Dari uraian yang telah disajikan pendidikan karakter sangatlah diperlukan. Tidak hanya pendidikan karakter cinta tanah air maupun semangat kebangsaan
melainkan pendidikan karakter yang lain, misal religius, jujur, toleransi, dan pendidikan karakter lainnya. pendidikan karakter bukan suatu mata pelajaran
tersendiri, tetapi pendidikan karakter bangsa diintegrasikan dalam semua mata pelajaran, termasuk mata pelajaran matematika.
Berdasarkan uraian di atas, maka keperluan untuk melakukan studi yang berfokus kepada pembentukan self-efficacy dan representasi matematis siswa,
yakni pembelajaran matematika dengan menggunakan model MEAs dipandang
peneliti sangat penting. Penelitian ini dirancang untuk melihat “Keefektifan Pembelajaran MEAs dengan Mengintegrasikan Nilai Karakter Bangsa
NKB terhadap Kemampuan Representasi Matematis dan Self-Efficacy
pada Siswa Kelas X”.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari uraian pada bagian latar belakang, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut.
1. Berdasarkan nilai Ujian Akhir Semester UAS Semester ganjil tahun ajaran 2012 2013, rerata hasil belajar kelas X SMA Islam Sudirman 52,88 siswa
masih kurang dari Kriteria Ketuntasan Maksimal 70 atau sebanyak 127 dari 153 siswa kelas X belum mencapai KKM
2. Berdasarkan hasil observasi, kemampuan representasi matematis siswa kelas X SMA Islam Sudirman masih belum begitu maksimal. Apabila ditinjau dari
bentuk-bentuk operasional representasi matematis yang meliputi representasi visual, representasi persamaan atau ekspresi matematis, representasi kata-kata
atau teks tertulis. Representasi visual siswa masih kurang mampu melukiskan atau mampu memahami gambar yang tepat dalam menyelesaikan suatu
permasalahan, dari aspek representasi persamaan atau ekspresi matematis siswa masih ragu akan persamaan yang dikerjakan, sedangkan dari aspek
representasi kata-kata atau teks tertulis siswa masih kurang mampu mengerjakan penyelesaian soal secara runtut dan tepat.
3. Kompas 2011, data Komnas Perlindungan Anak menyebutkan, jumlah tawuran pelajar dari tahun ke tahun semakin meningkat. Jumlah tawuran
pelajar pada 2011 sebanyak 339 kasus dan memakan korban jiwa 82 orang, padahal tahun 2010, jumlah tawuran antar-pelajar sebanyak 128 kasus.
Bahkan hingga September 2012, terjadi 86 kali tawuran antar-pelajar, dengan 26 korban meninggal dunia.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, rumusan masalah utama dalam penelitian ini apakah model MEAs efektif terhadap kemampuan
representasi matematis dan self-efficacy. Rumusan masalah tersebut dirinci kembali sebagai berikut.
1. Apakah pembelajaran MEAs dengan integrasi NKB mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM secara individual dan klasikal?
2. Apakah Representasi Matematis siswa yang memperoleh pembelajaran MEAs dengan integrasi NKB lebih baik daripada siswa yang memperoleh
pembelajaran dengan model ekspositori pada kelas kontrol? 3. Apakah Self-efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran MEAs dengan
integrasi NKB lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran model ekspositori pada kelas kontrol?
1.4 Tujuan Penelitian