutnya mereka akan terus dinaikkan atau diturunkan sampai mencapai tingkat kinerja
siswa yang sesungguhnya. Pemenang dalam turnamen ditentukan dari banyaknya poin yang diperoleh.
5 Rekognisi Tim
Tim akan mendapatkan setifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata yang mereka peroleh mencapai kriteria tertentu.
Dengan adanya rekognisi ini diharapkan dapat meningkatkan minat siswa untuk melakukan yang terbaik.
2.1.8.3 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament TGT
Menurut Slavin 2010: 170-4, langkah-langkah penerapan model kooperatif tipe TGT yaitu sebagai berikut:
1 Pengajaran
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam presentasi kelas. Presentasi mencakup pembukaan, pengembangan, dan pengarahan
praktis tiap komponen dari keseluruhan materi pelajaran. 2
Belajar Tim Dalam langkah kedua ini, para siswa mengerjakan lembar kegiatan dalam
tim mereka untuk menguasai materi. Setiap tim mendapatkan dua lembar kegiatan dan lembar jawaban. Lembar kegiatan dan lembar jawaban selain
39 dapat mereka gunakan untuk melatih kemampuan selama proses
pengajaran juga untuk menilai diri mereka sendiri dan teman sekelasnya. Selama belajar dalam tim, tugas para anggota tim yaitu selain menguasai
materi yang telah disampaikan guru dalam presentasi kelas, juga membantu anggota lainnya untuk menguasai materi tersebut.
3 Turnamen
Sebelum melaksanakan turnamen, guru mempersiapkan lembar pembagian meja turnamen yang sudah diisi, lembar permainan, lembar jawaban,
lembar skor permainan untuk tiap meja turnamen, dan kartu bernomor. Kemudian guru mengumumkan penempatan meja turnamen serta
mengatur penyusunannya. Guru meminta salah satu siswa untuk membagikan lembar permainan, lembar jawaban, kotak kartu nomor, dan
skor permainan pada tiap meja. Adapun penempatan serta penyusunan meja turnamen menurut Slavin 2010: 168 sebagai berikut.
Gambar 2.1 Penempatan Siswa pada Meja Turnamen B-1 B-2 B-3 B-4
Tinggi Sedang Sedang Rendah
TEAM B C-1 C-2 C-3 C-4
Tinggi Sedang
Sedang Rendah
TEAM C A-1 A-2 A-3 A-4
Tinggi Sedang
Sedang Rendah
TEAM A
Meja Turnamen
1 Meja
Turnamen 2
Meja Turnamen
3 Meja
Turnamen 4
40 Keterangan:
A1,B1,C1 =
Siswa berkemampuan tinggi A2,3,4 B2,3,4 C2,3,4
= Siswa berkemampuan sedang
A5,B5,C5 =
Siswa berkemampuan rendah TT1,TT2,TT3,TT4,TT5
= Tournament Tabel 1,2,3,4,5
Untuk memulai turnamen, para siswa dalam setiap meja turnamen menarik kartu bernomor untuk menentukan pembaca yang pertama, yaitu siswa yang
mendapat nomor tertinggi. Pembaca mengocok kartu bernomor dan mengambil kartu yang paling atas, kemudian membaca dan menjawab pertanyaan sesuai
dengan nomor pada kartu yang diambil. Setelah pembaca memberikan jawaban, penantang I mempunyai pilihan untuk menantang dan memberikan jawaban yang
berbeda atau melewatinya. Begitu pula dengan penantang II, jika ia mempunyai jawaban yang berbeda dengan pembaca dan penantang I, maka penantang II atau
penantang terakhir boleh menantang atau memilih untuk melewatinya. Setelah semua peserta memberikan jawaban atau melewati pertanyaan,
penantang terakhir memeriksa dan membacakan jawaban yang benar. Siswa yang memberikan jawaban dengan benar akan menyimpan kartunya. Jika jawaban yang
diberikan pembaca salah, maka pembaca tidak mendapatkan sanksi. Namun, jika jawaban yang diberikan penantang salah, maka penantang mendapatkan sanksi,
yaitu harus mengembalikan kartu kemenangannya. Untuk permainan putaran berikutnya, semua peserta bergerak satu posisi,
yaitu penantang I menjadi pembaca, penantang II menjadi penantang I, dan pembaca menjadi penantang II. Pada saat turnamen selesai, siswa mencatat nomor
yang telah mereka menangkan pada lembar skor permainan dan menambahkan
41 pula poin yang mereka peroleh pada setiap game. Lembar skor permainan
menurut Slavin 2010: 175 dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut: Tabel 2.1 Lembar Skor Permainan
Pemain Tim Game
1 Game
2 Game
3 Total Hari Itu
Poin Turnamen
Perhitungan poin didasarkan pada jumlah pemain dalam setiap meja turnamen. Pedoman menghitung poin-poin turnamen menurut Slavin 2010: 175 dapat
dilihat pada tabel 2.2, 2.3, dan 2.4 berikut: Tabel 2.2 Pedoman Menghitung Poin Turnamen untuk Empat Pemain
Pemain Tidak
ada yang
seri Seri
nilai tertinggi
Seri nilai tengah
Seri nilai rendah
Seri nilai teringgi 3-
macam Seri nilai
terendah 3- macam
Seri 4- macam
Seri nilai tertinggi dan
terendah Peraih
skor ter-
Tinggi
60 poin
50 60 60 50 60 40 50
Peraih skor
tengah atas
40 poin
50 40 40 50 30 40 50
Peraih skor
tengah bawah
30 poin
30 40 30 50 30 40 30
Peraih skor
rendah
20 poin
20 20 30 20 30 40 30 Tabel 2.3 Pedoman Menghitung Poin Turnamen untuk Tiga Pemain
Pemain Tidak
ada yang seri
Seri nilai
tertinggi Seri
nilai terendah
Seri 3- macam
Peraih skor tertinggi 60 poin
50 60
40 Peraih skor tengah
40 poin 50
30 40
Peraih skor rendah 20 poin
20 30
40
42 Tabel 2.4 Pedoman Menghitung Poin Turnamen untuk Dua Pemain
Pemain Tidak seri
Seri Peraih skor tertinggi
60 poin 40
Peraih skor terendah 20 poin
40 4
Rekognisi Tim Setelah turnamen selesai, guru menentukan skor tim dengan
menjumlahkan poin yang telah mereka peroleh dalam pelaksanaan turnamen. Guru mempersiapkan sertifikat atau bentuk penghargaan lain untuk diberikan
kepada tim yang memenuhi kriteria tertentu. Untuk penghargaan tim, ada tiga tingkatan penghargaan yang didasarkan pada skor rata-rata tim. Kriteria
penghargaan tim menurut Trianto 2009: 87 dapat dilihat pada tabel 2.5 berikut: Tabel 2.5 Kriteria Penghargaan Tim
Criteria team average Award
30 – 40 Good Team
40 – 45 Great Team
45 ke atas Super Team
2.1.9 Hakikat IPA