Untuk mengetahui lebih lanjut apakah self-efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran MEAs lebih baik daripada self-efficacy siswa yang
memperoleh pembelajaran konvensional dilakukan uji pihak kanan dengan rumusan hipotesis:
: Self-efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional lebih baik daripada self-efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran MEAs.
1
: Self-efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran MEAs lebih baik daripada self-efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
Kriteria uji yang digunakan adalah tolak jika
ℎ �
. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai
ℎ �
= 3,67. Sedangkan = 2,009. Sehingga
kita menolak dan menerima
1
yang artinya bahwa self-efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran MEAs secara statistik lebih baik daripada self-efficacy
siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
4.1.3.2. Gambaran Self-efficacy Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Dilihat
dari Dimensi MagntudeLevel, Strength, dan Generally
Data hasil self-efficacy setiap kelas siswa setelah dianalisis secara total kemudian dianalisis berdasarkan dimensi yang diukur. Tahapan pengolahan data
self-efficacy setiap dimensi sama dengan tahapan pengolahan data self- efficacy total yaitu setelah data self-efficacy kedua kelas siswa terkumpul,
dilakukan perhitungan dan pengelompokan data dengan menggunakan perhitungan kriteria. Berikut ini diuraikan hasil pengolahan data self-efficacy
setiap dimensi.
1. Self-efficacy dimensi Magnitudelevel siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Berdasarkan pengolahan data hasil angket skala self-efficacy dimensi magnitudelevel siswa kedua kelas, diperoleh skor minimum
, skor maksimum
, dan skor rerata , seperti pada Tabel berikut.
Tabel 4.16 Hasil skala self-efficacy dimensi Magnitudelevel siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
Kelas Jumlah
Siswa Skor
Ideal Self Efficacy
Kategori Kategori
Kategori
Eksperimen 26 90
10 Sangat
rendah 79
Sangat Tinggi
39,88 Sedang Kontrol
26 90
6 Sangat
rendah 61
Tinggi 25,42 Rendah
Berdasarkan tabel diketahui bahwa secara total self-efficacy dimensi magnitudelevel siswa kelas eksperimen berkategori sedang dan self-efficacy
siswa kelas kontrol berkategori rendah. Adapun presentase siswa pada setiap kategori self-efficacy, secara
berturut-turut self-efficacy dimensi magnitudelevel pada siswa pada kelas eksperimen sebagai berikut: 3,84 sangat rendah SR, 38,64 rendah R,
42,30 sedang S, 11,53, tinggi T, dan 3,84 sangat tinggi ST. Sedangkan self-efficacy kelas kontrol secara berturut-turut sebagai berikut: 11,53 sangat
rendah SR, 73,07 rendah R, 11,53 sedang S, 3,84 tinggi T, 0 sangat tinggi ST.
Presentase masing-masing kategori diperoleh dari hasil bagi frekuensi siswa masing-masing kategori dengan banyaknya seluruh siswa dikali 100.
Gambaran self-efficacy siswa kedua kelas adalah sebagai berikut.
Gambar 4.2 Gambaran Self-Efficacy Dimensi MagnitudeLevel Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan gambar terlihat bahwa self-efficacy dimensi magnitude kelas eksperimen lebih tinggi daripada self-efficacy kelas kontrol. Untuk memperkuat
hal tersebut, perlu dilakukan uji statistik untuk menentukan bahwa self-efficacy dimensi magnitude kedua kelas berbeda atau tidak secara signifikan. Karena skala
data self-efficacy siswa dari kedua kelas tergolong ordinal, maka digunakan uji statistika nonparametrik. Salah satunya adalah uji Mann-Whitney.
