Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Nilai Budaya dan Karakter
Bangsa Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Representasi Matematis
Penilaian Alokasi
Waktu menit
Sumber Bahan
Alat Teknik
Bentuk Instrum
en Contoh
Instrumen
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Kegiatan Eksplorasi dilakukan dengan
menggali kemampuan prasyarat yang harus
dimiliki siswa Ketegaklurusan dan
Proyeksi.
Kegiatan Elaborasi dilakukan dengan
mendiskusikan soal latihan bersama-sama,
pemberian soal individu, siswa yang
kesulitan akan diberi bantuan teman satu
kelompok atau guru bila perlu.
Kegiatan Konfirmasi dilakukan dengan
melakukan tes kecil dan mengumumkan
hasil di tiap-tiap kelompok.
menggunakan representasi
visual untuk menyelesaikan
masalah. 2. Spidol
3. Laptop. 4. Penggaris.
5. LCD.
Toleransi Disiplin
Kerja keras Menggunakan
Model Eliciting
Activities MEAs
dengan integrasi Nilai Karakter
Persamaan atau
ekspresi matematis. 1. Siswa dapat
Tugas individu.
Uraian obyektif.
Lampiran 1.1 2 x 45
menit.
Sumber
1. Buku teks SMA kelas
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Nilai Budaya dan Karakter
Bangsa Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Representasi Matematis
Penilaian Alokasi
Waktu menit
Sumber Bahan
Alat Teknik
Bentuk Instrum
en Contoh
Instrumen
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Rasa ingin tahu
Bangsa NKB siswa mengkaji
materi Dimensi Tiga melalui
kegiatan Eksplorasi,
Elaborasi, dan
Konfirmasi. Kegiatan Eksplorasi
dilakukan dengan menggali kemampuan
prasyarat yang harus dimiliki siswa
Ketegaklurusan dan Proyeksi.
Kegiatan Elaborasi dilakukan dengan
mendiskusikan soal latihan bersama-sama,
pemberian soal individu, siswa yang
kesulitan akan diberi bantuan teman satu
kelompok atau guru bila perlu.
Kegiatan Konfirmasi dilakukan dengan
melakukan tes kecil dan mengumumkan
menyatakan masalah atau
informasi yang diberikan ke
dalam persamaan matematis.
2. Siswa dapat membuat
menyelesaikan masalah dengan
menggunakan permasalahan
matematis. X semester
2. 2. Buku
Referensi lain.
Alat 1. Papan tulis.
2. Spidol 3. Laptop.
4. Penggaris. 5. LCD.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Nilai Budaya dan Karakter
Bangsa Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Representasi Matematis
Penilaian Alokasi
Waktu menit
Sumber Bahan
Alat Teknik
Bentuk Instrum
en Contoh
Instrumen
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
hasil di tiap-tiap kelompok.
Peduli lingkungan
Tanggung jawab
Komunikatif Kreatif
Mandiri Menggunakan
Model Eliciting
Activities MEAs
dengan integrasi Nilai Karakter
Bangsa NKB siswa mengkaji
materi Dimensi Tiga melalui
kegiatan Eksplorasi,
Elaborasi, dan
Konfirmasi. Kegiatan Eksplorasi
dilakukan dengan menggali kemampuan
prasyarat yang harus dimiliki siswa
Ketegaklurusan dan Proyeksi.
Kegiatan Elaborasi dilakukan dengan
mendiskusikan soal latihan bersama-sama,
pemberian soal individu, siswa yang
kesulitan akan diberi bantuan teman satu
Kata-kata atau teks tertulis.
1. Siswa dapat menyusun cerita
atau situasi masalah sesuai
dengan representasi yang
disajikan.
2. Menjawab pertanyaan dalam
bentuk kata-kata atau teks tertulis.
Tugas individu.
Uraian obyektif.
Lampiran 1.1 4 x 45
menit.
Sumber
1. Buku teks SMA kelas
X semester 2.
2. Buku Referensi
lain.
Alat 1. Papan tulis.
2. Spidol 3. Laptop.
4. Penggaris. LCD
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Nilai Budaya dan Karakter
Bangsa Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Representasi Matematis
Penilaian Alokasi
Waktu menit
Sumber Bahan
Alat Teknik
Bentuk Instrum
en Contoh
Instrumen
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
kelompok atau guru bila perlu.
Kegiatan Konfirmasi dilakukan dengan
melakukan tes kecil dan mengumumkan
hasil di tiap-tiap kelompok.
