66 M
= mean skor total = varians total
Sugiyono 2011: 180. Setelah diperoleh hasil
,
selanjutnya, nilai dikonsultasikan dengan
harga kritik product moment dengan menetapkan taraf signifikansi 5. Jika ,
maka instrumen dinyatakan reliabel. Sebaliknya, jika ≤
, maka instrumen dinyatakan tidak reliabel. Pengujian reliabilitas instrumen soal
uraian dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 17.
3.5.2.3 Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal
Analisis tingkat kesulitan soal artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana termasuk mudah, sedang,
dan sukar Rasyid dan Mansur 2009: 239. Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu butir soal dinamakan indeks kesukaran, yang dilambangkan
dengan P. Indeks kesukaran dihitung menggunakan rumus:
Keterangan: P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar J
S
= jumlah seluruh siswa peserta tes Arikunto 2010: 208
Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut: 1
Soal dengan P 1,00 sampai 0,30 adalah soal sukar 2
Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang
67 3
Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah Arikunto 2010: 210.
3.5.2.4 Analisis Daya Pembeda Butir Soal
Rasyid dan Mansyur 2009: 239, daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai prestasi
tinggi dengan siswa yang kurang pandai prestasi rendah. Bilangan yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi D. Daya
pembeda butir soal pilihan ganda dihitung menggunakan rumus:
Keterangan: J
= jumlah peserta tes J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
P
A
= = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
P
B
= = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Arikunto 2010: 213-4. Klasifikasi daya pembeda butir soal adalah sebagai berikut:
D = 0,00 – 0,20 = jelek poor
D = 0,21 – 0,40
= cukup satifactory
68 D
= 0,41 – 0,70 = baik good
D = 0,71 – 1,00 = baik sekali excellent
D = negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai
nilai D negatif sebaiknya tidak digunakan Arikunto 2010: 218.
3.6 Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah semua data hasil penelitian terkumpul. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi deskripsi data,
uji prasyarat analisis, dan analisis akhir. Untuk lebih jelasnya, akan dibahas pada penjelasan di bawah ini.
3.6.1 Deskripsi Data
Deskripsi data dilakukan dengan analisis deskriptif terhadap variabel- variabel penelitian, baik variabel bebas maupun variabel terikat. Data tentang
minat diperoleh melalui angket sementara data kuantitatif berupa data nilai tes awal dan nilai hasil belajar tes akhir.
3.6.2 Uji Prasyarat Analisis
Riduwan 2012: 119 menjelaskan bahwa uji prasyarat analisis dilakukan apabila peneliti menggunakan analisis parametris, maka harus dilakukan
pengujian persyaratan analisis terhadap asumsi-asumsinya seperti homogenitas untuk uji perbedaan, normalitas, dan lineritas untuk uji korelasi dan regresi. Jadi,
terdapat dua syarat untuk menggunakan statistik parametris yaitu data