Rumusan hipotesisnya yang digunakan adalah sebagai berikut. : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara self-efficacy dimensi
magnitude siswa yang memperoleh pembelajaran MEAs dan self-efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
SR R
S T
ST 3,84
38,64 42,3
11,53 3,84
11,53 73,07
11,53 3,84
P re
se ntas
e F
re ku
ensi Siw
a
Kategori Self-Efficacy dimensi Magnitude
Eksperimen Kontrol
1
: Terdapat perbedaan yang signifikan antara self-efficacy dimensi magnitude siswa yang memperoleh pembelajaran MEAs dan self-efficacy siswa yang
memperoleh pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney berbantuan SPSS 16.00 adalah sebagai
berikut lebih lengkapnya pada Lampiran 61.
Tabel 4.17
Hasil uji Mann-Whitney self-efficacy dimensi magnitudelevel siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Test Statistic
Nilai Mann-Whitney U
160.500 Wilcoxon W
511.500 Asymp. Sig. 2-tailed
.001 Grouping Variable: KELAS
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai signifikansi sig. sebesar 0,001 kurang dari =0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol
ditolak dan hipotesis alternanif
1
diterima. Berarti self-efficacy dimensi siswa yang memperoleh pembelajaran MEAs berbeda secara signifikan dengan self-efficacy
dimensi magnitudelevel siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori. Untuk mengetahui lebih lanjut apakah self-efficacy dimensi magnitude
siswa yang memperoleh pembelajaran MEAs lebih baik daripada self-efficacy dimensi magnitude siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional
dilakukan uji pihak kanan dengan rumusan hipotesis:
: Self-efficacy dimensi magnitude siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional lebih baik daripada self-efficacy siswa yang memperoleh
pembelajaran MEAs.
1
: Self-efficacy dimensi siswa yang memperoleh pembelajaran MEAs lebih baik daripada self-efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran
konvensional. Kriteria uji yang digunakan adalah tolak
jika
ℎ �
. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai
ℎ �
= 3,36. Sedangkan =
2,009 . Sehingga kita menolak dan menerima
1
yang artinya bahwa self- efficacy dimensi magnitudelevel siswa yang memperoleh pembelajaran MEAs
secara statistik lebih baik daripada self-efficacy dimensi magnitudelevel siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
2. Self-efficacy dimensi strength atau kekuatan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Berdasarkan pengolahan data hasil angket skala self-efficacy dimensi strength siswa kedua kelas, diperoleh skor minimum
, skor maksimum , dan skor rerata
, seperti pada tabel berikut.
Tabel 4.18
Hasil angket skala self-efficacy dimensi strength kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Kelas Jumlah
Siswa Skor
Ideal Self Efficacy
Kategori Kategori
Kategori Eksperimen 26
60 13
Rendah 47
Tinggi 28,38 Sedang
Kontrol 26
60 6
Sangat Rendah
35 Sedang
18,5 Rendah
Berdasarkan tabel diketahui bahwa secara total self-efficacy dimensi strength siswa kelas eksperimen berkategori sedang dan self-efficacy dimensi
strength siswa kelas kontrol berkategori rendah. Adapun presentase siswa pada setiap kategori self-efficacy, secara
berturut-turut self-efficacy dimensi strength pada siswa pada kelas eksperimen sebagai berikut: 0 sangat rendah SR, 30,76 rendah R, 50 sedang S,
19,23, tinggi T, dan 0 sangat tinggi ST. Sedangkan self-efficacy kelas kontrol secara berturut-turut sebagai berikut:7,69 sangat rendah SR, 65,38
rendah R, 26,92 sedang S, 0 tinggi T, 0 sangat tinggi ST. Presentase masing-masing kategori diperoleh dari hasil bagi frekuensi siswa masing-masing
kategori dengan banyaknya seluruh siswa dikali 100. Gambaran self-efficacy siswa kedua kelas adalah sebagai berikut.