Mengetahui, Semarang, April 2013
Pembimbing I Pembimbing II,
Drs. Amin Suyitno, M. Pd Dr. Iwan Junaedi, S. Si., M. Pd
BAHAN AJAR JARAK PADA DIMENSI TIGA
I. MATERI PRASYARAT
E.1. Kedudukan Titik, Garis dan Bidang dalam Ruang
Sebuah titik dilukiskan dengan noktah dan biasanya dinotasikan dengan huruf kapital A, B, C, dan seterusnya. Suatu garis merupakan himpunan titik-
titik tidak terbatas banyaknya. Garis dikatakan berdimensi satu karena hanya memiliki satu ukuran saja. Sedangkan segmen garis ruas garis dilukiskan
terbatas dan dinotasikan dengan huruf kecil. Ruas garis dinotasikan dengan menyebut titik pangkal dan titik ujung garis tersebut, sebagai contoh garis g,
h, l atau ruas garis AB, PQ, dan RS. Bidang merupakan himpunan titik-titik yang memiliki panjang dan luas, oleh karena itu bidang dikatakan berdimensi
dua. Penotasian suatu bidang diwakili oleh , , atau titik-titik sudut bidang
itu.
E.2. Menggambar Bangun Ruang
Gambar 1. Kubus ABCD.EFGH
D A
B C
E F
G H
.
Titik Garis
Lampiran 20
1. Bidang Gambar Bidang gambar adalah bidang atas suatu tempat permukaan untuk
menggambar atau melukis bangun ruang. Bidang gambar bisa dinotasikan oleh
, , dan . 2. Bidang Frontal
Bidang Frontal adalah bidang yang sejajar dengan bidang gambar. Pada gambar bidang ABEF dan CDGH merupakan bidang frontal.
3. Garis Frontal Garis-garis yang terletak pada bidang frontal disebut garis frontal.
Berdasarkan arahnya, garis frontal dibedakan menjadi garis frontal. Horizontal dan garis frontal vertikal.
4. Bidang Ortogonal Bidang Ortogonal adalah bidang yang tegak lurus pada bidang frontal ke arah
belakang atau ke depan secara horizontal dan vertikal. Pada gambar bidang ABCD dan EFGH merupakan bidang ortogonal horizontal, sedangkan ADEH
dan BCFG merupakan bidang ortogonal vertikal. 5. Garis Ortogonal
Garis Ortogonal adalah garis yang tegak lurus pada bidang frontal. 6. Perbandingan Ortogonal
Perbandingan Ortogonal atau Perbandingan proyeksi adalah perbandingan antara panjang suatu garis pada gambar dengan panjang garis sebenarnya.
Perbandingan Ortogonal
=
Panjang pada gambar
panjang sebenarnya
.
7. Sudut Surut Sudut Surut atau sudut menyisi adalah sudut dalam gambar yang terbentuk
antara garis frontal harizontal arah ke kanan dan garis horizontal arah ke belakang.
E.3. Jarak pada Bangun Ruang
Disekitar kita terdapat benda dengan bentuk yang menarik, baik yang kita temukan langsung di alam maupun yang merupakan hasil karya
manusia.seperti halnya susunan garis-garis dan kurva yang menarik pada menara petronas di Malaysia, dan Piramida di Mesir.
A. Hal Kesejajaran
E.2.1. Garis-garis yang sejajar Aksioma: Melalui sebuah titik yang tidak terletak pada sebuah garis hanya
dapat dibuat sebuah garis yang sejajar dengan garis itu. Teorema:
1. Jika garis sejajar dengan garis dan garis sejajar dengan garis m, maka garis sejajar dengan garis .
Gambar 4. Kesejajaran garis k, l, dan m
Gambar 2.
Menara Petronas
Gambar 3.
Piramida
2. Jika garis sejajar dengan garis ℎ dan memotong garis g, garis sejajar
garis ℎ dan juga memotong garis g, maka garis-garis , dan g terletak
pada sebuah bidang.
Gambar 5. Kesejajaran garis k, l, pada sebuah bidang.
3. Jika garis sejajar dengan garis dan garis menembus bidang α, maka
garis juga menembus bidang α.
Gambar 6. Kesejajaran garis k, dengan garis l yang menembus bidang
∝. E.2.2. Garis Sejajar Bidang
Sebuah garis dikatakan sejajar bidang jika garis tersebut sejajar dengan salah satu garis pada bidang tersebut.
Teorema: 1. Jika sejajar dengan garis ,
U maka ∥ U.
2. Dipunyai dua bidang U, V dan satu garis . Jika ∥ U dan ∥ V maka
∥ U, V , dimana U, V adalah garis potong budang U dan V. E.2.3. Bidang Sejajar Bidang
Teorema: 1. Dipunyai dua buah bidang U dan V, garis
, , dan . Jika berpotongan dengan di U, berpotongan dengan di V,
∥ dan
∥ maka U ∥ V. 2. Dipunyai bidang U, V, dan W. Jika
U ∥ V, W memotong U dan V maka
W, U ∥ W, V.
g
T
B. Hal Ketegaklurusan
B.1 Pengertian Jika
⊥ U, maka tegak lurus dengan semua garis pada bidang U. Teorema:
1. Sebuah garis tegak lurus pada sebuah bidang jika garis itu tegak lurus pada dua buah garis berpotongan dan terletak pada bidang itu.
