50 tertinggi kedua bertugas sebagai penantang I, nomor tertinggi ketiga sebagai
penantang II, dan siswa yang mendapat nomor terendah bertugas sebagai penantang III. Pembaca mengocok kartu dan mengambil kartu yang paling atas
dilanjutkan dengan pembacaan soalnya. Pembaca menjawab pertanyaan dan penantang menggunakan haknya untuk menjawab atau melewati pertanyaan.
Penantang III memeriksa lembar jawaban dan siswa yang bersangkutan mencatat nomor yang telah dimenangkan dan skor yang diperoleh di setiap game pada
lembar skor permainan. 2.1.12.2.4
Rekognisi tim Setelah turnamen berakhir, guru menjumlahkan skor yang diperoleh
masing-masing tim. Kemudian guru memberikan sertifikat penghargaan kepada tim yang memenuhi kriteria, yaitu predikat “Super Team” untuk tim yang
memperoleh rata-rata skor 45 atau lebih, “Great Team” untuktim yang rata- ratanya mencapai 40-45, dan “Good Team” untuk tim dengan rata-rata skor 30-40.
2.2 Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang peneliti gunakan sebagai dasar penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Lestari Agustin 2012 dan Sri Wilujeng 2012.
Lestari Agustin pada tahun 2012 dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Teams
Games Tournament pada Siswa Kelas IV SDN Gebangsari 01 Semarang”.
Penelitian Tindakan Kelas PTK ini dilakukan melalui dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,
51 pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian yang diperoleh dari hasil belajar siswa
pada siklus I memperoleh rata-rata kelas 62,5 dengan ketuntasan belajar secaraklasikal 42, pada siklus II sebesar 67,7 dengan persentase ketuntasan
belajar klasikal 72 dan pada siklus III sebesar 80,1 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 92.
Dalam skripsi Sri Wilujeng pada tahun 2012 dengan judul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar pada Siswa Kelas IV Materi Bangun Ruang Melalui
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament TGT di SDN Muarareja 02 Tegal”.PenelitianTindakan Kelas PTK ini dilakukan melalui dua
siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian yang diperoleh dari hasil
belajar siswa pada siklus I yaitu: rata-rata kelas 67,29, ketuntasan belajar secaraklasikal 70,83, rata-rata aktivitas siswa 73,19, dan nilai perfomansiguru
83,80 dengan kriteria AB. Hasil belajar pada siklus II yaitu: rata-rata kelas 77,27, ketuntasan belajar secara klasikal 90,90, rata-rata aktivitas siswa 79,65,
dan nilai perfomansi guru 90,60 dengan kriteria A. Kedua penelitian yang telah dikemukakan di atas merupakan penelitian
yang relevan dengan penelitian ini. Persamaan penelitian ini dengan penelitian pertama yaitu dalam hal mata pelajarannya IPA dan variabel bebasnya yaitu
model pembelajaran teams games tournament. Untuk penelitian yang kedua, kesamaan dengan penelitian ini pada variabel bebasnya yaitu model pembelajaran
teams games tournament . Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian
pertama yaitu pada materinya, pada penelitian pertama teknik pembelajaran teams
52 games tournament
diterapkan pada mata pelajaran IPA secara umum, sedangkan pada penelitian ini menguji model pembelajaran teams games tournament pada
mata pelajaran IPA dengan materi struktur bumi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian kedua terletak pada mata pelajarannya. Penelitian kedua menerapkan
model pembelajaran teams games tournament pada mata pelajaran matematika sedangkan pada penelitian ini menguji model pembelajaran teams games
tournament pada mata pelajaran IPA.
Penelitian ini akan menguji keefektifan model pembelajaran teams games tournament
dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi struktur bumi pada siswa kelas 5. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi minat belajar
dan perolehan hasil belajar siswa materi struktur bumi antara yang diajar menggunakan model pembelajaran teams games tournament lebih tinggi dari pada
siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional.
2.3 Kerangka Berpikir