Gambar 4.3 Gambaran self-efficacy dimensi strength siswa kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
Berdasarkan gambar terlihat bahwa self-efficacy dimensi strength kelas eksperimen lebih tinggi daripada self-efficacy kelas kontrol. Untuk memperkuat
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
SR R
S T
ST 30,76
50
19,23 7,69
65,38
26,92
P re
se ntas
e F
re ku
ensi Siw
a
Kategori Self-Efficacy dimensi strength
Eksperimen Kontrol
hal tersebut, perlu dilakukan uji statistik untuk menentukan bahwa self-efficacy dimensi strength kedua kelas berbeda atau tidak secara signifikan. Karena skala
data self-efficacy siswa dari kedua kelas tergolong ordinal, maka digunakan uji statistika nonparametrik. Salah satunya adalah uji Mann-Whitney.
Rumusan hipotesisnya yang digunakan adalah sebagai berikut. : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara self-efficacy dimensi strength
siswa yang memperoleh pembelajaran MEAs dan self-efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
1
: Terdapat perbedaan yang signifikan antara self-efficacy dimensi strength siswa yang memperoleh pembelajaran MEAs dan self-efficacy siswa yang
memperoleh pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney berbantuan SPSS 16.00 adalah sebagai
berikut lebih lengkapnya pada Lampiran 61.
Tabel 4.19 Hasil uji Mann-Whitney self-efficacy dimensi strength siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
Test Statistic
Nilai Mann-Whitney U
160.500 Wilcoxon W
511.500 Asymp. Sig. 2-tailed
.001 Grouping Variable: KELAS
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai signifikansi sig. sebesar 0,001 kurang dari =0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol
ditolak dan hipotesis alternanif
1
diterima. Berarti self-efficacy dimensi siswa yang
memperoleh pembelajaran MEAs berbeda secara signifikan dengan self-efficacy dimensi strength siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
Untuk mengetahui lebih lanjut apakah self-efficacy dimensi strength siswa yang memperoleh pembelajaran MEAs lebih baik daripada self-efficacy
dimensi strength siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional dilakukan uji pihak kanan dengan rumusan hipotesis:
: Self-efficacy dimensi strength siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional lebih baik daripada self-efficacy siswa yang memperoleh
pembelajaran MEAs.
1
: Self-efficacy dimensi strength siswa yang memperoleh pembelajaran MEAs lebih baik daripada self-efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran
konvensional. Kriteria uji yang digunakan adalah tolak
jika
ℎ �
. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai
ℎ �
= 3,84. Sedangkan =
2,009 . Sehingga kita menolak dan menerima
1
yang artinya bahwa self- efficacy dimensi strength siswa yang memperoleh pembelajaran MEAs secara
statistik lebih baik daripada self-efficacy dimensi strength siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model ekspositori.
3. Self-efficacy dimensi generally atau kekuatan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Berdasarkan pengolahan data hasil angket skala self-efficacy dimensi generally siswa kedua kelas, diperoleh skor minimum
, skor maksimum
, dan skor rerata , seperti pada Tabel berikut.
Tabel 4.20 Hasil angket skala self-efficacy dimensi generally kelas eksperimen
dan kelas kontrol.
Kelas Jumlah
Siswa Skor
Ideal self-efficacy
Kategori Kategori
Kategori
Eksperimen 26 60
4 Sangat
Rendah 54
Sangat Tinggi
28,65 Sedang Kontrol
26 60
6 Sangat
Rendah 35
Sedang 18,5
Rendah
Berdasarkan tabel diketahui bahwa secara total self-efficacy dimensi generally siswa kelas eksperimen berkategori sedang dan self-efficacy dimensi
generally siswa kelas kontrol berkategori rendah. Adapun presentase siswa pada setiap kategori self-efficacy, secara
berturut-turut self-efficacy dimensi generally pada siswa pada kelas eksperimen sebagai berikut: 3,84 sangat rendah SR, 23,07 rendah R, 46,15 sedang
S, 23,07, tinggi T, dan 3,84 sangat tinggi ST. Sedangkan self-efficacy kelas kontrol secara berturut-turut sebagai berikut:7,69 sangat rendah SR,
65,38 rendah R, 26,92 sedang S, 0 tinggi T, 0 sangat tinggi ST. Presentase masing-masing kategori diperoleh dari hasil bagi frekuensi siswa
masing-masing kategori dengan banyaknya seluruh siswa dikali 100. Gambaran self-efficacy siswa kedua kelas adalah sebagai berikut.