Gambar 7. Ketegaklurusan garis terhadap garis yang tegak lurus pada
bidang. 2. Misal sebuah garis dan
sebuah bidang. Jika
⊥ maka tegak lurus dengan semua garis yang ada pada bidang . Akibat dari teorema ini adalah untuk membuktikan dua buah garis yang
saling tegak lurus cukup dibuktikan bahwa garis pertama tegak lurus dengan bidang yang memuat garis kedua.
Misalkan dan suatu garis. Akan dibuktikan ⊥ .
Cara 1: 1. Tentukan bidang yang memuat , misal bidang .
2. Buktikan ⊥ .
3. Akibatnya, tegak lurus dengan semua garis pada bidang , termasuk garis .
Cara 2: 1. Tentukan bidang yang memuat , misal bidang .
2. Buktikan ⊥ .
α
a
b c
3. Akibatnya, tegak lurus dengan semua garis pada bidang , termasuk garis .
3. Diketahui garis � dan bidang .
Jika � ⊥ , maka semua bidang yang melalui � akan tegak lurus dengan
bidang .
B.2 Proyeksi
1. Proyeksi pada Bangun Ruang Proyeksi pada bangun ruang terdiri dari:
a. Proyeksi titik pada garis
A’ A
g
Gambar 8. Proyeksi titik pada garis
Titik A diproyeksikan pada garis g yakni titik A’.
Titik A’ adalah proyeksi titik A pada garis g. b. Proyeksi garis pada garis
A
A’ B
B’ g
Gambar 9. Proyeksi garis pada garis
′ ′ adalah proyeksi pada garis g.
c. Proyeksi titik pada bidang
Gambar 10. Proyeksi titik terhadap bidang
Proyeksi titik A pada bidang adalah titik tembus garis yang tegak lurus dari A pada bidang
Titik A’ adalah hasil proyeksi titik A. A’= proyeksi A pada bidang
= bidang proyeksi. d. Proyeksi garis pada bidang
1 Jika garis sejajar bidang
Gambar 11. Sebuah garis sejajar bidang
′ ′ merupakan proyeksi pada bidang .
2 Jika garis tegak lurus bidang
Gambar 12. Sebuah garis tegak lurus bidang
Garis g tegak lurus bidang . Proyeksi garis g pada bidang
merupakan sebuah titik yaitu titik B. Jadi, titik B adalah proyeksi garis g pada bidang .
A
A’
A
α
A’
B’ A
B
g
B
3 Jika garis memotong bidang
Gambar 13. Sebuah garis memotong bidang
menembus bidang di B. Proyeksi pada bidang adalah ′ .
C. Jarak pada Bangun Ruang
Jarak antara dua buah bangun adalah panjang ruas garis penghubung kedua bangun itu yang terpendek dan bernilai positif serta tegak lurus di kedua bangun
tersebut. E.8
Jarak antara Titik dengan titik Jarak antara dua titik adalah panjang ruas garis yang menghubungkan kedua
titik antara P dan Q adalah panjang ruas garis PQ, yaitu .
Gambar 14
Jarak antara titik P dan Q adalah d E.9
Jarak antara Titik dengan Garis Jarak antara titik dengan garis adalah panjang ruas garis yang ditarik dari titik
tersebut yang tegak lurus terhadap garis itu.
Q P
Q P
d
d
Gambar 15. Jarak antara titik P dan garis g adalah d.
A ’
A
B g
E.10 Jarak antara Titik dengan Bidang Jarak antara titik dengan bidang adalah panjang ruas garis yang tegak lurus dan
menghubungkan titik tersebut dengan bidang.
Gambar 16. Jarak antara titik P dan bidang V adalah d.
E.11 Jarak antara dua garis sejajar Jarak antara dua garis sejajar ialah jarak antara sebuah titik di garis yang satu
ke garis yang lain.
Gambar 17. Jarak antara dua garis sejajar
a b P ada di garis a, PQ
⊥ garis b = jarak antara a dan b
E.12 Jarak antara garis dan bidang garis itu sejajar bidang. Jarak antara garis dan bidang ialah jarak suatu titik di garis itu ke bidang itu.
Gambar 18. Jarak antara garis dan Bidang
V
d
V a
b P
Q
V P
Q a
Garis a bidang V. P pada garis a.