Gambar 4.4 Gambaran self-efficacy dimensi generally siswa kelas eksperimen
dan kelas kontrol.
Berdasarkan gambar terlihat bahwa self-efficacy dimensi generally kelas eksperimen lebih tinggi daripada self-efficacy kelas kontrol. Untuk memperkuat
hal tersebut, perlu dilakukan uji statistik untuk menentukan bahwa self-efficacy dimensi generally kedua kelas berbeda atau tidak secara signifikan. Karena skala
data self-efficacy siswa dari kedua kelas tergolong ordinal, maka digunakan uji statistika nonparametrik. Salah satunya adalah uji Mann-Whitney.
Rumusan hipotesisnya yang digunakan adalah sebagai berikut. : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara self-efficacy dimensi
generally siswa yang memperoleh pembelajaran MEAs dan self-efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
SR R
S T
ST 3,84
23,07 46,15
23,07 3,84
7,69 65,38
26,92
P re
se ntas
e F
re ku
ensi Siw
a
Kategori Self-Efficacy dimensi generally
Eksperimen Kontrol
1
: Terdapat perbedaan yang signifikan antara self-efficacy dimensi generally siswa yang memperoleh pembelajaran MEAs dan self-efficacy siswa yang
memperoleh pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney berbantuan SPSS 16.00 adalah sebagai
berikut lebih lengkapnya pada 61.
Tabel 4.21
Hasil uji Mann-Whitney self-efficacy dimensi generally siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Test Statistic Nilai
Mann-Whitney U 172.000
Wilcoxon W 523.000
Asymp. Sig. 2-tailed .002
Grouping Variable: KELAS
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai signifikansi sig. sebesar 0,002 kurang dari =0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol
ditolak dan hipotesis alternanif
1
diterima. Berarti self-efficacy dimensi generally siswa yang memperoleh pembelajaran MEAs berbeda secara signifikan dengan self-
efficacy dimensi generally siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Untuk mengetahui lebih lanjut apakah self-efficacy dimensi generally
siswa yang memperoleh pembelajaran MEAs lebih baik daripada self-efficacy dimensi generally siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional
dilakukan uji pihak kanan dengan rumusan hipotesis:
: Self-efficacy dimensi generally siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional lebih baik daripada self-efficacy siswa yang memperoleh
pembelajaran MEAs.
1
: Self-efficacy dimensi generally siswa yang memperoleh pembelajaran MEAs lebih baik daripada self-efficacy siswa yang memperoleh
pembelajaran konvensional. Kriteria uji yang digunakan adalah tolak
jika
ℎ �
. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai
ℎ �
= 3,69. Sedangkan =
2,009 . Sehingga kita menolak dan menerima
1
yang artinya bahwa self- efficacy dimensi generally siswa yang memperoleh pembelajaran MEAs secara
statistik lebih baik daripada self-efficacy dimensi generally siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pembelajaran Model-Eliciting Activities
Secara garis besar pelaksanaan pembelajaran dengan Model-Eliciting Activities MEAs berjalan dengan baik. Pembelajaran ini merupakan
pembelajaran yang baru bagi siswa SMA Islam Sudirman Ambarawa. Beberapa hal yang peneliti temukan dalam pelaksanaan penelitian pembelajaran MEAs
adalah sebagai berikut. a. Sebelum pembelajaran dimulai, peneliti dan guru matematika SMA Islam
Sudirman Ambarawa berdiskusi dan melakukan tinjauan pada pembelajaran yang akan dan telah peneliti lakukan.