PQ ⊥ bidang H
= jarak a ke bidang V. E.13 Jarak antara dua bidang sejajar
Jarak antara dua bidang sejajar ialah jarak antara titik pada bidang yang satu kebidang yang lain.
Gambar 19. Jarak antara Dua Bidang Sejajar
Bidang U sejajar bidang V. P pada U, PQ
⊥ bidang V. = jarak antara bidang U dan V.
E.14 Jarak antara dua garis bersilang Jarak antara dua garis a dan b yang bersilang ialah jarak antara garis a dengan
bidang H yang melalui b dan sejajar a.
H melalui b dan sejajar a. Jarak a ke b =jarak a ke bidang H.
A a
1 1
P
Q U
V
Gambar 20. Jarak antara dua garis bersilang
Catatan:
a b
Q P
Jika PQ ⊥ A dan PQ ⊥ b, maka PQ
disebut garis tegak lurus persekutuan antara a dan b.
= Jarak antara a dan b yang bersilangan.
Contoh Soal dan Pembahasan
1. Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH berikut.
Jika panjang rusuk dalam kubus tersebut adalah a. Tentukanlah jarak a. AC
b. AG c. AP P titik tengah EF
d. AQ Q titik tengah perpotongan diagonal EG dan FH e. AR R titik tengah garis CG
Penyelesaian: a. Jarak AC merupakan panjang dari diagonal sisi kubus ABCD.EFGH
Berdasarkan teorema pitagoras, maka
2
=
2
+
2 2
=
2
+
2 2
= 2
2
= 2
2
= 2
b. Jarak AG merupakan panjang dari diagonal ruang kubus ABCD. EFGH Berdasarkan teorema pitagoras, maka
2
=
2
+
2 2
= 2
2
+
2 2
= 3
2
= 3
2
Q
R P
A B
C E
F G
H
= 3.
c. Jarak AP
2
=
2
+
2 2
= 1
2
2
+
2 2
= 1
4
2
+
2 2
=
5 4
2
=
1 2
5.
d. Jarak AP
2
=
2
+
2 2
= 1
2 2
2
+
2 2
= 2
4
2
+
2 2
=
6 4
2
= 1
2 6
e. Jarak AR
2
=
2
+
2 2
= 2
2
+
1 2
2 2
= 2
2
+ 1
4
2 2
= 9
4
2
= 3
2 .
G T
S Q
P
A B
C E
F G
H
Q
R
A B
C E
F H
A B
C E
F G
H
2. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 8 cm. Titik P, Q, dan R berturut-turut terletak pada pertengahan garis AB, BC, dan bidang ADHE.
Hitunglah jarak antara: a. Titik P ke titik R
b. Titik Q ke titik R. c. Titik H ke garis AC.
Penyelesaian: a. Perhatikan bahwa
∆ siku-siku di A.
= 1
2 = 4
=
1 2
=
1 2
2
+
2
= 1
2 8
2
+ 8
2
= 4 2
PR=
2
+
2
= 4
2
+ 4 2
2
= 48
= 4 3
Jadi jarak titik P ke titik R adalah 4
3.
b. Perhatikan bahwa ∆
siku-siku di S. = 8
dan =
1 2
= 4 =
2
+
2
= 8
2
+ 4
2
= 80 = 4 5
Jadi, jarak titik Q ke titik R adalah 4
5.
INGAT KEMBALI P
S R
Q D
A B
C E
F G
H
Dalam segitiga
siku-siku berlaku teorema Pythagoras
r y
x
2
+
2
=
2
3. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6cm. Titik P dan Q berturut- turut merupakan pusat bidang EFGH dan bidang ABCD.
Hitunglah jarak antara garis QF dengan DP. Penyelesaian:
Perhatikan gambar disamping = 6
2 =
1 2
= 3 2
Karena ∆
siku-siku di Q, maka =
2
+
2
= 3 2
2
+ 6
2
= 54
= 3 6
Luas ∆
=
1 2
. .
=
1 2
. .
Sehingga =
.
=
3 2.6
3 6
= 2 3
Jadi, jarak antara QF dengan garis DP adalah QR=
2 3 .
P
Q R
D A
B C
E F
G H
CATATAN
Luas Segitiga
C
A B
L =
1 2
b a
c
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Sekolah : SMA Islam Sudirman Ambarawa
Mata Pelajaran : Matematika
KelasSemester : X 2
Pertemuan ke : I
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit 1 pertemuan
A. STANDAR KOMPETENSI
Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga.
B. KOMPETENSI DASAR
Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang dalam ruang dimensi tiga. serta bagian-bagiannya.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN REPRESENTASI MATEMATIS
Representasi Visual 1. Siswa dapat menyalin kembali data atau informasi dari suatu representasi
ke representasi gambar.
2. Siswa dapat menggunakan representasi visual untuk menyelesaikan